Anda di halaman 1dari 13

Pola Pangan Sebagai

Produk Pangan

By Kelompok
2B
1.Afriliya Tasia
2.Azizi Aulia
3.Sofiah
4.Eksanta
1. Pola Pangan/Makan
susunan jenis dan jumlah Menurut Santosa dan Ranti (2004)
berbagai informasi yang memberi
pangan yang dikonsumsi gambaran mengenai macam dan
seseorang atau kelompok jumlah bahan makananyang
orang pada waktu tertentu dimakan tiap hari oleh suatu orang
dan merupakan ciri khas untuk
(Yayuk Farida Baliwati. dkk,
suatukelompok masyarakat
2004). tertentu.
Pola Pangan = Food Pattern
= Kebiasaan Makan = Food Habit
 Cara seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan yg
dikonsumsinya yg dipengaruhi
oleh fisiologis, psikologis, budaya
dan sosial
2.Pembentukan
Pola Makan
Hal yang menarik, budaya pada
suatu daerah tertentu dapat pula
muncul diversifikasi makanan sesuai
dengan waktunya. Di kalangan
I. Zona masyarakat muncul pemahaman ada
lingkungan yang biasa dikonsumsi pada pagi,
siang, dan malam hari. Ketika makan,
II. Lingkungan ditemukan ada makanan pembuka,
cultural pokok, dan penutup. Berawal dari
budaya kelompok tertentu, pada saat
III. Populasi ini sudah mulai muncul etika makan
yang dijadikan alat kontrol untuk
penduduk mengukur budayaseseorang dalam
makan. Contohnya, ketika makan
tidak boleh berbicara, janganduduk
membungkuk atau bersandar malas.
Faktor Faktor
Ekstrinsik Instrinsik
3. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap Pola
1. Lingkungan Alam Makan
2. Lingkungan Sosial 1. Keadaan Emosional
3. Lingkungan Agama dan 2. Keadaan Kesehatan
Budaya jasmani/jiwa
4. Pendidikan/Pengetahuan 3. Penilaian yg
tentang gizi
berlebihan
5. Tingkat Ekonomi
6. Perkembangan Teknologi
terhadap makanan
tertentu
4. Pola Pangan 4
Sehat 5 Sempurna

1. Bahan Pangan Pokok (sumber energi)


– beras, jagung, singkong, roti, mie, umbi, kentang, sagu
2. Lauk Pauk (Sumber protein)
– daging, ikan ayam, telur, susu (pangan hewani)
– tahu, tempe, dan kacang-kacangan ( pangan
nabati)
3. Sayuran
• bayam, kangkung,wortel,tomat, buncis dll.

4. Buah-buahan
• pisang, pepaya, mangga, nanas, apel dll

4 sehat (bahan pangan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-


buahan)
5 sempurna ( ditambah 1 gelas susu)
5. Pedoman Umum
Gizi Seimbang (PUGS)
Konsep Dasar Gizi Seimbang
– Menu yang dianjurkan
adalah yang menjamin
penjabaran keseim-bangan zat-zat gizi
– Tiap bahan makanan dapat
dari menu saling melengkapi
seimbang 4 mengkonsumsi beraneka
ragam makanan setiap
sehat 5 harinya
sempurna – Bahan makanan
dikelompokkan pada 3 fungsi
utama
1. Makanlah aneka ragam 7. Berikan ASI saja kepada bayi
makanan sampai umut 4 bulan
2. Makanlah makanan untuk 8. Biasakan makan pagi
memenuhi kecukupan energi
9. Minumlah air bersih, aman
3. Makanlah makanan sumber dan cukup jumlahnya
KH, ½ dari kebutuhan energi

PUGS memuat 13
pesan dasar
pedoman praktis
4. Batasi konsumsi lemak/minyak 10. Lakukan kegiatan fisik dan
smp ¼ dari kebutuhan energi olah raga secara teratur
5. Gunakan garam beriodium 11. Hindari minuman beralkohol
6. Makanlah makanan sumber zat besi 12. Makanlah makanan yang
aman bagi kesehatan
13. Bacalah label pada
makanan yang dikemas
6. Pola Makan sebagai
Produk Budaya
Makanan tidaklah semata-mata sebagai hasil pengungkapan
produk organik hidup dengan kualitas diri manusia ke dalam
biokimia, tetapi makanan dapat dilihat
sebagai gejala budaya.Gejala budaya materi sejauhditerima
terhadap makanan dibentuk karena dan dimiliki oleh suatu
berbagai pandanganhidup masyarakatnya.
masyarakat dan
Suatu kelompok masyarakat melalui menjadi warisannya
pemuka ataupun mitos-mitos (yang
beredar di masyarakat) akan mengijinkan (Veeger,1992)
warganya memakan makanan yang boleh
disantap dan makanan yang tidak boleh
disantap. “Ijin”tersebut menjadi semacam
pengesahan atau legitimasi yang muncul
dalam berbagai peraturan yang sifatnya
normatif. Masyarakat akan patuh
terhadap halitu.
Hal itu juga memunculkan pandangan yang
membedakan antara

makanan
Nutrimen
(food)

konsep budaya, suatu


konsep biokimiayaitu zat pernyataanyang berada pada
yang mampu untuk masyarakat tentang makanan
yang dianggap boleh dimakan
memelihara dan menjaga danyang dianggap tidak boleh
kesehatan organisme dimakan dan itu bukan sebagai
yangmemakannya. makanan (Foster &Anderson,
1986)
7. Nilai Sosial Pangan dan
Makanan

4. Alat
1. Gastronomic.
komunikasi.

2. Alat identitas
budaya. 5. Ekspresi
status social
ekonomi.
3. Agama dan
kepercayaan
6. Simbol
kekuasaan/kekuatan
Pola beras : Pola beras-
Sumatera (kecuali jagung : Jateng,
lampung), Jabar, Sulawesi selatan,
Kalimantan, NTB. Sulewesi utara.

8. Pola Makan Pokok Di


Daerah Indonesia

Pola beras- Pola beras-umbi-


umbi-umbian : imbian-jagung :
Lampung,
Irian Jaya.
Yogyakarta
9. Perubahan sosial dan kebudayaan berkaitan
dengan pola konsumsi pangan dan gizi
penduduk

1. Makanan Sebagai Identitas Kelompok

2. Makanan sebagai keunggulan etnik

3. Perubahan Produksi pangan

4. Perubahan Konsumsi Pangan


5. Perubahan Distribusi Pangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai