Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rendy Christian

NPM : 2006529695

Mata Kuliah Divais Sistem Telekomunikasi

Rangkuman Power Amplifier

Power amplifier adalah sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk memperkuat sinyal listrik
yang berbentuk gelombang analog dari sumber masukan. Amplifier akan menerima sinyal listrik yang
lemah dan memproduksi sinyal yang serupa dengan keluaran yang lebih kuat dengan menggunakan
catu daya eksternal. Secara umum, power amplifier terdiri dari tiga komponen utama, yaitu preamp,
amplifier, dan power supply. Preamp berfungsi untuk memperbaiki sinyal masukan dan
mempersiapkannya untuk diproses oleh amplifier. Amplifier akan memperkuat sinyal masukan dari
preamp dan mengirimkannya ke speaker. Power supply menyediakan listrik yang dibutuhkan oleh
amplifier untuk berfungsi dengan baik

Sinyal input ke power amplifier harus berada di atas ambang batas tertentu. Sinyal input mula-mula
akan diamplifikasi menggunakan amplifier arus/tegangan dan dikirim sebagai input ke power amp
setelah melakukan modifikasi yang diperlukan. Proses kerja penguatan sinyal listrik yang terjadi pada
power amplifier adalah sebagai berikut:

1. Preamp: Sinyal input melewati preamp, rangkaian elektronik untuk memperbaiki sinyal dan
mempersiapkan sinyal untuk diproses oleh amplifier. Preamp dapat meningkatkan level sinyal
masukan, menghilangkan noise, dan mengatur kualitas suara.
2. Amplifier: Amplifier akan melakukan penguatan sinyal input menjadi sinyal yang lebih kuat.
Amplifier terdiri dari sejumlah komponen seperti transistor, kapasitor, dan resistor, untuk
mengatur arus listirk dan mengubah sinyal masukan
3. Power Supply: Power supply berfungsi untuk menyediakan catu daya bagi perangkat power
amplifer, dalam bentuk baterai atau adaptor listrik.
4. Output: Sinyal output yang keluar dari power amplifier dapat diteruskan ke speaker atau
perangkat lainnya sebagai perangkat end devices.

Berdasarkan perangkat keluaran yang terhubung, power amplifier dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
jenis atau tipe, yakni adalah Audio Power Amplifier, RF Power Amplifier, dan DC Power Amplifier.

1. Audio Power Amplifier: Audio power amplifier adalah jenis power amplifier yang digunakan
untuk memperkuat sinyal audio, seperti sinyal suara dari perangkat musik atau sinyal suara
dari sistem pengeras suara. Audio power amplifier memperkuat sinyal audio menjadi lebih
kuat agar dapat menggerakkan speaker atau sistem pengeras suara dengan suara yang lebih
jelas dan lebih keras. Audio power amplifier memiliki karakteristik khusus, yaitu dapat
menghasilkan daya output yang besar dengan distorsi suara yang rendah. Beberapa faktor
yang mempengaruhi audio power amplifier di antaranya adalah daya output, distorsi,
impedansi speaker, dan kualitas konstruksi.
2. RF Power Amplifier: RF (Radio Frequency) Power Amplifier adalah jenis power amplifier
yang digunakan untuk memperkuat sinyal radio frekuensi (RF) menjadi lebih kuat, agar dapat
ditransmisikan melalui antena dengan jarak yang lebih jauh. RF Power Amplifier biasanya
digunakan pada sistem komunikasi nirkabel, seperti sistem telekomunikasi, pemancar radio,
pemancar televisi, dan peralatan wireless lainnya. RF Power Amplifier memiliki karakteristik
khusus, yaitu dapat memperkuat sinyal RF dengan efisiensi yang tinggi, dan biasanya
menggunakan transistor atau tube elektronik sebagai elemen penguat utamanya. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kualitas RF Power Amplifier di antaranya adalah frekuensi kerja,
gain, efisiensi daya, dan distorsi.
3. DC Power Amplifier: DC power amplifier adalah jenis power amplifier yang digunakan
untuk memperkuat sinyal DC (Direct Current) menjadi lebih kuat, biasanya untuk
menggerakkan aktuator atau motor yang membutuhkan daya tinggi. DC power amplifier
umumnya digunakan pada aplikasi industri, seperti pada sistem kontrol motor, sistem
pengendali temperatur, dan sistem pengendali kecepatan.

Power Amplifier juga diklasifikasikan kembali ke dalam beberapa classes. Power amplifier yang
digunakan untuk mengamplifikasi sinyal analog digunakan pada power amplifier kelas A, B, AB, atau
C. Power amplifier yang digunakan untuk mengamplifikasi sinyal PWM digunakan pada power
amplifier kelas D, E, F, dan seterusnya.

1. Class A amplifier: Amplifier jenis ini menggunakan transistor yang selalu dalam keadaan aktif
(ON) sehingga dapat memperkuat sinyal masukan secara penuh sepanjang waktu. Meski
memberikan kualitas suara yang sangat baik, namun amplifier jenis ini memiliki efisiensi
daya yang rendah dan seringkali memanas secara berlebihan.
2. Class B amplifier: Amplifier jenis ini menggunakan sepasang transistor yang saling bergantian
dalam memperkuat sinyal masukan. Transistor pertama hanya aktif ketika sinyal masukan
berada pada setengah gelombang positif, sedangkan transistor kedua hanya aktif ketika sinyal
masukan berada pada setengah gelombang negatif. Amplifier jenis ini lebih efisien daripada
Class A, namun memiliki distorsi crossover yang lebih tinggi.
3. Class AB amplifier: Amplifier jenis ini merupakan perpaduan dari Class A dan Class B, yaitu
menggunakan sepasang transistor yang selalu dalam keadaan aktif tetapi tidak selalu dalam
keadaan penuh. Amplifier jenis ini lebih efisien daripada Class A dan memiliki distorsi
crossover yang lebih rendah daripada Class B.
4. Class D amplifier: Amplifier jenis ini menggunakan sinyal digital untuk mengontrol sinyal
listrik analog. Amplifier jenis ini lebih efisien daripada amplifier jenis lainnya karena dapat
menghasilkan daya yang besar dengan mengontrol sinyal digital, namun kualitas suara yang
dihasilkan biasanya lebih rendah.
5. Tube amplifier: Amplifier jenis ini menggunakan tabung vakum sebagai pengganti transistor.
Amplifier jenis ini memberikan kualitas suara yang sangat baik, namun biasanya lebih mahal
dan membutuhkan perawatan khusus karena tabung vakum dapat cepat aus.
6. Hybrid amplifier: Amplifier jenis ini merupakan perpaduan antara dua jenis amplifier yang
berbeda, misalnya Class A dan tube amplifier atau Class D dan Class AB amplifier. Amplifier
jenis ini menggabungkan kelebihan dari masing-masing jenis amplifier untuk menghasilkan
kualitas suara yang terbaik.

Power amplifier diaplikasikan pada hampir seluruh perangkat elektronik, seperti driver headphone,
telepon genggam, home theatre system, dan lain-lain. Power amplifier juga umum diaplikasikan pada
sektor industri, khususnya pada sistem pengendalian aktuator industri seperti servo atau motor DC.
Power amplifier juga diimplementasikan pada sistem transmisi nirkabel, baik pada komunikasi
seluler, broadcasting sinyal FM, sampai komunikasi satelit.

Anda mungkin juga menyukai