Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PRAKTEK ELEKTRONIKA ANALOG

(Speaker Mini Amplifier)

OLEH :

ABD. RAHMAN J. (1825041022)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa salawat serta salam kami
haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah
membawa kita pada zaman yang penuh berkah. Makalah dengan judul Speaker Amplifier ini
secara khusus akan menjelaskan tentang aplikasi dari praktikum elektronika dasar yang
mencakup komponen komponen yang terdapat pada rangkaian speaker, serta mempelajari
bagaimana cara kerja dari speaker

Makalah ini merupakan tugas pengganti final dari mata kuliah Praktek Elektronika
Analog yang diberikan oleh dosen pengampu kami, Bapak Darlan Sidik. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penyusunan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Makassar, 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan......................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori.................................................................................................................. 5


2.2 Alat dan Bahan............................................................................................................ 9
2.3 Cara Kerja.................................................................................................................. 10
2.4 Hasil dan Pembahasan................................................................................................12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 18
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini sarana elektronika banyak dipakai dibidang sarana telekomunikasi dan
entertainment. Melesatnya perkembangan teknologi elektronika saat ini dapat kita amati
dari peningkatan kebutuhan masyarakat akan peralatan elektronik. Dapat terlihat dari
maraknya barang elektronik yang mendukung perkembangan dibidang tersebut.
Pengambilan tema tentang speaker aktif ini berdasarkan dari analisa pembelian barang
dan kebutuhan barang elektronik oleh masyarakat.
Dilihat lebih jauh perkembangan barang elektronika yang banyak dicari dan
diminati oleh masyarakat antara lain maraknya berbagai jenis VCD player yang beredar
saat ini yang mempunyai variasi harga yang beragam. Tetapi amatlah disayangkan karena
bagian audio yang dihasilkan tidak dapat memberikan suatu nilai kenyamanan dari si
pemilik, karena kebanyakan audio yang dihasilkan merupakan keluaran (output) dari
suara televisi yang dimiliki. Oleh karena itu dalam topik tugas kali ini akan difokuskan
ke arah pembuatan speaker aktif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merangkai komponen pada speaker?
2. Bagaimana cara kerja dari speaker?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara merangkai komponen pada speaker
2. Mengetahui cara kerja dari speaker

4
BAB II

PEMBAHASAN

4.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Power Amplifier


(Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk
menguatkan daya. Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara
(yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi
arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering
dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi
penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari
signal input. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout)
dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari
gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini
dinyatakan sebagai berikut: G(dB)=10log(Pout/Pin)).Pout adalah Power atau daya
pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya. Rangkaian Power
Amplifier di bagi dalam berbagai jenis, di antarannya adalah Power Amplifier OT
(Output Transformer), Power Amplifier OTL (Output Transformer Less), Power
Amplifier OCL (Output Capasitor Less) dan Power Amplifier BTL (Bridge
Transformer Less).
Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari
gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier
antara 200 kali sampai 100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi
dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian input (Pin) dalam bentuk
fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai decible (dB). Pout adalah Power
atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya.
Dalam bagian pengertian amplifier pada proses penguatannya audio ini
terbagi menjadi dua kelompok bagian penting, yaitu bagian penguat signal

5
tegangan (V) yang kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan
bagian penguat arus susunannya transistor paralel. Masing masing transistor
derdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara,
sehingga pada saat ini banyak yang menggunakan transistor simetris
komplementer.
Power amplifier rakitan berfungsi sebagai penguat akhir dan preamplifier
menuju ke drive speaker. Pengertian amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2,
yaitu power amplifier dan integrated amplifier. Power Amplifier adalah penguat
akhir yang tidak sertai dengan tone control (volume, bass, treble), sebaliknya
integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan tone control.

2.1.2 Bagian Dari Rangkaian Power Amplifier


a. Gain
Fungsinya adalah untuk “menurunkan & menaikan” sinyal yang masuk
dari sebuah instrument ke amplifier. Gain akan sangat berpengaruh terhadap
sound dari instrument yang masuk. Jiika gain kita naikan karakter sound akan
berubah. Ada yang menjadi lebar tetapi kasar hingga Over (di luar batas wajar)
dan seterusnya. Jadi di gain ini biasanya kita menentukan kadar karakter sound
kita.

b. Tone Control

Yaitu bagian dimana berfungsi untuk mengolah sinyal suara yang masuk.
Kita dapat memainkan sinyal itu dengan memutar/menggeser control tone yang
ada. Jika tidak ada tone kontrol ini maka sinyal suara terdengar kecil atau flat
biasa saja. Karena tidak ada penambahan power pewarnaan suara. Di bagian
inilah frekuensi suara di olah. Dengan adanya tone control kita bisa lebih
mengangkat sinyal tone treble, midle, low dsb. Sehingga sound itu dapat muncul
dengan jelas ke permukaan sekehendak kita yang memainkannya.

c. Volume

Di amplifier bass/gitar ini sering terletak diujung akhir di bagian Tone


control . Fungsinya adalah untuk memperbesar sinyal dari instrument yang
sudah diolah preamp lalu masuk ke bagian Power (Driver) akirnya volume
bekerja untuk memperbesar suara dari amplifier ke speaker. Semakin besar

6
volume kita buka, maka akan semakin kencang suara yang keluar dari speaker,
begitu sebaliknya.

d. Power Amplifier

Ini tugas paling akhir dari bagian sebuah Amplifier, dimana tugas power
ampli (driver) ini adalah untuk mendorong sinyal yang sudah diolah preamp
untuk di teruskan ke bagian speaker. Kita mengenal ada ampli 30, 40, 50, 90 ,
100, 120, 200, 300 watt dan seterusnya. Ini adalah kekuatan dari daya dorong
Power tersebut, akan tetapi itu tidaklah murni, bisa dimisalkan ukuran 100 watt
sudah dihitung dengan suara cacat nya. Dinamakan RMS tidak cacat dan Peak
suara cacat.

2.1.3 Komponen Pada Power Amplifier

a. Kapasitor

Kapasitor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat


penting fungsinya. Pengertian kapasitor adalah suatu komponen elektronika
yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik. Selain
itu, kapasitor juga dapat berfungsi sebagai penyaring frekuensi. Kapasitor
memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk tergantung dari kapasitas,
tegangan kerja dan faktor lainnya yang berpengaruh. Kapasitor sering disebut
juga dengan kondensator.

Fungsi kapasitor untuk menyimpan muatan listrik disebut dengan kapasitansi


atau kapasitas. Kapasitor memiliki simbol C (Capasitor) sedangkan fungsi
kapasitor dalam menyimpan muatan listrik disimbolkan oleh F (Farad).
Disimbolkan dengan Farad karena yang menemukan kapasitor adalah Michael
Faraday (1791 – 1867). Bentuk kapasitor adalah dua buah lempengan logam
yang saling sejajar dan diantara dua lempengan tersebut terdapat bahan isolator
yang disebut dengan dielektrik. Dielektrik ini adalah bahan yang bisa
mempengaruhi nilai kapasistansi kapasitor.

Fungsi kapasitor antara lain :

7
1. Sebagai filter atau penyaring, biasanya digunakan pada sistem radio, TV,
amplifier dan lain-lain. Filter pada radio digunakan untuk menyaring
(penghambatan) gangguan-gangguan dari luar.
2. Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling (penghubung) amplifier
tingkat rendah ketingkat yang lebih tinggi.
3. Pada lampu neon, fungsi kapasitor untuk penghemat daya listrik
4. Dalam rangkaian antena, fungsi kapasitor sebagai pembangkit frekuensi

b. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk


membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan
resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Bentuk resistor yang umum adalah
seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat
lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi
tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.

Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain :


Potensiometer dan Trimpot.

c. Transistor

Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang bersifat


semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun
penguat arus listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam
amplifikasi, deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga
merupakan komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang
mengubah daya baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap
jenis transistor diproduksi dalam bentuk semikonduktor, sering kali berupa
material kristal tunggal, biasanya berbahan dari silikon. Ada beberapa jenis
transistor yang sudah diklasifikasikan berdasarkan arus inputnya (BJT) dan
tegangan inputnya (FET), keduanya memungkinkan pengaliran listrik menjadi
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki
dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal dengan singkatan BJT) dan field

8
effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana masing-masing jenis ini bekerja
secara berbeda-beda.

4.2 Alat dan Bahan


1. IC LM368
2. Soket IC 8pin
3. Potensio mono 1K
4. Elco 10uF 16V
5. Elco 250uF 16V
6. Kapasitor Mylar 56nF
7. Kapasitor Bypass 56nF
8. Resistor 10 ohm
9. PCB
10. Speaker
11. Kabel Jack Audio
12. Kabel USB
13. Kabel Secukupnya
14. Timah
15. Solder

4.3 Cara Kerja


Skema Rangkaian Power Amplifier

9
1. PCB disiapkan untuk memasang komponen-komponen yang ada
2. IC LM368 dipasangkan terhadap PCB dan dihubungkan dengan komponennya
3. Kedua kaki IC diurutan pertama:
 Kedua kaki IC dihubungkan pada kedua kaki Elco 10uF 16V
4. Kedua kaki IC diurutan kedua:
a. Pada bagian kaki kanan
 Kaki kanan IC dihubungkan ke salah satu kaki Kapasitor Mylar 56nF
 Kemudian kaki kapasitor yang lain dihubungkan pada kabel USB dan kaki
Potensiometer No. 1
b. Pada bagian kaki kiri

10
 Kaki kiri IC dihubungkan pada kabel jack
 Kemudian kabel jack tersebut dihubungkan dengan kaki Potensiometer No. 3
5. Kedua kaki IC diurutan ketiga:
a. Pada bagian kaki kanan
 Kaki kanan IC dihubungkan pada kabel USB
b. Pada bagian kaki kiri
 Kaki kiri IC dihubungkan pada kaki Potensiometer No. 2
6. Kedua kaki IC diurutan keempat:
a. Pada bagian kaki kanan
 Kaki kanan IC dihubungkan pada salah satu kaki Kapasitor Bypass 56nF dan
salah satu kaki Elco 250uF 16V
 Kaki Kapasitor yang lain kemudian dihubungkan dengan resistor 10 ohm
 Kaki resistor yang lain dihubungkan pada kaki IC bagian kiri dan Potensiometer
No. 1
 Kaki resistor juga dihubungkan pada speaker
 Kemudian kaki Elco yang lain dihubungkan pada speaker juga
b. Pada bagian kaki kiri
 Kaki kiri IC dihubungkan pada kaki resistor dan kaki Potensiometer No. 3
7. Jika komponen telah terpasang, kemudian PCB di solder untuk memperkuat
rangkaiannya
8. Tambahkan soket IC 8pin untuk menghindari IC mengalami kerusakan karena terkena
panas saat menyolder

Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada gambar rangkaian diatas.

4.4 Hasil dan Pembahasan

Pada percobaan ini, kami membuat sebuah alat yang merupakan penerapan dari
praktikum elektronika dasar. Alat yang kami buat adalah speaker amplifier (mono) 5
watt. Adapun komponen yang digunakan antara lain : IC LM368, Soket IC 8pin Potensio
mono 1K, Elco 10uF 16V, Elco 250uF 16V, Kapasitor Mylar 56nF, Kapasitor Bypass
56nF, Resistor 10 ohm, PCB, Speaker, Kabel secukupnya, Kabel Jack, Kabel USB,
Timah dan Solder. Berikut akan dibahas bagaimana setiap komponen bekerja untuk
menghasilkan suara pada speaker.

11
1. IC LM386

IC LM386 adalah power amplifier yang dirancang untuk voltase rendah. Biasanya
untuk untuk mengoperasikan IC ini dibutuhkan tegangan 1.8 – 15 Volt. Oleh karena itu
IC LM386 ini sering digunakan untuk Amplifier radio AM-FM maupun Amplifier tape
tape portabel. Dan untuk menggunakannya perlu tambahan beberapa komponen seperti
resistor, kapasitor, speaker, jack audio 3.5.
Untuk membuat amplifier IC LM386 lebih serbaguna, dua pin (1 dan 8) disediakan
untuk kontrol perolehan. Dengan pin 1 dan 8 terbuka resistor 1 kΩ menentukan gain. Jika
sebuah kapasitor diletakkan dari pin 1 sampai 8, melewati resistor 1 kΩ, keuntungan akan
naik menjadi 200. Jika sebuah resistor ditempatkan secara seri dengan kapasitor, gain
bisa diset ke nilai apapun dari 20 sampai 200. Kontrol keuntungan juga bisa dilakukan
dengan kopling capacitively sebuah resistor (atau FET) dari pin 1 ke ground. Komponen
eksternal tambahan dapat ditempatkan secara paralel dengan resistor umpan balik
internal untuk menyesuaikan gain dan frekuensi respon untuk aplikasi individual Sebagai
contoh, kita bisa mengkompensasi respons bass speaker yang buruk berdasarkan
frekuensi membentuk jalur umpan balik.
Skema diatas menunjukkan bahwa kedua masukan tersebut bias ke ground dengan
resistor 10 Ω. Arus dasar transistor input sekitar 1 A, jadi inputnya sekitar 10 V saat
dibiarkan terbuka. Jika resistansi sumber DC menggerakkan IC LM386 lebih tinggi dari
10 Ω itu akan memberikan kontribusi yang sangat sedikit tambahan offset (sekitar 100
mV pada input, 2 V pada output). Jika Resistansi sumber DC kurang dari 10 Ω, kemudian
korsleting input yang tidak terpakai ke ground akan menjaga offset rendah. Untuk
resistansi sumber DC di antara nilai-nilai ini kita bisa menghilangkan kelebihan offset
dengan meletakkannya sebuah resistor dari input yang tidak terpakai ke ground, sama
dengan nilai ke resistansi sumber DC. Semua masalah offset dieliminasi jika input

12
digabungkan secara kapasitif. Bila menggunakan IC LM386 dengan keuntungan lebih
tinggi (melewati 10 Ω resistor antara pin 1 dan 8) perlu untuk bypass input yang tidak
terpakai, mencegah penurunan keuntungan dan kemungkinan ketidakstabilan. Hal ini
dilakukan dengan kapasitor 56 nF atau pendek ke ground tergantung resistansi sumber
DC masukan yang digerakkan
Pada gambar diatas merupakan gambar skema IC LM386. Urutan gambar kaki
terlihat acak, dimaksudkan untuk gambar rangkaian mudah dipahami. Gambar dibawah
merupakan bentuk IC LM386. Kaki IC urut No.1 sampai 8 membentuk pola U. Sehingga
dalam perakitan perlu diperhatikan nomor kaki pemasangan komponen harus tepat jika
tidak akan mengakibatkan rangkaian tidak berfungsi atau malah akan tibul kerusakan.

Bisa juga menggunakan Soket IC 8 pin. Keuntungan menggunakan soket IC adalah


IC terhindari kerusakan terkena panas saat menyolder karena soketnya yang disolder,
keuntungan lain adalah jika terjadi kerusakan pada IC mudah dilepas dan diganti dengan
IC yang baru. Dalam percobaan ini, pemasangan IC ke soketnya dilakukan setelah
menyolder selesai.

2. Resistor

Gambar kotak atau garis zig-zag pada gambar atas kiri merupakan simbol resistor.
Resistor disini berfungsi untuk membatasi arus yang masuk.
Resistor memiliki nilai tertentu dengan satuan “ohm”. Sedangkan pada gambar
kanan atas murupakan bentuk resistor yang umum. Resistor yang memiliki 4 gelang, 5
gelang dan 6 gelang warna. Warna ini mengkodekan nilai dari resistor. Pada percobaan
ini kami memakai resistor 10 ohm (coklat-hitam-hitam-emas). Tidak ada aturan
pemasangan kaki resistor. Jadi pada saat merangkai, kaki resistor bisa terbolak-balik.
Resistor pada rangkaian ini berfungsi untuk membagi dan menurunkan tegangan.

13
3. Potensiometer

Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas
yang berfungsi sebagai pengaturnya
Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable
resistor. Karena merupakan sebuah resistor, maka potensiometer juga berfungsi untuk
membatasi arus yang masuk. Namun kita masih dapat mengatur nya sesuai dengan
kebutuhan.
Pada rangkaian ini, potensiometer berfungsi sebagai kontrol volume suara audio.
Dimana apabilia ingin mendapatkan volume suara yang besar maka potensiometer dapat
diputar hingga mentok ke kanan, begitupun sebaliknya.

4. Kapasitor

Terdapat 2 jenis kapasitor yang digunakan yaitu kapasitor polar (a) dan kapasitor
nonpolar (b)
 Kapasitor polar lebih dikenal dengan nama Elco mempunyai kaki positif (+, kaki
panjang) dan negatif(-, kaki pendek), tanda garis hitam pada body kapasitor untuk

14
menandai posisi kaki negatif. Nilainya kapasitansinya mudah dibaca karena tertulis
jelas di body komponen tanpa dikodekan.
 Banyak macam dari kapasitor nonpolar, salah satunya adalah Mylar. Tidak ada kaki
positif atau negatif jadi pemasangan bebas. karena tidak ada kapasitor dengan nilai
tepat 0.05uF (0.05uF = 50nF) maka kami gunakan kapasitor yang nilainya mendekati
yaitu 0.056uf (56nF = dikodekan dengan angka 563). Untuk kapasitor Bypass kami
menggunakan kapasitor dengan nilai 56nF.
Kapasitor polar atau Elco pada rangkaian ini digunakan sebagai filter dan kopling pada
penguat atau amplifier. Kapasitor jenis Elco dipilih sebagai filter karena biasanya Elco
memiliki nilai kapasitas paling tinggi diantara jenis kapasitor lainnya. Sedangkan
Kapasitor Mylar disini berfungsi untuk memberikan efek suara pada speaker. Karena
Kapasitor Pada perangkat sound sistem seperti speaker yang menggunakan tone kontrol
pasti ada knock pengatur nada bass dan treble. Dan kapasitor inilah yang memberi efek
treble semakin kuat, karena komponen kapasitor mampu meloloskan atau melewatkan
frekuensi tinggi dan memblokir atau meredam frekuensi rendah. Perpaduan antara
komponen resistor dan kapasitor akan menciptakan sebuah rangkaian filter suara yang
bagus. Kapasitor yang digunakan biasanya bertipe non polar seperti Kapasitor Mylar,
nilai kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan karakteristik suara yang akan di
hasilkan.

5. Speaker

Speaker disini berfungsi untuk menghasilkan frekuensi suara dari rangkaian ampli.
Pada gambar, terdapat dua tempat untuk menghubungkan speaker dengan rangkaian,
yang disimbolkan dengan R dan L.
Speaker merupakan hal terpenting dalam menentukan hasil suara yang dihasilkan
baik atau buruk oleh karena itu pemilihan speaker yang tepat dibutuhkan untuk
menghasilkan suara yang baik. Jika ingin mempunyai speaker aktif baik, maka harus

15
menggunakan speaker yang bagus pula. Tetapi karena kami hanya sebatas belajar, maka
speaker yang kami gunakan adalah speaker dengan harga murah. Namun bisa juga
dengan menggunakan speaker bekas TV.

6. Jack Audio

Input rangkaian ini berasal dari HP, MP3 player, laptop atau peralatan pemutar
audio lainnya. Untuk menyambungkan peralatan audio ke rangkaian, salah satunya
digunakan jack audio 3.5 seperti pada gambar diatas. Saat jack audio dikupas terlihat ada
3 buah kabel. berikut penyambungannya:
 Kabel merah disambung ke In R(input Right)
 Kabel putih disambung ke In L(input Left)
 Kabel kuning adalah ground jika warna kebel jack audio 3.5 selain yang telah
disebutkan diatas seperti merah, putih, hitam atau kuning, putih, hijau dan sebagainya
maka konfigurasinya sebagai berikut:
- hitam adalah ground, dua kabel sisanya input pemasangan R atau L terbalik tidak
berpengaruh pada rangkaian
- hijau adalah ground, dua kabel sisanya input pemasangan R atau L terbalik tidak
berpengaruh pada rangkaian
- karena IC LM386 merupakan penguat tunggal (mono), maka kabel R L disatukan
menjadi satu

7. Sumber Tegangan
VS Voltage Supply terkadang ditulis pula VCC. Artinya di kaki atau sambungan
ini butuh disambungkan ke suatu sumber tegangan positif (+)
Setiap peralatan elektronik membutuhkan tenaga berupa listrik untuk dapat
bekerja. Tegangan dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya baterai atau listrik
rumah. Pada kesempatan kali ini kami memanfaatkan kabel USB yang nantinya bisa
disambungkan ke-charger hp atau komputer untuk mendapat tegangan sebesar 5V.

16
Saat mengupas kabel USB akan didapati 4 buah kabel (hijau (ground) ”-”, merah,
kuning, putih”+”). Sambungkan kabel warna putih ke Vs/kaki nomor 4 dan sambungkan
pula kabel hijau ke ground rangkaian tda2822.

Gambar diatas adalah simbol ground (nol).


Semua ground harus disatukan. Khusus bila menggunakan charger HP biasanya
akan muncul suara “desis”, hal ini terjadi karena charger HP tidak bisa memenuhi
kebutuhan dari ampli yang dibuat. Sumber tegangan disarankan menggunakan 9 sampai
12V dengan arus 500mA.

8. Kabel

Kabel tebuat dari bahan penghantar listrik yang baik seperti tembaga. Tembaga
dilapisi isolator (plastik) untuk menghindari konsletting dengan kabel lain. Isolator diberi
warna hitam, merah, kuning, biru, oranye dll. Fungsinya untuk membedakan antara kabel
supaya tidak tertukar dalam pemasangan dan pengecekan. Yang paling umum kabel
bewarna hitam digunakan untuk ground dan merah untuk selain ground.

9. PCB

17
PCB atau printed circuit board yang artinya adalah papan sirkuit cetak, merupakan
sebuah papan tipis yang terbuat dari sejenis fiber sebagai media isolasinya, yang
digunakan untuk meletakan komponen elektronika, yang di pasang dan di rangkai, di
mana salah satu sisinya dilapisi tembaga untuk menyolder kaki kaki komponen. PCB
memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk
menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya.
Pada percobaan kali ini, PCB yang kami gunakan adalah PCB polos yang berwarna
cokelat keemasan seperti pada gambar diatas.
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Amplifier adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk


menguatkan daya. Amplifier pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu power amplifier
dan integrated amplifier. Pada percobaan ini, kami menggunakan power amplifier.
Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak sertai dengan tone control
(volume, bass, treble). Salah satu contoh yang menggunakan rangkaian power amplifier
adalah speaker aktif. Prinsip kerja dari power amplifier ini yaitu menguatkan signal
suara (yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya menjadi
arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.
Adapun komponen yang digunakan dalam membuat percobaan ini antara lain:
IC LM368, Soket IC 8pin Potensio mono 1K, Elco 10uF 16V, Elco 250uF 16V,
Kapasitor Mylar 56nF, Kapasitor Bypass 56nF, Resistor 10 ohm, PCB, Speaker, Kabel
secukupnya, Kabel Jack, Kabel USB, Timah dan Solder.

18
LAMPIRAN

19
DAFTAR PUSTAKA

Agilent Technologies. “Power Amplifier Design”. ADS RF Circuit Design Cook Book vol. 1,
ver. 1. 2008

Robert F. Coughlin, Frederick Driscoll. Operational Amplifier and Linear Integrated Circuit,
6nd edition. Prentice Hall Inc., 2000

Susanto. Seri Catatan Kuliah Rangkaian Elektronika Analog. Jakarta: UI-Press. 1993

http://evimuzayana.blogspot.co.id/2015/12/a.html di akses pada 5 Januari 2018

http://toniedukasi.blogspot.co.id/p/power-amplifier-sederhana-bagi-pemula-5.html?m=1 di
akses pada 6 Januari 2018

http://www.ak-modul-bus.de/cat/documentation/LM386N-1.pdf di akses pada 11 Januari 2018

20

Anda mungkin juga menyukai