Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BELAJAR MANDIRI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ketahanan Pangan

TUGAS MATA KULIAH KETAHANAN PANGAN

Disusun oleh:
NAFISA ZAYYAN AULIA
NIM. 8882230021

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
1. Mengapa perlu melakukan diversifikasi pangan?
2. Mengapa pemerintah fokus melakukan diversifikasi pada bahan pokok?
3. Apa bahan pokok di Banten yang dapat menggantikan beras dan apa keunggulannya?

Jawab:
1. Ada beberapa alasan mengapa diversifikasi pangan perlu dilakukan, yaitu:

a. Mengurangi Ketergantungan Impor Beras


Impor beras dilakukan karena adanya ketergantungan permintaan pangan
terhadap bahan pangan berupa beras. Melalui diversifikasi konsumsi pangan
diharapakan akan membuat pilihan akan bahan pangan menjadi semakin beragam,
sehingga dapat menekan ketergantungan terhadap impor beras.
b. Mencapai Pola Konsumsi Pangan Yang Tepat
Ketahanan pangan menitikberatkan pada aspek alokasi sumberdaya ke arah
penggunaan yang efisien, fleksibel, dan stabil dengan memanfaatkan potensi lokal
yang tersedia. Salah satu prinsip pokok dalam pelaksanaan diversifikasi konsumsi
pangan adalah pemanfaatan atau pengoptimalan potensi lokal, baik berupa potensi
tanaman lokal maupun sumberdaya manusia.
c. Mewujudkan Pola Pangan Harapan
Diversifikasi konsumsi pangan memiliki sasaran untuk memberikan nutrisi atau
gizi yang memadai bagi pola konsumsi rumahtangga, sehingga akan mampu untuk
memenuhi pola konsumsi sehat dan bergizi di masyarakat.
d. Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan
Pola konsumsi pangan nasional yang selama ini banyak bergantung pada jenis
beras menyebabkan harga beras semakin cepat meningkat. Akibatnya, harga beras
semakin lama menjadi semakin sulit untuk dijangkau oleh semua kelompok
pendapatan rumahtangga. Melalui diversifikasi konsumsi pangan diharapkan akan
mampu untuk mengalokasikan pendapatan memilih jenis komoditi pangan yang
relatif lebih terjangkau.

2. Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (2012), pada tahun 2012 konsumsi beras
masyarakat Indonesia (sekitar 130 kg/kap/tahun) jauh melebihi rata-rata tingkat
konsumsi dunia (60 kg/kap/tahun). Selain beras Indonesia memiliki potensi sumber
karbohidrat yang beraneka ragam, dan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai
pangan pokok. Berbagai jenis umbi-umbian seperti garut, ganyong, ubi kayu dan ubi
jalar merupakan jenis umbi yang biasa dikonsumsi oleh masayarakat Indonesia.
Karena hal ini lah pemerintah jadi memfokuskan untuk melakukan diversifikasi
pangan pada bahan pokok.
3. Talas Beneng
Talas bisa menjadi sumber karbohidrat murah pengganti nasi yang kaya akan nutrisi
dan rendah GI yaitu 54. Kandungan terbesar dalam talas adalah karbohidrat dan
protein. Komponen karbohidrat di dalam talas berupa pati yang kandunganya
mencapai 77,9 % dan memiliki sifat yang mudah dicerna. Sementara kandungan
protein talas lebih tinggi dibandingkan singkong dan ubi jalar. Kandungan serat dalam
talas juga tinggi mencapai 5,3 gram atau 20,5% memenuhi kebutuhan serat sehari.
Konsumsi talas juga dapat mencegah resiko gangguan jantung dan tekanan darah
tinggi. Selain itu, talas juga meningkatkan kadar basa pada mulut sehingga bisa
membuat gigi lebih kuat.

Ubi Jalar
Ubi jalar menjadi alternatif pangan nonberas yang terkandung banyak sekali
manfaatnya bagi tubuh manusia khususnya bagi kesehatan, kandungan karbohidrat di
dalam ubi jalar termasuk golongan indek glikemiknya yang rendah, artinya jika
mengonsumsi ubi jalar tidak dapat langsung menaikan kadar gula darah, sehimgga
aman untuk dikonsumsi.

Beras jagung dan Sinduka


Beras jagung mengandung karbohidrat tinggi dan protein sehingga berpotensi sebagai
makanan pokok, sinduka mengandung karbohidrat, protein, dan lemak berpotensi
sebagai bahan pangan untuk produk makanan bayi,
DAFTAR PUSTAKA

Fasak, Emiliana (2011) DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN BERBASIS POTENSI


LOKAL DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL DI KECAMATAN
BOLA, KABUPATEN SIKKA, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2010
Available at: http://e-journal.uajy.ac.id/1589/3/2EP12752.pdf

Lana E. Lalujan, G. S. (2017). KOMPOSISI KIMIA DAN GIZI JAGUNG LOKAL


VARIETAS ’MANADO KUNING’ SEBAGAI BAHAN PANGAN PENGGANTI BERAS.
Available at: https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/teta/article/view/16351/15853

Aisy, R., Putri, G. N. A., Aulia, N. N., Salsabila, N., Indrawati, S., Madani, W. F., &
Khastini, R. O. Pemanfaatan Ubi Jalar sebagai Alternatif Karbohidrat yang Meningkatkan
Ekonomi Warga Banten.
Available at: https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/62162/0

https://cdn.repository.uisi.ac.id/114752-gEzq/10.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

http://scholar.unand.ac.id/3826/2/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai