Assalamu'alaikum wr.wb.
Sering kali ada keluhan dari teman / Pengurus Masjid lain yang
mengeluhkan corong TOA sering putus.
Sebenarnya apa yang menyebabkan horn putus ? padahal di
pabriknya sudah melalui pemeriksaan dan pengujian yang sangat
ketat.
Berikut jawaban dan analisanya.
1. Miss Product ( penyimpangan kualitas )
Corong TOA adalah masih buatan manusia, jadi dari sekian ribu
yang dijual ke pasaran ( sekitar 20,000/bln dijual kepasaran ) , bila 1
% saja yang tidak sempurna maka akan ada sekitar 200 bh yang
kurang baik. Bisa jadi salah satunya ada ditangan suadara. Jadi
solusinya ya..ganti spul yang baru.
2. Salah pasang High & Low Impedance
Yaitu tipe low impedance di pasang di output untuk high
impedance yaitu di com-70 V atau 100 V. Tidak akan lama, corong /
horn akan putus. Perbaikannya, untuk tipe low impedance (ZH5025B tanpa trafo ) --> dipasang di output amplifier com-4 ohm.
Solusi lain, belikan matching trafo tipe ZT-351 untuk dipasang ke
corong tersebut sehingga menjadi speaker high impedance
( peamasangannya ke com-100v)
3. Setting suara yang tidak tepat.
Horn speaker / corong TOA adalah tipe speaker yang tidak bisa
mengeluarkan suara bass / suara rendah, kalau setting bassnya
terlalu tinggi / besar output suaranya tidak akan ada perubahan
banyak, paling hanya sedikit terdengar suaranya agak rendah. Dan
kadang-kadang akan menyebabkan suara "mendem " ( istilah
jawa ), yaitu suara nya tidak lantang / keras -nyaring terdengar.
Yang lebih bahaya yaitu saat potensio BASS di naikkan / dibesarkan
maka arus yang masuk ke corong semakin besar, akibatnya corong
mudah putus karena kelebihan arus. Khususnya yang menggunakan
Selain untuk faktor keamanan, ternyata ada alasan lain yaitu agar
settingan yang sudah bagus tidak dirubah-rubah oleh banyak
tangan. Pemakai tinggal menghidupkan saklar power diluar
ruangan, maka adzan bisa dipergunakan.
Tapi ternyata ada efek lain yang tidak diketahui, yaitu tegangan
kejut saat power di OFF kan / dimatikan dengan saklar dimana posisi
volume mic terbuka. Biasanya terdengar suara " DUG " yang keras
di speaker. Bila ini terus menerus terjadi maka speaker akan jebol /
alias putus.
Solusi --> sebaiknya diberikan saklar speaker untuk memutuskan
amplifier dengan speaker. Jadi bila akan mematikan power
amplifier, maka terlebih dahulu mematikan saklar speaker. Memang
ini prosedur yang agak rumit, tapi perlu kebiasaan. Bila perlu diberi
tulisan di dekat saklar power .." Matikan saklar speaker sebelum
mematikan amplifier ".
Cara lain, bisa saja memasang pemutus speaker otomatis, tapi
belum ada yang jual, insya alloh admin akan coba merancang, nanti
dishare bila sudah ketemu rancangannya.
Berikut agar suara TOA keras tapi tidak mudah rusak :
1. Pasang horn speaker jangan terlalu tinggi.
Pemasangan speaker jangan terlalu tinggi, paling tidak +/- 15
meter. Kalau terlalu tinggi maka suaranya lari jauh, sedangkan
daerah sekitar masjid suaranya kecil. Bila terpaksa karena mengikuti
menara yang sudah ada, maka selain diatas, tambah juga speaker di
tengah menara untuk daerah sekitar masjid. Jadi yang atas untuk
yang jauh dan yang ditengah untuk yang sekitar Masjid.
2. Pemasangan horn jangan terlalu lurus atau mendongak
keatas.
Kalau mendongak keatas selain rentan kena air hujan yang dapat
menyebabkan spul putus, maka suaranya terlempar keatas,
sehingga daerah sekitar masjid menjadi kecil. Pasanglah horn
speaker sedikit menunduk kebawah agar suara terdengar didaerah
sekitar menjadi keras, karena tujuannya
bukankah untuk
memanggil orang sekitar masjid ? kalau untuk yang jauh dari masjid,
pastinya sudah ad masjid lain yang memanggilnya.