A. MENGENAL CROSSOVER
Sebuah sistem speaker perlu crossover dari beberapa jenis apapun. Set speaker
komponen dating dengan crossover tempel terpisah, banyak yang memilih
dengan tingkat tweeter. Setiap full - range, speaker coaxial – dengan tweeter
yang dipasang di depan woofer cone – sudah memiliki jaringan Crossover kecil
dibangun ke suatu tempat speaker.
1. Definisi Crossover
Crossover adalah alat untuk filter atau membagi frekuensi. Tujuan utama
pemakaian crossover adalah agar frekuensi yang masuk ke speaker dapat
sesuai dengan spesifikasi speaker yang terinstalasi. Contohnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1.2 Contoh Pemakaia Crossover
Sebagai contoh, sebuah speaker midrange/midbass dengan spesifikasi
40Hz-5000Hz berarti speaker ini tidak diperbolehkan kemasukan
frekuensi 40Hz ke bawah (35-30-25Hz dan seterusnya). Alasannya,
speaker dengan spesifikasi diatas hanya dapat bekerja optimal pada
rentang frekuensi antara 40Hz sampai dengan 5000Hz. Sebuah crossover
dapat diaplikasikan dalam sistem aktif dan pasif. Dalam sistem aktif
berarti pembagian frekuensinya atau pengaturan LPF (Low Pass Filter)
dan HPF (High Pass Filter) disetting sebelum masuk ke power amplifier,
sedangkan dalam sistem pasif pengaturan LPF (Low Pass Filter) dan HPF
(High Pass Filter) diaplikasikan setelah power amplifier.
2. Fungsi Crossover
Power High
Crossover Amplifier Middle
Input Aktif Power
Middle Low
Amplifier
High Middle
Power Crossover
Input Amplifier Pasif
Middle Low