Jika anda melihat dengan cermat rangkaian di atas, sesungguhnya rangkaian di atas
adalah OP Amp (Operarational Amplifier) dalam konfigurasi Non Inverting yang
tersusun dari komponen lepasan atau umumnya disebut juga discrete OP Amp.
Rancangan discrete OP amp ini hanya tersusun dari dua tingkat penguat yaitu
differential amplifier yang menggunakan JFET type 2SK117 dan tingkat penguat
arus & tegangan yang bekerja pada konfigurasi single ended yang menggunakan
transistor bipolar BC560. Masing masing tingkat penguat tersebut digerakan oleh
sumber arus constant yang tersusun dari kombinasi antara LM317 dan JFET tipe
2SK246.
Sebagai tingkat diferential dari discrete OP Amp ini saya memilih JFET type
2SK117 dengan pertimbangan bahwa JFET memiliki karakter noise yang paling
rendah jika dibandingkan dengan bipolar apalagi tabung. Sumber arus konstan yang
saya gunakan pada rancangan ini adalah konfigurasi Cascode antara LM317 dan
JFET tipe 2SK246.
Nilai penguatan dari OP Amp discrete ini bisa sangat bervariasi tergantung
kebutuhan anda. Men set nilai penguatan dapat dilakukan dengan menetapkan nilai
resistan Rf. Formula dari nilai penguatanya/gain dapat diperoleh dari rumus berikut
Gain = 1 + (Rf/1k)
Spesifikasi singkat dan kemungkinan Aplikasi
Saya tidak bisa menginformasikan dengan pasti berapa bandwidth dari Discrete OP
Amp ini karena Generator sinus yang saya miliki hanya mampu mengeluarkan
frekuensi sinus sampai dengan 100 kHz, dan pada frekuensi tersebut output dari
Discrete OP Amp ini belum menjangkau upper cut off nya ( pada gain 100x / 40db),
dengan prototype yang masih hard wire. Kalau wiring nya sudah dibuat lebih rapih
dalam sebuah PCB yang dirancang dengan baik dimana induktansi liar biasa ditekan
sekecilnya, kemungkinan bandwith dari Discrete OP Amp ini bisa mencapai 200kHz
atau lebih.
Pada prototype yang saya buat saya men set Rf sebesar 100k untuk mendapatkan
gain sekitar 100 kali, untuk keperluan pengembangan Project Phono Stage yang
sedang saya lakukan saat tulisan ini saya buat. Jika menginginkan nilai tertentu
yang lebih kecil anda tinggal mengubah nilai Rf pada rangkaian ini.
Discrete OP Amp ini bisa diaplikasikan pada berbagai rancangan Audio seperti
misalnya untuk Phono Stage, Line Stage Amplifier, Crossover Aktif, dll.
Sumber Ide
Terus terang, ide untuk merancang rangkain OP Amp discrete ini diilhami oleh dua
produk high end terkemuka di dunia yaitu
FM Acoustics dari Switzerland dan Pass Labs. Dalam hal topologi rangkaian saya
terinspirasi oleh rangkain Power Amplifier Seri Aleph yang dibuat oleh Passlabs,
yaitu sebuah amplifier yang hanya terdiri dari dua tingkat penguat. Disain dari
Aleph ini memang sangat berbeda dari kebanyakan disain power amplifier yang pada
umumnya paling sedikit tersusun dari 3 tingkat penguat atau lebih. Pada rancangan
Power Amplifier Seri Aleph, secara keseluruhan Nelson Pass menggunakan HEXFET
dari IRF, akan tetapi pada dicrete OP Amp saya menggunakan kombinasi antara
JFET dan Bipolar Transistor.
Sedangkan dari FM Acoustics saya mendapatkan ide bahwa rangkaian discrete
dapat dibuat mendekati kesempurnaan karena memberikan kebebasan pada kita
untuk memilih komponen dengan karakteristik yang terbaik, berbeda halnya dengan
rangkaian IC OP Amp dimana kita hanya bisa memakai langsung tanpa bisa
melakukan tweaking lagi karena rangkaiannya sudah berada dalam sebuah kemasan.
Pada masa kini IC OP Amp tersedia sangat banyak di pasaran, dibuat oleh berbagai
pabrik di dunia, sebagai contoh LM741 ( National), TL071 (Texas Instrument),
OP27 (Burr Brown), dan masih ada sangat banyak lagi untuk disebutkan satu persatu
di sini. Harganyapun bervariasi dari yang murah sampai yang agak mahal.
Menggunakan IC OP Amp memang jauh lebih praktis, membutuhkan tempat yang
lebih kecil di PCB dan juga membutuhkan biaya yang lebih murah daripada
menggunakan OP Amp discrete seperti yang ada pada gambar 1 di atas. Sehingga
mungkin timbul pertanyaan dalam pikiran anda mengenai apa keunggulan OP Amp
discrete daripada IC OP Amp untuk aplikasi Audio.
Sedangkan OP Amp discrete yang saya rancang hanya tersusun atas dua tingkat
penguat yaitu differential amplifier dan VI stage, yang menggunakan konfigurasinya
single ended. Diagram yang disederhanakan dari discrete OP Amp Dapat anda lihat
pada gambar 3 di bawah ini.
Dalam sebuah penguat audio, semakin sedikit komponen yang dilewati oleh sinyal
musik maka sinyal yang akan keluar pada output dari penguat tersebut akan
bersuara lebih baik, karena setiap komponen elektronik akan memberikan distorsi
pada sinyal musik yang melewatinya, tidak perduli seberapa mahalnya nya harga
komponen tersebut atau siapapun yang membuat komponen tersebut.
Dengan hanya menggunakan dua tingkat penguat maka saya yakin kualitas OP Amp
Discrete ini akan bersuara lebih natural dari pada IC OP Amp yang umumnya
tersusun dari 3 atau lebih tingkat penguat.
Umumnya tingkat keluaran/output stage dari IC OP Amp bekerja pada Class B atau
AB, pada discrete OP Amp dengan dua tingkat penguat, maka output stage dapat
dibuat untuk bekerja pada Class A Single Ended.
Untuk keperluan penguat audio pengoperasian pada Class A akan memberikan
kualitas suara yang lebih menyenangkan dibandingkan jika dioperasikan pada Class B
ataupun AB.
GBP = 8 MHz
GBP = 10 MHz
GBP = 3 MHz
Padahal untuk aplikasi audio, anda tidak akan membutuhkan penguatan sebesar itu,
sebagai contoh, untuk membuat linestage preamp, umumnya dibutuhkan nilai
penguatan sekitar 10x (20db) atau lebih kecil, sedangkan untuk membuat Phono
stage, pada sebuat tingkat penguat dalam phono stage umumnya dibutuhkan nilai
penguatan sekitar 100x (40db) itupun kalau anda pakai Catridge MC ( moving coil),
jika anda menggunakan catridge MM (moving magnet), nilai penguatan yang anda
butuhkan akan menjadi lebih kecil.
Jika IC Op Amp anda gunakan untuk membuat tingkat penguat audio yang gain nya
jauh lebih kecil dari Aol nya, maka mau tidak mau anda harus menerapkan feedback
dengan kadar yang sangat tinggi, untuk menurunkan gain dari yang nilainya juta an
menjadi sekitar
10x 100x.
Dampak buruk dari kadar feedback yang terlalu tinggi adalah terjadinya Transient
Intermodulation Distortion (TIM), dan kalau didengar kemungkinan suara dari IC
OP Amp akan terdengar kurang dinamik ataupun compress.
Dengan menggunakan discrete OP Amp kita mengatur agar supaya Aol dari
rangkaian tersebut sesuai dengan kebutuhan kita atau tidak terlalu jauh, sehingga
feedback yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat gain yang diinginkan tidak
terlampau besar. Semakin rendah nilai feedback akan semakin baik suara terdengar.
pada differential amplifier harus benar benar identik, pada kenyataanya sebagai
produk masal IC OP Amp memiliki batasan akurasi tertentu dalam hal matching pada
komponen yang digunakan didalamnya dan terhadap situasi ini pengguna IC OP amp
tidak dapat berbuat apa apa lagi selain menerima apa adanya. Lain halnya dengan
discret OP Amp dimana anda bisa melakukan proses matching sesuka anda sampai
mendapatkan kualitas yang terbaik.
Harga dari produk FM Acoustic bisa mencapai milliaran Rupiah, ketika saya
bertanya pada Manuel Hubert yaitu perancang dari produk tersebut mengapa
produknya berharga begitu mahal, jawabanya adalah karena setiap komponen yang
digunakan pada produknya terlebih dahulu diseleksi dan di matching untuk
mendapatkan kualitas terbaik dan tidak asal pakai.
Mungkin rakitan anda bisa bersaing dengan produk tersebut namun tidak harus
mengeluarkan biaya milyaran Rupiah.
presisi dengan noise rendah (1,3 A/10C), offset tegangan yang rendah ( 75 V ), offset
arus yang rendah ( 2,8 nA ). Tipe IC OP-AMP lain yaitu A791 merupakan OPAMP sebagai penguat daya (Power Amplifier) dengan kemampuan arus output 1A. Dan
IC OP-AMPOP-AMP yang multi guna bisa diprogram. Generasi generasi yang akhir
inilah yang banyak dijumpai dalam pameran pameran untuk pemakaian pemakaian
khusus.
IC linear dalam pengembangannya tidak cukup hanya disitu saja bahkan sudah dibuat
blok blok sesuai keperluan seperti untuk keperluan konsumen (audio, radio dan TV),
termasuk keperluan industri seperti (timer, regulator dan lain-lainnya). Bahkan
belakangan ini dikembangkan OP-AMPBI - FET lebar band bisa ditekan dan slew rate
cepat, bersama ini pula bias arus rendah dan offset input arus rendah. Contoh tipe OPAMP BI FET LF351, dan LF353 dengan input bias ( 200 pA ) dan offset arus ( 100 pA ),
bandwidth gain unity yang besar ( 4 MHZ ), dan slew rate yang cepat (13V/MS ) dan
ditambah lagi pin kaki kakinya sama dengan IC A741 (yang ganda) dan IC MC1458 ).
Industri Motorola melanjutkan pengembangan OP-AMP dengan teknologi trimming
dan BI-FET ( disingkat TRIMFET ) untuk memperoleh kepresisian karakteristik input
dengan harga yang rendah, ontoh MC34001 / MC34002 / MC34004 masing masing
adalah OP-AMP tunggal, ganda dan berjumlah empat ( guard )
Konfigurasi Op-Amp (Operasional Amplifiers) :
A776 adalah dengan teknologi BI - FET dan laser trimming . Karena dengan teknologi
1.
Inverting Configuration
2.
Non-inverting Configuration
3.
Integrator Configuration
4.
Differensiator Configuration
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-ampop-amp ideal.
Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
berdasarkan karakteristik
Penguat diferensial adalah suatu penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal
yang merupakan selisih dari kedua masukannya.
SEJARAH PERKEMBANGAN OP-AMP
Pengembangan rangkaian terpadu IC luar telah ada sejak tahun 1960, pertama
telah dikembangkan pada chip silikon tunggal. Rangkaian terpadu itu merupakan
susunan antara transidtor, dioda sebagai penguat beda dan pasangna Darlington.
Kemudian tahun 1963 industri semikonduktor Fairchild memperkenalkan IC OP-AMP
pertama kali A 702, yang mana merupakan pengembangan IC OP-AMP yang lain
sebelumnya, dimana tegangan sumber ( Catu Daya ) dibuat tidak sama yaitu + UCC
= + 12 V dan - UEE = - 6 V, dan resistor inputnya rendah sekali yaitu ( 40 KW ) dan
gain tegangan ( 3600 V/V ).
IC tipe A702 ini tidak direspon oleh industri- industri lain karena tidak universal.
Tahun 1965 Fairchild memperkenalkan IC MA709 merupakan kelanjutan sebagai
tandingan dari A702. Dengan banyak kekhususan tipe A709 mempunyai
tegangan sumber yang simetris yaitu + UCC = 15 V dan UEE = -15 V,resistan
input yang lebih tinggi ( 400 KW ) dan gain tegangan yang lebih tinggi pula (45.000
V/v). IC A709 merupakan IC linear pertama yang cukup baik saat itu dan tidak
dilupakan dalam sejarah dan merupakan generasi OP-AMP yang pertama kali.
Generasi yang pertama OP-AMP dari Motorola yaitu MC1537.
Beberapa hal kekurangan OP-AMP generasi pertama yaitu :
1. Tidak adanya proteksi hubung singkat. Karena OP-AMP sangat rawan terhadap
hubung singkat ke ground, maka seharusnya proteksi ini penting.
harga yang rendah, ontoh MC34001 / MC34002 / MC34004 masing masing adalah
OP-AMP tunggal, ganda dan berjumlah empat ( guard )
Selain industri pembuat IC linear tersebut masih banyak lagi seperti Mitsubishi,
Hitachi, Matsushita, Sony, Sharp, Sanyo, dan lain-lainnya. Untuk mengenal
pengertian kode dan inisial ini diberi contoh 1 (satu ) IC linear yang umum
diproduksi oleh beberapa industri :
Dari tipe diatas dapat dijelaskan bahwa angka tiga digit terakhir masing industri IC
menyatakan tipe Op-AMP yaitu 741, dan semua industri membuat dengan
spesifikasi yang sama yaitu internasional. Untuk mendapatkan informasi yang
banyak dan khusus biasanya pembuat IC selalu menyertakan pembuatan buku data
( data book ) sebagai referensi atau petunjuk. Beberapa IC linear mempunyai
kemampuan dan kelompok yang berbeda beda, seperti kelas A, C, E, S dan SC.
Sebagai contoh IC 741,
741A, 741C, 741E, 741S dan 741SC semuanya adalah OP-AMP, namun biasanya
dibedakan tentang temperatur operasi. Contoh untuk OP-AMP keperluan militer
mempunyai suhu sekitar 550C s/d. 1250C, sedangkan OPAMP komersial
mempunyai range temperatur 00C s/d. 750C dan range temperatur OP-AMP industri
400C s/d. +850C. Disisi lain untuk 741A dan 741E merupakan improvisasi dari tipe
741 dan 741C, yang masing masing mempunyai spesifikasi yang lebih. IC
741Cdan 741E merupakan IC yang identik dengan 741 dan 741A dengan range
temperatur 00C s/d. 750C, namun range temperatur 741C dan 741E sekitar 550C
s/d. 1250C. Sedangkan IC 741S dan 741SC adalah OP-AMP tipe militer dan komersial
yang masing masing dengan pengubah rate tegangan output per unit waktu lebih
tinggi ( higher slew rate) dibandingkan tipe 741 dan 741C.
3. Bentuk kemasan sisi gari ganda ( Dual-in-line pack ) Berikut ini adalah gambar
skema dari penguat diferensial sederhana:
Koneksi ke catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam diagram, namun
harus dimasukkan pada rangkaian yang sebenarnya.
IC OP AMP 741
Penguat operasional (Op Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi
beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial yang telah dijelaskan di atas.
Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta memiliki
penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penguat operasional
memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif
(+V) dan tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini
adalah simbol dari penguat operasional:
AVOL = Vo/(V1-V2) =
Tanda negatif menandakan bahwa tegangan keluaran VO berbeda fasa dengan
tegangan masukan Vid. Konsep tentang penguatan tegangan tak berhingga
tersebut sukar untuk divisualisasikan dan tidak mungkin untuk diwujudkan. Suatu
hal yang perlu untuk dimengerti adalah bahwa tegangan keluaran VO jauh lebih
besar daripada tegangan masukan Vid. Dalam kondisi praktis, harga AVOL adalah
antara 5000 (sekitar 74 dB) hingga 100000 (sekitar 100 dB).
Tetapi dalam penerapannya tegangan keluaran VO tidak lebih dari tegangan catu
yang diberikan pada Op Amp. Karena itu Op Amp baik digunakan untuk menguatkan
sinyal yang amplitudonya sangat kecil.
2.1.2. Tegangan Ofset Keluaran
Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan
keluaran dari Op Amp terhadap tanah (ground) pada kondisi tegangan masukan Vid
= 0. Secara ideal, harga VOO = 0 V. Op Amp yang dapat memenuhi harga tersebut
disebut sebagai Op Amp dengan CMR (common mode rejection) ideal.
Tetapi dalam kondisi praktis, akibat adanya ketidakseimbangan dan
ketidakidentikan dalam penguat diferensial dalam Op Amp tersebut, maka tegangan
ofset VOO biasanya berharga sedikit di atas 0 V. Apalagi apabila tidak digunakan
umpan balik maka harga VOO akan menjadi cukup besar untuk menimbulkan
saturasi pada keluaran. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu diterapakan tegangan
koreksi pada Op Amp. Hal ini dilakukan agar pada saat tegangan masukan Vid = 0,
tegangan keluaran VO juga = 0. Apabila hal ini tercapai,
2.1.3. Hambatan Masukan
Hambatan masukan (input resistance) Ri dari Op Amp adalah besar hambatan di
antara kedua masukan Op Amp. Secara ideal hambatan masukan Op Amp adalah
tak berhingga. Tetapi dalam kondisi praktis, harga hambatan masukan Op Amp
adalah antara 5 k hingga 20 M, tergantung pada tipe Op Amp. Harga ini
biasanya diukur pada kondisi Op Amp tanpa umpan balik. Apabila suatu umpan
balik negatif (negative feedback) diterapkan pada Op Amp, maka hambatan
masukan Op Amp akan meningkat.
Dalam suatu penguat, hambatan masukan yang besar adalah suatu hal yang
diharapkan. Semakin besar hambatan masukan suatu penguat, semakin baik
penguat tersebut dalam menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil.
Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber sinyal masukan tidak
terbebani terlalu besar.
2.1.4. Hambatan Keluaran
Rangkaian yang akan dijelaskan dan dianalisa dalam tulisan ini akan menggunakan
penguat operasional yang bekerja sebagai komparator dan sekaligus bekerja
sebagai penguat. Berikut ini adalah konfigurasi Op Amp yang bekerja sebagai
penguat:
Gambar di atas adalah gambar sebuah penguat non inverting. Penguat tersebut
dinamakan penguat noninverting karena masukan dari penguat tersebut adalah
masukan noninverting dari Op Amp. Sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan
sinyal keluarannya. Adapun besar penguatan dari penguat ini dapat dihitung
dengan rumus:
AV = (R1+R2)/R1
AV = 1 + R2/R1
Sehingga :
VO =1+(R2/R1) Vid
Selain penguat noninverting, terdapat pula konfigurasi penguat inverting. Dari
penamaannya, maka dapat diketahui bahwa sinyal masukan dari penguat jenis ini
diterapkan pada masukan inverting dari Op Amp, yaitu masukan dengan tanda .
Sinyal masukan dari pengaut inverting berbeda fasa sebesar 1800 dengan sinyal
keluarannya. Jadi jiak ada masukan positif, maka keluarannya adalah negatif.
Berikut ini adalah skema dari penguat inverting:
AV R2/R1
Sehingga: VO = (R2/R1) Vid
sumber : internet (linknya lupa)