FAKULTAS TEKNIK
A. Tujuan Pratikum
Setelah praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Osiloskop
= 1 set
2. Multimeter
= 1 set
3. AFG
= 1 set
= 1 set
5. Loudspeaker
= 1 buah
6. Kabel listrik
= secukupnya
7. Audio Player
= 1 set
C. Teori Pendukug
Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuatkan
sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20 Hz sampai 20 KHz dan pada saat
melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin. Range
frekuensi ini juga tergantung dari kemampuan dari loudspeaker. Jika loudspeaker bekerja
pada frekuensi Full Range (20 Hz 20 Khz) ini sangat baik sekali, Karena akan di dapat
nada yang dinamis pada frekuensi full range. Tapi jika hanya frekuensi tertentu saja yang
mampu di reproduksi oleh loudspeaker, maka penggunaan tone control memungkin untuk
membatasi frekuensi tertentu.
Tone control merupakan pengaturan nada yang terdiri dari rangkaian filter, yaitu
Low Pass Filter (LPF) dan Figh Pass Filter (HPF) maupun Band Pass Filter. Sebelum
sinyal dikuatkan oleh rangkaian Power Aplifier, rangkaian tone control bekerja dengan
mengatur nada yang akan dilewatkan pada rangkaian power amplifier,sehingga akan
didapatkan nada sesuai dengan respon frekuensi pada loudspeaker dan akan didapatkan
hasil (suara) pada loudspeaker yang sesuai dengan keinginan pengguna.
Rangkaian Tone Kontrol adalah jenis rangkaian pengatur suara atau nada aktif
pada sistem audio. Tone control pada dasarnya berfungsi sebagai pengatur penguatan
level nada bass dan level nada treble. Nada bass adalah sinyal audio pada frekuensi
rendah sedangkan nada treble adalah sinyal audio pada frekuensi tinggi.
Rangkaian Tone Control sederhana memiliki sinyal suara yang dihasilkan sudah
diatur oleh potensiometer dan kemudian dikuatkan oleh bagian op amp menggunakan
transistor yang nantinya di kopling oleh kapasitor yang outputnya akan diatur pada
bagian control. Komponen yang terdapat pada bagian output yang bisa di bilang cukup
bagus dan bersih.
Input
(Sumber
Suara)
MP3/CD/Tape
Pre-Amp
(Penguat Awal)
Filter Audio
(Tone Control)
Penguat Daya
(Power
Amplifier)
Dalam sistem audio, bagian pengatur nada terletak diantara bagian Pre-Amplifier
(penguat depan) dan Final Amplifier (Penguat Akhir). Bagian pengatur nada berfungsi
untuk mengatur nada rendah (Bass) dan nada tinggi (Treble) secara terpisah. Pada bagian
pengatur nada Bass, menguatkan sinyal frekuensi rendah, sedangkan pada bagian nada
treble menguatkan sinyal frekuensi tinggi. Kurva penguatan (AV) terhadap besarnya
fekuensi yang dikuatkan dapat digambarkan menggunakan kurva berikut.
Kurva Penguatan Nada Bass Dan Treble Kurva Penguatan Nada Bass Dan
Treble,kurva nada bass,kurva nada treble,grafik nada bass,grafik nada treble.
Prinsip Kerja Pengatur Nada (Tone Control) Secara garis besar bagian
pengatur nada mempunyai prinsip kerja sebagai berikut. Rangkaian pengatur nada
dipasang sebelum rangkaian penguat.
Blok Diagram Rangkaian Tone Control (Pengatur nada)
Penguat Nada Treble Pada posisi maksimum, perhitungan penguatan dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Pada posisi minimum, perhitungan penguatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
3. Atur pengaturan nada volume, Bass dan trable pada posisi tengah.
4. Hubungkan AFG pada bagian input rangkaian amplifier serta hubungkan ke chanel 1
osiloskop dan output pada chanel 2 pada osiloskop.
5. Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitude sebesar 50 mVp-p, berapa
tegangan output yang dihasilkan ?.................... Vp-p, dan tentukan juga beda fase
= 0 (Gambarkan bentuk signal)
6. Atur volume hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak
cacat.. Vp-p. berapa besar penguatan dari rangkaian yang anda
gunakan. dB
7. Ulangi langkah 6, aturlah posisi tone control dan ukur tegangan output (Volume dan
Amlitudo AFG tidak dirubah). Istilah tabel pengamatan berikut ini :
ANALISA
5. Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitude sebesar 50 mVp-p, berapa
tegangan output yang dihasilkan ? 4,4 Vp-p, dan tentukan juga beda fase =
6. Atur volume hingga menghasilkan sinyal output yang dapat terbaca dan tidak cacat
6,8 Vp-p. berapa besar penguatan dari rangkaian yang anda gunakan 34,37 dB
Vin
=2,6 x 50 mV
= 0,13 V
Vout =3,4 x 2,00 V
= 6,8 V
dB
= 20 log
= 20 log
= 20 log 52,30
= 34,37 dB
Keterangan
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Adanya perpotong gel
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Frekuensi Input
(Vo=100mVp-p)
100Hz
250Hz
500Hz
750Hz
1000Hz
1500Hz
2000Hz
5000Hz
10000Hz
15000Hz
20000Hz
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
2,4 x 2V=4,8V
5,6 x 2 V=11,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
5,4 x 2 V=10,8V
Keterangan
Tidak cacat
Adanya perpotongan gel
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Frekuensi Input
(Vo=100mVp-p)
100Hz
250Hz
500Hz
750Hz
1000Hz
1500Hz
2000Hz
5000Hz
10000Hz
15000Hz
20000Hz
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
6,2 x 2 V=12,4 V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
5,6 x 2V=11,2V
4,8 x 2V=9,6V
5,2 x 1V=5,2 V
6,6 x 500 mV=3,3 V
Keterangan
Adanya perpotongan gel
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Frekuensi Input
(Vo=100mVp-p)
100Hz
250Hz
500Hz
750Hz
1000Hz
1500Hz
2000Hz
5000Hz
10000Hz
15000Hz
20000Hz
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
6,2 x 2 V=12,4V
5,4 x 2 V=10,8 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
5,6 x 2 V=11,2 V
Keterangan
Adanya perpotongan gel
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
4,2 x 1V=4,2 V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
5,6 x 2 V=11,2V
Keterangan
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Adanya perpotongan gel
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Keterangan
Adanya perpotongan gel
Cacat
Cacat
Cacat
Tdk terjadi perpotongan gel
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
2 x 2V=4V
2,8x2V=5,6V
3,4x2V=6,8V
4,8x2V=9,6V
5,4x2V=10,8V
5,6 x2V=11,2V
5,6 x2V=11,2V
5,6 x2V=11,2V
5,6 x2V=11,2V
5,6 x2V=11,2V
5,6 x2V=11,2V
Keterangan
Tidak cacat
Tidak cacat
Tidak cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
2 x 5V=10V
2,2 x 5V=11V
2,2 x 5V=11V
2,3 x5V=10,5V
2,3 x5V=10,5V
2 x 5V=10V
2,2 x 5V=11V
2,2 x 5V=11V
2 x 5V=11V
1,8x 5V=9V
1,6x 5V=8V
Keterangan
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Cacat
Besar Tegangan
Output /Vo
(signal Pada Speaker)
2 x 5V=10V
2,2 x 5V=11V
2,2x 5V=11V
2 x 5V=10V
1,8x 5V=9V
2,2 x5V=11V
2,2 x5V=11V
2,2 x5V=11V
2,2 x5V=11V
2 x 5V=10 V
2 x 5V=10V
Keterangan
Cacat
Cacat
Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Tidak Cacat
Fungsi speaker
F. KESIMPULAN
1. Rangkaian Tone control berfungsi untuk mengatur nada rendah (Bass) dan nada
tinggi (Treble) secara terpisah. Pada pengatur bagian nada Bass, berfungsi
menguatkan sinyal frekuensi rendah, sedangkan pada bagian nada treble
berfungsi menguatkan sinyal frekuensi tinggi.
2. Rangkaian Tone control meupakan gabungan dari rangkaian low pass filter dan
high pass filter