Dosen Pembimbing :
Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
Konsep-konsep Termodinamika
Sistem terbuka
Dengan F = P . A.
Jika gas dalam tabung di panaskan Maka
pada tekanan tetap, maka gas
tersebut akan memuai dan
W = P . A . Δs
mendorong piston dengan gaya F,
sehingga piston bergeser sejauh
Karena A . Δs = ΔV
Δs. ΔV = V2 – V1
Dapat dikatakan gas melakukan Maka
usaha sebesar
W = P (V2 –V1)
W = F . Δs
Konsep-konsep Termodinamika
𝑽𝟐
W = 𝒗𝒅 𝑷 𝟏𝑽
𝐶𝑝
Ɣ=
𝐶𝑣
Konsep-konsep Termodinamika
Energi Dalam
ΔU = U2 – U1
Perubahan Energi dalam 3 3 3
Δ𝑈 = 2 ΔPV = 2 NkΔT = 2 nRΔT
untuk gas monoatomik
3 3 7 7
Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT
5 5
Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT
Konsep-konsep Termodinamika
5. Proses-proses Termodinamika
𝑽 𝒏𝑹𝑻 𝑽
W =𝟐 𝑽 dV= nRT ln 𝑽𝟐
𝟏 𝑽 𝟏
Konsep-konsep Termodinamika
5. Proses-proses Termodinamika
5. Proses-proses Termodinamika
W=0
5. Proses-proses Termodinamika
Proses adiabatik ialah perubahan
keadaan gas yang tidak mengalami
pertukaran kalor atau tidak ada
kalor yang masuk dan keluar.
P1V1Ɣ = P2V2Ɣ
Atau
T1V1Ɣ-1 = T2V2Ɣ-1
Proses adiabatik
Proses Isokhorik
Q=0
W=0
Maka
Maka
ΔU = -W
ΔU = Q
Konsep-konsep Termodinamika
Analisis kapasitas kalor dengan hukum I
Termodinamika
Dengan menggunakan Kapasitas kalor pada
Hukum I termodinamika tekanan tetap untuk gas
Kapasitas kalor pada
untuk proses isobarik, monoatomik
tekanan tetap untuk gas
maka besarnya kapasitas
diatomikatomik
kalor pada tekanan tetap 5
Cp = 2 nR
∆𝑈
Cp = ∆𝑇 + nR
5 7 9
Cp = nR Cp = nR Cp = nR
2 2 2
Dengan menggunakan
Hukum I termodinamika Kapasitas kalor pada
untuk proses isokhorik, volume tetap untuk gas
maka besarnya kapasitas monoatomik
kalor pada volume tetap
3
∆𝑈 Cv = 2 nR
Cv = ∆𝑇 Kapasitas kalor pada
volume tetap untuk gas
diatomikatomik
Kapasitas kalor pada volume Kapasitas kalor pada Kapasitas kalor pada
tetap untuk gas diatomik pada volume tetap untuk gas volume tetap untuk gas
suhu rendah diatomik pada suhu diatomik pada suhu tinggi
sedang
3 7
Cv = 2 nR Cv = 2 nR
5
Cv = nR
2
Konsep-konsep Termodinamika
Analisis kapasitas kalor dengan hukum I
Termodinamika
Kapasitas kalor molar gas pada Kapasitas kalor molar gas pada
tekanan tetap volume tetap
𝑪𝒑 𝑪𝒗
Cpm = 𝒏
Cvm = 𝒏
Kapasitas kalor jenis gas pada tekanan Kapasitas kalor jenis gas pada volume
tetap tetap
𝑪𝒑 𝑪𝒗
cp = cv =
𝒎 𝒎
Q = mcpΔt Q = mcvΔt
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Siklus Termodinamika
ΔU = 0
Berdasarkan Hukum I
termodinamika, usaha total
yang dilakukan oleh mesin
kalor sama dengan total
energi yang melalui mesin
tersebut
𝑊 𝑄1 −𝑄2 𝑄
η=𝑄 = = 1- 𝑄2
1
𝑄1 1
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Carnot
Teorema Carnot
Mesin Carnot adalah sebuah “tidak ada mesin kalo r yang
mesin kalor teoritis yang bekerja diantara 2 reservoir energi
mempunyai karakteristik (kalor) yang dapat lebih effisen dari
ideal. mesin Carnot yang bekerja
diantara dua reservoir energi
(kalor) yang sama.
Mesin Carnot
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Carnot
W = Q1 – Q2
𝑇2
η = 1-
𝑇1
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
𝟏
η0 = 𝟏 − 𝑽𝟏ൗ 𝜸−𝟏
𝑽𝟐
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Pendingin
Mesin Pendingin
Kinerja mesin kalor ditunjukkan oleh koefisien
performansi (COP)
Mesin Pendingin bekerja
berdasarkan Hukum II 𝑸
Termodinamika yaitu, COP = 𝑾𝟐
mengalirnya energi dari reservoir
dingin ke reservoir panas, pada Nilai COP yang baik untuk mesin pendingin
mesin kalor tidak terjadi secara biasanya 5 atau 6
spontan, tetapi karrena
mengalami kerja (usaha) Mesin Pendingin yang memiliki
COP tertinggi adalah mesin
Q 1 = W + Q2 pendingin carnot
𝑻𝟐
COPC = 𝑻
𝟏
−𝑻𝟐
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Entropi
Sistem yang partikelnya saling berjauhan
mempunyai keteraturan yan rendah
sehingga entropinya tinggi.
Mesin Entropi
𝑸𝟏 𝑸𝟐
ΔS2 + ΔS1 = – =0
𝑻𝟏 𝑻𝟐