Anda di halaman 1dari 35

FAKTOR EKOLOGI

By : Ninna Rohmawati, S.Gz., M.P.H.


FAKTOR EKOLOGI

MALNUTRITION/
GIZI SALAH
Apple Shape Pear Shape
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN YODIUM

Kretin
7
MALNUTRITION (GIZI SALAH)
 Keadaan patologis akibat kekurangan/kelebihan secara relatif
maupun absolut satu atau lebih zat gizi

Terdapat empat bentuk malnutrisi :


1. Undernutrition
kekurangan konsumsi pangan secara relatif/absolut utk
periode tertentu
2. Spesific defisiency (kekurangan zat gizi ttt)
ex. KVA, GAKI, kekurangan Fe, kekurangan vit B12
3. Overnutrition
kelebihan konsumsi makanan periode ttt
4. Imbalance (disproporsi zat gizi)
ex. Kolesterol (akibat ketidakseimbangan LDL, HDL, VLDL)
Malnutrisi mrpkn masalah ekologi sebagai
hasil interaksi bbrp faktor fisik, biologis, dan
lingkungan budaya. Jumlah makanan yang
tersedia sangat tergantung dr keadaan ekologi,
spt iklim, tanah, irigasi, dll (Bengoa)

Mengetahui penyebab malnutrisi di suatu


masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi gizi
• Community Nutrition Level (CNL) Equation adalah:
persamaan bukan matematika yg dibentuk untuk
melihat faktor-faktor yg berperan dalam status gizi
masyarakat terutama kelompok yg rentan gizi
(balita, bumil, busui, lansia)
• Persamaan CNL
Politik-budaya sosio-ekonomi pendidikan

pertimbangan makanan

Politik-budaya demografi

aspek kesehatan, pendidikan, infeksi, higiene sanitasi, yankes.

Sumber: Jellife DB & Jellife EFP, 1989. Community Nutritional Assessment. Oxford University Press,hal. 143
Transportasi
Pantangan
Penyimpanan
makan

Lingkungan Distribusi

Tingkat
ekonomi Makanan Budaya
1. Keadaan Infeksi

2. Konsumsi Makanan

3. Pengaruh Budaya

4. Sosial Ekonomi

5. Produksi Pangan

6. Yankes dan Pendidikan


KEADAAN INFEKSI
KEADAAN INFEKSI
Ada hubungan yang sangat erat
Infeksi ~ malnutrisi
Reaksi imunologi dan barier ↓

Masuknya kuman ke tubuh

Nafsu makan ↓, muntah-muntah dan diare

MALNUTRISI
Sanitasi lingkungan ↓  penyakit infeksi ↑

Infeksi yg ada hubungannya dengan malnutrisi,


a.l : diare, TBC, batuk rejan, pneumonia, virus
(measles, rotavirus, HIV/AIDS), parasit
(malaria, cacing), amoeba
Hal – hal yang diamati :
 jamban
 tempat sampah
 sumber air, dll
Patologisnya bermacam-macam

Nafsu makan ↓
Absorpsi ↓ Asupan ↓
Sakit

Diare
Kehilangan cairan &
Mual/muntah
Perdarahan ↑
zat gizi ↑

Sakit (human host)


Kebutuhan ↑
Parasit
 untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan dan menemukan
faktor diit serta malnutrisi.
Faktor Makanan yang perlu diperhatikan :
a. Ada/tidaknya makanan
b. Cara memasak
(direbus, dipanggang, digoreng, dikukus/dipepes, ditumis, dibakar,
dikeringkan)
Perhatikan cara mempersiapkan, mengolah, menghidangkan sayuran
c. Pola konsumsi
mencakup :
- ragam jenis mak.
- jumlah mak. yg dikonsumsi
- frekuensi
- waktu makan scr kuantitatif
 semuanya ini dapat menentukan ukuran tinggi rendahnya mak.yg
dikonsumsi
d. Kecukupan makan
Konsumsi Makanan

Preferensi makanan

Karakteristik Karakteristik Karakteristik


Individu Makanan Lingkungan

Rasa Musim
Umur
Rupa Pekerjaan
Jenis kelamin
Tekstur Mobilitas
Pendidikan
Harga Perpindahan
Pendapatan
Tipe makanan penduduk
Pengetahuan gizi
Bentuk Jumlah keluarga
Ketrampilan memasak
Bumbu Tingkatan sosial
Kesehatan pada masyarakat
Kombinasi makanan

Model Studi Preferensi Makanan menurut Elizabeth & Sanjur (1981)

Preferensi Makanan (Food Preferences) adalah sebagai tindakan/ukuran suka atau tidak
sukanya terhadap makanan (Pilgrin, 1957)
Bermanfaat untuk mengukur
STATUS GIZI
Faktor diet

MALNUTRISI
PENGARUH BUDAYA
PENGARUH BUDAYA
Kebudayaan tidak hanya menentukan APA, tetapi untuk SIAPA dan DALAM
KEADAAN BAGAIMANA makanan tsb dimakan
Terutama budaya lokal
Hal – hal yang diperhatikan :
1. Sikap terhadap makanan
a. Makanan/bukan makanan Dr. Ongko Susetia T

Ex: Suku mimika, kab.fakfak, IRJA (J.Pouwer di masa pendudukan


Belanda), AMOTA (sagu) dan EREKA (ikan), bahkan lebih jauh lagi
adlh pd sistem pertanian pangan mimika kontemporer
b. Makanan beda menurut sex/umur
c. Makanan spesial → perayaan
d. Makanan ~ penyakit
e. Pantangan, tahayul, tabu → konsumsi ↓
f. Superfoods/fastfood
Berkembangnya teknologi yg menuntut sagala sesuatu dilakukan
dgn lebih efisien, padahal apabila ditinjau dari segi gizi kandungan
kolesterol & LJ fastfood tinggi (122 – 125 mg kolesterol/100 gr)
(Riyadi, 1993 dalam Susanto, 1995)
TELAAH KEBIASAAN MAKAN
Pada beberapa kelompok penduduk masih ada yg percaya pada
tahayul dan pantangan makan yg sering tidak beralasan,
bahkan mungkin merugikan kesehatan tubuh manusia
TELUR
 Di beberapa tempat di India dikhawatirkan akan mendatangkan
penyakit kuning dan pembengkakan,
 Libanon dan Syiria, sakit pencernaan
 Orang Yaruba, Nigeria : mereka percaya kalau anak diberi telur
maka kalau beranjak dewasa akan menjadi pencuri
 Di beberapa tempat di Afrika Timur : penyebab keterbelakangan
mental
 Korea : memperlambat perkembangan berbicara
 Sejumlah negeri di Afrika : telur tidak boleh dimakan anak-anak
gadis karena mereka khawatir anak gadisnya tidak akan atau
terlalu banyak punya anak dan anak menjadi pelacur
IKAN, KACANG2AN, KEJU, AYAM,JERUK, DLL???
Di INDONESIA dan BEBERAPA NEGARA LAIN?
2. Adanya penyakit
diare → ASI-
→ ke Dukun, dll
t.u infeksi saluran pencernaan
3. Kelahiran Anak
Pemberian ASI
Pengganti ASI
PMT
Pengenalan pertama kali terhadap makanan
Orang yang bertanggung jawab thd makanan
Jarak kelahiran dekat
Asupan Gizi
Jumlah anak yg banyak
4. Produksi Pangan
 Cara Pertanian
(rendahnya produksi pangan krn petani masih menggunakan teknologi
tradisional)
 Cara Menyimpan makanan
FAKTOR SOSIAL EKONOMI
Data Sosial
- Keadaan penduduk
(geografi, jmlh, umur, distribusi seks)
- Keadaan keluarga
(hubungan, jarak kelahiran, besarnya)
- Pendidikan
(keberadaan buku, tkt pendidikan ibu/bpk, usia
anak sekolah)
- Perumahan
(tipe, lantai, atap, dinding, listrik, ventilasi,
perabotan, jmlh kamar, kepemilikan)
- Dapur
(lokasi, bangunan, bahan bakar, alat masak,
pembuangan sampah, kompor)
- Penyimpanan makanan
(isi, ukuran, penutup serangga)
- Air
(sumber, jarak dari rumah)
- Kakus/WC
(keadaan, tipe)
Data Ekonomi
- Pekerjaan
(utama, tambahan)
- Pendapatan keluarga
(gaji, IRT, pertanian pangan/non pangan, hutang)
- Kekayaan
(tanah, perahu, kendaraan, TV, radio, mesin jahit,
jmlh ternak)
- Pengeluaran
(makan, pakaian, sewa, listrik, transport,
minyak/bhn bakar, pendidikan, rekreasi)
- Harga makanan
( ~ pasar dan variasi musim)
Produksi Pangan
PRODUKSI PANGAN
a. Penyediaan makanan keluarga
(produksi sendiri, membeli, barter)
b. Sistem pertanian
(pembuangan air, pupuk, penyuluhan
pertanian, alat pertanian, irigasi)
c. Tanah
(tanah yg digunakan, kepemilikan tanah,
luas per keluarga, jmlh TK, kecocokan
tanah)
d. Peternakan → jmlh ternak (kambing, bebek)
Perikanan (alat penangkap ikan)
e. Keuangan
modal yg tersedia, fasilitas utk kredit
YANKES & PENDIDIKAN
Data yang perlu diketahui :
- Jumlah RS dan Puskesmas
- Letak RS dan Puskesmas
- Faktor transportasi ke RS
- Jmlh staf, jmlh px, jmlh tempat tidur
- Catatan mengenai dx px rawat inap
Fasilitas Pendidikan
- Anak sekolah : SD, SMP, dsb
(jmlh, pendidikan gizi/kurikulum)
- Remaja
(ex. Organisasi karang taruna)
- Dewasa
(buta huruf)
- Media massa
• Pengukuran faktor ekologi sangat kompleks.
• Hal ini tergantung pada
– Tipe dan jumlah staf
– Waktu yg tersedia
– Tujuan survey

Yg terpenting, data yg dikumpulkan dpt


menggambarkan situasi sekarang dan berguna utk
pengembangan program.
Kesimpulan
1. Penilaian status gizi bisa dilakukan dengan
berbagai metode tergantung dari tujuan
kegiatan
2. Pengumpulan data utk menilai status gizi bisa
dilakukan dengan berbagai cara, tergantung
dari tujuan kegiatan dan dana yang tersedia
3. Perencanaan harus dilakukan sebelum
melakukan penilaian status gizi untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
SEMOGA MJD ‘ILMU YG BAROKAH MANFAAT

Anda mungkin juga menyukai