Anda di halaman 1dari 179

INDOCOR

Cathodic Protection
Training & Certification
ITS, 23 Agustus 2017

Ir. Ronald Nasoetion M.Sc


corrosion never
sleepz
z
z z
zz
z
z
z
z
z
z
z z
z

ronald nasoetion.2014 2
KOROSI ?

ronald nasoetion.2014 3
KOROSI
kerusakan logam
disebabkan oleh
lingkungan

ronald nasoetion.2014 4
teknologi anti korosi

biaya
(energi)

metal

teknologi anti
korosi

mineral mineral waktu


mineral

steel mill sheet auto body


reduction (atmosphere)
iron refining iron
mine pipe underground oxide rust
oxide casting
rolling pipe line
shapping (soil and water)

ronald nasoetion.2014 5
iron oxide

ronald nasoetion.2014 6
casting

ronald nasoetion.2014 7
shapping

ronald nasoetion.2014 8
proses elektrokimia

Semua proses korosi identik dengan proses elektrokimia yang terdiri dari :

anoda

katoda

elektrolit

rangkaian arus listrik tertutup

ronald nasoetion.2014 9
prinsip dasar korosi
semua proses korosi identik dengan sebuah sel elektrokimia yang terdiri dari :
anoda, katoda, elektrolit, arus listrik tertutup
I

KATODA ANODA

elektrolit

ronald nasoetion.2014 10
Bagaimana cara menurunkan korosi

1. Jika kawat antara anoda dan katoda di putus, maka arus korosi akan
terputus juga (disebabkan oleh akselerasi dari galvanik).
Oleh karenanya dibuat insulasi untuk mencegah terjadinya efek
galvanik antara kedua logam.

2. Jika salah satu dari logam dilapisi dengan lapisan yang kedap, maka
arus listrik akan terganggu dan korosi terhambat. Oleh karenanya
salah satu logam dapat diberikan protective coating

3. Jika arus dari luar (DC) diberikan kepada sel korosi dengan arah
yang berlawanan dimana besarnya sama atau lebih besar dari arus
korosi maka proses korosi akan terhambat atau berhenti.
Ini adalah dasar dari proteksi katodik .

4. Jika elektrolite dihilangkan maka tidak ada transport dari ion oleh
karenanya proses korosi berhenti.
Logam dijaga tetap dalam lingkungan yang kering.

11
prinsip dasar korosi

reaksi katodik e
(reduction)

Mn+ + ne  M KATODA ANODA


reaksi anodik
suasana asam (oxidation)
evolusi gas H+ M
n+
M n+ M  Mn+ +ne
hidrogen H +

2H+ + 2e  H2 OH- OH-


+
Mn+
O2 + 4H + 4e  H2O
H+
Mn+
suasana O2
Mn+
O2 I
netral/basa
O2 + H2O + 4e  4OH-
elektrolit

Korosi Galvanik
ronald nasoetion.2014 12
mulia katodik

standard
electromotive
force
potentials

aktif anodik
ronald nasoetion.2014 13
Elektroda dan Reaksi di elektroda

Elektroda Reaksi Proses

anoda oksidasi melepaskan elektron

katoda reduksi mendapatkan elektron

Reaksi di anoda : M -------- Mn+ + 2e


Reaksi di katoda : Mn+ + ne --------- M

14
Logam Fe dan Zn

Zn Fe

Elektrolit, H2O A K

anoda : Zn - Zn2+ + 2e
katoda : Fe2+ + 2e -- Fe
____________________________
Redoks : Zn + Fe2+ -- Zn2+ + Fe
suasana netral/basa
O2 + H2O + 4e ---- 4OH-

15
Logam Fe dan Cu

Cu Fe

Elektrolit, HCl 5% K A

anoda : Fe ---- Fe2+ + 2e


katoda : Cu2+ + 2e ---- Cu
___________________________
Redoks : Fe + Cu2+ -- Fe2+ + Cu
suasana asam
2H+ + 2e = H2
O2 + 4H+ + 4e ------- 2H2O
16
pengendalian korosi

Desain

Lapis
Lindung

Pengendalian Pemilihan
Korosi Material

Proteksi
Katodik Inhibitor

ronald nasoetion 17
Modifikasi potensial

Mengaliri logam yang diproteksi dengan elektron.

Sumber elektron :
1. Logam yang kurang mulia (sacrificial anode)
2. Sumber listrik dari luar (impressed current)

ronald nasoetion 18
terkorosinya pipa bawah tanah

Reduksi
Oksidasi
Suasana asam : 2H+ + 2e ------ H2 Fe -------- Fe2+ + 2e
: O2 + 4H+ + 4e ------- H2O
Suasana netral/basa
: O2 + H2O + 4e ------- 4 OH

ronald nasoetion 19
perbedaan kondisi tanah pada pipa bawah tanah

ronald nasoetion 20
perbedaan aerasi pada pipa bawah tanah

ronald nasoetion 21
daerah pipa yang terproteksi

ronald nasoetion 22
daerah pipa yang terproteksi

ronald nasoetion 23
formation of differential oxygen cells

Bagian dari pipa yang tertanam di bawah tanah dengan mendapatkan suplai
oksigen yang lebih besar akan bersifat sebagai katoda dan kebalikannya bila
mendapat suplai oksigen yang kecil akan bersifat sebagai anoda
differential concentration cell

Daerah dari pipa yang kontak dengan tanah yang kering akan menjadi katoda oleh
karena itu tidak terkorosi sedangkan yang kontak dengan tanah yang basah akan
menjadi anoda
V
POLARISASI

baja Reference
Silicon cast
Electrode

Working Auxiliary iron


Electrode Electrode

calomel ronald nasoetion 26


Polarisasi

POLARISASI
anodik
E

garis Tafel

Log I korr
Log i

Polarisasi Polarisasi
katodik katodik

ronald nasoetion 27
E

Polarisasi
katodik

Polarisasi
POLARISASI

anodik

Log I korr Log i

ronald nasoetion 28
kurva polarisasi

Jika anoda dan katoda yang ada dalam


suatu elektrolit terhubung singkat, maka
reaksi-reaksi anodik dan katodik akan
berlangsung dan sistem sel elektrokimia
akan keluar dari kesetimbangan.

ronald nasoetion 29
kurva polarisasi

Jika sel elektrokimia tidak lagi dalam


kesetimbangan , maka potensial kedua
elektroda pun akan bergeser dari
potensial termodinamikanya.

ronald nasoetion 30
kurva polarisasi

Peristiwa bergesernya potensial elektroda


dari potensial kesetimbangan inilah
disebut sebagai polarisasi.

Sedang besarnya pergeseran tersebut


didefinisikan sebagai potensial lebih
(over potensial) dan diberi simbol η

ronald nasoetion 31
kurva polarisasi

Karena polarisasi bisa terjadi dalam arah positif


(anodik) maupun negatif (katodik) , maka
potensial lebih juga bisa berharga positif
maupun negatif.
Kejadian tersebut dapat divisualisasikan dalam
bentuk kurva polarisasi

ronald nasoetion 32
kurva polarisasi anodik (anodic control)

øC
øCorr

øA

Log current
ICorr
ronald nasoetion.2011 33
Kurva polarisasi katodik (cathodic control)

øC

øCorr
øA

Log current ICorr


ronald nasoetion.2011 34
Kurva polarisasi campuran (mixed control)

øC

øCorr

øA

Log current ICorr


ronald nasoetion.2011 35
kurva polarisasi

Suatu logam yang terkorosi dalam lingkungan


basah, mempunyai nilai potensial tertentu
yang merupakan potensial campuran (mixed
E EK potential) antara potensial anodik dan katodik
pada rangkaian terbuka. Pada nilai ini
umumnya logam akan terkorosi dan nilai
potensialnya dinamakan potensial korosi

Ekor

Kriteria PK
EA

I kor
Log I

Apabila potensial diturunkan, maka logam cenderung bertahan


sebagai logam karena lebih stabil dan sebaliknya bila potensial
dinaikkan logam akan cenderung menjadi ion (ion stabil) atau
terkorosi. ronald nasoetion 36
kurva polarisasi

E, Volt
Terkorosi (ion logam stabil)

Potensial korosi

Proteksi katodik (logam stabil)

ronald nasoetion 37
hubungan galvanik antara dua logam M dan N

Icorr N’ Icorr N Icorr M Icorr M’

M logam yang dikorbankan


N logam yang diproteksi
ronald nasoetion.2014 38
diagram POURBAIX

Dalam suatu larutan aqueous kestabilan logam dan senyawa logam


serta daerah predominan ion-ion logam , senyawa logam serta
daerah predominan ion telah diketahui secara luas tidak saja
bergantung pada potensial tetapi pH dan temperatur larutan.
Sebagai konsekuensinya Deret Nernst yang dibuat untuk logam-
logam penggunaannya menjadi terbatas.
Pourbaix menyebarluaskan pengunaan diagram potensial-pH
untuk menjelaskan termodinamika korosi logam pada temperatur
kamar (298 K)
Meskipun diagram ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan,
diagram ini didapatkan sangat bermanfaat untuk mempelajari
mekanisme korosi elektrokimia. Reaksi-reaksi yang mungkin terjadi
dan memprediksi kemungkinan proteksi korosi logam.

ronald nasoetion 39
diagram POURBAIX

PENGGUNAAN DIAGRAM POTENSIAL - pH DALAM KOROSI

1. Menjelaskan batas-batas daerah kestabilan logam dan senyawa


logam serta daerah ionnya (daerah immun, pasif dan aktif
terkorosi)

2. Memberikan gambaran reaksi-reaksi yang mungkin terjadi pada


daerah yang bersifat katodik dan anodik bila Ekor telah terukur

3. Memberikan gambaran ketahanan logam-logam dalam air

4. Menjelaskan mekanisme bekerjanya pasivator

5. Dapat digunakan untuk memprediksi proteksi korosi suatu logam

ronald nasoetion 40
diagram POURBAIX

Logam di lingkungan :

TERKOROSI

PASIF

IMUN
ronald nasoetion 41
diagram potensial Fe-H20 pada temp 25oC

PASIF

AKTIF

IMUN

ronald nasoetion 42
diagram POURBAIX

Di dalam larutan aqueous , korosi logam akan melibatkan reaksi-


.reaksi dengan spesi-spesi yang dapat berada dalam air sebagai
contoh reaksi reduksi ion H2, molekul air, oksigen terlarut, dan ion-
ion yang ada dalam dalam larutan air. Reaksi-reaksi reduksi ini
memegang peran yang penting dalam menentukan laju korosi .
Reaksi reduksi air dan atau reduksi oksigen terlarut umumnya selalu
berlangsung reaksi-reaksinya perlu mendapat perhatian

KESTABILAN AIR
Kestabilan air dibatasi oleh reaksi :
1. Kesetimbangan pembentukan H2
2 H+ + 2e = H2
RT aH2+
E298 = Eo298 + ln
2F pH2

ronald nasoetion 43
diagram POURBAIX

Untuk tekanan = 1 atm dan karena Eo 298 berdasarkan konvensi


diambil
. =0
E 298 = - 0.0591 pH
Persamaan yang sama diperoleh dari reaksi reduksi air

2H2O + 2e ------- H2 + 2OH-

2. Kesetimbangan reduksi oksigen terlarut


½ O2 + 2H+ + 2e = H2O
E 298 = 1.23 - 0.0591 pH

ronald nasoetion 44
diagram POURBAIX

Teroksidasi membentuk oksigen


H2O ----- 2H+ + ½ O2 + 2e

(b)

Tereduksi membentuk hidrogen


2H+ + 2e --- H2

(a)

ronald nasoetion 45
diagram POURBAIX

ronald nasoetion 46
diagram POURBAIX

0.77

- 0.61 a

a. Fe2+ (aq) + 2e (Fe) = Fe (s)


E = Eo + (RT/2F) ln (aFe2+/aFe)
= 0.44 + 0.295 log (10-6/1)
= - 0.61 V, SHE

ronald nasoetion 47
diagram POURBAIX

0.77 b

- 0.61

b. Fe2+ (aq) + e (Fe) = Fe3+(aq)


E = Eo + (RT/2F) ln (aFe3+/aFe2+)
= 0.77 + 0.059 log (10-6/10-6)
= + 0.77 V, SHE

ronald nasoetion 48
diagram POURBAIX

+ 0.77

- 0.61 c

c. Fe3O4 (s) + 8H+ (aq) + 2e (Fe) = 3Fe2+ (aq)+ 4H2O (l)


E = Eo + (RT/2F) ln (a8H+/a3Fe2+)
= 0.98 – 0.236pH – 0.088 log (10-6)
= +1.51 – 0.236pH V, SHE

ronald nasoetion 49
diagram POURBAIX

+ 0.77

- 0.61

d. Fe2O3 (s) + 6H+ (aq) + 2e (Fe) = 2Fe2+(aq) + 3H2O (l)


E = Eo + (RT/2F) ln (a6H+/a2Fe2+)
= +0.73 – 0.177pH – 0.059 log (10-6)
= +1.08 – 0.177pH V, SHE

ronald nasoetion 50
diagram potensial Fe-H20 pada temp 25oC

PASIF

AKTIF
3
1
2

IMUN

ronald nasoetion 51
diagram POURBAIX

Pada titik 1
Suasana asam
Reaksi reduksi 2H+ + 2e ------ H2
½ O2 + 2H+ + 2e ------ H2O

Reaksi oksidasi Fe ---- Fe2+ + 2e

Pada titik 2
Suasana netral
Reaksi reduksi ½ O2 + 2H+ + 2e ------ H2O
Reaksi oksidasi Fe ---- Fe2+ + 2e

Pada titik 3
Reaksi reduksi ½ O2 + 2H+ + 2e ------ H2O
Reaksi oksidasi Fe + 3 H2O --- Fe2O3 + 6 H+ + 6e

ronald nasoetion 52
diagram POURBAIX
Bila konsentrasi ion logam di dalam larutan 10-6 M ( mol ion logam
per liter) korosi logam dianggap tidak berlangsung . Pada
kenyataannya batasan konsentrasi ion logam di dalam larutan
dianggap terkorosi pada 10-3 M
Mengikuti rumus Nernst :

E = Eo – RT/nF log ared/aoks

Misalkan reaksi :

Fe -- Fe2+ + 2e
E = - 0.44 – 0.059/2 aFe/log aFe2+
E = - 0.44 – 0.059/2 log 1/10-3
E = - 0.53 volt vs SHE atau
- 0.85 volt vs CSE
- 0.80 volt vs Ag/AgCl

SHE : saturated hydrogen electrode


CSE : copper sulphate electrode
ronald nasoetion 53
diagram POURBAIX

PASIF

AKTIF

- 0.53 V

IMUN

ronald nasoetion 54
diagram potensial Cr-H20 pada temp 25oC

aktif

pasif

imun

ronald nasoetion 55
diagram POURBAIX

Daerah aktif untuk Fe2+


semakin kecil

ronald nasoetion 56
Berdasarkan diagram potensial-pH kemungkinan
proteksi dilakukan :

1. Dengan pengaturan lingkungan misalnya perubahan pH


2. Dengan menurunkan potensial antar muka ke daerah
imun (proteksi katodik)
3. Dengan menaikkan potensial antar muka ke daerah pasif
(proteksi anodik)
4. Dengan menambah paduan logam dasar agar luas daerah
pasif diperbesar
5. Dengan menambahkan passivator

ronald nasoetion 57
Diagram potensial-pH dari beberapa logam pada 25oC

ronald nasoetion 58
Mekanisme proteksi katodik

anoda
M Mn+ + e

e
e

H+ 2H+ + 2e H2

O2 O2 + 2H2O + 4e 4OH-

katoda

59
Mekanisme proteksi katodik

Bila suatu logam terkorosi ada bagian yang


bersifat sebagai katoda.
Korosi terjadi pada anoda

Bila diperlakukan sebagai katoda maka logam


tidak akan terkorosi

ronald nasoetion 60
Mekanisme proteksi katodik

Prinsip PK adalah memindahkan /


memisahkan bagian yang bersifat
anoda tadi ke tempat lain yang masih
berada dalam lingkungan elektrolitik
yang sama dan dihubungkan secara
elektrikal.
e
e Dalam keadaan terproteksi, logam
e dibanjiri oleh elektron dari anoda
e
e A
Berarti menambah anoda yang baru,
dan secara skematik digambarkan.
Daerah anodik sekarang terisolasi dan
logam tidak terkorosi lagi

ronald nasoetion 61
Potentials values for common secondary reference electrodes,
standard hydrogen electrode include for reference

Name Half cell reaction Potentials V vs SHE

Mercury-Mercuruous HgSO4 + 2e = 2Hg +SO4 2- +0.615


Sulfate

Copper-Copper Sulfate CuSO4 + 2e = Cu + SO4 + 0.318

Saturated Calomel Hg2Cl2 + 2e = 2Hg + 2Cl +0.2.41

Silver-Silver Chloride AgCl + e = Ag + Cl- +0.222


(saturated)

Standard Hydrogen 2H+ + 2e = H2 0.000

ronald nasoetion 62
soil corrosion

korosi di bawah permukaan tanah ini mempunyai laju korosi yang


lebih besar dibandingkan dengan di atmosfir. tingkat korosifitas dari
tanah ditentukan oleh resistifitas dari tanah tersebut

resistifitas , (ohm-cm) tingkat korosifitas


< 500 sangat korosif
500 - 2000 korosif
2000 - 5000 korosif sedang
5000 – 10.000 kurang korosif
> 10.000 tidak korosif

63
The relationship
between E and
the possibility of
corrosion and
cathodic
protection of
steel

ronald nasoetion 64
relationship between potential and corrosion risk for
buried steel

Potential ( V vs Cu/CuSO4) Condition of steel

- 0.5 to – 0.6 Intense corrosion


- 0.6 to – 0.7 Corrosion
- 0.7 to – 0.8 Some protection
- 0.8 to – 0.9 Cathodic protection
- 0.9 to – 1.0 Some overprotection
- 1.0 to – 1.1 Increased overprotection
- 1.1 to – 1.4 Increasingly severe overprotection, coating
disbondment and blistering, increasing risk of
hydrogen embrittlement

ronald nasoetion 65
pengukuran potensial jaringan pipa

Elektroda Cu/CuSO4

ronald nasoetion 66
pengukuran potensial jaringan pipa

--
+

Electrode Ag/AgCl

25 cm

ronald nasoetion 67
Aplication of
Cathodic Protection

Sacrificial anodes
Mechanism
Anodes
Design
ronald nasoetion 68
proteksi katodik sistem anoda korban

ronald nasoetion 69
anoda korban
anoda korban Mg
Penggunaan anoda korban

Lingkungan Resistifitas, ohm-cm2 Anoda

Sampai 150 Al
Lingkungan air Sampai 500 Zn
Lebih dari 500 Mg
Sampai 1500 Zn (dengan
backfill)
Lingkungan tanah Mg (-1.5 V)
Sampai 4000 Mg (-1.5 V)
Dengan back fill
Lebih dari 4000 Mg (-1.5 V)
Dengan back fill

ronald nasoetion 72
anoda korban

LATIHAN
DESAIN PROTEKSI KATODIK
UNTUK PIPA BAJA DALAM TANAH DENGAN
SISTEM ANODA KORBAN

Pipa gas antara Cilegon-Merak ø 24”x 0.5” x 10 Km.


Pipa terpasang di dalam tanah dengan kedalaman ±
2 meter, pipa tersebut di lapis lindung dengan
Polyetheline (PE tape). Proteksi yang diberikan adalah
dengan sistem Anoda Korban (Sacrificial Anode)
menggunakan anoda Magnesium

ronald nasoetion 73
anoda korban

1. Kriteria proteksi yang dikehendaki


Potensial pipa/tanah : ≤- 850 mV (CSE)
Umur proteksi : 20 tahun

ronald nasoetion 74
anoda korban

2. Tahanan spesifik tanah, Ohm.cm


Diukur resistifitas tanah sepanjang 10 Km
contoh adalah pengukuran sepanjang 6 Km,
misalkan ρ = 2000 ohm.cm

ronald nasoetion 75
cara pengukuran resistifitas tanah dengan alat soil
resistance meter “Nilsson” model 400

P2
P1

C1 C2

ronald nasoetion 76
pengukuran resistifitas tanah dengan metoda 4 patok

ρ = 2. π. a. . E/I

ronald nasoetion 77
pengukuran resistifitas tanah sistem 4 patok

ronald nasoetion 78
pengukuran resistifitas air/lumpur

RxWxD E A
ρ = ------------- = ---- x -----
L I L

ronald nasoetion 79
soil box

ronald nasoetion 80
Resistivitas

resistifitas , (ohm-cm) tingkat korosifitas


< 500 sangat korosif
500 - 2000 korosif
2000 - 5000 korosif sedang
5000 – 10.000 kurang korosif
> 10.000 tidak korosif

81
anoda korban

No Jarak (m) Resistivitas (Ohm-cm) pH Keterangan


1m 2m
1 0 3100 1500 6.0 lapangan rumput
2 200 3600 2100 5.1 lapangan rumput
3 400 4700 2600 6.3 lapangan rumput
4 600 2900 1800 6.1 lapangan rumput
5 800 3400 2300 5.6 kebun
6 1000 2700 2100 5.8 kebun
7 1200 3000 1900 6.3 kebun
8 1400 2500 1650 5.4 jalan desa
9 1600 3100 1450 6.7 jalan desa
10 1800 2450 2300 6.6 jalan desa
11 2000 2300 1300 6.6 ladang
12 2200 1800 1600 5.8 ladang
13 2400 2550 1650 5.3 ladang
14 2600 2600 1700 6.1 ladang
15 2800 2100 1400 6.4 rawa-rawa

ronald nasoetion 82
anoda korban

No Jarak (m) Resistivitas (Ohm-cm) pH Keterangan


1m 2m
16 3000 2000 1900 6.2 rawa-rawa
17 3200 1800 950 5.8 ladang
18 3400 3250 2600 5.7 ladang
19 3600 2700 2100 5.3 kebun
20 3800 2800 2200 6.5 kebun
21 4000 3200 1850 6.3 jalan desa
22 4200 3100 1600 6.1 jalan desa
23 4400 2900 1750 6.0 lapangan rumput
24 4600 2450 2100 5.5 lapangan rumput
25 4800 1950 1800 6.0 lapangan rumput
26 5000 3150 2700 6.2 lapangan rumput
27 5200 2500 2100 5.9 kebun
28 5400 2400 1500 5.8 kebun
29 5600 2300 1700 6.0 kebun
30 5800 2700 1800 5.8 ladang
31 6000 3000 2800 6.2 ladang
ronald nasoetion 83
anoda korban

ronald nasoetion 84
anoda korban

2. Tahanan spesifik tanah, Ohm.cm


Diukur resistifitas tanah sepanjang 10 Km
contoh adalah pengukuran sepanjang 6 Km,
misalkan ρ = 2000 ohm.cm

ronald nasoetion 85
anoda korban

3. Keperluan arus proteksi (ip)


Dapat dilakukan percobaan atau
diasumsikan. Bila diasumsikan baja
telanjang + PE = 0.5 mA/m2

ronald nasoetion 86
tabel kebutuhan arus

Jenis Rapat Arus


(mA/m2)
Baja telanjang 30 ~ 50

Baja telanjang + 5 ~ 15
asphalt
Baja telanjang + PE ± 0.5

ronald nasoetion 87
anoda korban

I = mA
ARUS DC
V = Volt
+ - - +

ELEKTRODA
Cu/CuSO4

PIPA

PIPA GALVANIS Ø 2-3”

ronald nasoetion 88
anoda korban

4. Keperluan arus proteksi (Io) total


Io = π .D. L.ip
Io = π . (0.6096). (10.000). (0.5 x 10-3)
= 9.576 A
D = 24” = 609.6 mm = 0.6096 m

ronald nasoetion 89
anoda korban

5. Berat anoda total, Wo

Io x T x 8760 9.576 x 20 x 8760


Wo = -------------------- = ---------------------------
Kxµ 1200 x 0.8

= 1747.62 Kg

µ = facktor guna diambil 0.8

ronald nasoetion 90
typical information for sacrificial anode materials

Tables Typical information for sacrificial anode materials


Alloy Common Open circuit Capacity Consumption rate
Environment potential (for
reference
electrodes stated)
Magnesium V (A-h/kg) Kg/A-year
1.5% Mn soil/fresh water - 1.7 (Cu/CuSO4) 1200 7.5
6% Al, 3% Zn soil/fresh water - 1.5 (Cu/CuSO4) 1200 7.5

Zinc
0.5% Al, 0.1% Cd sea water -1.05 780 11.25
(Ag/AgCl/sea water)
Aluminium
0.4% Zn, 0.04% Hg sea water 1.05 > 2800 3.15
(Ag/AgCl/sea water)
5% Zn, 0.04% Hg sea bed mud -1.05 1800 to 2000 4.38 to 4.86
(Ag/AgCl/sea water)
3% to 5% Zn sea water 1.1 1800 to 2000 4.38 to 4.86
0.01 % to 0.03% In sea water (Ag/AgCl/sea water)

ronald nasoetion 91
anoda korban

6. Tentukan ukuran berat anoda, W (dari rule of


Thumb) untuk ρ > 1500 ohm-cm dipilih anoda
sebesar 8 Kg

ronald nasoetion 92
anoda korban
anoda korban

Rule of Thumb

Resistifitas, ρ Berat anoda,


Ohm.cm Kg

< 500 ± 23

500 ~ 1500 ± 14

> 1500 ±8

ronald nasoetion 94
anoda korban

7. Jumlah anoda , n
Wo 1747.62
n = --------- = ------------
W 8

= 218.45 atau 219 buah

ronald nasoetion 95
anoda korban

8. Jarak pemasangan
L 10.000
s = ------ = -----------
n 219

= 45.66 atau 47 meter

ronald nasoetion 96
jarak pemasangan anoda

ronald nasoetion 97
anoda korban

9. Keperluan arus proteksi untuk jarak s


Is = π. D. s. Ip
= π. (0.6096). (47). (0.5 x 10-3)
= 0.045 A

ronald nasoetion 98
anoda korban

10. Hitung tahanan anoda, R


d = diameter anoda, hanya saja tidak
ada dalam bentuk rod
tetapi berbentuk
oleh karenanya diasumsikan

ronald nasoetion 99
anoda korban

4 B

5
4+5
d = ----------------- = 4.5” atau
2

= 11.43 cm

ronald nasoetion 100


dimensions and shipping weights

Nominal Dimensions (inches)


Magnesium Wt Backfill Total Wt Shipping
(in pounds) “A” “B” “C” “D” “E” Weight (per Package
(in lbs) anode)

1# “H-1” Alloy 2.8” 0” 3” 6” 6” 2.5 # 3.5 # 10/cin

3# “HiPot” 3” 3” 6” 9” 6” 6# 9# 6/cin

3# “H-1” Alloy 3” 3” 6” 9” 6” 6# 9# 6/cin

5# “HiPot” 3.5” 3” 8” 11” 6” 9# 14 # 4/cin

5# “H-1” Alloy 3.5” 3” 8” 11” 6” 9# 14 # 4/cin

9# “HiPot” 3.5” 3.5” 13” 17” 6” 15 # 24 # 1/bag

9# “H-1” Alloy 3.5” 3.5” 13” 17” 6” 15 # 24 # 1/bag

17# “HiPot” 3.5” 3.5” 25” 30” 6” 25 # 42 # 1/bag

17# “H-1” Alloy 3.5” 4” 17.5” 19” 6.5” 25 # 42 # 1/bag

20# “HiPot” 4.2” 2.2” 58” 62.5” 5” 50 # 70 # 1/bag

32# “HiPot” 4.5” 4.7” 21” 30” 8” 38 # 70 # 1/bag

32# “H-1” Alloy 4.5” 4.7” 21” 30” 8” 38 # 70 # 1/bag

48# “HiPot” 4.5” 4.7” 31” 34” 8” 48 # 96 # 1/bag

50# “H-1” Alloy 8” 0” 16” 18” 10” 46 # 96 # 1/bag

ronald nasoetion 101


backfill

1. Memperendah tahanan antar anoda dengan tanah


2. Meningkatkan konduktivitas
3. Memungkinkan gas yang terbentuk dari reaksi anodik keluar

Komposisi :
Gypsum 75%
Bentonite 20%
Sodium sulphate 5%
ronald nasoetion 102
typical horizontal anode installation

ρ 4l
Rh = ln - - 1
2πl d

Rh = tahanan anoda yang dipasang horisontal, Ohm


L = panjang anoda
d = diameter (equivalen) anoda, cm
ronald nasoetion 103
typical vertical anode
installation

ρ 8l
Rv = ln - - 1
2πl d
Rv = tahanan anoda yang dipasang vertical, Ohm
L = panjang anoda
d = diameter (equivalen) anoda, cm
ronald nasoetion 104
anoda korban

ρ 4.l
Rh = ------------ ln ------- - 1
2.π.l d

2000 4. (44.45)
=----------------- ln ---------------- - 1
2. π. 44.45 11.43

= (7.16) .(1.744) = 12.48

17.5” = 44.45 cm

ronald nasoetion 105


anoda korban

11.Keluaran arus anoda, Ia

ΔE
Ia = -------- ΔE = driving force
R

0.70
------- = 0.056
12.48

ronald nasoetion 106


Schematic computation of the
EMF available to protect an
iron structure

Comparison of sacrificial
anode EMF

ronald nasoetion 107


anoda korban

12. Is < Ia
0.045 < 0.056

13. Desain
posisi anoda Horizontal

ronald nasoetion 108


anoda korban

Bagaimana kalau posisi


anoda vertical ?

ronald nasoetion 109


anoda korban

ρ 8l
Rv = ------------ ln ------- - 1
2.π.l d

2000 8. (44.45)
= ---------------- ln --------------- - 1
2. π. 44.45 11.43

17.5” = 44.45 cm
= 18.25

ronald nasoetion 110


anoda korban

Keluaran arus anoda, Ia

ΔE
Ia = -------- ΔE = driving force
R

0.70
------- = 0.038
18.25

ronald nasoetion 111


anoda korban

Is < Ia
0.045 > 0.038
Desain salah

ronald nasoetion 112


anoda korban

Gunakan 17# Hi-Pot

L = 25” = 63.5 cm
Asumsikan d = (3.5 +4.5) = 4” = 10.16 cm
2

3.5

4.5

ronald nasoetion 113


dimensions and shipping weights

Nominal Dimensions (inches)


Magnesium Wt Backfill Total Wt Shipping
(in pounds) “A” “B” “C” “D” “E” Weight (per Package
(in lbs) anode)

1# “H-1” Alloy 2.8” 0” 3” 6” 6” 2.5 # 3.5 # 10/cin

3# “HiPot” 3” 3” 6” 9” 6” 6# 9# 6/cin

3# “H-1” Alloy 3” 3” 6” 9” 6” 6# 9# 6/cin

5# “HiPot” 3.5” 3” 8” 11” 6” 9# 14 # 4/cin

5# “H-1” Alloy 3.5” 3” 8” 11” 6” 9# 14 # 4/cin

9# “HiPot” 3.5” 3.5” 13” 17” 6” 15 # 24 # 1/bag

9# “H-1” Alloy 3.5” 3.5” 13” 17” 6” 15 # 24 # 1/bag

17# “HiPot” 3.5” 3.5” 25” 30” 6” 25 # 42 # 1/bag

17# “H-1” Alloy 3.5” 4” 17.5” 19” 6.5” 25 # 42 # 1/bag

20# “HiPot” 4.2” 2.2” 58” 62.5” 5” 50 # 70 # 1/bag

32# “HiPot” 4.5” 4.7” 21” 30” 8” 38 # 70 # 1/bag

32# “H-1” Alloy 4.5” 4.7” 21” 30” 8” 38 # 70 # 1/bag

48# “HiPot” 4.5” 4.7” 31” 34” 8” 48 # 96 # 1/bag

50# “H-1” Alloy 8” 0” 16” 18” 10” 46 # 96 # 1/bag

ronald nasoetion 114


anoda korban

2000 8. (63.5)
Rv = ------------- ln -------------- - 1
2. π. 63.5 10.16

= 11.076

25” = 63.5 cm

ronald nasoetion 115


anoda korban

Keluaran arus anoda, Ia

ΔE
Ia = -------- ΔE = driving force
R

0.70
------- = 0.063
11.076

ronald nasoetion 116


anoda korban

Is < Ia

0.045 < 0.063

Desain betul

ronald nasoetion 117


anoda korban

Bagaimana bila menggunakan


anoda yang berbentuk rod ?

ronald nasoetion 118


PIPELINE ANODES
Cast anodes : Disa Mag 1 and 3, anodes are round in cross section

ANODES DIMENSIONS ,mm ANODE BACKFILL


Dia L WEIGHT, Kg WEIGHT, Kg

50 600 2.0 8
70 630 4.1 9
70 1180 7.7 8
100 375 5.0 6

100 580 7.7 10


100 750 10.0 12
120 520 10.0 12
120 750 14.5 14
120 1130 21.8 24
140 830 21.8 18
200 400 21.8 18

ronald nasoetion 119


CHEMICAL COMPOSITION

DISA MAG 1 DISA MAG 2 DISA MAG 3


Aluminium 0.05 max 2.5 – 3.5 5.5 – 6.7
Manganese 0.5 – 1.5 0.2 – 0.8 0.15 – 0.30
Silicon 0.05 max 0.1 max 0.3 max
Zinc 0.03 max 0.6 – 1.4 2.5 – 3.5
Iron 0.03 max 0.003 max 0.003 max
Nickel 0.03 max 0.003 max 0.003 max
Copper 0.02 max 0.005 max 0.005max
Other (any) 0.03 max 0.03 max 0.3 max
Other (max 0.3 max 0.3 max 0.3 max
total)
Magnesium balance balance balance

ronald nasoetion 120


TECHNICAL

ANODE TYPE CAPACITY NATURAL


POTENTIAL
AMP HOURS / Kg MILLIAMP Cu/CuSO4, V
YEARS /Kg
DISA MAG 1 1200 137 - 1.75

DISA MAG 2 1200 137 - 1.55

DISA MAG 3 1200 137 -1.55

ronald nasoetion 121


anoda korban

6. Tentukan ukuran berat anoda, W


Dari rule of thumb untuk ρ > 1500 ohm.cm
dipilih ~ 8 Kg
kita pilih anoda dengan berat 7.7 Kg

ronald nasoetion 122


anoda korban

7. Jumlah anoda , n
Wo 1747.62
n = --------- = ------------
W 7.7
= 226.96 atau 227 buah

ronald nasoetion 123


anoda korban

8. Jarak pemasangan
L 10.000
s = ------ = ----------- = 44.05
n 227

atau 44 meter

ronald nasoetion 124


anoda korban

9. Keperluan arus proteksi untuk jarak s


Is = π. D. s. Ip
= π. (0.6096). (44). (0.5 x 10-3)
= 0.042 A

ronald nasoetion 125


anoda korban

ρ 4.l
10. Rh = ------------ ln ------- - 1
2.π.l d

2000 4. (58)
=
------------ ln ------------- -1
2. π. 58 10

= (5.49) .(2.144) = 11.77

ronald nasoetion 126


anoda korban

11. Keluaran arus anoda, Ia


ΔE
Ia = -------- ΔE = driving force
R
0.70
------- = 0.059
11.77

ronald nasoetion 127


anoda korban

12. Is < Ia

0.045 < 0.059


Desain benar

ronald nasoetion 128


Impressed current
Mechanism

Anodes

Design

ronald nasoetion.2014 129


proteksi katodik sistem arus tanding

ronald nasoetion 130


anoda ICCP

1. Fully Consumble / Anoda bersifat aktif


contoh : baja, besi tuang, aluminium, seng

2. Konduktor Non Metalik


contoh : Anoda grafit dan anoda Magnetit (Fe3O4). Pada permukaan anoda ini
hanya terjadi reaksi pembentukan gas. Gas CO2 juga terbentuk bila digunakan
anoda grafit

3. Logam-logam / paduan yang pasif sebagian niobium


contoh : paduan ferro-silicon, paduan Pb. Selama anoda bekerja akan terbentuk
selaput pasif yang masih konduktif, reaksi yang terjadi adalah reaksi pembentukan
gas

4. Pasif sempurna
Film pasif protektif yang sangat tipis terbentuk selama anoda bekerja. Film masih
dapat menghantarkan elektron.
contoh : anoda platina, platinized titanium, platined

5. Oksida
contoh : anoda magnetite, mixed oxide

ronald nasoetion 131


arus tanding
LATIHAN
DESAIN PROTEKSI KATODIK
UNTUK PIPA BAJA DALAM TANAH DENGAN
SISTEM ARUS TANDING

Pipa minyak antara Prabumulih-Pendopo Ø 28” x 0.5” x 17


Km. Pipa terpasang di dalam tanah dengan kedalaman ± 2
meter, pipa tersebut dilapis lindung dengan polyetheline
(PE tape). Proteksi yang diberikan adalah dengan sistem
Arus Tanding (Impressed Current) menggunakan anoda
Fe-Si

ronald nasoetion.2014 132


arus tanding

Data yang didapat :


ρp = 0.2 x 10-6 ohm-m resistivitas pipa

ω = 2000 ohm.m2 konduktifitas lapis


lindung
ρtanah = 3000 ohm-cm resistivitas tanah

ronald nasoetion.2014 133


arus tanding

1. Tentukan kriteria desain


minimum potensial shift = - 0.5 volt
umur desain = 20 tahun

ronald nasoetion.2014 134


arus tanding
2. Tahanan pipa, r

ρp
r = -------------
π. t. (D-t)

0.2 x 10-6 ohm.m


= -------------------------------------------
π. { 12.7 (711.2 – 12.7)} x 10-6 m2

= 7.1 x 10-6 ohm/m

ronald nasoetion.2014 135


arus tanding

3. Kebocoran konduktan lapis lindung , g

π.D π. 711.2 x 10-3 m


g = ------ = -----------------------
w 2000 ohm.m2

= 11.2 x 10-4 mho/m

ronald nasoetion.2014 136


arus tanding

4. Konstanta atenuasi, α

α = √ r.g

= √ (7.1 x 10-6) ohm/m x (11.2x 10-4) mho/m

= 8.92 x 10-5 m-1

ronald nasoetion.2014 137


∆ Eo

Well coated

unsatisfied ∆ Eo
PROTECTIVE LEVEL

∆ Ex

x DISTANCE
LENGTH OF PIPE PROTECTED

∆Eo adalah penurunan potensial dan arus setempat pada drainage point,
∆Ex penurunan potensial dan arus setempat pada lokasi berjarak X dari
drainage point.

∆E sebagai fungsi dari jarak

ronald nasoetion.2014 138


E

PROTECTION LEVEL

LENGTH OF PIPE PROTECTED

DRAINAGE POINT

α adalah konstanta atenuasi yang merupakan karakteristik dari jaringan pipa


E sebagai fungsi dari jarak
Hubungan perubahan potensial antar muka setempat dan perubahan
potensialnya dengan jarak dari drainage point
ronald nasoetion.2014 139
arus tanding

5. Tahanan karakterisasi pipa, rp

rp = √ r / g

-6 -4
= √ 7.1x10 ohm/m / 11.2x10 mho/m

= 0.063 ohm

ronald nasoetion.2014 140


arus tanding

6. Pergeseran potensial pipa di drainage poin, Eo

Eo = Ex cosh (α . X)
= - 0.5 x cosh {(8.92x10-5) x 17.000 = - 1.19 V

ronald nasoetion.2014 141


arus tanding

7. Keperluan arus proteksi, Io

Eo
Io = -------- tanh. α .x
rp

-1.19
= ---------- tanh (8.92 x 10-5) x 17.000 =
0.063

= 17.05 A

ronald nasoetion.2014 142


arus tanding

I = mA
ARUS DC
V = Volt

+ - - +

ELEKTRODA
Cu/CuSO4

PIPA

PIPA GALVANIS Ø 2-3”

ronald nasoetion.2014 143


arus tanding

8. - 1.5 V ≤ Eo ≤ - 0.5 V

Over proteksi

ronald nasoetion.2014 144


arus tanding

9. Keluaran arus DC minimum, IR

IR ≥ Io x Sf1 = ≥ 17.05 x 1.25 = ≥ 21.44 A

Tentukan IR = 25 A

Sf1 = safety factor

ronald nasoetion.2014 145


arus tanding

10. Jenis anoda Fe-Si


berat 20 kg ( w)
Ø 2” x 60”
Ø 8” x 80” (dengan back fill)
laju konsumsi : 0.5 kg/ A.y
utilization factor µ = 0.8
IR = 25 A
desain (umur) : 20 tahun

ronald nasoetion.2014 146


arus tanding

Berat total anoda :

Y x C x IR
Wo = ----------------
µ

20 x 0.5 x 25
= -------------------------
0.8

= 312.5 kg

ronald nasoetion.2014 147


arus tanding
11. Jumlah anoda
Wo
n = ---------- x Sf2
W
Sf2 = safety factor

312.5
= -------------- x 1.5
20

= 23.4 ~ 24 anoda

ronald nasoetion.2014 148


arus tanding
12. Tahanan anoda individual, Rh

ρ 4L L = 80”

Rh = -------- ( ln -------- - 1) = 203,2 cm


= 2.03 m ~ 2 m
2.π.L d
d = 8”
= 20.32 cm
= 0.20 m
30 4x2
= ---------- (ln ------------- - 1) Sa = anode spacing

2.π. 2 0.2 =±4m


asumsi 2 x panjang anoda
80” x 2.54 ~ 203,2 cm ~ 2 m

= 6.42 ohm

ronald nasoetion.2014 149


typical vertical anode installation for impressed current
cathodic protection system
typical horizontal anode installation for impressed
current cathodic protection system
arus tanding

13. Faktor interferensi, F


ρ
F = 1 + --------------- ln (0.66 n)
π. Sa.Rh

30
= 1 + ----------------- ln (0.66x 24) = 1.8
π x 5x 6.42

ronald nasoetion.2014 152


GROUND BED

4m

4m

Scotch-cast

ronald nasoetion.2014 153


arus tanding

Penyambungan kabel ke anoda (scotch-cast)


ke anoda
+
+

14. Tahanan groundbed, Rn

Rh 6.42
Rn = ---------- . F = -------------- 1.8
n 24

= 0.49 ohm

ronald nasoetion.2014 154


arus tanding

15. Tegangan DC yang diperlukan, Vo


Vo = IR (Rn. Sf2 + Rc) + e
Sf2 = 1.5
Rc = 0.2 ohm : tahanan kabel
e = 2.5 volt (penambahan 2.5 volt adalah perbedaan galvanik
antara graphite anode di dalam backfill dengan pipa baja
dalam tanah ± 2 volt

Vo = 25 {(0.49 x 1.5) + 0.2 } + 2.5 = 25.87 V

ronald nasoetion.2014 155


arus tanding

16. Vo ≤ VR ≤ 60 V

25.87 V
Dapat diambil ± 40 volt , agar bila
ada kekurangan dapat ditambah arus
hingga tegangan 40V atau 50 V

ronald nasoetion.2014 156


arus tanding

Kesimpulan :
Untuk proteksi katodik pipa Ø 28” x 0.5” x 17 km
Diperlukan 24 anoda Fe-Si dengan backfill

Transformer output : 25 A, 40V DC

ronald nasoetion.2014 157


transformer

air cooled unit oil immersed unit

ronald nasoetion 158


Skematis Proteksi Katodik sistem Arus Tanding

ronald nasoetion 159


beberapa kasus proteksi katodik sistem arus tanding
E

-1200 mV -1200 mV
Menggunakan
groundbed I dan II
-1000 mV

- 850 mV

Batas
proteksi

Menggunakan
groundbed I

Jarak, Km
Groundbed I Groundbed II

ronald nasoetion 160


beberapa kasus proteksi katodik sistem arus tanding
E

-1200 mV -1200 mV

-1000 mV

- 850 mV

Batas
proteksi

Jarak, Km Groundbed II
Groundbed I Groundbed III

ronald nasoetion 161


hydrogen induced cracking

Adalah bentuk korosi yang berbentuk retakan karena masuknya atom hidrogen ke
dalam logam. Pada korosi di lingkungan asam, reaksi katodik akan menghasilkan atom
hidrogen yang kemudian membentuk gas hidrogen

sumber H2
reduksi ion hidrogen : 2H+ + 2e --- H2
reduksi air : 2H2O + 2e ---- H2 + 2OH-

ronald nasoetion 162


Cathodic disbonding

Pada proteksi katodik bila terjadi “ over protection “ maka akan


terbentuk gas H2 yang dapat merusak coating maupun logam

ronald nasoetion 163


blister formation

sumber H2
reduksi ion hidrogen : 2H+ + 2e --- H2
reduksi air : 2H2O + 2e ---- H2 + 2OH-

ronald nasoetion 164


Interferensi

ronald nasoetion 165


Interferensi

Interferensi adalah suatu ganguan terhadap


struktur lain karena aplikasi Proteksi Katodik
Ganguan ini timbul karena arus listrik terbias ke
berbagai arah dalam elektrolit (tanah), yang
menimbulkan korosi oleh arus bias

Cara mengatasinya :
1.Desain yang benar
2.Bonding

ronald nasoetion 166


mekanisme terjadinya stray current pada jaringan pipa

ronald nasoetion 167


interferensi

Resistance bond
Corrosion interference

ronald nasoetion 168


perbedaan antara sistem
anoda korban dan arus tanding

Anoda Korban Arus Tanding

Tidak membutuhkan pemasok arus Membutuhkan pemasok arus searah


searah
Membutuhkan anoda korban Membutuhkan anoda ICCP
Umumnya tidak menyebabkan stray Dapat menyebabkan stray current
current
Kesalahan pemasangan tidak merusak Kesalahan pemasangan merusak
struktur struktur
Rapat arus proteksi tidak dapat diatur Rapat arus proteksi dapat rendah
Potensial proteksi terbatas Potensial proteksi dapat rendah
Jangkauan terbatas Jangkauan jauh

ronald nasoetion 169


test box

ronald nasoetion 170


details of a test station
Typical galvanic anode installation layout and test point
las thermit

ronald nasoetion 173


bracelet type of anode for marine application
Anodic Protection

ronald nasoetion 175


proteksi anodik

Proteksi anodik dapat digunakan untuk mengendalikan


korosi, dimana logam yang akan dilindungi dihubungkan
sebagai anoda pada suatu sel galvanik atau sel
elektrolitik

Potensial elektroda dari logam tersebut akan bergeser


ke arah positif (masuk ke daerah pasif pada kurva
polarisasi anodik )

Oleh karena itu proteksi anodik hanya dapat diterapkan


kepada logam yang menunjukkan pasivity kimia,
demikan juga lingkungan dimana logam berada harus
dapat menimbulkan pasivasi

ronald nasoetion 176


calomel

Silicon
steel cast iron

Skematis dari peralatan untuk


mempelajari polarisasi anodik Skematis kurva polarisasi anodik

ronald nasoetion 177


logam dan
larutan yang
mempunyai
aktif-pasif dan
dapat
memproteksi
secara anodik
(polarisasi
anodik)

ronald nasoetion 178


skematis dari sistem proteksi anodik pada tanki

ronald nasoetion 179

Anda mungkin juga menyukai