Anda di halaman 1dari 7

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Abi Sabrina

Penguat Transistor
August 17, 2010 Eko Purnomo | Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa About these ads dikongurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus maupun sebagai penguat daya. Berdasarkan sistem pertanahan transistor (grounding) penguat transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Penguat Common Base (grounded-base) Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Base Penguat Common base mempunyai karakter sebagai berikut : Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil (pre amplier). Sering dipakai pada penguat frekuensi tinggi pada jalur VHF dan UHF. Bisa juga dipakai sebagai buer atau penyangga. 2. Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Emitor juga mempunyai
1 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

karakter sebagai penguat tegangan.

Penguat Common Emitor Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai berikut : Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input. Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya. Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio). Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor. 3. Penguat Common Collector Penguat Common Collector adalah penguat yang kaki kolektor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki emitor. Penguat Common Collector juga mempunyai karakter sebagai penguat arus .

Penguat Common Collector Penguat Common Collector mempunyai karakteristik sebagai berikut :

2 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1. Mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor. Cocok dipakai untuk penguat penyangga (buer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah. Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor ada tiga jenis, yaitu: 1. Penguat Kelas A Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan esiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.

Penguat Kelas A Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplier) karena mempunyai distorsi yang kecil. 2. Penguat Kelas B Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal input yang masuk. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-o transistor. Dalam kondisi tidak ada sinyal input maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada sinyal input dengan level diatas 0.6Volt (batas tegangan bias transistor).

3 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Penguat Kelas B Penguat kelas B mempunyai esiensi yang tinggi karena baru bekerja jika ada sinyal input. Namun karena ada batasan tegangan 0.6 Volt maka penguat kelas B tidak bekerja jika level sinyal input dibawah 0.6Volt. Hal ini menyebabkan distorsi (cacat sinyal) yang disebut distorsi cross over, yaitu cacat pada persimpangan sinyal sinus bagian atas dan bagian bawah.

Penguat Kelas B push-pull Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja pada level tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat kelas B menggunakan sistem kongusi push-pull yang dibangun oleh dua transistor. 3. Penguat kelas AB Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat kelas AB diperoleh dengan sedikit menggeser titik kerja transistor sehingga distorsi cross over dapat diminimalkan. Titik kerja transistor tidak lagi di garis cut-o namun berada sedikit diatasnya.

4 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Penguat Kelas AB Penguat kelas AB merupakan kompromi antar esiensi dan delitas penguat. Dalam aplikasinya penguat kelas AB banyak menjadi pilihan sebagai penguat audio. 4. Penguat kelas C Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di daerah cut-o transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B yang harus menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya puncak-puncak sinyal saja.

Penguat Kelas C Penguat kelas C tidak memerlukan delitas, yang dibutuhkan adalah frekuensi kerja sinyal sehingga tidak memperhatikan bentuk sinyal. Penguat kelas C dipakai pada penguat frekuensi tinggi. Pada penguat kelas C sering ditambahkan sebuah rangkaian resonator LC untuk membantu kerja penguat. Penguat kelas C mempunyai esiensi yang tinggi sampai 100 % namun dengan delitas yang rendah.
Occasionally, some of your visitors may see an advertisement here. Tell me more | Dismiss this message

Posted in Elektronika Dasar. Tags: common base, common collector, common emitor, elektronika dasar, penguat kelas A, penguat kelas Ab, penguat kelas B, penguat kelas C, penguat transistor, transistor. 9
5 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Comments

9 Responses to Penguat Transistor


Fahrul Says: September 21, 2010 at 1:42 pm edit up to date donk elektronika dasarnya supaya dasar kita baik.,., hehehehhehee Reply Transistor Sebagai Penguat | RizkyAgung[Dot]Com Says: December 13, 2010 at 8:01 pm edit [...] : hp://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/ Tweet var skin = {}; skin[HEIGHT] = 280; skin[BORDER_COLOR] = transparent; [...] Reply RUSLAN,ST Says: March 12, 2011 at 8:28 pm edit bagaimana menggambar garis beban dc mohon digambarkan,trims Reply catatandaris Says: December 23, 2011 at 12:31 pm edit sangat membbantu dalam mengerjakan laporan elektronika analog.. trimakasih Reply resi Says: January 7, 2012 at 9:42 pm edit Ass. Aku orangbaru mas dalam sgalahal. Mau nanxa mas gimana cara ngebetulin tonecontrol. Trebl&bassnya. Soalnya gaberpungsi. Kasihtauya makasih. Reply resi Says: January 7, 2012 at 10:41 pm edit resi : Ass. Aku orangbaru mas dalam sgalahal. Mau nanxa mas gimana cara ngebetulin tonecontrol. Trebl&bassnya. Soalnya gaberpungsi. Kasihtauya makasih. Reply iit Says: April 17, 2012 at 3:21 pm edit makasii.. Reply iit Says: April 17, 2012 at 3:24 pm edit pengaruh pembebanan pada keluaran transistor tolong di post-kan juga dong as.. makasi

6 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Penguat Transistor | Abi Sabrina

http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/17/penguat-transistor/

Reply Moqi Says: October 29, 2013 at 1:33 am edit terimakasih,, nice artikel.. #menambah persiapan UTS wkwkwk Reply Hasil MotoGP Ceko 2010 Penguat Operasional (Op-Amp) Blog at WordPress.com. The Garland Theme.

7 of 7

11/6/2013 5:18 AM

Anda mungkin juga menyukai