PROGRAM STUDI
DISUSUN OLEH :
NUPTK : 2450756657200022
Kabupaten : Bondowoso
TAHUN 2017
5. INSTALASI SOUND SYSTEM
5.1. Sistem tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi
pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara
ini berkaitan dengan cara pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar
keras tanpa mengabaikan kualitas suara yang dikuatkan.
b. Equalizer (EQ)
Fungsi umum dari Equalizer adalah untuk memunculkan atau
meniadakan frekuensi tertentu. Equalizer secara umum dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Graphic dan Parametric.
c. Reverb
Reverb berfungsi memberikan suatu efek yang terjadi karena suara
yang dipantulkan. Reverb terjadi karena adanya pantulan dari suaranya
sendiri.
d. Audio Compressor
Compressor adalah sebuah alat berguna untuk membuat sinyal
lebih rata atau stabil dan untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak
sampai terjadi digital clipping.
Beberapa compressor dijadikan satu, tiap compressor
menangani frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent.
Tiap bandwith dapat memiliki pengaturan attack, release , ratio dan
threshold yang berbeda. Misalnya jika memiliki MBC yang dibagi 3,
maka dapat di set: satu untuk meng-compress frekuensi rendah, satu
untuk mid, dan satu untuk high frequency.
e. Audio Expander
Audio Expander adalah pesawat audio tambahan untuk mem-
booster frekuensi tertentu. Pesawat audio ini digunakan ketika suara asli
kurang dapat diolah atau sang sound enginer ingin merubah warna input
tersebut.
f. Feedback Destroyed
Feedback Destroyed berfungsi untuk mencegah feedback pada
mikropon.
g. Audio Distributor
Audio distributor adalah alat yang berfungsi untuk menggandakan
output dan mengurangi loss akibat percabangan. biasanya digunakan
untuk mendistribusikan sinyal audio.
h. Earphone Distributor
Earphone Distributor berfungsi untuk menggandakan output
earphone/headphone. Alat ini biasanya dperlukan untuk monitoring.
i. Crossover
Crossover berfungsi untuk memisahkan sinyal suara menurut
frekuensi respon speaker. Crossover dibagi menjadi dua yaitu crossover
pasif dan crossover aktif. Crossover pasif merupakan rangkaian pasif
yang terdiri dari R-L-C yang dipasang sesudah power amplifier.
Sedangkan crossover aktif dipasang sebelum power amplifier, dalam hal
ini pemisahan frekuensi lebih baik tetapi boros dalam penggunaan power
amplifier.
j. LMS (Loud speaker Management Sistem)
Loud speaker Management System merupakan pengembangan dari
crossover aktif, fungsi sama, yang berbeda adalah sistem kontrolnya.
k. Audio Amplifier
Amplifier atau power amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal
audio setelah mengalami proses. Sinyal yang diterima akan dikuatkan
untuk kemudian di umpankan ke loud speaker.
l. OUTPUT (Loudspeaker)
Speaker adalah alat yang berfungsi mengubah sinyal elektric
menjadi mekanis sehingga dapat menimbulkan suara. Penggunan
Loudspeaker sudah terintegerasi kedalam Box yang mana Speaker-
speaker tersebut bertugas mengeluarkan suara menurut karakteristik
frekuensi kerjanya.
2. Pemasangan di Dinding
Untuk menentukan jumlah kebutuhan speaker di dinding
yaitu
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑓𝑡 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 = 600 𝑓𝑡 2
3. Speaker Horn
Untuk menentukan jumlah kebutuhan horn loudspeaker
adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝐹𝑡 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 𝑓𝑡 2.
b. Menentukan Tap
1. Pemasangan di plafon
Untuk menentukan pengaturan tap, digunakan tabel
yang sesuai. Rekomendasi pengaturan tap speaker plafony
ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5-2. Hubungan Nois Ambient dan Tinggi langit-langit
Cakupan nois ambient Tinggi plafon (ft)
8 10 12 14
Nois rendah (55-65 dB) ½ W* 1½ W* 1W 1W
j. Ruang Terbuka
Jumlah speaker yang diperlukan untuk menutupi area terbuka
dan tata letak speaker tergantung pada ketersediaan titik pemasangan
yang sesuai di area yang akan dibahas. Layout dimulai di salah satu
sudut ruangan.