Anda di halaman 1dari 26

PENILAIAN STATUS GIZI

BERDASARKAN FAKTOR EKOLOGI


Pengukuran faktor ekologi sangat
kompleks tergantung pada tipe
dan jumlah staf, waktu yang tersedia
dan tujuan survei.
Yang penting adalah data yang
dikumpulkan dapat menggambarkan
situasi sekarang dan berguna untuk
pengembangan program.
Menurut Bengoa (dikutip oleh Jelliffe,
1966)

Malnutrisi merupakan masalah ekologi


sebagai hasil yang saling
mempengaruhi (multiple overlapping)
dan interaksi beberapa faktor fisik,
biologi dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan dan zat-zat gizi yang
tersedia bergantung pada keadaan
lingkungan seperti iklim, tanah, irigasi,
penyimpanan, transportasi dan tingkat
ekonomi dari penduduk.
Di samping itu, budaya juga
berpengaruh seperti kebiasaan
memasak, prioritas makanan dalam
keluarga, distribusi dan pantangan
maka bagi golongan rawan gizi.
Menyadari hal tersebut diatas,
dipandang sangat penting untuk
melakukan pengukuran ekologi yang
dapat menyebabkan malnutrisi di
masyarakat sebagai dasar untuk
melakukan program intervensi
(schrimshaw, 1964).
Secara rasional, program yang bersifat
preventif sebaiknya diarahkan pada
semua faktor yang terlibat dalam
kesehatan masyarakat disuatu daerah
tertentu.
Menurut Jellife (1966), faktor ekologi
yang berhubungan dengan penyebab
malnutrisi dibagi dalam enam
kelompok, yaitu keadaan infeksi,
konsumsi makanan, pengaruh budaya,
sosial ekonomi, produksi pangan, serta
kesehatan dan pendidikan.
FAKTOR EKOLOGI YANG ERAT KAITANNYA
DENGAN MALNUTRISI
PENYAKIT
INFEKSI

YANKES & KONSUMSI


PENDIDIKAN MAKANAN

EKOLOGI

PRODUKSI PENGARUH
PANGAN BUDAYA

SOSIAL
EKONOMI
KEADAAN INFEKSI

Scrimshow et.al, (1959) menyatakan


bahwa ada hubungan yang sangat
erat antara infeksi (bakteri, virus dan
parasit) dengan malnutrisi.
Mereka menekankan interaksi yang
sinergis antara malnutrisi dengan
penyakit infeksi, dan juga infeksi akan
mempengaruhi status gizi dan
mempercepat malnutrisi.
Mekanisme patologis:
Penurunan asupan gizi akibat kurangnya
nafsu makan, menurunnya absorbsi dan
kebiasaan mengurangi makan pada saat
sakit.
Peningkatan kehilangan cairan/zat gizi
akibat penaykit diare, mual/muntah dan
pendarahan yang terus menerus.
Meningkatnya kebutuhan, baik dari
peningkatan kebutuhan akibat sakit (human
host) dan parasit yang terdapat dalam
tubuh.
KONSUMSI MAKANAN

Pengukuran konsumsi makanan sangat


penting untuk mengetahui kenyataan apa
yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini
dapat berguna untuk mengukur status gizi
dan menemukan faktor diet yang dapat
menyebabkan malnutrisi.
Konsumsi makanan secara rinci terlihat pada
bab 4 terdahulu.
PENGARUH BUDAYA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaruh budaya antara lain sikap
terhadap makanan, penyebab penyakit,
kelahiran anak, dan produksi pangan.
Dalam hal sikap terhadap makanan, masih
banyak terdapat pantangan, tahyul, tabu
dalam masyarakat yang menyebabkan
konsumsi makanan menjadi rendah.
Konsumsi makanan yang rendah juga
disebabkan oleh adanya penyakit, terutama
penyakit infeksi saluran pencernaan.
Disamping itu jarak kelahiran anak
yang terlalu dekat dan jumlah anak
yang terlalu banyak akan
mempengaruhi asupan zat gizi dalam
keluarga.
Konsumsi zat gizi keluarga yang
rendah, juga dipengaruhi oleh
produksi pangan.
Rendahnya produksi pangan
disebabkan karena para petani masih
menggunakan teknologi yang bersifat
tradisional.
FAKTOR SOSIAL EKONOMI

Data sosial
Data sosial yang diperlukan adalah:

1. Keadaan penduduk disuatu


masyarakat (jumlah, umur, distribusi,
seks dan geografis)
2. Keadaan keluarga (besarnya,
hubungan, jarak kelahiran)
3. Pendidikan
4. Tingkat pendidikan ibu/bapak.
5. Keberadaan buku-buku.
6. Usia anak sekolah.
7. Perumahan (tipe, lantai, atap, dinding,
listrik, ventilasi, perabotan, jumalah kamar,
pemilikan dan lain-lain)
8. Dapur (bangunan, lokasi, kompor, bahan
bakar, alat masak, pembuangan sampah)
9. Penyimpanan makanan (ukuran, isi, penutup
serangga)
10.Air (sumber, jarak dari rumah)
11.Kakus (tipe jika ada, keadaanya)
12.Data ekonomi
Data ekonomi meliputi:
Pekerjaan (pekerjaan umum, misalnya
pekerjaan pertanian dan pekerjaan
tambahan, misalnya pekerjaan
musiman)
Pendapatan keluarga (gaji, industri
rumah tangga, pertanian pangan/non
pangan, utang)
Kekayaan yang terlihat seperti tanah,
jumlah ternak, perahu, mesin jahit,
kendaraan, radio, TV dan lain-lain.
Pengeluaran/anggaran (pengeluaran
untuk makan, pakaian, menyewa,
minyak/bahan bakar, listrik,
pendidikan, transportasi, rekreasi,
hadiah/persembahan)
Harga makanan yang tergantung pada
pasar dan variasi musiman.
PRODUKSI PANGAN
Data yang relevan untuk produksi
pangan adalah :
Penyediaan makanan keluarga
(produksi sendiri, membeli, barter,
dll).
Sistem pertanian (alat pertanian,
irigasi, pembuangan air, pupuk,
pengontrolan serangga dan
penyuluhan pertanian).
Tanah (kepemilikan tanah, luas per
keluarga, kecocokan tanah, tanah
yang digunakan, jumlah tenaga kerja).
Peternakan dan periklanan (jumlah
ternak seperti kambing, bebek, dll)
dan alat penangkap ikan, dll.
Keuangan (modal yang tersedia dan
fasilitas untuk kredit).
PELAYANAN KESEHATAN DAN
PENDIDIKAN
Walaupun pelayanan kesehatan dan
pendidikan tidak merupakanfaktor
ekologi, tetapi informasi ini sangat
berguna untuk meningkatkan
pelayanan.
Beberapa data penting tentang
pelayanan kesehatan/pendidikan
adalah:
Rumah sakit dan pusat kesehatan
(puskesmas), jumlah rumah sakit,
jumlah tempat tidur, pasien, staf dan
lain-lain.
Fasilitas dan pendidikan, yang meliputi
anak sekolah (jumlah, pendidikan
gizi/kurikulum dll). Remaja yang
meliputi organisasi karang taruna dan
organisasi lainya. Orang dewasa, yang
meliputi buta huruf. Media masa
seperti radio, televisi dan lain-lain.
1.Social basis of nutrition

7. Smoking

Social, population and


environmental influences 2. Deprivation

on nutrition
6. War

3. Climate change

5. Pollution
4. Agriculture
1.Social basis of nutrition
Food availability and intake
Sufficient but not excessive suitable nutrients and
chemicals, which will vary with age, gender, growth
and health of the population
The provision and availability of a sufficiency of
clean water
A nutrient intake that meets the requirements and
constraints set by the individuals genetic
constitution
A ready disposal of breakdown products of
metabolism, urine and faeces
Food that is tasty and meets with the cultural,
social and religious requirements of the population
Teori Malthus P(t+1) = (1+r)P(t)
Ketersediaan dan intake
pangan

Sarana dan ketersediaan air


bersih yang cukup

Social basis of nutrition Sarana penampungan


limbah (cair & padat)

Pangan yang memenuhi


selera, sesuai dg kebutuhan
budaya, sosial dan
keyakinan/agama suatu
populasi penduduk
Jenis data yang sering digunakan dalam
mengidentifikasi faktor ekologi secara
cepat. (sumber: jellife DB, 1989.
Community nutritional assessment.
Oxford university press hlm. 150).
Jenis data Keterangan
1. Ukuran keluarga Jumlah, hubungan, umur, seks, jarak
kelahiran
2. Pekerjaan Utama dan tambahan
3. Pendidikan Remaja yang tidak buta/buta huruf,
keberadaan buku, jumlah anak-anak di
sekolah
4. Rumah Tipe dan konstruksi (atap, dinding, lantai)
jumlah kamar.
5. Ekonomi Alat rumah tangga, pakaian, radio/TV, alat
transportasi (motor, sepeda).
6. Dapur Kompor, bahan bakar, alat masak
7. Pola pemberian Menu, pantangan, menyusui, prestise
makan makanan.
8. Penyimpanan Ukuran, isi, pengontrolan serangga.
makanan
9. Air minum Tipe dan jarak.
10. Kakus Tipe dan keadaan.
11. Tanah Luasnya, penggunaan untuk pertanian
(tanaman pangan dan nonpangan)
12. Sistem pertanian Irigasi dan pupuk
13. Peternakan dan Jumlah dan jenis ternak, dan kolam ikan,
perikanan Pasar
14. Peralatan makan Ketersedian dan harga makanan.

Anda mungkin juga menyukai