Anda di halaman 1dari 6

Skema Rangkaian Amplifier

By Rangkaian Elektronika December 2, 2013 Amplifier 2 Comments 5090

Skema Rangkaian Amplifier dengan menggunakan system yang sederhana dan mempunyai
skema yang cukup mudah untuk dirangkai. Tentu saja bagi para penggemar musik atau biasa
disebut audiophile, tentu membuat sendiri rangkaian amplifier sendiri bisa memberikan kepuasan
dan juga keunikan serta keasyikan tersendiri. Rangkaian amplifier tersebut dengan system yang
sederhana akan menghasilkan daya output di kisaran 8 watt yang menggunakan sumber daya 12
volt DC. Untuk melakukan pembuatan rangkaian amplifier tersebut, komponen IC LM 383
menjadi komponen yang harus tersedia dengan didukung oleh komponen lain. Komponen
resistor dan elco pastinya juga bisa mendukung kinerja dari komponen LM 383 tersebut di dalam
rangkaian ini.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier


Sementara untuk daya yang digunakan di dalam rangkaian amplifier ini berkisar 500 mA dan 12
volt. Dan beberapa keterangan yang terdapat di skema serta gambar dari rangkaian amplifier ini
adalah :

Komponen R1 ( 2.2 Ohm Resistor )


Komponen R2 ( 220 ohm Resistor )
Komponen IC1 : LM 383 daya 8 watt Amp IC / TDA 2002
Komponen C1 ( 10 uf elco )
Komponen C2 ( 470 uf elco )
Komponen C3 ( 0.1 uf capacitor )
Komponen C4 ( 2000 uf elco atau 2200 uf )
Pada bagian komponen LM 383, disarankan untuk menggunakan bahan pendingin yang
berfungsi untuk menjaga komponen agar tidak panas ketika sedang bekerja. Dan pastikan pula
untuk menggunakan daya tegangan sebesar 12 volt untuk menjalankan rangkaian amplifier ini.

Tentunya rangkaian amplifier ini sangat mudah untuk dibuat dengan menggunakan beberapa
komponen yang sudah disebutkan. Apalagi komponen yang digunakan ini bisa didapatkan di
toko-toko elektronik di tempat tinggal anda. Tentu saja memikiki keasyikan tersendiri dan juga
kebanggan tersendiri bisa membuat amplifier sendiriyang menjadi salah satu langkah awal dalam
melatih keterampilan di bidang elektronik. Di skema rangkaian amplifier tersebut komponen
potensiometer juga memiliki fungsi untuk melakukan pengaturan pada volume. Dan rangkaian
amplifier ini bisa disambungkan ke berbagai perangkat audio lainnya.

Rangkaian Amplifier Mini


Rangkaian Amplifier Mini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal audio dengan
bentuk yang sederhana dan juga murah. Biasanya rangkaian amplifier sangat cocok untuk ditempatkan
pada radio saku kecil dan juga pada perangkat gadget lainnya. Rangkaian amplifier mini atau bisa juga
disebut rangkaian amplifier portabel ini akan menggunakan komponen semi konduktor IC TDA7052. Dan
amplifier mini ini bisa dijalankan dengan hanya menggunakan baterai cell saja.

Komponen IC TDA7052 adalah komponen yang bertujuan untuk memperkuat hasil keluaran atau output
mono yang masuk dalam paket DI Package atau biasa disebut DIP. Perangkat ini biasanya memang
dirancang untuk dijalankan atau beroperasi dengan menggunakan baterai. Fitur dari komponen TDA
7052 sendiri akan memberikan kelebihan berupa tidak ada komponen eksternal yang dibutuhkan disini
serta tidak adanya suara klik pada tombol switch on dan juga switch off. Stabilitas dari komponen ini
secara keseluruhan sangat bagus dan juga memiliki konsumsi daya yang cukup rendaha yaitu 4m A
dalam arus diam. Selain itu komponen ini juga rendah THD dimana tidak membutuhkan tambahan
komponen pendingin dan juga memiliki hubungan arus pendek.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier Mini


Keuntungan lain dari komponen TDA 7052 ini adalah memiliki besaran yang tetap pada bagian internal
dimana berada di kisaran 40 dB. Untuk melakukan pengimbangan tehadap pengurangan daya keluar
atau output dikarenakan pasokan tegangan yang rendah, maka komponen TDA7052 ini akan
menggunakan prinsip BTL atau memiliki kepanjangan Bridge Tied Load dimana prinsip ini bisa
memberikan output sekitar 1 hingga 2 W RMS ( dimana THD = 10%) dengan mengubah beban menjadi 8
Ohm dengan hanya menggunakan power supply sebesar 6 V.

Komponen potensiometer yang terdapat di dalam rangkaian ini biasanya akan digunakan untuk
melakukan kontrol volume pada komponen C1 dan juga C2. Sementara kapasitor akan digunakan untuk
untuk menyaring tegangan. Namun jika mengguknakan baterai, maka komponen C1 dan C2 pada
rangkaian amplifier mini tidak akan berfungsi. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Skema
Rangkaian Amplifier, Rangkaian Sirine Polisi dan Rangkaian Amplifier Stereo.

Pengertian Speaker dan Prinsip kerjanya


Dickson Kho Komponen Elektronika

Pengertian Speaker dan Prinsip Kerjanya Kita dapat mendengarkan musik radio,
mendengarkan suara dari drama televisi ataupun suara dari lawan bicara kita di ponsel, semua ini
karena adanya komponen Elektronika yang bernama Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Pengeras Suara. Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah
Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang
dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada
Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.

Bagaimana Suara dapat dihasilkan ?


Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras Suara), sebaiknya kita
mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan. Yang dimaksud dengan Suara sebenarnya
adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di
antara 20Hz 20.000Hz. Timbulnya suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang
disebabkan oleh gerakan atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau
bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara disekitarnya.
Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada air. Sedangkan yang dimaksud
dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi
dipengaruhi oleh kecepatan getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat
getarannya makin tinggi pula frekuensinya.

Prinsip Kerja Speaker

Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa
komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka
Speaker.

Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice
Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga
menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak
sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik
yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga
terjadi gerakan tarik dan tolak dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah
getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.

Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone
semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan
Speaker juga akan semakin besar.

Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan
Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi
kualitas suara Speaker itu sendiri.

Simbol dan Bentuk Speaker


Berikut ini adalah Simbol dan bentuk Loudspeaker (Speaker) :

Jenis-jenis Speaker
Berdasarkan Frekuensi yang dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :

1. Speaker Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz
20kHz)
2. Speaker Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar
300Hz 5kHz)
3. Speaker Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz
1kHz)
4. Speaker Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu
sekitar 20Hz 200Hz.
5. Speaker Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga
Frekuensi Tinggi.

Berdasarkan Fungsi dan bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :

1. Speaker Corong
2. Speaker Hi-fi
3. Speaker Handphone
4. Headphone
5. Earphone
6. Speaker Televisi
7. Speaker Sound System (Home Theater)
8. Speaker Laptop

Pengertian Speaker Aktif dan Speaker Pasif


Speaker yang digunakan untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan
menjadi 2 kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai kedua jenis Speaker ini.

1. Speaker Pasif (Passive Speaker)


Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki Amplifier (penguat suara) di
dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan Amplifier tambahan untuk dapat
menggerakannya. Level sinyal harus dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan
Speaker Pasif. Sebagian besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.

2. Speaker Aktif (Active Speaker)


Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki Amplifier (penguat suara) di dalamnya.
Speaker Aktif memerlukan kabel listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang
terdapat didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai