Anda di halaman 1dari 11

Mesin Las Listrik Mini atau Lasmini

Membuat mesin las listrik sendiri


Apakah kita bisa membuat sendiri mesin las seperti buatan pabrik?
Padahal mesin las listrik buatan pabrik saat rusak juga susah untk kita perbaiki, terutama
komponen sukucadang pengganti yang susah didapat dipasaran, nah disinilah akan saya
berikan cara kerja tiap bagian pembentuk mesin las listrik, sehingga kita bisa membuat sendiri
dengan sirkit yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kita sendiri, dengan biaya tentu
nya lebih murah dan yang jelaz jika ada kerusakan akan dengan mudah kita perbaiki, kok
bisa???? Ya tentunya begitu, bisa membuat tentu bisa memperbaiki…itu logikanya. Sebelum
kita melangkah yang pokok mari kita menilik blok dari mesin las listrik yang akan kita buat.
Blok utama mesin las listrik jenis Inverter DC to DC yang berbasis pada sistem switching atau
pensaklaran adalah sebagai berikut :

1. Blok Rectifier dan Elko reservoir tegangan input.


Blok ini adalah penyedia tegangan input dari jaringan utama listrik 220VAC menjadi tegangan
300VDC yang kemudian sebagai catu daya utama dari unit yang akan kita buat.
2. Sistem driver yang terdiri dari PWM dan Power Switching
Blok ini adalah sistem utama daya dari mesin las listrik tersebut, besarnya arus maksimum
dan daya maksimum ada diblok ini, karena blok ini terdapat PWM dan Power Switching yang
speknya tergantung dari rancangan yang kiyta buat, berapa kemampuan Amper yang akan kita
buat.
3. Trafo Switching Daya
Blok ini berisi Trafo daya yang mentransfer daya dari Power Swithching yang besarnya daya
disesuaikan dengan power switch, biasanya dengan tegangan output antara 45V hingga 80V
pada saat idel, dan saat operasi normal antara 15V hingga 25V berapa daya yang akan untuk
kebutuhan kita, tergantung berapa besar arus yang kita kehendaki. Trafo ini memiliki belitan
kawat dg luas penampang yang lumayan besar, mengingat nantinya arus yang dikeluarkan
harus besar .
4. Rectifier dan Suspension Current
Blok ini adalah penyearah dari trafo switching agar diperoleh tegangan dan arus searah, juga
dalam blok ini terdapat belitan pengapian yang memudahkan terjangkitnya api busur pada
electrode nya, yang berupa inductor sebagai suspense.
5. Sistem Control.
Dalam blok ini terdapat 2 macam control, yaitu control arus dan control tegangan, apa fungsi
dari kedua control tersebut?

Mari kita melangkah ke masing masing blok dan prinsip kerjanya.

Blok 1.
Blok 2.
Disini saya mempergunakan sistem PWM dengan IC TL494-N yang banyak terdapat dipasaran,
dan saya bentuk dengan desain Modul dg tujuan agar tampak lebih simple. Dan skema modul
adalah seperti gambar dibawah ini.

Untuk PCB nya anda bisa lihat dibawah ini

Dan untuk Power switching nya sbb :


Fungsi sirkit ini untuk merajang tegangan DC menjadi tegangan AC kemudian diumpankan ke
Blok 3 yaitu Trafo Utama Daya melalui koneksi CC atau Capasitor Coupling.
Dan Blok 3 adalah Trafo utama daya gambar skemanya sebagai berikut

Blok 4 Berisi rectifier dan belitan suspensi ... ada beberapa mesin las listrik pabrikan yang
menggunakan belitan suspensi dan ada juga yang tidak memakai belitan suspensi, apa fungsi
dari belitan suspensi tersebut???
Blok ke 5 mungkin ini yang agak rumit yaitu Sistem Control

Nah dari 5 blok tersebut ada yang masih kelewatan yaitu sektor power supply 12V dan 5V
Untuk blok power supply pwm tidak usah saya seretakan karena dianggap sudah tahu.
selanjut kita melangkah ke cara membuat trafo daya Las listrik

Cara membuat trafo utama Las listrik


Dalam hal ini yang disebut trafo utama ialah trafo dengan inti ferrite, agar bentuk maupun
tampilannya jadi kecil dan ringan. Bagaimana cara membuat trafo las listrik sendiri agar bisa
berfungsi seperti yang kita kehendaki, mari kita lanjut pembahasan ini. Saya sengaja membuat
trafo utama dengan tampilan yang beda dengan pada umumnya, seperti apa????
Carilah inti ferrite kotak model etd 53 atau yang lebih besar lagi akan lebih baik, dan
sediakan pula kertas manila warna pink.....mengapa warna pink??? tidak perlu
dipermasalahkan, yang jelas warna apa saja bisa, itu sekedar warna kesukaan saya, kemudian
potong potong lah secara memanjang sepanjang 20-25cm dan lebar sesuai ruangan ferrite
yang digunakan seperti tampak digambar bawah ini:

Lalu buatlah koker dari kertas tersebut dengan dibentuk seperti pipa, mengapa dengan
bahan kertas, kertas adalah bahan isolator yang cukup baik tahan terhadap panas hingga 200
derajat celsius dan kondisi nya akan stabil, lebih kokoh daripada plastik lagipula mudah
dipotong dan dibentuk, buatlah potongan kertas membentuk pipa yang lubangnya disesuaikan
dengan ukuran core atau inti ferrite tersebut, tidak kebesaran atau kekecilan sehingga nanti
mudah di pasangkan dan inti ferrite pas masuk dilubang kertas tersebut seperti gambar
berikut ini

Sebelum kita memulai membuat lilitan kita ukur dulu ruangan untuk panjang lilitan dalam
1 lapis namun memenuhi syarat baik kemampuan mengalirkan arus atau tentang
induktansinya,
Perhatikan gambar ilustrasi berikut untuk lebih mudah dipahami untuk mementukan pilihan
ukuran kawat email yang akan di pergunakan ...

Apakah kita ngawur dalam memilih besarnya ukuran kawat??? tentu tidak kita harus
mengikuti aturan yang sudah berlaku , yaitu setiap 1.5mm^2 (baca millimeter persegi) luas
penampang kawat tembaga mampu dan aman dilalui arus sebesar 10A, atau anda bisa lihat
tabel kawat email dengan tabel dibawah ini :
Setelah menghitung ruangan untuk belitan kawat ukuran kawat yang sesuai dengan
ETD53 ialah 1.5mm diameternya, dengan ukuran sebesar itu sesuai tabel besarnya
kemampuan mengalirkan arus adalah 10A, kemampuan mengalirkan arus sebesar itu dalam
kondisi full time atau terus menerus tanpa terputus atau kontinyu istilahnya, jika hanya
mengalirkan arus sesaattentu arus yang dialirkan akan bertambah besar, kok bisa???? Arus
seaat ini yang disebutkan dengan istilah Instantanous Current , atau sering kita jumpai dengan
istilah Impuls Current.
Carilah kawat email ukuran diameter 1.5mm , lalu belitkan hingga satu lapis penuh, maka
banyaknya belitan adalah 21 belit, ini sebagai belitan primernya tahap pertama, sebab belitan
sebaiknya terbagi untuk mendapatkan efisiensi yang besar, sehingga faktor transfer daya akan
tinggi, dan belitan tersebut dirancang dengan urutan primer .... sekunder .... primer, jadi
belitan sekunder terletak diantara belitan primer. Perhatikan gbr berikut bagaimana cara
membuat belitan pada koker kertas manila pink :
Agar belitan tidak mlorot atau udar maka tetesilah dengan lem G sehingga kondisinya
setabil, dari gambar atas yg bawah, untuk satu layer atau lapis sampai penuh sepanjang 34mm
diperoleh belitan sebanyak 21 belitan dg ukuran kawat 1.5mm.
Selanjutnya tutuplah dengan kertas manila pink sepanjang 22cm tersebut untuk lapisan
isolator antara belitan primer dan sekundernya.
Belitkan kawat ukuran seperti yang pertama namun rangkap 2 sebanyak 10 belitan,
sebanyak 2 kali, lalu tutup lagi dengan kertas pink untuk membuat belitan primer yang kedua,
dengan demikian maka belitan sekunder ada di tengah belitan primer, sambungkan belitan
primer dan sekunder secara seri dan di patri , tampak seperti gambar atas yang bawah.
Kemudian masukkan inti ferrit pada belitan yang sudah kita buat diatas dan selanjutnya diukur
besarnya nilai induktansinya agar didapat sekitar 9mH sampai 10mH, pemgukuran nilai
induktansinya cukup bagian primernya saja, seperti gambar berikut :
Usahakan harga induktansi minumum 9mH dan maksimum 10mH, kemudian
sambungan ferit setelah didapatkan nilai sebesar itu, tetesilah dengan lem G agar stabil, lalu
ikatlah dengan isolator tahan panas untuk membungkus ferritnya, seperti gambar berikut:
Dengan demikian maka selesailah kita membuat trafo utama untuk Las listrik itu,
berapa kemampuan arus nya jika kondisi yang kita buat seperti itu? Secara teorema
kemampuan mengalirkan arus ialah besarnya Daya Riel Input dibagi dengan total Duty Cycle
kali Tegangan minimum output operasi, Mungkin agak bingung untuk mencerna keterangan
itu, tapi jangan gagal paham ..... mungkin akan lebih mudah jika dengan contoh dan
hitungannya.
Contoh :
Mesin las listrik dengan trafo yang kita buat tersebut berapa kemampuan
maksimum mengeluarkan arus saat dioperasikan secara normal?
Diketahui :
Ukuran kawat diameter Primer 1.5mm = 10A
Tegangan Input AC 220V
maka Daya Rielnya adalah 10 x 220 = 2200Watt
Arus Output besarnya Pout riel bagi Vout min
besarnya adalah 2200 bagi 15 sama dengan 146Amper ,
kondisi ini setara dengan Duty Cycle (15 : 55) x 2.4 = 0.65 atau 65%
Kemudian Amankah kawat ukuran 4 x 1.5 mm? atau kemampuan kontinyu 40A?
Dengan kondisi Duty Cycle besarnya 65% maka total sesi didapat besarnya arus
adalah 40 x 3 yaitu 120A .....jawabnya adalah kurang aman ..... .maksimum nya adalah
120A dengan DC 60% .... jika anda gagal paham silakan cari info ttg perhitungan
tersebut......tentang continyu dan impuls current.

Mungkin belum komplit jika skema enggak disertakan ... ini saya tampilkan gambar
skemanya untuk Lasmini Versi 2, dengan kemampuan hingga 90A cukup digunakan pada
pekerjaan kecil
Nah dengan demikian maka selesai lah postingan untuk Lasmini ... untuk skema point
5 hanya terdapat pada Lasmini Versi 3 dengan kemampuan hingga electrode 2,6mm atau
kekuatan arus hingga 120A, sudah setara dengan Las listrik pada umumnya ...
Jika anda ada minat untuk tahu info atau beli Produk Lasmini Versi.3 bisa hubungi
contact WA atau Telegram " 0895-3261-55689 " dengan cara Chat dan maaf tidak terima
panggilan, atau searching " cahyo-pranotoemge.business.site "
Seperti apa bentuk yang sudah jadi, nah seperti inilah bentuk yang sudah jadi dan
siap dioperasikan

Anda mungkin juga menyukai