Pada dasarnya, sebuah crossover dapat membagi sinyal masukan menjadi dua ataupun lebih
output dari berbagai rentang frekuensi yang berbeda sehingga tweeter, speaker, dan subs akan
mendapatkan sesuai rentang frekuensi yang dirancangkan untuk bermain. Frekuensi di luar setiap
rentang yang ditunjuk akan dilemahkan ataupun diblokir. Pada bab berikut ini akan dibahas tentang
prinsip kerja rangkaian crossover.
A. MENGENAL CROSSOVER
Sebuah sistem speaker perlu crossover dari beberapa jenis apa pun. Set speaker komponen
datang dengan crossover tempel terpisah, banyak yang memilih dengan tingkat tweeter. Setiap
full-range, speaker coaxial – dengan tweeter yang dipasang di depan woofer cone – sudah
memiliki jaringan Crossover kecil dibangun ke suatu tempat di speaker.
1. Definisi Crossover
Crossover adalah alat untuk filter atau membagi frekuensi. Tujuan utama pemakaian
pemakaian crossover agar frekuensi yang masuk ke speaker dapat sesuai dengan spesifikasi
speaker yang terinstalasi. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
2. Fungsi Crossover
Agar nada yang masuk ke dalam speaker sesuai dengan rentang kerjanya, digunakanlah
crossover. Jadi, fungsi crossover adalah memblokir nada yang tidak diinginkan masuk ke
dalam speaker. Jika speaker tidak menggunakan crossover, terdapat dua kemungkinan yang
akan terjadi pada speaker. Pertama, speaker tetap bekerja, namun suara yang dikeluarkan
jelek atau bahkan terdengar tidak jelas. Kedua, speaker langsung rusak. Umumnya, speaker
yang langsung rusak jika tidak dipasang crossover adalah tweeter karena konus speaker ini
sangat kecil. Sementara untuk speaker woofer, suara bass yang akan terasa bercampur
dengan suara vokal dan nada tinggi jika tidak menggunakan crossover (untuk sistem 3-Way).
3. Jenis Crossover
Crossover pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu crossover aktif dan crossover pasif.
Harga crossover pasif lebih murah dibandingkan dengan crossover aktif. DI antara kedua
jenis crossover ini, crossover aktif juga lebih rumit dibandingkan dengan crossover pasif.
a. Crossover Aktif
Crossover ini umum digunakan pada sound system. Crossover ini memiliki model yang
berbeda dari crossover pasif karena sistem pemasangannya yang berbeda. Misalnya,
Anda mempunyai crossover aktif 2 way maka syaratnya Anda harus mempunyai 2 buah
power amplifier dan 2 buah speaker. Jika Anda ingin memasang crossover untuk
membagi nada, sebaiknya menggunakan crossover pasif saja karena crossover aktif
banyak mengeluarkan biaya. Berikut ini urutan memasang crossover aktif.
Jadi pemasangan crossover pasif ini sesudah power. Power amplifier → crossover pasif
→ speaker.
Rangkaian crossover aktif ini cocok digunakan untuk system audio Hi-Fi dengan
menggunakan LM833 penguat operasional ganda. Crossover aktif ini membagi sinyal audio
yang masuk kompleks menjadi dua band, frekuensi output rendah dan frekuensi output
tinggi. Kedua band tersebut secara terpisah diperkuat oleh dua tahap power amplifier yang
disetel untuk band frekuensi rendah dan yang lain disetel ke masing masing tahap frekuensi
(bi-amping).
Rangkaian crossover ini menggunakan semikonduktor nasional LM833. LM833 ialah
sebuah penguat operasional ganda (op-amp) khusus yang dirancang untuk aplikasi audio.
Rangkaian ini dapat dibagi menjadi dua bagian, bagian filter high pass dan bagian low pass
filter. IC2b membentuk tatanan sirkuit butterworth pass filter rendah pertama dan output
frekuensi rendah tersedia di pin output (PIN1). Output frekuensi tinggi tersedia di pin 8 dari
IC1a. Rangkaian dapat diaktifkan menggunakan pasokan ganda +15/-15 V DC. R dan C dapat
diubah untuk mendapatkan frekuensi crossover yang berbeda.