Anda di halaman 1dari 17

Diversifikasi Pangan

dan Alternatif Upaya


lainnya
REYZA ELVINA SURYANA EKA PUTRI HARAHAP
1908004
Dosen Pengampu: LISNAWATI TUMANGGOR, S.Pd, M.Si
Pengertian
• Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman.
• Diversifikasi pangan ini tercakup aspek produksi, konsumsi, pemasaran, dan
distribusi. Dari aspek produksi, diversifikasi berarti perluasan spektrum
komoditas pangan, baik dalam hal perluasan pemanfaatan sumber daya,
pengusahaan komoditas maupun pengembangan produksi komoditas pangan.
Menurut Suhardjo (1998)
• Pada dasarnya diversifikasi pangan mencakup tiga lingkup pengertian
yang saling berkaitan, yaitu
1. diversifikasi konsumsi pangan,
2. diversifikasi ketersediaan pangan,
3. diversifikasi produksi pangan.
Menurut Soetrisno (1998)
• Mendefinisikan diversifikasi pangan lebih sempit (dalam konteks
konsumsi pangan) yaitu sebagai upaya menganekaragamkan jenis pangan
yang dikonsumsi, mencakup pangan sumber energi dan zat gizi, sehingga
memenuhi kebutuhan akan pangan dan gizi sesuai dengan kecukupan baik
ditinjau dari kuantitas maupun kualitasnya.
Pakpahan dan Suhartini (1989)
• Menyatakan dalam konteks Indonesia diversifikasi/keanekaragaman
konsumsi pangan sering diartikan sebagai pengurangan konsumsi beras
yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non beras
Menurut Suhardjo dan Martianto (1992)
• Semakin beragam konsumsi pangan maka kualitas pangan yang
dikonsumsi semakin baik. Oleh karena itu dimensi diversifikasi pangan
tidak hanya terbatas pada pada diversifikasi konsumsi makanan pokok
saja, tetapi juga makanan pendamping.
Tujuan Diversifikasi Konsumsi Pangan
• Mengurangi Ketergantungan Impor Beras
• Mencapai Pola Konsumsi Pangan Yang Tepat
• Mewujudkan Pola Pangan Harapan
• Gizi Yang Terjangkau Oleh Semua Tingkat Pendapatan
Pengukuran Diversifikasi Konsumsi Pangan
• Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengukur diversifikasi konsumsi pangan
seperti indeks Herfindahl, indeks Simpson dan indeks Entropy. Indeks-indeks tersebut
umumnya menghasilkan performa diversifikasi konsumsi yang tidak banyak berbeda,
sehingga banyak peneliti hanya menggunakan salah satu saja yaitu indeks Entropy
• Diversifikasi konsumsi pangan juga dapat dinilai tanpa melalui ukuran indeks, tetapi
dengan melihat pola pengeluaran keluarga atau arah perkembangan konsumsi pangan.
Pemusatan proporsi pengeluaran untuk jenis-jenis komoditas tertentu menunjukkan
bahwa konsumsi keluarga tersebut tidak beranekaragam. Dalam skala makro, kondisi
ini dapat dilihat dari kecenderungan konsumsi jenis pangannya
Ada empat pilar utama yang dibutuhkan untuk
mewujudkan ketahanan pangan, yaitu:
• Aspek Ketersediaan (Food Availability)
• Aspek Stabilitas Ketersediaan (Stability of Supplies)
• Aspek Keterjangkauan (Access to Supplies)
• Aspek Konsumsi Pangan (Food Utilization)
MASALAH PANGAN ADALAH
• Keadaan kelebihan
• kekurangan, atau
• ketidakmampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangan
PERMASALAHAN PANGAN DI
INDONESIA
• Konsumsi beras di Indonesia masih di atas 100 kg per kapita per tahun.
Idealnya, 60 kg per kapita per tahun, Ketergantungan Masyarakat
Indonesia akan beras sangat tinggi. Harga beras > Rp , masyarakat
kelompok miskin, beli beras aking/karak. Masyarakat Kelompok kurang
mampu makan nasi aking, seperti tahun-tahun 60 – 70 an AKAR
MASALAH: KEMISKINAN
Saran Klasik Pejabat/Scientist
• Mengembangkan pertumbuhan industri makanan berbasis SDA lokal di
luar beras, seperti mengolah umbi-umbian menjadi tepung sebagai
substitusi beras dan terigu, memperbaiki konsumsi protein hewan, buah-
buahan dan sayuran.
• Sasaran/Target: Mencegah Gizi Buruk Pada masyarakat.
• Berhasil Kah? Non-sense untuk Kelompok masyarakat miskin: Busung
lapar dsb tetap terjadi.
TANTANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN

• Kebijakan pengembangan pangan yang terfokus pada beras


• Upaya penggalian dan pemanfaatan sumber sumber pangan karbohidrat lokal masih
kurang
• Pola konsumsi pangan masyarakat masih belum beragam
• Kemampuan memproduksi pangan lokal masih rendah, terutama musim paceklik
• Penerapan teknologi produksi dan teknologi pengolahan pangan lokal di masyarakat
tidak mampu mengimbangi pangan olahan asal impor yang membanjiri pasar.
Jenis tanaman pangan untuk keperluan konsumsi
yang menjadi sasaran pelaksanaan diversifikasi
konsumsi tanaman pangan.
• Jenis Umbi-Umbian
• Jenis Serealia
• Jenis Padi-Padian
• Jenis Rimpang
Di antara keempat jenis kelompok tanaman di atas, tidak semuanya
dijadikan sasaran pelaksanaan diversifikasi konsumsi pangan melalui
program Percepatan Program Diversifikasi Pangan (PPDP).
Jenis Tanaman Pangan Untuk Makanan Pokok

Mengenai jenis jagung, ubi kayu, dan ubi jalar merupakan jenis tanaman
pangan alternatif. Pertimbangan untuk memilih jenis tanaman pangan untuk
pemenuhan karbohidrat didasarkan pada beberapa aspek, yaitu:
 Kandungan Gizi
 Harga Komoditas
 Kemudahan Dalam Bercocok Tanam
Lanjutan
• Di antara 4 tanaman untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti yang
diperlihatkan diatas, jenis tanaman ubi kayu dan ubi jalar relatif lebih
mudah ditanam dibandingkan jenis tanaman padi dan jagung. Jenis
tanaman padi memiliki varietas yang kebanyakan rentan terhadap
perubahan cuaca maupun serangan hama pengganggu. Hanya jenis
tanaman ubi kayu dan ubi jalar yang dianggap paling mudah ditanam,
termasuk paling sederhana cara pengelolaannya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai