Anda di halaman 1dari 14

fungsi dari masing-masing bagian : Antena : berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar

televisi.
Tuner : berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima. Didalam tuner terdapat
rangkaian penguat RF,mixer dan osilator. Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima
kemudian diberikan ke mixer. Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru,kemudian difilter menjadi 2
frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ. Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa
gambar Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian
diteruskan ke penguat video IF.
Video IF : berfungsi menguatkan sinyal-sinyal yang diterima dari mixer,kemudin diteruskan ke video
detektor.
Video detektor :berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video
driver.Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5
MHZ,sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM).
Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal
gambar diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal sinkronisasi
diteruskan ke sinkronisasi separator.
Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
Sound IF amplifier berfungsi menguatkan sinyal suara kemudian diteruskan ke detektor FM,detektor FM
mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio,kemudian ke penguat audio terus ke
loudspeaker.Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
Syncronisasi separator berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
Osilator vertikal berfungsi membangkitkan frekuensi 50 Hz kemudian diteruskan driver vertikal lalu ke
output vertikal,selanjutnya ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal ini membuka gambar secara
vertikal (atas bawah).
AFC berfungsi mengoreksi frekuensi horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
Osilator horizontal berfungsi untuk membangkitkan frekuensi 15,625 Khz kemudian diteruskan ke driver
horizontal lalu ke output horizontal selanjutnya ke defleksi horizontal dan defleksi horizontal ini
membuka gambar secara horizontal (kanan kiri).
Horizontal output juga membangkitkan tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabungnya.

Teknik dasar service televisi


Untuk menjadi teknisi TV hurus dan wajib meng hafalkan tespoint tegangan….
Karena itu adalah kunci dari seorang teknisi TV
1. Tegangan pada B+ Horizontal
2. 14”110V
3. 21”110V-115V
4. 25”-32”125V-130V
6.Tegangan pada output vertical 12V untuk B+ IC vertical tergantung pada jenis IC
Vertical tersebut pada umum nya 14V -24V yg penting pastikan output vertical 12V
7. Tegangan VT pada tuner 0V-33V
8.Tegangan B+ ke IC Program 5V untuk jenis IC Program terbaru ada yg 3,3V
9.Tegangan Heater pada crt-soket 5,3V

Tips mengganti mesin TV baru buatan china.


Sudah menjadi hal yang umum bahwa saat ini jika teknisi menjumpai kerusakan yang sulit, spare part
yang mahal atau langka, maka solusi yang diambil adalah mengganti pcb modul baru buatan china.
Hal ini menyebabkan saat ini penjualan pcb modul sangat murah meriah.
Untuk mendapatkan hasil gambar yang optimal dan keawetan pesawat, maka ketika mengganti pcb
baru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan.

1 Cek ulang tegangan B+


Tegangan B+ yang over dapat menyebabkan komponen-komponen sekitar bagian sekunder power
suply dan sekitar pcb crt-soket over-heated sehingga lama-kelamaan pcb menjadi sedikit gosong dan
solderan menjadi rapuh. Adjust tegangan B+ sekitar 110 hingga 115v

2 Sesuaikan tegangan heater.


Semua jenis tabung gambar mempunyai spesifikasi tegangan heater yang sama, hanya kebutuhan
arusnya yang berbeda-beda. Jika diukur menggunakan VTVM atau menggunakan digital volt-meter
yang bagus tegangan tabung gambar tepatnya adalah 6.3v ac. AVO-meter yang digunakan teknisi
umumnya tidak mampu mengukur dengan tepat tegangan ini. Teknisi dapat mengkalibrasi avo-
meternya dengan cara mengukur tegangan heater pada pesawat televisi baru yang masih standard.
Misalnya avo-meter teknisi menunjukkan angka5.3v, maka angka ini jadikanlah standard untuk
tegangan heater yang benar.
Ketika melakukan penggantian pcb maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
menyesuaikan tegangan heater. Jika hasil pengukuran tegangan heater terlalu besar, maka modifikasi
resistor ohm pada jalur heater dengan nilai yang lebih besar agar tegangan heater tepat. Siapkanlah
beberapa resistor 2w dengan nilai 1.2, 2.2, 2.7, 3.9, 4.7 ohm

LANGKAH-LANGKAH MEREPARASI TELEVISI

Gambar diatas adalah contoh cara membuang tegangan yang masih tersisa pada kop flyback.
Dalam mereparasi televisi,apabila mesin televisi perlu dilepas maka buanglah dahulu tegangan yang
masih tersisa pada kop flyback dan tabung ( seperti contoh diatas).Walaupun TV sudah mati total tetapi
kop flyback dan tabung masih menyimpan tegangan yang cukup besar.

                                                 Contoh Melepas Kop Flyback


Gambar diatas adalah contoh cara melepas kop flyback dgn aman. Walaupun tegangan sudah
terbuang,jika mau melepas kop flyback maka untuk lebih aman gunakan tespen.Apabila masih ada
sedikit tegangan yang tersisa maka akan terbuang pada lampu tespen tsb.

                                                       Contoh melepas blok RGB


Gambar diatas adalah contoh melepas bagian RGB dari katoda tabungnya.Yang warna putih tsb adalah
soket katoda.Anda harus hati-hati sekali bila melepas soketnya,karena apabila tidak benar cara
melepasnya bisa menyebabkan patahnya katoda tabung atau pecah leher tabung. Gambar dibawah ini
adalah contoh mesin TV merk JVC model lama yang sudah dilepas dari tabung yang akan diperbaiki
dalam kondisi Mati Total.Agar lebih leluasa dalam mereparasi bila membolak balik mesin tsb.
                                               Masin TV Merk JVC Model Lama

                                                            Mesin TV AKARI

                                                           Blok Regulator TV Akari


Gambar diatas adalah contoh bagian power supply / regulator mesin TV Akari.Anda harus paham nama-
nama komponen dan fungsinya serta cara kerja regulator tsb.Dengan demikian anda akan lebih mudah
dalam reparasi mesin TV.Jadi tidak asal bisa mengukur komponen mati atau hidup saja.Tetapi harus
bisa sedikit menganalisa urutan kerja dari regulator tsb. Selanjutnya adalah langkah-langkah reparasi
TV mati total.Langkah ini saya ketik secara urut,mulai dari buka box sampai selesai
mereparasi.Tujuannya agar bagi teknisi pemula yang baru mulai mempelajari reparasi televisi bisa
lebih memahami.Bagi teknisi yang sudah senior mungkin blog saya ini tidak berguna.Jadi harap maklum
bagi teknisi yang sudah senior.Terimakasih. Langkah-langkah :
Pertama,buka box tutup belakang.Apabila memperbaiki televisi keadaan mati total seperti ini,lebih
baik mesin televisi dilepas saja dari tabungnya.Seperti contoh pada gambar diatas.Agar lebih leluasa 
jika membolak-balik mesin televisi tsb.Disamping itu,akan lebih mudah dalam pengecekan komponen
dan pengukuran tegangan.Tabungnya juga aman tidak resiko kena benda-benda keras yang tidak
sengaja selama reparasi,misalnya obeng,tang atau alat-alat lain.Hati-hati melepas mesin,kabel yang
berhubungan dengan tabung harus dilepas dahulu seperti kop flyback (jangan dipegang kopnya sebelum
dibuang tegangannya).Dan jangan langsung dilepas,buang dahulu tegangan yang masih tersimpan pada
kop flyback,biasanya masih ada.Caranya yaitu ambil kabel multitester salah satu, kemudian hubungkan
colok multi tsb ke ground tabung.Dan colok yang lancip untuk menusukkan ke dalam kop flyback.Maka
akan terbuang tegangan yang masih tersisa dalam kop dan tabung tersebut.Setelah terbuang kemudian
lepas kop tsb dari tabung dengan menggunakan tespen.Kenapa menggunakan tespen? Tujuannya
apabila masih sedikit tegangan yang ada,maka akan terbuang pada lampu tespen,andapun lebih
aman.Setelah kop terlepas,kemudian melepas rangkaian blok RGB yang menancap pada leher
tabung,hati-hati sekali dalam melepas soketnya,karena kalau kaki katoda tabung ada yang sampai
patah atau kaca leher  tabung pecah,maka  anda menggantinya tabung.Lihatlah contoh diatas.
Langkah kedua yaitu membersihkan debu-debu yang ada sampai bersih dan bersihkan juga kotoran yang
menempel pada jalur-jalur pcb dengan menggunakan bekas sikat gigi dan tiner yang cepat menguap
atau bisa juga alkohol.Caranya,teteskan tiner atau alkohol pada sikat gigi dan  pcb yang akan
dibersihkan,lalu gosok dengan sikat sampai bersih dari kotoran.Mengapa kotoran yang menempel pcb
harus dibersihkan? Tujuannya adalah agar solderan yang retak-retak kelihatan dan memudahkan
pengecekan atau penyolderan.Selanjutnya adalah melepas dahulu Transistor panel horizontal yang ada
pendinginnya didekat flyback.Untuk menghindari kelalaian anda jika mesin televisi hidup.Karena jika
mesin televisi hidup,maka flyback akan menyemprotkan tegangan tinggi sebesar 20-25KV.Coba anda
bayangkan kalau terkena tegangan sebesar itu.Tetapi jika Transistor panel sudah dilepas maka anda
sudah aman.Karena hal ini penting,saya mengingatkan saja.Tapi anda jangan terus takut,entar setelah
membaca petunjuk ini anda takut.Jadi seorang teknisi jangan takut yang penting anda hati-hati dan
selalu perhatikan letak kop flyback setiap akan mencoba menghidupkan mesin televisi,jangan sampai
terletak diatas/dibawah mesin.Kop flyback tsb harus letakkan jauh sepanjang kabel kop  dan
menghadap keatas atau dimasukkan dalam gelas saja lebih amannya(posisi ini jika Tr panel horizontal
sudah terpasang,jika tidak terpasang tidak apa-apa).
Langkah ketiga adalah mengecek tegangan listrik 220V dan sekringnya.Apabila tegangan 220V normal &
sekring normal,maka cek tegangan pada elko 400VDC,jika tidak ada tegangannya maka cek dioda
bridg_nya atau 4 dioda penyearahnya,mungkin ada yang rusak.
Langkah empat,jika tegangan pada elko 400V sudah ada (tegangannya hanya sekitar 250-300VDC
saja,bukan 400VDC persis) kemudian ukur tegangan sekundernya 110-115 VDC.
Apabila tegangan 110VDC tidak ada,maka kita cek satu persatu daerah sekunder power supply
saja.Atau anda lakukan penyolderan ulang dahulu pada bagian yang dicurigai,lalu coba hidupkan.Jika
belum keluar tegangan B+ 110V,maka lakukan pengecekan komponen satu persatu didaerah sekunder
power supply.
Gambar dibawah ini adalah contoh blok sekunder power supply.
Demi keamanan jika anda memperbaiki power supply,biasakan transistor panel horizontal dilepas
dahulu,diatas sudah dijelaskan.Hal ini penting untuk menghindari kelalaian anda,karena kalau power
supply sudah hidup,dan osilator sampai output horizontal juga hidup maka flyback akan
menyemprotkan tegangan tinggi 20-25KV.Dibawah ini contoh transistor horizontal output ( Panel ) yang
harus dilepas yaitu D1877.

Transistor Panel Horizontal D1877 Di Lepas


Transistor Sudah Di Lepas
8. Cabut/sedot  dahulu solderan B+  pada kaki flyback yang ada hubungannya dengan elko B+ 160V agar
tidak terbeban oleh flyback dalam memperbaiki power supply.Apabila tidak dilepas solderannya juga
tidak apa-apa,flyback tidak akan menyemprotkan tegangan selama transistor panel horizontal belum
terpasang.Namun hal tersebut penting juga,karena apa? Untuk mengetahui kaki B+ flyback tsb konslet
atau tidak.Jika konslet,maka tegangan B+ dari power supply akan mati setelah dihubungkan dengan
kaki B+ flyback.Maka secara langsung anda mengetahui bahwa  flyback sudah konslet.Pada gambar
dibawah ini contoh pin B+ yg perlu dilepas.

Apabila tegangan B+ belum keluar,maka langkah selanjutnya   mengukur komponen aktiv


dahulu,seperti transistor{Tr},semua diukur satu persatu,jika menemukan  ada yang rusak maka gantilah
yang baru.
9.Langkah kesembilan,jika B+ power supply belum keluar juga tetapi Transistor semua normal,maka
cek dioda Zener 110V.Dioda Zener tersebut bentuknya besar,seperti dioda 3A.Nah..,biasanya zener ini
putus,karena dioda ini adalah zener pembatas B+ 110 VDC.
10.Langkah kesepuluh,misalnya B+ belum keluar juga,padahal komponen aktiv seperti Transistor,dioda
semua sudah dicek normal.Maka cek Resistor{R},biasanya R yang menuju Basis Transistor Panel power
supply dari elko 400V putus,nilainya sekitar 100k-150k ada 2 buah,ganti kedua Resistornya.
11. Pada Power supply televisi untuk panelnya/transistor output  tidak semua memakai Transistor,ada
yang memakai STR atau SMR.STR adalah IC {Integrated Circuit} tapi didalamnya juga transistor 2 buah
dan ada Resistor.Jika STR ini  rusak maka R disekitar biasanya  rusak,putus atau mulur,kalau kita
mengganti STR,maka sekalian R_nya diganti agar kerja STR sempurna.Nah,jika ada televisi dihidupkan
tapi listrik langsung mati atau jeglek maka power supply pasti rusak,yaitu bagian primernya.Ada 4
faktor penyebab diantaranya  panel regulator rusak/konslet (Transistor,STR),dioda bridg_nya
konslet,bisa juga kapasitor milar 250V konslet atau Elko 400V konslet. Seperti gambar dibawah ini
adalah regulator bagian primer :

12.  Jika tegangan sekunder sudah ada,lalu anda ukur dan atur trimpot B+,tegangan rata-rata 110-115
Vdc.Dan ukurlah tegangan keluaran B+  yang lain sesuai standard. 13. Syarat agar mesin televisi bisa
hidup harus ada tegangan pwr supply,osilator horizontal,driver horiz,output horiz,B+vertikal dan output
vertical,lalu tegangan heater,tegangan screen(G2),teg video output dan tegangan RGB.Diantara bagian-
bagian tersebut peran paling penting adalah bagian power supply dan Horizontal,kedua bagian ini
adalah ibarat orang jantungnya,harus hidup duluan,nanti baru yang lainnya.
Berapa saja tegangan diantara bagian-bagian tsb,berikut ini penjelasannya :
-Power supply     :  110V-115Vdc
-B+ IC program   : 5VDC
-B+ IC osc             :   12Vdc {Teg untuk IC tsb}
-Kolektor  driver horizontal :  50 Vdc {colector Tr driver horz}
- H-Out     :   0,2 Vdc {dari  IC osc ke Basis Tr driver Ho}
- V-Out    : 0,2 VDC
-Out Trafo IT                :  0,5 – 2 VAC
-B+ IC vertikal             :  24Vdc {teg utk  IC vertikal tsb)
-Output vertikal         :  12V-16Vdc {dari IC vert menuju defleksi vert}
- B+ Audio                    : 16 VDC
- B+ Tuner                    : 12 VDC  ada juga yg  5 VDC
-Heater (Filament)   :   6VAC
-Screen (G2)                :  250V-500Vdc
-RGB {katoda}            :  90V-125Vdc
-Video output             :  180Vdc {dari flyback}
-Program                      :  5Vdc {teg B+ untuk IC program}
13. .Jika tegangan dari power supply semua normal,selanjutnya yang    penting adalah harus
menghidupkan bagian horizontal dahulu.Mulai dari osilator,driver dan output horizontal.Untuk bagian
yang lain belakangan.Anda lihat datanya pada langkah tiga belas,sesuaikan tegangannya.Secara cepat
dan praktisnya,langsung ukur tegangan basis pada Transistor output horizontal ( dari trafo IT yg menuju
basis TR horizontal out) harus ada sekitar 0,5-2 VAC,kecil sekali (wajib ada).Kalau tegangan basis ini
sudah ada berarti mesin tsb sudah hidup,dan anda tidak perlu mengukur mulai dari osilator.Gambar
berikut ini adalah tegangan 0,5-2 VAC yg wajib ada dari trafo IT ke basis TR horizontal.
Jika tegangan dari trafo IT yang menuju Basis TR horizontal out tidak ada,maka mesin televisi tidak
mungkin hidup,kemudian baru anda urutkan pengecekannya.Mulai dari osilator sampai output
horizontal.Kalau tegangannya sudah ada berarti mesin TV ini sudah bisa hidup dan pasang transistor
output horizontal  yang dilepas tadi,tetapi diukur dahulu Transistor tersebut bagus atau tidak dan
mesin TV siap dicoba.
14. Cukup jelas dari rangkuman diatas mengatasi TV mati total,mulai dari pengecekan power supply
sampai menghidupkan TV,berarti anda sudah bisa menservis TV sendiri tanpa minta bantuan bengkel
lain.
Dibawah ini adalah contoh IC osilator TA8690AN dan data pin : IC ini biasa di pakai pada mesin TV
Goldstar dan Akari:
                                                       Gambar Dari Balik PCB
Gambar diatas  yang tulisan kuning adalah data pin IC osilator poin-poin penting yang sering di cek oleh
para bengkel TV.Ada V-Out,H-Out,H-Vcc,RGB Out,Chroma dan Vcc.Karena poin-poin tsb adalah peran
yang terpenting dalam IC tsb.Anda harus tau maksudnya kode-kode IC itu dan besarnya tegangan pada
bagian tsb.Karena pin-pin tsb adalah yang terpenting dalam IC.Bila anda ingin lebih jelas lagi dan
mempelajari dari bagian perbagian,maka milikilah tutorial tsb untuk dipelajari lebih dalam.

Cara Mudah Mengenali Kerusakan Pada


Televisi
1. Pertama tanyakan dulu pada pemilik TV tersebut keluhan secara umum yang
membuat dia (pemilik) merasa TV nya rusak. Hal ini untuk memudahkan memahami
bagian mana kemungkinan ada kerusakan karena biasanya kerusakan pesawat
Televisi disebabkan kelalaian dalam penggunaan.

Seperti tegangan tidak stabil, tegangan listrik yang melebihi kemampuan pesawat
Televisi misalnya di supply dengan generator yang terlalu besar kecepatan putaran
roda gila, atau bisa juga terkena percikan Air pada saat TV menyala.

2. Perhatikan komponen dalam isi mesin TV, dilihat dari bentuk fisik dahulu seperti
Apakah ada Elco (Electrolit Kapasitor) yang melembung atau pecah, Resistor yang
gosong atau malah ada bekas cairan di area atas PCB kemungkinan dari cairan Elco
yang meleleh.

3. Dengan posisi rangkaian TV di balik perhatikan kaki komponen apakah ada yang
kendor atau tidak dengan cara melihat Apa ada lingkaran retak di sisi pinggir solderan
kaki komponen.

4. Jika Kerusakan Mati Total


Ukur resistor kedua kaki colokan sambil tombol power di ON-kan jangan sampai terjadi
penyimpangan resistansi terlalu besar. Atau malah tidak ada resistansi sama sekali,
umumnya dalam skala x 1k menunjukkan, merambat ujung kabel colokan yang ke PCB
mesin TV,

Periksa sekring jika ada yang putus jangan dulu buru-buru ganti. Sekring yang putus
biasanya pada pesawat Televisi bukan berarti diganti sekring fuse nya bisa langsung
selesai. Tetapi lebih dimaksudkan kepada pengamatan bahaya kebakaran karena
beban komponen ada yang short maka putuslah sekring tersebut.

Oleh karena itu silahkan dilanjut mengukur komponen Dioda yang biasanya ada 4 biji
atau ada juga dioda bridge dengan ditandai outputnya dipasang Elco 400 volt,

Jika terbaca resistansi short bisa juga malah disebabkan TR regulator atau STR
disebelah dioda itu sendiri yang rusak. Dan jika Sekring tidak putus mungkin karena
tidak adanya induksi pada trafo regulator sehingga rangkaian TV tidak mendapat
sumber arus maka TV akan Mati.
Perhatikan resistor bernilai Ohm besar bahkan ratusan kilo yang biasanya di seri sama
tegangan + Elco 400 volt, biasanya di pakai untuk mensupply Osilator regulator,  jika
resistor ini putus maka Regulator pun tidak bekerja.

Perhatikan juga Elco -Elco kecil regulator sebelum trafo regulator apakah ada yang
bocor, kering atau berubah bentuk fisik, jika ada gantilah komponen tersebut dengan
nilai yang sama. Juga resistor fuse (sekring) yang ada di output trafo regulator.
Putusnya resistor ini dapat membuat output regulator TV tidak keluar.

5. Apabila Kerusakan karena Gambar hanya Keluar Garis Kecil Memanjang Datar.
Disini disebut kerusakan vertikal. Pada saat TV di ON kan ukur titik pada tegangan
supply IC vertikal. Untuk mengetahui titik VCC biasanya di tandai ada dioda yang
dipasang diantara dua kaki IC vertikal, Input dioda tersebut yaitu VCC utama.

Kebanyakan TV memakai supply tegangan 24 volt namun ada juga yang hanya 12 volt.
Jika tegangan nol lakukan pengecekan mundur mulai dari Elco yang diparalel terhadap
ground, kemudian dioda sebelum Elco tersebut juga cek Resistor fuse (sekring).

Pengambilan tegangan pada VCC IC vertikal ada yang dari Regulator dan ada juga
yang dari output flyback. Bila tegangan normal, lanjut ukur output vertikal yang menuju
ke defleksi yoke tegangan rata-rata 12 Volt sampai dengan 15 Volt.

Kerusakan Vertikal juga dapat disebabkan karena nilai kondensasi Elco (Electrolit
Capacitor/Condensator) yang sudah tidak relefan lagi karena pemakaian yang over
heat, Atau juga IC yang sudah rusak, bisa juga karena input vertikal osilator tidak
bekerja, Atau malah bisa jadi karena yoke defleksi vertikal putus.

6. Kerusakan Tidak Keluar Suara


Pertama ukurlah resistansi speaker, bila OK maka lanjut pada tegangan supply IC
penguat suara. Ciri-ciri yang umum dipasanglah Elco yang nilai faradnya paling besar
diantara Elco-elco pada rangkaian tersebut.

Untuk tegangan suara biasanya diambilkan langsung dari output regulator dan rata-rata
sebesar 12 atau 15 volt. Ada juga yang memakai tegangan simetris pada TV Polytron
yang menerapkan woofer. Apabila VCC dirasa OK, sekarang coba perhatikan apakah
masih ada auto mute yang belum bekerja.

Rangkaian ini berfungsi untuk mematikan suara secara otomatis pada saat TV tidak
ada siaran atau input gambar belum masuk. Auto mute ini biasanya terdiri
dari Transistor sebelum IC suara. Pahami juga bagian Volume control pada titik IC
central,

Apabila sudah ketemu lakukan pengukuran tegangan pada titik volume sambil anda
menekan tombol volume naik atau turun, Bila terjadi penyimpangan tegangan yang
berubah-ubah maka rangkaian sudah bekerja, Kenali panas pada pendingin IC suara
berlebihan tidak?

Jika dirasa berlebihan atau over heat coba lakukan penggantian.

7. Kerusakan Tidak Keluar Gambar


Apabila layar gelap tapi hanya keluar suara saja, langkah pertama silahkan cek apakah
lampu filamen pada belakang tabung menyala atau tidak?

Bila tidak menyala ukur titik tegangan filamen H dan ground biasanya 9 volt AC ini
terletak pada PCB kecil di belakang CRT, Apabila ada coba ukur resistansi filamen, bila
tegangan kosong lakukan pengecekan mundur biasanya ada R fuse (sekring) pastikan
Ciri-cirinya yaitu sebagai berikut ini:

Nyala LED berwarna merah (stanby) terus berubah menjadi hijau (start) dan kembali
lagi ke posisi stanby warna merah, sistem gagal untuk start (protek)

Nyala LED merah dan lalu berkedip, ada kerusakan blok (vertikal/audio/horisontal)
maka sistem akan memprotek.

Nyala LED berubah warna kuning EEPROM atau IC memori error atau korup
(kehilangan data), ganti atau bisa disetting ulang.

Nyala LED merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya perintah
"ON" di IC memori, keadaan ini dapat diatasi dengan me-reset IC memori (reset menu
code).

Salah satu cara kita bisa men-skip (melewati keadaan protek) adalah:

Pastikan semua tegangan dari power supply normal, baik untuk horisontal (115V) IC
program (5) audio, vertikal (jika dari regulator), IC horisontal, Osilator dan tegangan
untuk trafo driver horisontal.

Syarat utama agar TV bisa menyala yaitu:

Tegangan B+, tegangan ke IC osilator horisontal (5v-8v), tegangan untuk IC program


dan memori, serta tegangan untuk driver horisontal.

Sinyal dari osilator adalah jantung utama untuk menggerakkan fungsi flyback dan ini
wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada, bila tidak ada berarti Anda harus memberinya secara
manual (external)

Cara lain biar kita bisa "melihat" sumber penyebab protek Adalah:

Memberi tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan memakai trafo,
ampere sebesar 6 volt. Dengan maksud biar kondisi CRT sudah panas (siap) pada saat
TV baru dinyalakan pertama kali.

Putuskan dulu jalur tegangan asli heater dari Flyback. Sehingga tampilan pada layar
CRT bisa kita lihat meski itu hanya sesaat.

Nyalakan dulu trafonya sebentar untuk memanaskan Filament, kemudian Nyalakan TV


dan segera Anda perhatikan kondisi tampilan pada Layar, Apa hanya bergaris vertikal,
hanya blank atau ada gambar tapi tidak semestinya dan lainya.

Minimal Anda sudah bisa menduga sumber kerusakan pada "pasien" Anda dan
"mereka" pun sudah sangat siap untuk Anda operasikan dalam waktu secepat mungkin.

Tips ini saya bahas karena cukup banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai
masalah pada sistem proteksi TV.

Biar bisa di baca oleh semua orang, maka artikel ini saya susun biar bisa lebih
memahami kondisi bagaimana sebenarnya bila TV terprotek oleh sistem dan bukan
stanby karena ada kerusakan komponen / hardware.

Satu patokan bahwa pesawat TV berada pada status "protek" yaitu bila TV mau
menyala (sebentar) dan kembali ke posisi stanby,

Sistem "membaca" dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi
parameter masing-masing blok untuk disamakan dengan standar yang diisi didalam IC
memori.
Karena kalau baru dinyalakan TV hanya diam pada posisi stanby, mungkin disebabkan
karena rangkaian regulator yang sudah tidak normal atau juga tegangan untuk
horisontalmya tidak ada (karena Transistor Horisontal short).

Anda mungkin juga menyukai