Anda di halaman 1dari 8

1

SUBMATERI: HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

Submateri ini berisi pokok bahasan kalor dan energi dalam, usaha dan kalor pada
proses termodinamika, hukum pertama termodinamika, serta mekanisme
perpindahan energi pada proses termodinamika.

Gambar 1. Kalor. Limun yang hangat dalam teko ini didinginkan dengan menambahkan es. Kalor
berpindah dari limun ke es karena perbedaan suhu. (Tipler, 2004: 558)

A. Kalor dan Energi Dalam


 Energi dalam adalah semua energi dari sistem yang berhubungan dengan
komponen mikroskopisnya–atom dan molekul–ketika dipandang dari
kerangka acuan diam yang mengacu pada pusat massa sistem.
 Suhu tergantung pada keadaan fisik suatu bahan dan merupakan deskripsi
kuantitatif dari panas atau dinginnya. Besaran untuk menentukan apakah
benda berada pada kesetimbangan termal dengan benda-benda lain disebut
suhu.
 Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang melintasi batas sistem
akibat adanya perbedaan suhu antara sistem dan lingkungannya.
 Satuan kalori (kal), yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air dari 14,5oC ke 15,5oC. Satuan
energi dalam sistem satuan AS adalah British thermal unit (Btu), yang
2

didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1


pon air dari 63oF ke 64oF. Ekivalensi mekanik kalor:
1 kal = 4,186 Joule
1 kkal = 1000 kal = 4186 J
1 Btu = 778 ft.lb = 252 kal = 1055 J
Ekivalensi ini dikenal semata-mata karena alasan historis sebagai ekivalensi
mekanik kalor. Nama yang lebih tepat bagi ekivalensi tersebut adalah
ekivalensi antara energi mekanik dan energi dalam.
 Kapasitas kalor C dari suatu sampel tertentu didefinisikan sebagai jumlah
energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu dari sampel tersebut sebesar
1oC. Jadi, energi Q menghasilkan perubahan suhu sampel sebesar ΔT ,
sehingga
Q=CΔT … (1)
 Kalor jenis c dari zat adalah kapasitas kalor per satuan massanya. Jika energi
Q dipindahkan ke sampel zat yang memiliki massa m dan suhu sampel
berubah sebesar ΔT, maka kalor jenis zat adalah
Q
C≡
mΔT … (2)
 Transisi dari satu fase ke fase lainnya disebut perubahan fase (phase change)
atau perubahan wujud. Ketika mendiskusikan dua fase dari bahan, bahan
dengan fase yang lebih tinggi berarti bahan yang berada pada suhu yang lebih
tinggi. Gas merupakan fase tertinggi dari suatu bahan diikuti cair dan fase
padat sebagai fase terendah. Didefinisikan kalor laten untuk suatu perubahan
fase.
Q
L≡
Δm … (3)
dimana Δm adalah perubahan massa bahan dengan fase yang lebih tinggi.
Parameter ini dikenal sebagai kalor laten yang pertama diperkenalkan pada
1762 oleh Joseph Black , yang berasal dari bahasa Latin latére (secara harfiah,
kalor “tersembunyi”) karena penambahan atau pengurangan energi tidak
menyebabkan perubahan suhu.
3

Kalor laten peleburan Lf adalah istilah yang digunakan ketika perubahan


fasenya adalah dari padatan ke cairan. Kalor laten penguapan Lv adalah
istilah yang digunakan ketika perubahan fase terjadi dari cairan ke gas.
 Jika air dalam wujud cairan dijaga dengan sempurna di dalam sebuah kotak
yang sangat bersih, air dapat didinginkan hingga di bawah 0oC pada tekanan 1
atm dengan laju pendinginan 106 K/s tanpa membeku menjadi es. Fenomena
ini disebut supercooling. Juga tidak menutup kemungkinan menciptakan
superheating yaitu fenomena dimana air dipanaskan hingga suhu di atas titik
didihnya. Baik supercooling maupun superheating dapat diperoleh saat wadah
dalam keadaan bersih, bebas dari situs-situs nukleasi, dan tidak diberi
gangguan saat berada dalam proses.
 Salah satu teknik pengukuran kalor jenis yang melibatkan pemanasan sebuah
sampel yang diketahui suhunya Tx, yaitu dengan cara menempatkannya ke
dalam sebuah bejana yang berisi air yang massa dan suhunya diketahui
sebagai Tw < Tx kemudian mengukur suhu air setelah tercapai kesetimbangan.
Teknik ini dinamakan kalorimetri, dan alat tempat terjadinya perpindahan
energi disebut kalorimeter.
Kekekalan energi pada sistem terisolasi dapat membantu kita menuliskan
representasi matematis dari pernyataan energi di atas
Qdingin =−Q panas … (4)
Tanda negatif pada persamaan ini diperlukan untuk menjaga konsistensi
dengan kesepakatan mengenai tanda untuk kalor.

B. Usaha dan Kalor pada Proses Termodinamika


 Pada termodinamika, kita mendeskripsikan keadaan sistem menggunakan
variabel-variabel seperti tekanan, volume, suhu, dan energi dalam. Sebagai
hasilnya, besaran-besaran ini termasuk dalam suatu kategori yang disebut
variabel keadaan.
 Kategori variabel kedua pada keadaan-keadaan yang melibatkan energi adalah
variabel transfer. Variabel-variabel ini ditunjukkan pada ruas kanan
persamaan kekekalan energi di bawah ini.
4

ΔE system =ΣT … (5)


dimana Esystem adalah energi total sistem mencakup semua metode
penyimpanan energi (kinetik, potensial, dalam) dan T (untuk transfer) adalah
total energi yang dipindahkan melalui batas sistem menggunakan beberapa
mekanisme.
Persamaan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut.
ΔK + ΔU + ΔE dalam =W +Q+T MW +T MT + T ET + T ER … (6)
dimana
K : Energi kinetik
U : Energi potensial
Edalam : Energi dalam
W : Usaha
Q : Kalor
TMW : Energi yang dipindahkan berupa gelombang mekanik
TMT : Energi yang dipindahkan berupa perpindahan zat
TET : Energi yang dipindahkan berupa transmisi listrik
TER : Energi yang dipindahkan berupa radiasi elektromagnetik
Variabel-variabel tersebut memiliki nilai yang tidak nol jika proses terjadi
dimana energi dipindahkan melewati batas sistem. Variabel transfer bernilai
positif atau negatif, tergantung apakah energi masuk atau meninggalkan
sistem. Karena transfer energi melewati batas sistem menunjukkan perubahan
pada sistem, variabel transfer tidak dikaitkan dengan keadaan sistem, tetapi
lebih pada suatu perubahan pada sistem.
 Usaha yang dilakukan pada gas
dW =−PdV … (7)
Jumlah usaha yang dilakukan pada gas saat volume berubah dari Vi ke Vf :
Vf

W=−∫ PdV
Vi
… (8)
5

Gambar 2. Piston yang dikenai kerja. (Serway, 2010: 576)

 Jika tekanan dan volume diketahui pada setiap tahap dalam proses, keadaan
gas pada setiap tahap dapat digambarkan pada grafik yang dinamakan
diagram PV. Satu kegunaan penting dari diagram PV:
Usaha yang dilakukan pada gas dalam proses kuasi-statis yang membawa gas
dari keadaan awal ke keadaan akhir adalah negatif dari luas daerah di bawah
kurva pada diagram PV , dihitung antara keadaan awal dan keadaan akhir.
 Reservoir energi adalah sumber energi yang dianggap sangat besar sehingga
perpindahan energi dalam dengan jumlah yang terbatas dari atau ke reservoir
tidak akan mengubah suhu reservoir tersebut.

C. Hukum Pertama Termodinamika


 Hukum pertama termodinamika adalah kasus khusus dari hukum
kekekalan energi yang menggambarkan proses-proses dimana hanya energi
dalam berubah dan transfer energi hanya melalui kalor dan kerja:
ΔE dalam=Q+W … (9)
Dengan mengingat bahwa.
1. Q bertanda +, saat kalor memasuki sistem.
2. Q bertanda -, saat kalor meninggalkan sistem.
3. W bertanda +, saat sistem dikenai kerja.
4. W bertanda -, saat sistem melakukan kerja.
 Proses siklis adalah proses yang dimulai dan diakhiri pada keadaan yang
sama. Sehingga, pada proses siklis,
ΔE dalam =0 dan Q=−W (proses siklis) … (10)
6

D. Proses-Proses Kuasistatis
 Proses adiabatik adalah proses dimana tidak ada transfer energi berupa kalor
yang masuk atau keluar dari sistem–artinya, Q=0. Dengan mengaplikasikan
hukum pertama termodinamika untuk proses adiabatik, kita lihat bahwa
ΔE dalam=W … (11)
 Sebuah proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses isobar. Dalam
proses seperti ini, besarnya kalor dan usaha biasanya tidak nol. Usaha yang
dilakukan pada gas dalam suatu proses isobar adalah
W=−P ( V f −V i )
… (12)
 Proses yang bekerja pada volume tetap disebut proses isovolumetrik. Dari
hukum pertama kita lihat bahwa dalam proses isovolumetrik, karena W=0,
ΔE dalam =Q … (13)
 Proses yang terjadi pada suhu tetap disebut proses isotermal. Dalam proses

isotermal yang melibatkan gas ideal,


ΔE dalam=0 . Kesimpulan dari hukum
pertama bahwa perpindahan energi Q harus sama dengan negatif dari usaha
yang dilakukan pada gas – artinya, Q = -W. Usaha yang dilakukan pada gas
saat mengembang dari keadaan i ke keadaan f adalah

W=nRT ln
( )
Vi
Vf
… (14)

E. Mekanisme Perpindahan Energi


 Salah satu proses perpindahan energi berupa kalor melalui zat padat
disebut konduksi atau konduksi termal. Pada proses ini, perpindahan
energi berlangsung pada skala atomik sebagai pertukaran energi kinetik
antara partikel mikroskopik – molekul, atom, dan elektron bebas – dimana
partikel berenergi rendah memperoleh energi dalam tumbukan dengan
partikel berenergi yang lebih tinggi.Untuk suatu lempengan dengan
ketebalan teramat kecil dx dan perbedaan suhu dT, kita dapat menuliskan
hukum konduksi termal adalah
dT
℘=kA| |
dx … (15)
7

dimana konstanta kesebandingannya, k, adalah konduktivitas termal dari


bahan, dan |dT/dx| adalah gradien suhu (laju perubahan suhu terhadap
perubahan posisi).
Untuk suatu lempengan gabungan yang mengandung beberapa bahan dengan
ketebalan L1, L2, … dan konduktivitas termal k1, k2, …, laju perpindahan energi
melalui lempengan tersebut pada keadaan tunak adalah
A ( T h −T c )
℘=
∑ ( Li /k i ) … (16)
Dalam praktik-praktik di bidang teknik, nilai L/k untuk bahan tertentu disebut
sebagai nilai R.
 Energi yang dipindahkan oleh gerakan suatu zat yang hangat disebut
dipindahkan dengan cara konveksi.
 Radiasi adalah perpindahan panas oleh gelombang elektromagnetik. Hukum
Stefan menyatakan bahwa laju radiasi pada benda yang meradiasikan energi
dinyatakan dalam persamaan
4
℘=σ AeT … (17)
dimana ℘ adalah daya dalam watt yang diradiasikan oleh permukaan benda,
−8 2 4
σ adalah konstanta yang sama dengan 5,6696×10 W /m . K , A adalah luas
permukaan benda dalam meter kuadrat, e adalah emisivitas, dan T adalah
suhu permukaan dalam Kelvin.
Sebuah penyerap ideal adalah sebuah benda yang menyerap seluruh energi
yang mengenainya, e = 1, dikenal sebagai benda hitam. Sebaliknya, benda
dengan e = 0 tidak menyerap energi yang mengenainya dan merupakan
reflektor ideal.

Daftar Pustaka:
Serway, Raymond A & Jewett, John W. 2010. Physics for Scientists and
Engineers with Modern Physics, Eighth Edition. California: Brooks/Cole.
Tipler, Paul A. & Mosca, Gene. 2004. Physics for Scientists and Engineers-5th
ed. New York: W. H. Freeman and Company.
8

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2008. Sears and Zemansky's University
Physics: with Modern Physics-12th Edition. San Fransisco: Pearson
Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai