Anda di halaman 1dari 6

A.

Penguat Emitor (common Emitor)


Adalah rangkaian transistor dimana signal input (VI) terhubung antara basis dan emitor, arus
yang diperkuat oleh transistor menghasilkan signal output yang lebih besar. Penguat Emitor (VE)
adalah penguat balik dimana fasa signal output merupakan kebalikan dari signal input, penambahan
tegangan pada base akan menambah arus base yang mengakibatkan bertambahnya IC. Nilai IC yang
naik menyebabkan bertambahnya tegangan RL yang berakibat tegangan colektor berkurang.

Penambahan tegangan (+) pada base menyebabkan pengurangan tegangan colektor, bila
tegangan base berkurang IB dan IC berkurang juga, sehingga tegangan colektor akan naik. Signal
output merupakan kebalikan dari signal input.

Tujuan dari penguat common emitter pada transistor adalah untuk memperkuat sinyal input (sinyal
di basis transistor) dan menghasilkan sinyal output yang lebih besar dan berbeda fase. Penguatan ini
terjadi karena transistor yang digunakan sebagai penguat common emitter memiliki karakteristik
transfer daya yang relatif tinggi, sehingga sinyal input pada basis transistor dikalikan dengan faktor
penguatan, kemudian disalurkan melalui kolektor transistor sebagai sinyal output.

Penguat common emitter biasanya digunakan pada aplikasi penguatan sinyal audio dan radio
frekuensi, di mana sinyal inputnya relatif kecil dan perlu diperkuat sebelum dikirimkan ke speaker
atau antena. Selain itu, penguat common emitter juga digunakan sebagai elemen aktif dalam
rangkaian elektronik lainnya seperti stabilisator tegangan dan osilator.

Commmon emitter berfungsi sebagai penguat tegangan yang memiliki titik kerja stabil. Tidak ada
tegangan AC pada rangkaian emitter, karena pengaruh dari penggunaan kapasitor bypass. Ketika
kapasitor bypass terhubung terbuka, maka akan ada tegangan antara emitter dan ground.

Sifat — sifat :

 Signal output berbeda phasa 180 derajat.


 Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering dipasang
 feedback negatif.
 Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah).
 Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias transistor.
 mempunyai impedansi input yang rendah
 mempunyai impedansi output yang tinggi
 penguatan arus besar
 penguatan daya maksimum +- 50dB (deciBell)

Kelebihan :

1. Memiliki sifat menguatkan tegangan puncak amplitudo dari sinyal masukan


2. Sangat mungkin terjadi isolasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang
umpan balik negative untuk mencegahnya. Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah
( terutama pada sinyal audio

Kekurangan :
1. Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan
bias transistor.
2. Terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif.

Contoh perangkat yang menggunakan penguat Common Emitter

1. Amplifier Audio

Penguat Common Emitter sering digunakan dalam amplifier audio untuk memperkuat sinyal
audio dari sumber suara

2. Radio FM

Penguat Common Emitter juga digunakan dalam radio FM untuk memperkuat sinyal radio
dari antena.

3. Sistemli Otomatis

Penguat Common Emitter digunakan dalam sistem kendali otomatis seperti pengatur suhu,
pengatur kecepatan motor, dan sebagainya.

4. Lampu Elektronik

Penguat Common Emitter juga digunakan dalam lampu elektronik seperti lampu LED untuk
memperkuat sinyal listrik.

5. Sistem Komunikasi

Penguat Common Emitter digunakan dalam sistem komunikasi seperti ponsel, telepon, dan
sebagainya untuk memperkuat sinyal suara dan data.

6. Sistem Pemancar Radio

Penguat Common Emitter digunakan dalam sistem pemancar radio untuk memperkuat
sinyal radio sebelum dikirim melalui antena.

7. Sistem Kontrol Motor

Penguat Common Emitter digunakan dalam sistem kontrol motor seperti servo motor untuk
mengatur kecepatan dan posisi motor.

B. Penguat Basis (Common Base)


Sejenis penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input dimasukkan ke emitter
dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat ini mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Tujuan dari rangkaian penguat common base pada transistor adalah untuk memperkuat sinyal input
yang diberikan ke basis transistor, sehingga menghasilkan sinyal output yang lebih besar pada
kolektor transistor. Dalam penguat common base, basis transistor dihubungkan langsung ke sumber
sinyal input, sedangkan emitor dihubungkan ke ground dan kolektor dihubungkan ke beban
(biasanya resistor).

Fungsi common base adalah sebagai penguat tegangan antar sinyal input dan output, tetapi
tidak digunakan sebagai penguat arus. Karena arus input dan ourat mempunyai nilai yang hampir
sama, kapasitor tray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan penguat
common emitter. Penguat common base sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan yang nilainya lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya.

Sifat – sifat :

 solasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil.


 Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat
 menguatkan sinyal kecil.
 Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi.
 Dapat dipakai sebagai buffer.

Kelebihan :

1. Dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran


2. Mempunyai impedansi input yang relatif tinggi sehingga cocok untuk penguat sinyal kecil
(pre-Amplifier)
3. Adanya isolasi yang tinggi dari output ke input sehingga meminimalkan efek umpan balik

Kekurangan :

1. Tidak ada penguatan arus

Contoh perangkat yang menggunakan penguat Common base

1. Amplifier RF

Penguat Common Base sering digunakan dalam amplifier RF (Radio Frequency) untuk
memperkuat sinyal frekuensi tinggi.

2. Oscillator

Penguat Common Base digunakan dalam rangkaian osilator untuk menghasilkan sinyal
frekuensi tinggi yang stabil.

3. Pendeteksi Sinyal

Penguat Common Base digunakan sebagai pendeteksi sinyal pada sirkuit radio FM
4. Penerima Radio

Common Base digunakan sebagai tahap penguat dalam rangkaian penerima radio untuk
memperkuat sinyal radio yang masuk.

5. Sensor

Penguat Common Base digunakan sebagai antarmuka dalam sensor suhu, sensor
kelembaban, dan sejenismasu

6. Penggerak Tranduser

Penguat Common Base digunakan dalam rangkaian penggerak transduser, seperti penggerak
piezoelektrik.

7. Penguat Kunci Fase (Phase-locked Loop)

Penguat Common Base digunakan dalam rangkaian pengunci fase (PLL) untuk menghasilkan
frekuensi yang tepat dan stabil.

C. Penguat Kolektor (Common collector)


Adalah rangkaian transistor dimana colektor dihubungkan langsung ke vcc, signal input di
hubungkan dengan base dan output diambil dari kaki emitor , rangkaian ini memiliki keistimewaan
diantaranya : impedansi outputnya sangat rendah, sehingga dapat dihubungkan dengan condensator
ke speaker. Dengan ini penguat ini mempunyai karakter sebagai penguat arus.

Tujuan dari penguat common collector (juga dikenal sebagai emitter follower) pada transistor
adalah untuk menghasilkan penguatan tegangan dan menghasilkan impedansi output yang rendah.
Dalam penguat common collector, sinyal input diterapkan pada basis transistor, sementara sinyal
output diambil dari emitter transistor.

Dalam konfigurasi ini, tegangan output akan selalu mengikuti tegangan input (dalam arti bahwa
tegangan output hampir sama dengan tegangan input), dan oleh karena itu penguat common
collector dapat berfungsi sebagai buffer atau driver output. Oleh karena itu, tujuan utama dari
penguat common collector adalah untuk menghasilkan penguatan tegangan yang tinggi dan
impedansi output yang rendah, sehingga sinyal input dapat dengan mudah dikirim ke beban atau
sirkuit berikutnya tanpa distorsi atau penurunan kualitas sinyal. Selain itu, penguat common
collector juga dapat digunakan untuk mengisolasi impedansi input dan output sehingga tidak
mempengaruhi kinerja sirkuit sebelumnya.

. Common collector ini berfungsi sebagai penguat arus (buffer) karena memiliki impedadansi input
yang tinggi sedangkan impedansi outputnya rendah. Konfigurasi ini seringkali digunakan pada
tingkat akhir pada penguat bertingkat karena memiliki resistansi output yang kecil sehingga baik
digunakan pada beban dengan resistansi kecil.
Sifat — sifat :

 Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor).
 Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu).
 Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor).
 Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok digunakan sebagai
buffer.
 penguatan arus besar
 impedansi input tinggi
 impedansi output rendah
 penguatan daya rendah
 penguatan tegangan rendah
 mempunyai inverting signal/fasa (+)
 signal input pada base dan output pada emitor

Kelebihan :

8. Mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah.
9. Sinyal outputnya sefasa dengan sinyal
10. Mempunyai penguatan arus yang tinggi

Kekurangan :

1. Masukan tinggi dan ketahanan output yang rendah

Contoh perangkat yang menggunakan penguat Common Collector

1. Buffer

Penguat Common Collector sering digunakan sebagai buffer antara sumber sinyal dan
beban.

2. Amplifier

Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat di banyak jenis amplifier, seperti
penguat headphone.

3. Power Regulator

Penguat Common Collector digunakan sebagai regulator daya pada sirkuit daya untuk
mengatur output tegangan.

4. Sensor Interface
Penguat Common Collector digunakan sebagai antarmuka sensor dalam banyak aplikasi,
seperti sensor suhu, tekanan, dan cahaya

5. Lampu LED

Penguat Common Collector digunakan dalam rangkaian pengendali lampu LED, karena
karakteristik outputnya yang stabil dan dapat dikontrol

6. Sistem Kendali Motor

Penguat Common Collector digunakan dalam sistem kendali motor untuk mengatur
kecepatan dan arah putaran motor.

7. Pendeteksi Level

Penguat Common Collector digunakan sebagai pendeteksi level dalam sirkuit elektronik yang
mengukur atau mendeteksi level suatu sinyal atau tegangan.

Anda mungkin juga menyukai