Dosen pengampu :
Nis : 20220192
Disusun Oleh :
Nim : 202208058
Pengertian
Termodinamika adalah ilmu tentang energi yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Termodinamika berasal dari thermal (yang
berkenaan dengan panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan).
Sejarah
Termodinamika berkembang sejak abad 17 yang dipelopori dengan penemuan
mesin uap di Inggris dan diikuti oleh para ilmuan termodinamika : Willian Rankine,
Rudolph Clausius dan Lord Kelvin pada abad ke-19.
▸ Ada besaran yang disebut intensif dan ada yang disebut ekstensif.
▸ Energi internal U nilainya sebanding dengan jumlah partikel N, dan masuk dalam
kategori besaran ekstensif. Jika N dinaikkan menjadi dua kalinya, maka U
otomatis juga naik dua kalinya. Tetapi besaran suhu T dan tekanan P masuk
dalam kategori besaran intensif.
▸ Bagaimana dengan volume V? Lazimnya itu dimasukkan dalam kategori besaran
ekstensif, maksudnya pada suhu T yang tetap, untuk mendapatkan tekanan P
yang sama, jika jumlah partikelnya dua kali lipat, volumenya juga harus dua kali
lipat.
4. Energi dan Energi Bebas
▸ Menurut aturan fisika wujud energi dapat berubah dari energi mekanik menjadi
energi listrik seperti pada turbin PLTA, atau juga sebaliknya berubah dari energi
listrik menjadi energi mekanik seperti misalnya motor-listrik.
▸ Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa selama proses perubahan bentuk
energi semacam itu, jumlah energi totalnya akan konstan.
▸ Bahan bakar minyak (BBM) digunakan sebagai wujud sumber energi yang
mudah untuk diubah menjadi energi listrik, energi kalor, energi mekanik, dan
sebagainya. Jadi konsumsi BBM hanya mengubah bentuk energi yang satu
menjadi energi yang lain.
5. Proses Quasi- Statik
▸ Suatu proses termodinamika tentunya dapat mengubah nilai koordinat P,V, dan
T, sehingga lokasi titik yang mewakili kondisi gas kita berpindah tempat.
▸ Setahap demi setahap titik tersebut berubah dari (P0,V0,T0) ke (P1,V1,T1), ke
(P2,V2,T2), ke .... dan seterusnya. Seperti pada dinamikanya gerak benda,
deretan titik-titik tersebut melukis sebuah lintasan dalam ruang (P,V,T). Bentuk
lintasannya bergantung pada mekanisme yang menyebabkan proses tersebut
▸ Contoh :
Di sisi kiri ini dilukis gambar dari dua situasi A dan B yang melukiskan gas yang
sama pada kondisi yang berbeda. Pada kondisi A volumenya lebih besar
dibandingkan dengan ketika ada di kondisi B.
Siklus dalam Termodinamika
Efisiensi Siklus
▸ Didefinisikan sebagai rasio kerja yang dilakukan terhadap kalor yang disuplai
selama siklus. Secara matematik, efisiensi siklus: diberikan yangkalor dilakukan
yang kerja
η=Kerja yang dilakuan/kalor yang diberikan
▸ Karena kerja yang dilakukan selama satu siklus adalah sama dengan kalor yang
▸ diberikan dikurangi dengan kalor yang dilepaskan, efisiensi siklus bisa juga
dinyatakan:
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.
Kalorimetri
Kalor yang diserap selama perubahan di ukur dalam kalorimeter, sebuah bejana air
yang besar mengelilingi wadah yang lebih kecil .Bagian luar bejana disekat secara termal
untuk mencegah kalor masuk atau keluar selama perubahan terjadi.Wadah yang terbuat
dari tembaga atau bahan yang dapat menghantarkan panas, untuk memastikan terjadi
pertukaran panas antara air dan wadah.Wadah melingkupi sistem untuk di ukur, dan air
yang mengelilingi, wadah adalah lingkungan.
Q = Cv .ΔT Isokhorik
Cv = Cv/m
Kalor jenis adalah sifat khas suatu zat.Hal tersebut bergantung pada suhu, tetapi
suhu yang sangat kecil dapat dianggap konstan.Jika tidak ada kerja yang terjadi ketika
ΔV = 0, kalu Q yang di serap sama dengan perubahn energi.Gabungan persamaan
diperoleh :
Q = mCp.ΔT Isobarik
Dimana Cp adalah kalor jenis pada tekanan konstan.ini adalah kalor jenis yang
banyak digunakan secara umum.Tabel 11.1 memberikan nilai Cp untuk beberapa
Zat.Satuannya adalah Kcal /kg°C atau J/kg°c
Dari persamaan 11.4 , 11.5 dan 11.7 perubahan energi dalam perubahan Isobarik
menjadi,
Jika cairan atau padatan di panaskan pada tekanan konstan, hanya terjadi
peningkatan kecil pada volume, jadi hubungan PΔV sangat kecil pada persamaan.
Akibatnya terdapat perbedaan yang kecil antara perubahan volume konstan dan tekanan
konstanuntuk cairan atau padatan, dan Cv sama dengan Cp untuk semua tujuan
praktis.Gas, disisi lain dianggap mengalami ekspansi ketika di panaskan, dengan
demikian 1,0 dan 16,7 bergantung pada gas.Di bawah ini merupakan tabel beberapa kalor
jenis pada tekanan 1 atm.
Entalpi
▸ Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja. Secara matematis.
▸ Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan
benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu,
karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu
kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
▸ Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis
yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori
(kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang dibutuhkan untuk
memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
Sifat aditif (diturunkan/jumlah dari sifat atom sendiri atau gugus fungsi di dalam
molekul), contoh: massa molekul.
Sifat konstitutif (bergantung pada susunan struktur atom di dalam molekul), contoh:
rotasioptic & panjang gelombang serapan maksimum.
sifat fisika molekul obat berperan dalam proses penyerapan dan distribusi obat sehingga
kadar obat pada waktu tertentu mencapai reseptor dalam jumlah yang cukup besar.
Sifat koligatif,
bergantung pada jumlah partikel di dalam larutan. Sifat koligatif larutan adalah
tekanan osmosis, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih.
Sifat Aditif
Jumlah dari sifat atom atau gugus fungsi di dalam molekul. Misalnya : Massa
molekul => merupakan penjumlahan dari masssa atom penyusunnya.
Sifat Konstitutif
Indeks bias
Indeks bias adalah perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa
udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium.Indeks bias berubah ubah dengan
berubahnya panjang gelombang cahaya dan temperatur.
3. Untuk menentukan konsentrasi dari suatu zat yang dilarutkan dalam pelarut
lainnya
Bias molar (Rm) berhubungan dengan indeks bias dan sifat-sifat molekul dari
senyawa yang diperiksa.
▸ Nilai Rm dari suatu senyawa seringkali diperkirakan dari ciri-ciri struktur molekul
▸ Bias molar suatu senyawa adalah penjumlahan dari bias atom dan gugusnya yang
menyusun senyawa.
▸ Jumlah atom sama tapi mempunyai bias molar yang tidak sama.
Momen dipol adalah besaran yang menggambarkan dua muatan berlawanan yang
dipisahkan oleh jarak. Momen dipol termasuk dalam besaran vektor. Besarnya sama
dengan muatan dikalikan dengan jarak antara muatan dan arahnya dari muatan negatif ke
muatan positif.
Semakin banyak suatu atom terlibat dalam ikatan. Semakin rendah densitas awan
elektro yang ada disekitar ini. Semakin besar distribusi bersama elektron atom yang ada
dalam ruang ikatan antar atom.
𝜆𝒗 = 𝐜
Radiasi Elektromagnetik
𝜵= v/c
Spektroskopi merupakan metode analisis yang didasarkan pada penyerapan energi
radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang tertentu oleh atom pada tingkat energi
dasar (Ground state). Penyerapan tersebut menyebabkan elektron tereksitasi ke tingkat
yang lebih tinggi (Excited state)
Eksitasi Elektronik
▸ Suatu molekul dapat mengalami pemisahan muatan listrik melalui induksi oleh suatu
medan listrik eksternal atau oleh suatu pemisahan muatan yang permanen.
▸ Tetapan dielektrik dapat ditentukan dengan oscilometri, di mana frekuensi dari suatu
sinyal dijaga konstan oleh perubahan listrik pada kapasitansi antara dua pelat paralel.
Tetapan dielektrik (ε) adalah kapasitansi dari kondensor yang diisi dengan sesuatu bahan,
Cx dibagi dengan baku pembanding (Co).
ε= Cx/Co
Jika molekul non polar dalam suatu pelarut yang cocok ditempatkan di antara pelat dari
suatu kapasitor yang bermuatan-dapat terjadi polarisasi induksi dari molekul-molekul.
▸ Dipole induksi ini terjadi karena pemisahan muatan listrik dalam molekul jika ia
ditempatkan di dalam medan listrik di antara pelat-pelat. Elektron dan inti berpindah
dari posisi awal mereka di dalam proses induksi ini sehingga sifat molekul berubah
menjadi polar.
▸ Nilai momen dipole yang terinduksi ini berbanding lurus dengan daya polarisasi
induksi yang didefinisikan sebagai suatu kemudahan di mana suatu molekul dapat
dipolarisasikan dengan suatu gaya luar.
▸ Pembahasan : mempunyai momen dipol yang kecil dan aktivitas yang besar.
▸ Hal ini sesuai bahwa kelarutan yang besar dalam pelarut non polar dapat disebabkan
oleh momen dipole zat terlarut yang kecil
▸ Molekul yang lebih mudah larut paling mudah menembus membran lipoid dari
serangga dan merusak enzim susunan saraf serangga.
Ket : sin i adalah sinus sudut sinar datang dari cahaya dan sin r adalah sudut sinar
KINETIKA REAKSI
Kinetik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘kinetos’ yang berarti bergerak. Kinetika
adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana sistem berubah terhadap waktu.
Kinetika reaksi adalah studi tentang laju perubahan kimia dan bagaimana tingkat
ini dipengaruhi oleh kondisi seperti konsentrasi reaktan dan produk, pelarut, kekuatan
ionik dan suhu.
1. Produsen Obat
Karena ia harus menunjukkan bahwa produknya stabil dan dapat disimpan untuk
jangka waktu yang wajar tanpa mengubah bentuk aktif atau beracun.
2. Apoteker
Harus diyakinkan bahwa obat yang diresepkan akan mencapai lokasi aksi dalam
konsentrasi yang cukup.
Perlu diperhatikan ketidakaktifan obat karena penguraian obat dan hilangnya khasiat
Disolusi
Perlu diperhatikan kecepatan berubahnya obat dalam sediaan padat menjadi bentuk
larutan molekuler
Laju reaksi mempengaruhi laju absorbsi, distribusi dan eliminasi obat dengan berbagai
faktor seperti metabolisme, penyimpanan dalam organ tubuh lemak dan jalur-jalur
pelepasan.
Obat dapat dibuat dalam bentuk yang tepat dengan menganggap bahwa timbulnya
Contoh :
Misalnya tiamin HCl yang paling stabil pada pH 2-3 dan tidak stabil pada pH di atas 6.
Mengetahui tingkat konsentrasi ion hidrogen berapa obat memburuk sehingga dapat
dilakukan tindakan yang akan menghambat atau mencegah degradasi.
Tujuan utama kinetika reaksi ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada konsentrasi
reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju
eksperimen.
Laju reaksi
Laju reaksiadalah laju perubahan Konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan waktu.
Satuan yang umum.
2. Suhu
Kenaikan suhu dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu,
energy kinetic partikel zat-zat meningkat sehinga memungkinkan semakin
banyaknya tumbukan efektif yang menghasilkan perubahan.
3. Luas Permukaan
Luas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas permukaan zat,
semakin banyak bagian zat yang saling bertumbukan dan semakin besar peluang
adanya tumbukan efektif menghasilkan perubahan.
Semakin luas permukaan zat, semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun
akan semakin cepat.
4. Katalis
Katalis ialah zat yang mengambil bagian dalamn reaksi kimia dan
mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang
permanen.
5. Efek pelarut
CH 3 COOH + C 2 H5 OH = CH 3 COOC 2 H5 + H2 O
Laju reaksi ke kanan dalam reaksi di atas dapat ditentukan dengan pengukuran
Laju reaksi baliknya (Rr) dapat dihitung dengan mengukur konsentrasi etil asetat
Ket :
± menunjukkan peningkatan (+) atau penurunan (-) dalam konsentrasi (C) dalam interval
waktu tertentu (dt)
n = orde B
Grafik laju reaksi
Keterangan :
Δt = perubahan waktu
Orde reaksi
Laju reaksi kimia sebanding dengan hasil kali dari konsentrasi molar reaktan yang masing-
masing dipangkatkan dengan angka yang menunjukkan jumlah molekul dari zat-zat yang
ikut serta dalam reaksi.
aA + bB + ... .. = Produk
v = k [𝐴]2x [𝐵]𝑦
X dan y adalah orde, atau pangkat konsentrasi pereaksi masing-masing (A dan B) terhadap
persamaan laju reaksi. Sementara yang disebut orde reaksi adalah keseluruhan atau
penjumlahan orde-orde setiap pereaksi, dalam contoh di atas berarti nilainya adalah x + y.
1. Orde Nol
▸ Laju konstan dan tidak tergantung pada konsentrasi salah satu reaktan .
At = Konsentrasi pada t
▸ Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan untuk meluruh/hilangnya zat menjadi
separuhnya, dimana a berkurang menjadi ½ a.
2. Orde Satu
▸ Reaksi ini terjadi pada obat seperti pada saat absorbsi obat dan degradasi obat.
3. Orde Dua
▸ Jika: a dan b masing-masing konsentrasi awal dari A dan B; x adalah jumlah mol A atau
B yang bereaksi dalam waktu t
▸ Adapun waktu paruh orde kedua adalah: t1/2 = 1/ak. Satuannya: liter/mol detik
✗ Metode Grafik
Metode ini didasarkan pada hubungan antara konsentrasi awal reaktan, waktu paruh ,
dan orde reaksi . Untuk reaksi orde nol , t1/2 meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi, sedangkan untuk reaksi orde pertama , t1/2 tidak berubah dengan
perubahan konsentrasi.