Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
TRANSFORMATOR

Dosen Pengampu:
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Abd. Kholiq, SST, MT
NIP 19750522 200604 1 006

Disusun Oleh :
Muhammad Aurifaringga Dwi Prasetya MS P27838023067
Muhamad Ananda Rizki Isnandar P27838023068
Naufal Hilmy Nur Dzaky P27838023076
Kelompok 5

1B1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan taraf
tersebut diantaranya seperti untuk menurunkan tegangan AC dari 220 VAC ke 12 VAC
ataupun menaikkan tegangan dari 110 VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini
bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan
yang berarus bolak balik (AC).

1.2 Batasan Masalah


1. Dapat mengetahui cara mengukur tegangan
2. Dapat mengukur tegangan pada transformator
3. Dapat mengetahui kegunaan transformator

1.3 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian transformator?
2. Menjelaskan perbedaan tegangan pada sekunder trafo yang tertulis dengan hasil
pengukuran multimeter?
3. Cara menguji tegangan output trafo?
4. Cara untuk mengetahui baik atau rusaknya kondisi trafo?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi / karakteristik dari transformator.
2. Mahasiswa mampu mengukur transformator
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami perbedaan trafo CT dan non CT.
2. Mahasiswa mampu membedakan lilitan sekunder, lilitan primer, arus pada
trafo.
3. Mahasiswa mampu menghitung tegangan dan arus pada lilitan primer dan
sekunder dan efisiensi trafo.
4. Mahasiswa mampu mengukur hambatan trafo dan menentukan trafo berfungsi
baik atau tidak.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi-fungsi transformator
2. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dari transformator.
3. Mahasiswa dapat memahami perbedaan trafo CT dan non CT.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Mahasiswa dapat mengukur tegangan trafo
2. Mahasiswa dapat membedakan lilitan sekunder, lilitan primer, arus pada trafo
3. Mahasiswa dapat menghitung tegangan dan arus pada lilitan primer dan
sekunder dan efisiensi trafo
4. Mahasiswa dapat mengukur hambatan trafo
5. Mahasiswa dapat menentukan trafo berfungsi baik atau tidak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Transformator (Trafo)


Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan taraf
tersebut diantaranya seperti untuk menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC
ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini
bekerja mengikuti prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan
yang berarus bolak balik (AC). Trafo memegang peranan yang sangat penting untuk
pendistribusian tenaga listrik.Trafo menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik oleh
PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Trafo lainnya
menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan untuk setiap rumah tangga
maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220 Volt
V S N S IP
= =
V P NP I S
Keterangan:
Vs = tegangan primer (input) (Volt).
Ns = jumlah lilitan pada kumparan primer (input).
Vp = tegangan sekunder (output) (Volt).
Np = jumlah lilitan pada kumparan sekunder (output).
Is = kuat arus sekunder (A).
Ip = kuat arus primer (A)
PS
η= x 100 %
PP
Keterangan :
η = efisiensi transformator (%)
PP = daya primer ; watt (VA)
PS = daya sekunder ; watt (VA)
.
2.1.1 Prinsip Kerja Transformator (Trafo)
Pada sebuah Trafo yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan Inti Besi (Core).
Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan
menyebabkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan
magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut di pengaruhi pada besarnya arus listrik yang
dialirinya.
Semakin besar arus listriknya maka semakin besar pula medan magnetnya.
Fluktuasi medan magnet yang terjadi pada kumparan pertama (primer) akan
menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan
terjadi pelimpahan daya pada kumparan primer ke kumparan sekunder.
Maka, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik ini baik dari tegangan
rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi
tegangan yang rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya ialah
kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis
dengan gunanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik kumparan dan untuk mengurangi suhu panas yang sering ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator
tersebut diantaranya seperti berikut ;
 E – I Lamination
 E – E Lamination
 L – L Lamination
 U – I Lamination
Dibawah ini agar lebih mudah memahami ;

Gambar 2.1 Bagian-bagian Trafo


(Sumber : rumus.co.id)
Rasio lilitan yang berada pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer
menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut.
Contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan
menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis
Transformator ini biasanya disebut Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat
10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka
tegangan yang dihasilkan Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada
Kumparan Primer. Transformator jenis ini sering disebut dengan Transformator Step
Down.
2.1.2 Jenis-Jenis Transformator (Trafo)
1. Transformator step-up
Trafo Step Up ialah Trafo yang berfungsi untuk menaikan level teganan
AC atau taraf dari rendah ke taraf yang lebih tinggi. Komponen tegangan
sekunder dijadikan tegangan Output yang lebih tinggi yakni dapat ditingkatkan
dengan cara memperbanyak lilitan di kumparan sekundernya sehingga jumlah
lilitan kumparan primer lebih sedikit. Trafo step up ini digunakan sebagai
penghubung trafo generator ke grid di dalam tegangan listrik.

Gambar 2.2 Trafo Step Up


(Sumber : rumus.co.id)

2. Transformator Step Down


Trafo Step Down ialah Trafo yang berfungsi menurunkan taraf level
tegangan AC dari taraf yang tinggi ke rendah. Pada Trafo jenis ini, Rasio untuk
jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan pada
kumparan yang sekunder.
Trafo step down digunakan untuk mengubah tegangan grid yang tinggi
menjadi yang lebih rendah dimana dapat digunakan untuk peralatan rumah
tangga. Contohnya, untuk menurunkan taraf tegangan listrik dari PLN (220V)
menjadi taraf tegangan yang dapat disesuaikan dengan peralatan elektronik
dirumah.

Gambar 2.3 Trafo Step Down


(Sumber : rumus.co.id)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Trafo
2. Jepit buaya
3. Multimeter

3.2 Langkah Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pelajari terlebih dahulu karakteristik dari lilitan primer dan sekunder pada trafo
3. Hubungkan trafo yang telah di sediakan ke jala-jala PLN
4. Ukur tegangan output trafo mengunakan multimeter

1.1 Tabel Pengamatan


Tabel Pengamatan

Resistansi (terhadap 0) V Ukur Multi


No Tegangan Trafo
Lilitan sekunder (V AC)

1 12 V 1,9 Ω 15 V AC

2 18 V 2,9 Ω 20 V AC

3 25 V 3,5 Ω 25 V AC
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Cara mengecek trafo apakan masih dalam kondisi baik atau tidak yakni, tedengan
cara putar selektor pada multimeter diputar ke selektor x1 atau x10 Ohm. Trafo
menggunakan selektor x1 dan x10 karena trafo memiliki resistansi kecil. Kemudian
tempelkan probe hitam ke nol dan dan probe merah salah satu tegangan. Apabila jarum
selektor pada multimeter bergerak, itu artinya trafo dalam kondisi baik. Perlu hati-hati pada
saat melakukan pengukuraan tegangan trafo, karena apabila tersentuh bisa tersetrum.

4.2 Kesimpulan
transformator memiliki fungsi untuk mengubah nilai tegangan DC menjadi nilai
tegangan AC tertentu serta untuk memperkuat arus. Menurut jumlah lilitannya, trafo
dibedakan menjadi 2 yaitu trafo step up, trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan
dan memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer sedangkan trafo step
down adalah trafo yang digunakan untuk menurunkan tegangan dan memiliki lilitan
primer lebih banyak daripada lilitan sekunder. Sedangkan menurut tegangannya trafo
dibedakan menjadi 2 yaitu trafo CT yang memiliki 2 output dan 2 fasa, sedangkan trafo
non-CT yang memiliki 1 output dan 1 fasa
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aditya, "TRAFO,". [Online]. Available: hhttps://cerdika.com [[Akses 26 September
2023].
[2] Noname,"Transformator,"25 [Online]. Available:
https://id.wikipedia.org/wiki/Transformator , [[Akses 26 September 2023].

[3] Rahman. "Transformator Adalah – Pengertian, Fungsi, Jenis, Gambar, Prinsip Kerja,".
[Online]. Available: https://rumus.co.id/transformator/. [Akses 26 September 2023].

FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN

Mengukur keluaran trafo menggunakan


multimeter analog

Mengukur resistansi lilitan trafo dengan


keadaan trafo tidak teraliri arus listrik

Anda mungkin juga menyukai