Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PESERTA PLPG DARI PROGRAM KEAHLIAN GANDA TAHUN 2017

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO

MAKALAH PESERTA PLPG PROGRAM KEAHLIAN GANDA

PROGRAM STUDI

TEKNIK AUDIO VIDEO (533)

DISUSUN OLEH :

Nama : Farid Fatur Ruhaeni, S.T

NUPTK : 2450756657200022

Nomor Peserta PLPG : 17052253317009

Bidang Studi Sertifikasi : (533) Teknik Audio Video

Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Wringin Bondowoso

Kabupaten : Bondowoso

Propinsi : Jawa Timur

TAHUN 2017
5. INSTALASI SOUND SYSTEM
5.1. Sistem tata Suara
Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi
pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain. Tata suara
ini berkaitan dengan cara pengaturan penguatan suara agar bisa terdengar
keras tanpa mengabaikan kualitas suara yang dikuatkan.

5.1.1 Kebutuhan Peralatan Sound System


a. Audio Mixer
Audio mixer merupakan peralatan elektronik berfungsi
memadukan suara. Pada Audio Mixer diatur jalur, level, serta
harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Cara kerja dari Mixer adalah
mencampur segala suara yang masuk, kemudian menyeimbangkan,
menjadi dua kanal stereo (L-R), dan satu untuk mono. Kemudian
mengirim ke cross-over, power amplifier dan akhirnya ke speaker.
Menu Pengaturan Mixer Pada Umumnya antara lain :
• Gain
Fungsinya adalah untuk mengatur sensitive input yang diinginkan
untuk diterima oleh Mixer.
• EQ pada channel
Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara
yang masuk pada channel tersebut. Umumnya melakukan perubahan
sound melalui EQ bertujuan dua yaitu:
• untuk merubah menjadi sound yang lebih disukai
• untuk mengatasi frekuensi input yang bermasalah, misalnya
feedback, dengung,overtune.
• EQ yang fix
Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak
memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang akan disetting.
Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik.

b. Equalizer (EQ)
Fungsi umum dari Equalizer adalah untuk memunculkan atau
meniadakan frekuensi tertentu. Equalizer secara umum dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Graphic dan Parametric.
c. Reverb
Reverb berfungsi memberikan suatu efek yang terjadi karena suara
yang dipantulkan. Reverb terjadi karena adanya pantulan dari suaranya
sendiri.
d. Audio Compressor
Compressor adalah sebuah alat berguna untuk membuat sinyal
lebih rata atau stabil dan untuk menjaga sinyal yang masuk agar tidak
sampai terjadi digital clipping.
Beberapa compressor dijadikan satu, tiap compressor
menangani frekuensi atau bandwith yang berbeda secara independent.
Tiap bandwith dapat memiliki pengaturan attack, release , ratio dan
threshold yang berbeda. Misalnya jika memiliki MBC yang dibagi 3,
maka dapat di set: satu untuk meng-compress frekuensi rendah, satu
untuk mid, dan satu untuk high frequency.
e. Audio Expander
Audio Expander adalah pesawat audio tambahan untuk mem-
booster frekuensi tertentu. Pesawat audio ini digunakan ketika suara asli
kurang dapat diolah atau sang sound enginer ingin merubah warna input
tersebut.
f. Feedback Destroyed
Feedback Destroyed berfungsi untuk mencegah feedback pada
mikropon.
g. Audio Distributor
Audio distributor adalah alat yang berfungsi untuk menggandakan
output dan mengurangi loss akibat percabangan. biasanya digunakan
untuk mendistribusikan sinyal audio.
h. Earphone Distributor
Earphone Distributor berfungsi untuk menggandakan output
earphone/headphone. Alat ini biasanya dperlukan untuk monitoring.
i. Crossover
Crossover berfungsi untuk memisahkan sinyal suara menurut
frekuensi respon speaker. Crossover dibagi menjadi dua yaitu crossover
pasif dan crossover aktif. Crossover pasif merupakan rangkaian pasif
yang terdiri dari R-L-C yang dipasang sesudah power amplifier.
Sedangkan crossover aktif dipasang sebelum power amplifier, dalam hal
ini pemisahan frekuensi lebih baik tetapi boros dalam penggunaan power
amplifier.
j. LMS (Loud speaker Management Sistem)
Loud speaker Management System merupakan pengembangan dari
crossover aktif, fungsi sama, yang berbeda adalah sistem kontrolnya.
k. Audio Amplifier
Amplifier atau power amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal
audio setelah mengalami proses. Sinyal yang diterima akan dikuatkan
untuk kemudian di umpankan ke loud speaker.
l. OUTPUT (Loudspeaker)
Speaker adalah alat yang berfungsi mengubah sinyal elektric
menjadi mekanis sehingga dapat menimbulkan suara. Penggunan
Loudspeaker sudah terintegerasi kedalam Box yang mana Speaker-
speaker tersebut bertugas mengeluarkan suara menurut karakteristik
frekuensi kerjanya.

5.2.Teknologi Sistem Paging


Sistem paging adalah fasilitas pengaturan sistem
Penyampaian informasi suara antar ruangan kelas (indoor) maupun antar
lokasi (outdoor) dalam suatu komplek / area sekolahan
5.2.1. Sistem 24 VDC dan & 70 VDC
Ada dua cara yang paling umum untuk paging yaitu dengan
menggunakan amplifier 70V terpusat dengan speaker pasif atau speaker
dengan penguat yang beroperasi dengan catu daya 24V DC.
Sistem paging 70 V terdiri dari sebuah amplifier terpusat untuk
meningkatkan suara dan reproduksi musik. Speaker yang menggunakan
dua jalur dari amplifier terpusat. Sebuah piranti antar muka
menghubungkan sistem paging dengan sistem telepon. (Tergantung pada
sistem telepon dan amplifier, perangkat antarmuka mungkin tidak
diperlukan.)

Gambar 5-1. Perakatan Minimal Teknologi Sistem Paging

5.2.1.1.Alasan Menggunakan Keluaran 70V


a. Arus kecil
Arus kecil dapat digunakan pada kawat yang panjang.
Dikarenakan pendistribusian sistem suara menggunakan penguat
tersentralisasi dengan sinyal keluaran 70V, maka diperoleh jumlah
daya yang besar dalam setiap sistem. Saat mengirim sinyal listrik
jarak jauh, penting untuk meminimalkan jumlah arus yang mengalir
dalam kawat sehingga semangkin kecil daya atau energi listrik,
yang akan terbuang dalam kabel dalam bentuk panas.
Tuntutan daya beban dan tingkat keluaran penguat menentukan
jumlah arus yang harus mengalir di dalam kabel speaker (hukum
Ohm).
I = P/V
Keterangan:
I = arus yang mengalir dalam kawat (Amper)
P = daya yang diperlukan oleh beban (Watt)
V = Tegangan keluaran amplifier (Volt).
b. Kontrol Daya Mudah
Keluaran penguat sentral paging dirancang untuk membatasi
tegangan keluaran maksimum sehingga speaker dirancang dapat
mengkonsumsi jumlah daya tertentu dari amplifier. Hal ini
bermanfaat yaitu, speaker tidak akan mengkonsumsi daya lebih
dari yang dirancang dan karena konsumsi daya masing-masing
speaker diketahui, power amplifier untuk sistem paging yang benar
hanya total daya yang dikonsumsi oleh semua speaker.
5.2.1.2.Membuat Speaker 70V
a. Transformator Penurun Tegangan (Step Down)
Speaker paging 70V memiliki transformator step-down, yang
digunakan untuk mengkonversi sinyal amplifier paging pusat tegangan
tinggi / arus rendah ke sinyal tegangan rendah dengan arus tinggi yang
digunakan speaker.

Gambar 5-2 Trafo Step down


b. Taps
Sisi primer dari trafo step-down yaitu yang terhubung ke amplifier
memiliki sejumlah koneksi atau tap yang digunakan untuk memilih
daya puncak speaker yang akan dikonsumsi dari amplifier.
c. Alasan menggunakan Tap
Tap daya memiliki efek pada kebutuhan power amplifier dan
volume speaker sistem. Semakin banyak daya yang dikonsumsi
speaker, suara speaker semakin keras. Jika digunakan Pada pada daerah
yang tenang daya dapat ditekan rendah, sedang pada daerah yang bising
diperlukan daya yang lebih tinggi, tingkat suara sistem paging dapat
dikontrol dan dibuat seimbang. Lebih baik untuk selalu menggunakan
tap tertinggi berikutnya jika ada keraguan tentang kecukupan kekerasan
speaker pada area pemakaian.
5.2.1.3.Jenis –jenis keluaran amplifier
a. Keluaran 70V
Keluaran 70V yang ada di amplifier Bogen merupakan jenis
keluaran utama untuk sistem paging. Semua sepaker dengan
transformer step down (rata-rata sistem 70V) yang terhubung ke output
ini
b. Jenis Keluaran lainnya (25V, 16Ω dan 8-ohm)
Terdapat bebarapa impedansi speaker yang dapat dihubungkan
dengan amplifier Bogen. Keluaran ini memberikan sinyal speaker untuk
konfigurasi yang berbeda dari speaker impedansi rendah. Keluaran
tegangan rendah (25V) disediakan Bogen amplifier untuk digunakan
dalam instalasi paging yang membutuhkan tegangan speaker kurang
dari 70V.
c. Keluaran langsung
Keluaran langsung digunakan speaker dengan impedansi
rendah. Keluaran ini untuk respon frekuensi rendah (bass), yang dapat
digunakan untuk speaker impedansi rendah .

Gambar 5-3. Jenis-jenis masukan Amplifier


d. Jenis-jenis Masukan
a. Masukan Auxiliary (AUX)
Masukan Auxiliary digunakan untuk dihubungkan ke sumber
musik, seperti CD player atau tuner. Biasanya konektor yang digunakan
untuk masukan seperti jack phono (juga disebut jack RCA). Terhubung
ke peralatan lainnya menggunakan standar kabel audio.

Gambar 5-4. Posisi Masukan Auxiliary


b. Masukan Telepon (TEL)
Dinamakan masukan TEL karena dirancang agar kompatibel
dengan port page keluaran sistem telepon. Masukan TEL adalah
transformator 600 ohm kopel masukan yang:
• sesuai dengan impedansi dari port telepon untuk menyediakan antar
muka yang tepat.
• secara elektrik mengisolasi penguat dari PBX atau Key System.
• memberikan masukan yang seimbang kebal terhadap kebisingan

Gambar 5- 5. Masukan Telepon

c. Mikrofon Masukan (MIC)


Masukan mic adalah sumber informasi primer yang
memungkinkan sampai ke sambungan sistem telepon. Masukan mic
harus terhubung dengan benar, sehingga mikrofon dari jarak ratusan
kaki dari amplifier tetap memberikan audio yang jelas, dan tenang.
Masukan mic adalah yang paling sensitif dari semua masukan amplifier
dan cenderung untuk mengambil suara listrik liar di area. Untuk
mengatasi masalah itu dibuat seimbang dan dibuat impedansi masukan
yang cukup rendah.
Gambar 5-6. Masukan Mikropon
Kabel mikrofon selalu terlindung. Masukan membutuhkan tiga koneksi
dua untuk sinyal seimbang dan satu untuk ground perisai.
5.2.1.4.Spesifikasi Kebutuhan Speaker
a. Speaker langit langit (Plafon)
b. Speaker Plafon Fidelitas Tinggi
c. Speaker dekat langit-langit, digunakan pada plafon gantung
atau permukaan langit langit.
d. Speaker Pendant, digunakan di daerah terbuka untuk bass yang
luar biasa.
e. Horn Loudspeaker, Untuk cakupan daerah yang luas dan
lingkungan bising, di dalam atau di luar ruangan.
f. Seri speaker almari disegel sepenuhnya dalam almari di dalam
ruangan atau aplikasi di luar ruangan.
g. Spaker Seri FG Untuk aplikasi pemasangan di dinding dalam
ruangan.
h. Speaker Wall Baffle
i. Kolom Suara untuk instalasi dalam ruangan dengan daerah
cakupan besar.
j. Speaker Landscape digunkan untuk lingkungan taman di luar
ruangan dan tahan cuaca.
k. Speaker terpencil merupakan spakers tahan rusak Untuk
komunikasi pidato di lokasi mudah terjadi kerusakan dan
kehancuran.
5.2.1.5.Merancang Sistem 70 V
a. Menentukan Jumlah Speaker
1. Pemasangan di Plafon
Untuk menentukan instalasi kebutuhan jumlah speaker
plafon adalah
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 𝑝𝑙𝑎𝑓𝑜𝑛 = 𝑐𝑎𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 ditunjukkan

dalam tabel berikut.


Tabel 5-1. Hubungan Tinggi Langit-langit dan luas cakupan
speaker
Tinggi plafon/ langit Cakupan
8
langit (ft) 250
(sq.ft)
10 400
12 580
14 780

2. Pemasangan di Dinding
Untuk menentukan jumlah kebutuhan speaker di dinding
yaitu
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑓𝑡 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 = 600 𝑓𝑡 2

3. Speaker Horn
Untuk menentukan jumlah kebutuhan horn loudspeaker
adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝐹𝑡 2
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑠𝑝𝑒𝑎𝑘𝑒𝑟 𝑓𝑡 2.

b. Menentukan Tap
1. Pemasangan di plafon
Untuk menentukan pengaturan tap, digunakan tabel
yang sesuai. Rekomendasi pengaturan tap speaker plafony
ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5-2. Hubungan Nois Ambient dan Tinggi langit-langit
Cakupan nois ambient Tinggi plafon (ft)
8 10 12 14
Nois rendah (55-65 dB) ½ W* 1½ W* 1W 1W

Nois menengah (65-75 dB) ¼1W*


W** ¼ W**
1W* 2W 4W

Nois tinggi (75-85 dB) ½4W** ½


Nois sangat tinggi (85-95dB) W W**
*SM4T Tap settings ** S86/S8 10 tap settings
2. Pemasangan di Dinding (Wall Baffle)
Pengaturan tap pada emasangan speaker di dinding mengikuti
pengaturan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 5-3. Pengaturan Tap dinding direkomendasikan sesuai tebal
berikut.
Cakupan nois ambient Pengaturan Tap
Noise rendah (55 dB – 65 dB) 1W
Niose tingkat menengah (65 dB-75 dB) 4W
Noise tinggi (75 dB – 85 dB)
Noise sangat tinggi (85dB-95dB)
3. Pengaturan Tap Speaker Horn
Tabel 5-4. Rekomendasi Pengaturan Tap Horn
Cakupan noise ambient Tap power Cakupan
speaker area
Noise rendah (55 dB – 65 dB) 1,25 6500
(Watt) (ft2)
Noise menengah (65 dB – 75 dB) 7,5 W
W 6500
Noise medium (65 dB – 75 dB) 0,9 W 7000
Noise tinggi (75dB - 85 db) 3,8 W 6500
Noise sangat tinggi (85dB - 95db) 15 W 2000
Noise tinggi (75 db – 85 db) 3,8 W 7000
Noise sangat tinggi (85db – 95 dB) 30 W 5500
c. Menentukan Daya Amplifier
Untuk menentukan kebutuhan daya total instalasi adalah ,
hanya mengalikan hasil perhitungan jumlah kebutuhan total speaker
dengan tap wattage yang tidak lain adalah kebutuhan daya minimum.
Daya Amplifier minimum = Jumlah total speaker x tap wattage
d. Sistem Self Amplified
1.Sistem Paging Self-Amplified
Sistem paging self amplified terdiri dari bagian bagian antara
lain diuraikan di bawah ini.
o masing-masing berisi speaker individu self-amplified, built-in,
amplifier miniatur yang mendorong langsung speaker. Setiap
speaker membutuhkan 4 kabel. Dua kabel dihubungkan sumber
tegangan baku 24V DC untuk daya amplifier speaker internal dan
2 kabel lain menyediakan sinyal paging audio tingkat rendah ke
masukan penguat. Semua penguat speaker berisi kontrol volume
untuk mengontrol tingkat keluaran.
o Sebuah Power Supply atau beberapa pasokan listrik memberikan
tegangan baku 24V DC yang akan memberikan catu daya pada
amplifier di setiap sepaker self amplified. Beberapa pasokan
listrik dapat diletakkan di daerah fasilitas yang nyaman.
o Sebuah piranti antarmuka (interface) menghubungkan sistem
paging dengan sumber musik latar belakang dan sistem telepon
dan perlengkapan paging sinyal telepon audio untuk semua
speaker dalam sistem. (Tergantung pada sistem telepon dan
jumlah speaker dalam sistem, perangkat antarmuka mungkin
tidak diperlukan.)

Gambar 5-7. Rangkaian Self Amplified


2.Alasan menggunakan teknologi Self Amplified
3. Mencegah Crosstalk Pada Tingkat Signal Rendah
4. Sistem Ekspansi Mudah
5. Biaya Efektif untuk Instalasi Kecil
b. Alasan membuat speaker self amplified
1. Built-In Amplifier
Seperti namanya, semua speaker self amplified mengandung
amplifier mini. Cakupan ukuran amplifier ini dari 1 watt, yang
digunakan pada speaker cone, hingga 30 watt, yang digunakan pada
speaker tanduk SAH30. Bogen horn self amplified terbaru
menggunakan digital switching amplifier. Tidak seperti amplifier
analog konvensional, teknologi ini menghasilkan panas sangat
sedikit ketika beroperasi. Digital amplifier menghasilkan begitu
sedikit panas, amplifier kebanyakan membutuhkan pendisipasi panas
seperti heatsink tembaga, alumunium interkoneksi dalam PCB.
Karena menghasilkan begitu sedikit panas, juga menggambarkan
daya dari power supply rendah, tidak membuang-buang daya,
karena setengah dari energi listrik dikonsumsi sebagai panas.
Lebih khas dalam industri adalah speaker yang
mempekerjakan dengan penguat analog, menghasilkan limbah
panas yang cukup besar ketika beroperasi. Penguat analog
konvensional biasanya merilis setengah daya 24V dikonsumsi dalam
bentuk panas, dan panas adalah penyumbang utama kegagalan dari
sebuah penguat. Terdapat produk amplifier horn self amplified
analog tapi menghilangkan panas sendiri melalui aluminium yang
bekerja sebagai heat sink yang sangat baik, cepat dan efektif
menghilangkan kelebihan panas. Produk kompetitif menggunakan
plastik tidak memiliki keuntungan pendinginan.

2. Empat (4) Kawat


Semua speaker self amplified membutuhkan 4 kabel untuk
membuat koneksi. Dua dari koneksi digunakan untuk memberikan
daya DC 24V pada built-in amplifier. Sepasang yang lain
disambungkan ke speaker self amplified untuk masukan sinyal
audio. Tingkat sinyal audio pada umumnya adalah sama dengan apa
yang ada pada setiap saluran telepon analog. Masukan transformator
seimbang, juga mirip dengan masukan yang ditemukan pada sistem
telepon. Sifat masukan seimbang sangat mengurangi interferensi dan
noise yang disebabkan oleh peralatan yang digunakan dalam sistem.
Penggunaan transformtor aktual memberikan isolasi listrik antara
kaki masukan dan amplifier yang sebenarnya, melindungi dari loop
ground, gangguan RF , dan memberikan semua masukan kasar.
c. Perancangan sistem Self Amplified
d. Menentukan Kapasitas Power Suplai
Untuk menentukan ukuran kebutuhan total Power Supply 24V
DC persyaratan, ikuti langkah-langkah di bawah ini :
o Tambahkan semua nilai speaker Self-Amplified pada sistem dan
atur volume bersama-sama.
o Pilih Power Supply (atau pasokan listrik) sama dengan atau lebih
besar dari jumlah total kebutuhan power sistem.
e. Tata Letak Speaker
Tata letak speaker harus direncanakan sebelum instalasi dimulai.
Jarak antar speaker harus disesuaikan sehingga jarak antar speaker
merata dan berurutan. Beberapa pengaturan mungkin perlu dilakukan
karena adanya penghalang yang mungkin disebabkan adanya rak
tinggi, dinding kamar, dll
f. Pemasangan Speaker Plafon
Layout dimulai di salah satu sudut area. Contoh layout seperti
pada gambar

Gambar 5-8. Layout Speaker Langit-langit


g. Loudspeaker Horn
Pemasangan tinggi, pembatasan penghalang adalah 15 sampai
20 kaki, dengan speaker miring ke bawah menuju area pendengaran dan
menghadap ke arah yang sama.

Gambar 5-9. Tata Letak Speaker horn langit-langit


Catatan: Setiap lingkungan unik. Rencana tata letak ini bersifat umum
dan kemungkinan tidak bisa diaplikasikan untuk setiap
instalasi
h. Speaker Dinding Baffle
Tata letak speaker harus direncanakan sebelum instalasi. Karena
speaker dinding penyekat dirancang untuk proyek ke depan, yang
terbaik adalah untuk tujuan rancangan yang arahnya sama, karena hal
ini untuk memberikan kedua cakupan `yang lebih besar dan jelas. Pilar
atap bangunan atau bahan lainnya dapat digunakan untuk pemasangan
baffle dinding. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu untuk memasang
dinding berlawanan. Dalam kasus ini, speaker akan memproyeksikan

suara dalam arah berlawanan..

Tabel 5-5. Untuk speaker self amplified 24 V


i. Ruangan / Hallway
Speaker dinding penyekat bekerja dengan baik pada kamar dan
lorong-lorong yang lebar 20 ' sampai 60'. Penataan dimulai pada salah
satu ujung lorong atau ruang..

Gambar 5-10. Tata Letak Speaker di Dalam Ruangan

j. Ruang Terbuka
Jumlah speaker yang diperlukan untuk menutupi area terbuka
dan tata letak speaker tergantung pada ketersediaan titik pemasangan
yang sesuai di area yang akan dibahas. Layout dimulai di salah satu
sudut ruangan.

Gambar 5-11. Tata Letak Speaker di luar Ruangan

Anda mungkin juga menyukai