1. Ada berapa tipe/jenis transistor bipolar (transistor), bagaimana susunan dan simbolnya
Ada 2 tipe, Transistor tersusun dari sebuah lapisan semikonduktor tipe n yang
disisipkan diantara dua lapisan semikonduktor tipe p, yang menghasilkan transistor
jenis pnp, atau sebuah lapisan semikonduktor tipe p yang disisipkan diantara dua
lapisan semikonduktor tipe n, yang menghasilkan transistor jenis npn,
Secara umum komponen arus dalam transistor dapat dituliskan sebagai berikut :
8. Bagaimanakah hubungan antara arus kolektor dan arus basisnya?
Karena ICO diusahakan kecil jauh lebih kecil dari IB maka diperoleh
9. Terdapat tiga pengoperasian transistor sebagai penguat yaitu Basis Bersama (Common
Base, CB), Emitor Bersama (Common Emitter, CE), Kolektor Bersama (Common
Collector, CC), gambarkan rangkaiannya dan sebutkan ciri-cirinya!
Basis Bersama (Common Base, CB)
Cirinya adalah masukan diambil pada emitor, keluaran diambil pada kolektor dan basis
dipakai bersama.
Emitor Bersama (Common Emitter, CE)
Cirinya adalah masukan diambil pada basis, keluaran diambil pada kolektor dan emitor
dipakai bersama.
Kolektor Bersama (Common Collector,CC)
Cirinya adalah masukan diambil pada \basis, keluaran diambil pada emitor dan kolektor
dipakai bersama.
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu
input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common
Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
Adanya isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil
Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang dapat
menguatkan sinyal kecil
Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi (biasanya terdapat pada jalur UHF
dan VHF)
Dapat dipakai sebagai buffer atau penyangga
Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan,
lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor . serta
mempunyai karakter sebagai penguat tegangan. Pada rangkaian ini Emitor di-ground-
kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output adalah Collector.
Signal output berbeda phasa 180 derajat atau berbalik phasa sebesar 180 derajat
terhadap sinyal input.
Sangat memungkinkan adanya osilasi akibat feedback atau umpan balik
positif,sehingga untuk mencegahnya sering dipasang feedback negatif.
Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah) terutama pada sinyal
audio
Mempunyai stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias
transistor.
Penguat Common Collector
Signal output dan signal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common Emitor)
Mempunyai penguatan tegangan sama dengan 1
Mempunyai penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)
Karena mempunyai Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga
cocok digunakan sebagai buffer.
17. Ketentuan membuat rangkaian setara parameter – h untuk suatu penguat (dalam analisis
ac)
Diperlukan rangkaian setara, pada frekuensi tengah, rangkaian setara transistor
sebagai penguat input menggunakan rangkaian setara thevenin dan output sebagai
setara Norton yang dikenal dengan rangkaian setara parameter-h, sebagai berikut.
hre = faktor balikan dengan masukan terbuka (ii = 0).
hfe = penguatan arus dengan keluaran terhubung singkat (Vo = 0).
hoe = admitansi keluaran dengan masukan terbuka (ii = 0).
Dengan pendekatan, nilai hre kecil sehingga hre Vo dapat dianggap sama dengan nol
atau dapat diabaikan, sehingga dalam analisis ac selanjutnya rangkaian setara
parameter-h transistor digunakan rangkaian 5.9b.
18. Rangkaian setara parameter – h rangkaian no 12 dan menentukan nilai Zi, Z0, dan Kv
Panjar basis dengan hambatan basis RB tanpa RE atau dengan bypass CE.
Panjar basis dengan pembagi tegangan RB1 dan RB2 tanpa bypass CE