Anda di halaman 1dari 18

Dr. Yuli Hartati, S.Pd,M.

Si
Yuli.hartati@poltkekkespalembang.ac.id
MODEL

Kerangka teoritis atau


kerangka konseptual yang
digunakan oleh para peneliti
agar dapat mengumpulkan
informasi secara
komprehensif
1. Model Multidimensional
2. Children’s Food
Diva Sanjur : Consumption behavior
Social and Model
Cultural 3. Model Wenkam
Presvective in 4. Lewin’s Motivational
Nutrition Model
Beberapa pendekatan yg sering digunakan
dalam mpelalajari kebiasaan makan :

a. Environmentalism : melihat hubungan


kausal antar budaya, kesehatan dan
lingkungan
b. Ekologi budaya : menelusuri
perkembangan pola makanan dari reaksi
budaya thd suplai pangan yg tbatas
c. Regionalisme : menekankan tendensi
penyebaran produksi pangan dan pola
konsumsi pangan menurut wilayah
d. Sejarah Budaya : analisis didasarkan
pd aspek-aspek arkeologi, bahasa,
agama dan adat kebiasaan, kemudian
menelusuri asal dan penyebaran cara
makan, pola pangan , dsb
e. Fungsionalisme : berusaha
menerangkan kebiasaan makan sbg
pemuas kebutuhan sosial dan pangan
sbg simbol hubungan manusia
f. Pendekatan kuantitatif : menganalisis
dan menerangkan hubungan perilaku
konsumsi dengan beragam faktor
sosial-ekonomi-budaya secara
kuantitatif menggunakan komputer
atau sistem analisis lainnya
g. Pendekatan klinik : berusaha
memahami hubungan kausal gizi dengan
kesehatan untuk mencari alternatif
program akibat-akibat interaksinya
MODEL MULTIDIMENSIONAL

 Dikembangkan oleh Diva Sanjur dan Scoma (1977)


 Kebiasaan makan =
f konsumsi, preferensi, ideologi dan sosial budaya

Konsumsi Pangan : recall


Preferensi : suka – tidak suka
Ideologi : taboo, pantangan makanan
Sosial budaya : umur, pendidikan, besar keluarga,
dll
Deskriptif maupun kuantitatif
CHILDREN’S FOOD COMSUPTION
BEHAVIOR MODEL
 Lund dan Burk (1969)
 Dirancang untuk mempelajari bagaimana
kebiasaan makan terbentuk dalam proses
perkembangan anak-anak
 Konsumsi pangan terjadi karena ada
motivasi (need, drives, desires) yg
ditentukan oleh beragam proses kognitif
mencakup persepsi, memori, berpikir,
memutuskan untuk bertindak
Kebutuhan hidup manusia (tmsk anak-
anak) pd dasarnya tdr dr :
 Kebutuhan biologis : pangan, papan
 Kebutuhan psikologis : kasih sayang,
perhatian
 Kebutuhan sosial : butuh orang lain
Ketersediaan
makanan dan
penerangan bagi
konsumen
PERISTIWA
KONSUMSI
MAKANAN
Dorongan Pengertian (perilaku
(motivtion) (cognation) konsumsi pada
anak)

Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Pengetahuan dan Sikap dan


biogenik anak psikologis anak sosiogenik anak kepercayaan anak penilanan anak
thd makanan thd makanan

Pengalaman Pengetahuan dan Pengetahuan dan Sikap dan Ciri-ciri situasi


pendidikan gizi sikap guru thd kepercayaan penilaian keluarga keluarga pd waktu
anak makanan keluarga thd thd makanan makan
makanan

Suasana di Strruktur Status Mobilitas Ekonomi


sekolah keluarga keluarga keluarga keluraga

Lingkungan sekolah Lingkungan rumah dan keluarga


MODEL WENKAM

 Dirancang oleh Wenkam (1969)


 Didasarkan pada keterkaitan antara
kebiasaan makan dengan ketersediaan
fisik dan budaya pangan
 Ada kekuatan objektif dan subjektif
yg berperan dalam pembentukan
kebiasaan makan
 Orang tidak dapat mengkonsumsi
sesuatu BM bila pangan tsb tdk
tersedia
 Pangan dpt dianggap enak, berbahaya,
tidak disukai, berharga, menarik dsb
karena nilai-nilai budaya
KETERSEDIAAN FISIK : KETERSEDIAAN BUDAYA:
- Produksi - Status Sosial
- Pengawetan - Status Fisik
- Distribusi - peranan sosial/upacara
- Persiapan - Etiket
- Peralatan - Pembagian Tugas

STRUKTUR EKONOMI

KEBIASAAN MAKAN

Gambar : kerangka model analisis kebiasaan makan menurut Wenkam (Wenkam, 1969)
LEWIN’S MOTIVATIONAL MODEL =
TEORI ALUR ( CHANNEL THEORY)
 Oleh Kurt Lewin (1940 an)
 Asumsi pertama :
- Pangan bergerak selangkah demi selangkah
melalui alur, yang bervariasi dalam sifat dan
jumlahnya menurut macam budayanya
-Jumlah langkah berbeda-beda untuk setiap alur
untuk setiap jenis pangan
- setiap alur dalam setiap budaya diawasi oleh
orang yg disebut “gatekeepers” (penjaga pintu)
- apa dan bagaimana pangan masuk kesuatu alur
sangat ditentukan oleh penjaga pintu itu
 Asumsi Kedua :
- terdapat beragam kekuatan yang
menggerakan pangan dalam alur.
- setiap alur ada kekuatan yang
mendorong pangan masuk kedalam
alur yg bersangkutan tetapi
sebaliknya ada kekuatan yg
menghalangi
 Menurut lewin ada nilai dasar yang
menentukan pilihan pangan :
- rasa (taste)
- nilai sosial
- manfaat bagi kesehatan
- harga

Anda mungkin juga menyukai