NAMA KELOMPOK :
1. HENNY SITORUS ( 5223550007)
2. PUDANRI LIMBONG ( 5223250009)
3. SITI KHAIRUZ ZAHRO ( 5223550004)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. NAHESSON HOTMARAMA PANJAITAN , S.T,M.T
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
……………………………………………………………………ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………
……………………………………………………..………….iii
BAB I . PENDAHULUAN
………………………………………………………………………………………
…………………………………………….1
1.1 LATAR
BELAKANG………………………………………………………………………
………………………………………….1
1.2
TUJUAN……………………………………………………………………………
……………………………………………………1
BAB II .
PEMBAHASAN……………………………………………………………………
…………………………………………………………………2
2.1 PENGERTIAN
BESI…………………………………………………………………………………
……………………………..2-3
2.2 PENGARUH BEBAN KIMIA TERHADAP
BESI………………………………………………………………………..…3-5
2.3 REAKSI KIMIA PADA
BESI…………………………………………………………………………………
…………………..5-9
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BESI…………………………………………………………………………………
…..9
BAB 111 . KESIMPULAN DAN
SARAN………………………………………………………………………………
…………………………………...10
KESIMPULAN……………………………………………………………………
…………………………………………………………..……...10
SARAN………………………………………………………………………
………………….……………………………………………………..10
DAFTAR
PUSAKA……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………10-11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Besi merupakan logam yang paling banyak terdapat di alam. Besi juga
diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, yaitu kira-kira 4,7 -
5% pada kerak bumi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi dan jarang
dijumpai dalam keadaan bebas,kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah
sebagai oksida besi, seperti oksida besi magnetit (Fe3O4) mengandung besi
65%, hematit (Fe2O3) mengandung 60− 75% besi, limonet (Fe2O3·H2O)
mengandung 20% besi dan siderit (Fe2CO3) mengandung 10% besi [1]. Dalam
kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam-logam
yang lain sebagai
paduan logam. Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan
kekuatannya yang baik serta penggunaannya yang luas.Besi terus mengalami
kenaikan sekitar 6,3% dari kerak bumi namun tidak pernah ditemukan dalam
bentuk murni, tetapi sebaliknya dikombinasikan dengan
unsur-unsur lain terutama oksigen, yang dapat menghasilkan oksida besi.
Pada senyawa besi memiliki sifat yang berbeda seperti warna yang dihasilkan dari
transisi elektron antara sub orbital kulit d. Warna-warna ini termasuk kuning dan
merah yang berperan dalam pembentukan warna tanah [2].
1.2. TUJUAN
Tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu
1.mengerti dan memahami analisis besi
2.dapat memahami proses kimia pada besi
3.dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan kimia dalam besi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN BESI
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum)
dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama.[5] Ini adalah
unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar
bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak
bumi. Kelimpahannya dalam planet berbatu seperti bumi karena melimpahnya
produksi akibat reaksi fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-
56 (yang meluruh menjadi isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi
nuklir terakhir yang bersifat eksotermal. Akibatnya, nikel radioaktif adalah unsur
terakhir yang diproduksi sebelum keruntuhan hebat supernova. Keruntuhan
tersebut menghamburkan prekursor radionuklida besi ke angkasa raya.
Seperti unsur golongan 8 lainnya, besi berada pada rentang tingkat
oksidasi yang lebar, −2 hingga +6, meskipun +2 dan +3 adalah yang paling
banyak. Unsur besi terdapat dalam meteorit dan lingkungan
rendah oksigen lainnya, tetapi reaktif dengan oksigen dan air. Permukaan besi
segar tampak berkilau abu-abu keperakan, tetapi teroksidasi dalam udara normal
menghasilkan besi oksida hidrat, yang dikenal sebagai karat. Tidak seperti logam
lain yang membentuk lapisan oksida pasivasi, oksida besi menempati lebih banyak
tempat daripada logamnya sendiri dan kemudian mengelupas, mengekspos
permukaan segar untuk korosi.
Logam besi telah digunakan sejak zaman purba, meskipun paduan tembaga,
yang memiliki titik lebur lebih rendah, yang digunakan lebih awal dalam sejarah
manusia. Besi murni relatif lembut, tetapi tidak bisa didapat melalui peleburan.
Materi ini mengeras dan diperkuat secara signifikan oleh
kotoran, karbon khususnya, dari proses peleburan. Dengan proporsi karbon tertentu
(antara 0,002% dan 2,1%) menghasilkan baja, yang lebih keras dari besi murni,
mungkin sampai 1000 kali. Logam besi mentah diproduksi di tanur tinggi, di mana
bijih direduksi dengan batu bara menjadi pig iron, yang memiliki kandungan
karbon tinggi. Pengolahan lebih lanjut dengan oksigen mengurangi kandungan
karbon sehingga mencapai proporsi yang tepat untuk pembuatan baja. Baja
dan paduan besi berkadar karbon rendah bersama dengan logam lain (baja paduan)
sejauh ini merupakan logam yang paling umum digunakan oleh industri, karena
lebarnya rentang sifat-sifat yang didapat dan kelimpahan batuan yang mengandung
besi.
Senyawa kimia besi memiliki banyak manfaat. Besi oksida dicampur dengan
serbuk aluminium dapat dipantik untuk membuat reaksi termit, yang digunakan
dalam pengelasan dan pemurnian bijih. Besi membentuk senyawa biner
dengan halogen dan kalsogen. Senyawa organologamnya antara
lain ferosen, senyawa sandwich pertama yang ditemukan.
Besi memainkan peranan penting dalam biologi, membentuk kompleks dengan
oksigen molekuler dalam hemoglobin dan myoglobin; kedua senyawa ini adalah
protein pengangkut oksigen dalam vertebrata. Besi juga logam pada bagian aktif
sebagian besar enzim redoks yang berperan dalam respirasi seluler serta oksidasi
dan reduksi dalam tumbuhan dan hewan.
Fosfor
Fosfor dapat meningkatkan fluiditas logam cair dan menurunkan titik cair.
Karenanya diberikan fosfor sampai 1 % dalam benda cor yang kecil dan yang
memiliki bagian-bagian yang tipis. Saat peleburan umum terjadi peningkatan kadar
fosfor sampai 0,02 %. Untuk mengendalikannya perlu dipilih grade besi bekas
yang tepat.
Reaksi oksidasi
Pada anoda, terjadi reaksi oksidasi di mana besi (Fe) diubah menjadi bentuk
ion yaitu besi (II) (Fe2+) melalui reaksi sebagai berikut:
Fe( s) → Fe2aq+¿¿+2 e−¿¿
Dilansir dari Chemistry Libretexts, air adalah pelarut Fe2+ dan bertindak
sebagai jembatan garam. Sehingga, air yang merupakan larutan elektrolit dapat
lebih cepat mendorong reaksi perkaratan misalnya air garam atau air laut.
Terbentuknya karat
Dilansir dari Lumen Learning, ion besi (II) (fe2+) kemudian bereaksi
dengan air (H2O) dan gas oksigen O2) untuk dioksidasi lebih lanjut.
+¿ ¿
) + 2( g)+
2+¿ ¿
4 Fe(aq O 6 H 2 O(l) →2 Fe2 O 3 . H 2 O(s)+8(aq)
Dari reaksi di atas terlihat hasil akhis reaksi redoks adalah 2Fe2O3 . H2O
atau besi (III) oksida terhidrasi. Besi (III) oksida terhidrasi atau karat memiliki
warna coklat kemerahan dengan struktur yang rapuh, sangat berbeda dengan besi
(Fe) yang kokoh dan mengilap.
Karat dapat mengelupas dari permukaan besi, menyebabkan permukaan baru
besi terekspos ke lingkungan luar. Ketika permukaan tersebut bertemu dengan air,
uap air, dan oksigen, reaksi redoks akan kembali berlangsung. Sehingga,
perkaratan besi akan terus terjadi hingga semua bagian besi berubah menjadi karat.
Proses pembuatan besi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Blast Furnace
dan Electric Arc Furnace (EAF). Perbedaan Blast Furnace dan EAF yaitu terletak
pada bahan dasarnya. Pada proses Blast Furnance, bahan bakar (Coke) digunakan
dalam jumlah yang besar, sedangkan, pada EAF tidak menggunakan Coke.
Pertama, ada beberapa komponen dasar yang perlu diperhatikan. Komponen
dasar tersebut diantaranya adalah iron ore (bijih esi), limestone (tanah
kapur), coke (dibuat dari coal, khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke
dalam blast furnace. Coke merupakan bahan bakar untuk furnace, dibuat
dari coal dengan proses tertentu.Cairan besi (molten iron) yang panas di
dalam furnace terpisah menjadi 2 bagian. Bagian atas adalah slag (waste,
impurities), dan bagian bawah adalah besi yang hendak dipakai. Besi yang
dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar karbon dalam pig
iron bisa mencapai 2%.
Pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, bisa
berupa oxygen furnace, electric arc furnace, atau open hearth furnace. Pada proses
ini, berbagai bahan kimia ditambahkan ke dalam furnace untuk
mendapatkan material properties yang diinginkan. Seringkali, scrap juga
dimasukkan ke dalam furnace ini. Di dalam proses dengan oksigen, karbon di
dalam molten iron akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon
monoksida. Gas ini harus keluar. Kalau tidak, bisa membentuk ‘gas
pockets’ (rimming) saat menjadi dingin (rimmed steel). Untuk menghindarinya,
bisa menggunakan deoxidizer seperti silikon dan aluminum. Baja yang dihasilkan
adalah killed teel atau semi-killed steel. Baja yang dihasilkan dicetak dalam
bentuk slab, billet, dan bloom.
Sifat Kimia
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
Besi adalah unsur kimia dengan simbol Fe (dari bahasa Latin: ferrum)
dan nomor atom 26. Merupakan logam dalam deret transisi pertama.[5] Ini adalah
unsur paling umum di bumi berdasarkan massa, membentuk sebagian besar
bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur keempat terbesar pada kerak
bumi. Kelimpahannya dalam planet berbatu seperti bumi karena melimpahnya
produksi akibat reaksi fusi dalam bintang bermassa besar, di mana produksi nikel-
56 (yang meluruh menjadi isotop besi paling umum) adalah reaksi fusi
nuklir terakhir yang bersifat eksotermal. Besi dingunakan untuk kontruksi bahan
bangunan sebagai bahan penyangga tiang pada sebuah bangunan, pada saat
membangun rumah.besi Ini adalah unsur paling umum di bumi berdasarkan massa,
membentuk sebagian besar bagian inti luar dan dalam bumi. Besi adalah unsur
keempat terbesar pada kerak bumi.
3.2.Saran
Besi bagus digunakan sebagai bahan bangunan karena dapat Manahan
bangunan, contohnya dingunakan sebagai cor pada bangunan agar bangunan
tersebut tidak mudah runtuh
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Besi
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/12/133130069/mengapa-peristiwa-
perkaratan-besi-termasuk-perubahan-kimia?page=all#:~:text=Perkaratan%20besi
%20adalah%20reaksi%20redoks,dan%20oksidasi)%20yang%20tidak
%20diinginkan.&text=Dilansir%20dari%20BBC%2C%20besi%20bereaksi,atau
%20yang%20dikenal%20sebagai%20karat.
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/12/133130069/mengapa-peristiwa-
perkaratan-besi-termasuk-perubahan-kimia?page=all
https://www.argonesia.com/news-mengenal-kelebihan-dan-kekurangan-besi-86
http://digilib.uinsgd.ac.id