Anda di halaman 1dari 3

TUGAS EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

DIVERSIFIKASI PANGAN

Oleh :
Anastasya Adawiah Azhar (K021191016)
Andi Annisa Aldina Salsabila Usman (K021191019)
Baiq Adinda Shabrina Suryati (K0211910)
Diandra Anastasya B. Commas (K021191067)
Elliene Mareta Pampang Lola (K021191052)
Khadijah Nur Hasannah Assegaf (K021191004)
Muhammad Zaky Rabbani (K021191028)
Stevanya Britney (K021191003)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
SOAL
1. Jelaskan latar belakang dan konsep diversifikasi pangan!
Diversifikasi pangan dimaksudkan agar masyarakat Indonesia tidak menganggap
nasi sebagai satu-satunya makanan pokok yang tidak dapat digantikan oleh bahan
pangan yang lain. Indonesia memiliki beragam hasil pertanian yang sebenarnya dapat
dijadikan makanan pokok seperti sukun, ubi, talas, dan sebagainya yang dapat menjadi
faktor pendukung utama diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan merupakan salah
satu cara menuju swasembada beras dengan mengurangi konsumsi beras sehingga total
konsumsi tidak melebihi produksi.
Diversifikasi pangan menurut Peraturan Pemerintah Nomor, 68 Tahun 2002
Tentang Ketahanan Pangan adalah peningkatan konsumsi aneka ragam pangan dengan
prinsip gizi seimbang. Prinsip dasar dari diversifikasi konsumsi pangan adalah apa yang
harus ditawarkan atau jenis makanan yang memenuhi syarat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Namun, dengan adanya peran pangan sebagai pangan fungsional seperti adanya
serat, zat antioksidan dan lain-lain yang jadi soal pemilihan jenis pangan tidak hanya
mempertimbangkan unsur-unsur gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan
mineral, tetapi juga terkait dengan pangan yang berkaitan dengan fungsi pangan.
Menurut Suhardjo dan Martianto dalam Budiningsih (2009), semakin beragam
konsumsi maka kualitas makanan semakin meningkat, Oleh karena itu diversifikasi
makanan tidak hanya terbatas pada diversifikasi konsumsi pangan saja, tetapi juga
makanan pendamping. Soetrisno dalam Budiningsih (2009), menentukan diversifikasi
makanan lebih cepat (dalam konteks konsumsi makanan) yaitu sebagai upaya
menganekaragamkan jenis pangan yang dikonsumsi, membahas sumber daya energi dan
zat gizi, meningkatkan kebutuhan pangan dan gizi sesuai dengan kecukupan baik
ditinjau dari kebutuhan kualitasnya
2. Jelaskan relevansi tujuan utama program diversifikasi pangan yang telah dicanangkan
oleh pemerintah sejak Pelita II, dengan visi pertanian tahun 2020
Diversifikasi sebagai pola penciptaan kedaulatan pangan merupakan salah satu hal
yang sangat penting serta mendesak dilakukan sebagai upaya mengurangi permasalahan
di subsektor tanaman padi. Perlu usaha yang keras untuk menciptakan pola diversifikasi
ini, karena selama ini (sebagian besar) masyarakat kita telah terbisa mengonsumsi nasi.
Daerah dengan potensi pangan yang besar di luar tanaman padi perlu mendapat
perhatian, supaya masyarakatnya mau menggeser pola konsumsinya. Memang tidak
mudah, namun akan lebih baik dibandingkan pemerintah hanya berkonsentrasi
menciptakan pola ketahanan pangan yang berbasis impor beras. Sosialisasi berbagai
sumber diversifikasi pangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta berbagai
keunggulannya, juga menjadi hal yang sangat penting sebagai usaha menggeser pola
konsumsi dari beras ke bahan makanan pokok lainnya.
Pola diversifikasi pangan yang saat ini sudah banyak dikembangkan adalah alih
konsumsi pada tanaman talas-talasan. Kajian lebih lanjut mengenai potensi tanaman ini
menjadi sangat penting, terutama bagi lembaga-lembaga riset yang ada di negeri ini.
Sehingga, kebijakan risetnya tidak seperti halnya menara mercusuar , hanya melihat ke
tempat yang jauh, namun kebutuhan mendasar bangsa ini dalam hal pangan terabaikan.
Adapun visi pertanian tahun 2020 yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".

Anda mungkin juga menyukai