Anda di halaman 1dari 5

Tugas Individu

Gizi dan Pangan

PENUGASAN/EVALUASI

OLEH :

INTAN PARUMBUAN ROMBEALLO


G021181303
GIZI DAN PANGAN A

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
1. Jelaskan latar belakang dan konsep diversifikasi pangan.
Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan
lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi. Di bidang pangan,
diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi tanaman pangan dan
diversifikasi konsumsi pangan. Kedua bentuk diversifikasi tersebut masih berkaitan
dengan upaya untuk mencapai ketahanan pangan. Apabila diversifikasi tanaman
pangan berkaitan dengan teknis pengaturan pola bercocok tanam, maka diversifikasi
konsumsi pangan akan mengatur atau mengelola pola konsumsi masyarakat dalam
rangka mencukupi kebutuhan pangan.
2. Jelaskan dua manfaat penting dari diversifikasi pangan
Manfaat diversifikasi adalah untuk meminimalisasi risiko kerugian dalam
perusahaan. Di sisi lain diversifikasi juga bisa memaksimalkan keuntungan dalam
investasi. Program diversifikasi pangan juga bermanfaat untuk menggali dan
meningkatkan penyediaan berbagai komoditas pangan sehingga terjadi
penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat.
3. Uraikan manfaat PPH sebagai parameter diversifikasi pangan
Manfaat dari Pola Pangan Harapan (PPH) adalah untuk menghasilkan suatu
komposisi norma (standar) pangan guna memenuhi kebutuhan gizi penduduk, yang
mempertimbangkan keseimbangan gizi (nutritional balance) berdasarkan : cita rasa
(palatability), daya cerna (digestability), daya terima masyarakat (acceptability),
kuantitas dan kemampuan daya beli (affortability). Kegunaan dari Pola Pangan
Harapan (PPH) adalah sebagai berikut :
a. Untuk menilai situasi konsumsi atau ketersediaan pangan, baik jumlah dan
komposisi/keragaman pangan.
b. Untuk perencanaan konsumsi atau ketersediaan pangan
4. Jelaskan 4 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam rangka
pengembangan diversifikasi pangan.
- Aspek Ketersediaan (Food Availability) Aspek ketersediaan yang
dimaksudkan oleh FAO merujuk pada pengertian pangan yang
diperjualbelikan atau prinsip pasar (market). Ketersediaan dapat dipenuhi
melalui cara menanam sendiri dan membeli dengan cara impor.
- Aspek Stabilitas Ketersediaan (Stability of Supplies) Ketahanan pangan
diartikan pula sebagai kemampuan untuk memenuhi kecukupan pangan
masyarakat dari waktu ke waktu. Stabilitas ketersediaan pangan
memfokuskan pada aspek kepengelolaan tanaman pangan, baik dari segi
produksi tanaman pangan maupun pengaturan konsumsi pangan.
- Aspek Keterjangkauan (Access to Supplies) Ketahanan pangan salah
satunya diwujudkan pula berdasarkan prinsip bahwa ketersediaan pangan
harus dapat dijangkau oleh seluruh lapisan pendapatan masyarakat. Aspek
keterjangkauan berarti memfokuskan pada segala sesuatu yang
mempengaruhi keseimbangan permintaan dan penawaran komoditi pangan.
- Aspek Konsumsi Pangan (Food Utilization) Aspek konsumsi pangan
memfokuskan pada penyediaan pangan yang bermutu dan bergizi yang
dikonsumsi oleh keluarga/masyarakat.
5. Jelaskan relevansi tujuan utama program diversifikasi pangan yang telah
dicanangkan oleh pemerintah sejak Pelita II dengan visi pertanian tahun
2020.
Tujuan diversifikasi konsumsi pangan berdasarkan konsep pembangunan
berkelanjutan adalah:
1) Mengurangi Ketergantungan Impor Beras Impor beras dilakukan karena
adanya ketergantungan permintaan pangan terhadap bahan pangan berupa
beras. Melalui diversifikasi konsumsi pangan diharapakan akan membuat
pilihan akan bahan pangan menjadi semakin beragam, sehingga dapat
menekan ketergantungan terhadap impor beras.
2) Menitikberatkan pada aspek alokasi sumberdaya ke arah penggunaan
yang efisien, fleksibel, dan stabil dengan memanfaatkan potensi lokal
yang tersedia. Salah satu prinsip pokok dalam pelaksanaan diversifikasi
konsumsi pangan adalah pemanfaatan atau pengoptimalan potensi lokal,
baik berupa potensi tanaman lokal maupun sumberdaya manusia.
3) Mewujudkan Pola Pangan Harapan Diversifikasi konsumsi pangan
memiliki sasaran untuk memberikan nutrisi atau gizi yang memadai bagi
pola konsumsi rumahtangga, sehingga akan mampu untuk memenuhi pola
konsumsi sehat dan bergizi di masyarakat.
4) Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan Pola konsumsi
pangan nasional yang selama ini banyak bergantung pada jenis beras
menyebabkan harga beras semakin cepat meningkat. Akibatnya, harga
beras semakin lama menjadi semakin sulit untuk dijangkau oleh semua
kelompok pendapatan rumahtangga. Melalui diversifikasi konsumsi
pangan diharapkan akan mampu untuk mengalokasikan pendapatan
memilih jenis komoditi pangan yang relatif lebih terjangkau.
6. Ceritakan satu kasus permasalahan penduduk sehubungan dengan
diversifikasi pangan, kemudian tentukan pendekatan yang tepat untuk
mengantisipasi permasalahan tersebut.
Contoh kasus: Peran Diversifikasi Beras, Jagung dan Ketela Terhadap
Ketahanan Pangan di Sumatera Utara
Perkembangan konsumsi beras perkapita mengalami peningkatan dari
tahun 2000-2007. Tahun 2008, konsumsi beras mengalami penurunan
walaupun hanya sedikit tetapi pada tahun 2009 kembali mengalami penurunan
sebesar 5.37 kg/kap/hr sehingga menjadi 108.7 kg/kap/hr. Kemudian kembali
meningkat sampai pada tahun 2011 menjadi 110.9 kg/kap/hr. Tetapi pada
tahun 2012, penurunan konsumsi terjadi sangat besar yaitu 12.49 kg/kap/hr
sehingga menjadi 98.61 kg/kap/hr. Namun pada tahun 2013 kembali
meningkat.
Salah satu yang mendasari penurunan konsumsi beras ini yaitu
program diversifikasi pangan yang semakin digalakkan dengan
menyosialisasikan peningkatan konsumsi bahan pangan nonberas seperti
umbi-umbian, kentang, sayuran dan bahan pangan lainnya.
Dampak positif yang didapat dari kebijakan diversifikasi konsumsi
pangan antara lain; memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan
petani dan agroindustri pangan, dan menghemat devisa Negara dari impor
beras. Program diversifikasi konsumsi pangan sendiri memiliki peran yang
sangat penting namun sulit terlaksana.
Faktor-faktor yang menyebabkan diversifikasi konsumsi pangan sulit
terlaksana diantaranya; Konsep makan, Beras sebagai komoditas pangan
superior, Beras lebih bergizi dan mudah diolah, dan Teknologi pengolahan
pangan nonberas dan promosinya masih terbatas.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut Perlu kebijakan yang
diambil dan dijalankan Pemerintah Indonesia dalam mendukung ketahanan
pangan seperti sosialisasi kepada masyarakat terkait diversifikasi konsumsi
pangan. Dan Perlu diadakan penelitian lebih lanjut terkait diversifikasi
konsumsi pangan sehingga ketahanan pangan yang diupayakan dalam
beberapa tahun kedepan dapat terlaksana seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai