FM RECEIVER
Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Telekomunikasi
Kelas : 2C
dimana,
eFM = Nilai sesaat sinyal FM
Ec = Amplitudo maksimum sinyal pembawa
ωc = 2πfc dengan fc adalah frekuensi sinyal pembawa
ωm = 2πfm dengan fm adalah frekuensi sinyal pemodulasi
mf = δfm : indeks modulasi frekuensi
Δfmax k m . mˆ
ß= =
fm fm
dimana :
ß = modulation index
kM = modulation constant
mˆ = modulating signal amplitude
fm = modulating sinewave signal
1st sideband = j1 = fc ± 1. fm
2nd sideband = j2 = fc ± 2. fm
3th sideband = j3 = fc ± 3. fm
nth sideband = jn = fc ± n. fm
Select the file of the FM modulated signal you created with the FM transmitter.
Enjoy the demodulated audio signal. It should be fine if you modulated the audio
signal properly. If it's too quiet or distorted analyze if the frequency deviation is too
large or too small.
Vary the modulating signal's amplitude and thus also the frequency deviation using
the FM transmitter.
Referensi :
1. https://www.etti.unibw.de/labalive/experiment/fmdemod/#experiment, diakses
pada 16 Juli 2021
2. https://husnilk.wordpress.com/2013/05/06/tugas-dan-bahan-kuliah-dasar-
telekomunikasi/, diaskes pada 16 Juli 2021
Gambar-2 FM demodulation
V. Prosedur Percobaan
3. Membuka dengan aplikasi yang sudah diunduh dan aplikasi akan terbuka.
1. Simulasi ke-1 :
2. Simulasi ke-2 :
3. Simulasi ke-3 :
4. Simulasi ke-4 :
5. Simulasi ke-5 :
Gambar-7 Hasil percobaan ke-5
6. Simulasi ke-6 :
7. Simulasi ke-7 :
8. Simulasi ke-8 :
Rangkaian FM receiver terdiri dari sinyal input, blok FM demodulator, dan sinyal
output. Sinyal input pada percobaan kali ini merupakan audio hasil rekaman pada
percobaan FM transmitter. Sinyal input masuk ke blok FM demodulator untuk
diolah menjadi sinyal informasi atau memisahkan sinyal carrier dari sinyal
informasi sehingga menghasilkan sinyal informasi murni.
Pada percobaan didapat juga kejanggalan yaitu ketika amplitude suara audio
diperbesar menjadi lebih dari 1V yaitu 4V, suara audio input pecah-pecah dan tidak
jelas, namun pada output receiver, suara audio jelas dan tidak pecah-pecah. Hal ini
disebabkan adanya blok FM demodulator, dimana blok tersebut mengolah sinyal
yang masuk untuk di saring pada sideband tertentu sehingga informasi yang
ditangkap pada receiver tidak melebar kemana-mana.
Sistem audio mono yaitu audio yang terdiri dari satu jalur audo. Contoh
pengaplikasiannya yaitu amplifier, radio, dan ponsen jaman dahulu. Contoh suara
audio mono yaitu ketika menggunakan headset pada ponsel jaman dahulu, suara
headset kanan dan kiri sama, tidak ada efek yang berbeda. Sementara itu, sistem
audio stereo yaitu sistem audio yang menggunakan dua jalur berbeda yaitu L dan R
dan penguat terpisah. Contoh suara audio stereo yaitu peralatan audio jaman
sekarang. Contoh pengaplikasianya yaitu ketika menggunakan headset pada ponsel
jaman sekarang, suara audio pada headset kanan dan kiri berbeda, terdapat efek
yang berbeda dan ketika dipakai bersama menghasilkan suara audio yang murni
seperti yang diinginkan.
VIII. Kesimpulan