Anda di halaman 1dari 35

Termodinamika

Shinta Kumula (16033031)


Syamina (16033043)
Fadhlina Noer (16033049)
Syarafina R. (16033063)

Dosen Pembimbing :
Renol Afrizon, S.Pd, M.Pd
Konsep-konsep Termodinamika

1. Sistem dan Lingkungan

segala sesuatu yang menjadi objek


pengamatan atau penelitian yang dibatasi
Sistem
oleh batas-batas fisis atau konsepsi
matematis tertentu.

Lingkungan segala sesuatu di luar sistem.


Sistem
Termodinamika

Sistem yang memungkinkan


terjadinya pertukaran kalor, antara
Sistem terisolasi
sistem tengan lingkungan, tetapi
tidak terjadi perpindahan materi

Sistem terbuka

Sistem yang tidak


Sistem tertutup memungkinkan
Sistem yang terjadinya pertukaran
memungkinkan terjadinya kalor dan perpindahan
pertukaran kalor dan materi
perpindahan materi
Konsep-konsep Termodinamika

2. Usaha Dalam Termodinamika

Dengan F = P . A.
Jika gas dalam tabung di panaskan Maka
pada tekanan tetap, maka gas
tersebut akan memuai dan
W = P . A . Δs
mendorong piston dengan gaya F,
sehingga piston bergeser sejauh
Karena A . Δs = ΔV
Δs. ΔV = V2 – V1
Dapat dikatakan gas melakukan Maka
usaha sebesar
W = P (V2 –V1)
W = F . Δs
Konsep-konsep Termodinamika

2. Usaha Dalam Termodinamika

Secara umum, besarnya suatu


usaha yang dikerjakan atau
dialami suatu sistem gas
ditentukan oleh

𝑽𝟐
W = ‫𝒗𝒅 𝑷 𝟏𝑽׬‬

Besarnya usaha yang dilakukan oleh gas


pada lingkungan atau sebaliknya sama
dengan daerah di bawah kurva
Konsep-konsep Termodinamika
3. kapasitas Kalor dan Konstanta Laplace

Besranya kalor yang di perlukan untuk


Kapasitas kalor menaikan suhu suatu zat sebesar 1° C
atau 1 K

Besranya kalor yang di perlukan untuk


menaikan suhu suatu zat sebesar 1° C atau 1
Kapasitas kalor pada K pada tekanan tetap
tekanan tetap (Cp)
𝑄𝑝
Cp = Δ𝑇
Konsep-konsep Termodinamika
3. kapasitas Kalor dan Konstanta Laplace

Besranya kalor yang di perlukan untuk


menaikan suhu suatu zat sebesar 1° C atau 1 K
Kapasitas kalor pada pada volume tetap
volume tetap (Cv)
𝑄𝑣
Cv = Δ𝑇

Perbandingan antara kapasitas kalor gas pada


tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada
Konstanta Laplace volume tetap

𝐶𝑝
Ɣ=
𝐶𝑣
Konsep-konsep Termodinamika

4. Perubahan Energi Dalam

Energi Dalam

Kuantitas mikroskopis zat yang tidak


dapat diukur secara langsung, akan tetapi
mengalami perubahan keadaan, sehingga
perunbahan energi dalam tersebut dalat di
tentukan

ΔU = U2 – U1
Perubahan Energi dalam 3 3 3
Δ𝑈 = 2 ΔPV = 2 NkΔT = 2 nRΔT
untuk gas monoatomik

Perubahan Energi dalam


untuk gas diatomik

Pada suhu rendah (± 300 K) Pada suhu rendah (± 1000 K)

3 3 7 7
Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT

Pada suhu rendah (± 500 K)

5 5
Δ𝑈 = 2 NkΔT = 2 nRΔT
Konsep-konsep Termodinamika

5. Proses-proses Termodinamika

Proses isotermik ialah proses yang


terjadi pada suhu tetap. Dimana
tekanan gas berbanding terbalik
dengan volumenya. Dan PV =
konstan

𝑽 𝒏𝑹𝑻 𝑽
W =‫𝟐 𝑽׬‬ dV= nRT ln 𝑽𝟐
𝟏 𝑽 𝟏
Konsep-konsep Termodinamika

5. Proses-proses Termodinamika

Proses isobarik ialah proses yang


terjadi pada tekanan tetap.
Dimana volume gas berbanding
lurus dengan suhu mutlaknya.
𝑉
Dan 𝑇 = konstan

W = PΔV = P (V2 – V1)


Konsep-konsep Termodinamika

5. Proses-proses Termodinamika

Proses isokhorik ialah proses yang


terjadi pada volume tetap.
Dimana tekanan gas berbanding
lurus dengan suhu mutlaknya.
𝑃
Dan 𝑇 = konstan

W=0

Karena tidak terjadi perubahan


volume
Konsep-konsep Termodinamika

5. Proses-proses Termodinamika
Proses adiabatik ialah perubahan
keadaan gas yang tidak mengalami
pertukaran kalor atau tidak ada
kalor yang masuk dan keluar.

Dan PVƔ= konstan

P1V1Ɣ = P2V2Ɣ
Atau
T1V1Ɣ-1 = T2V2Ɣ-1

Usaha untuk proses adiabatik


1
W = Ɣ−1(P1V1 –P2V2)
Hukum I Termodinamika

Meskipun energi panas atau kalor


telah berubah menjadi usaha luar Hubungan antara kalor, usaha, dan
dan perubahan energi dalam, perubahan energi dalam
tetapi jumlah seluruh energi itu
selalu tetap. ΔU = Q - W

Q bernilai positif (+) jika W bernilai positif (+) jika


energi diserap oleh sistem sistem mengerjakan usaha

Q bernilai negatif (-) jika W bernilai negatif (-) jika


energi dilepaskan dari sistem sistem mengalami usaha
Hukum I Termodinamika

Proses Isotermik Proses Isobarik


ΔU sebanding ΔT
W = PΔV
Dimana
ΔU = 0 Maka
ΔT = 0
ΔU = Q - PΔV
Maka
Q=W
𝑽
Q = nRT ln 𝑽𝟐
𝟏
Hukum I Termodinamika

Proses adiabatik
Proses Isokhorik
Q=0
W=0
Maka
Maka
ΔU = -W
ΔU = Q
Konsep-konsep Termodinamika
Analisis kapasitas kalor dengan hukum I
Termodinamika
Dengan menggunakan Kapasitas kalor pada
Hukum I termodinamika tekanan tetap untuk gas
Kapasitas kalor pada
untuk proses isobarik, monoatomik
tekanan tetap untuk gas
maka besarnya kapasitas
diatomikatomik
kalor pada tekanan tetap 5
Cp = 2 nR
∆𝑈
Cp = ∆𝑇 + nR

Kapasitas kalor pada


tekanan tetap untuk gas Kapasitas kalor pada
Kapasitas kalor pada tekanan tetap diatomik pada suhu tekanan tetap untuk gas
untuk gas diatomik pada suhu rendah sedang diatomik pada suhu tinggi

5 7 9
Cp = nR Cp = nR Cp = nR
2 2 2
Dengan menggunakan
Hukum I termodinamika Kapasitas kalor pada
untuk proses isokhorik, volume tetap untuk gas
maka besarnya kapasitas monoatomik
kalor pada volume tetap
3
∆𝑈 Cv = 2 nR
Cv = ∆𝑇 Kapasitas kalor pada
volume tetap untuk gas
diatomikatomik

Kapasitas kalor pada volume Kapasitas kalor pada Kapasitas kalor pada
tetap untuk gas diatomik pada volume tetap untuk gas volume tetap untuk gas
suhu rendah diatomik pada suhu diatomik pada suhu tinggi
sedang
3 7
Cv = 2 nR Cv = 2 nR
5
Cv = nR
2
Konsep-konsep Termodinamika
Analisis kapasitas kalor dengan hukum I
Termodinamika

Kapasitas kalor molar gas pada Kapasitas kalor molar gas pada
tekanan tetap volume tetap

𝑪𝒑 𝑪𝒗
Cpm = 𝒏
Cvm = 𝒏

Kapasitas kalor jenis gas pada tekanan Kapasitas kalor jenis gas pada volume
tetap tetap

𝑪𝒑 𝑪𝒗
cp = cv =
𝒎 𝒎

Kalor pada tekanan tetap Kalor pada volume tetap

Q = mcpΔt Q = mcvΔt
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Siklus Termodinamika

Untuk dapat mengubah kalor menjadi


usaha secara terus-menerus, gas yang telah
melakukan usaha harus dilakukan secara
berulang (membentuk siklus)

Proses A – B gas memuai secara adiabatik


dab usaha yang dilakukan gas adalah luas
bidang AB V1V2 harganya positif

Proses B – C gas dimampatkan secara isotermik dan


usaha yang dilakukan adalah luas bidang BD V1V2
harganya negatif
Mesin Kalor, Hukum II Termodinamika dan
Entropi
Siklus Termodinamika

Proses D – A ialah proses isokhorik agar


keadaan gas kembali keadaan semula.

Usaha total yang dilakukan gas dalam siklus

WABDA = WAB + WBD +WDA

WABDA = luas kurva tertutup pada diagram


Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Kalor dan Hukum II Termodinamika

Mesin kalor adalah alat yang


dapat mengubah energi dalam
suatu sistem menjado energi
mekanik
Contohnya mesin pembakaran
pada kendaraan bermotor
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Kalor dan Hukum II Termodinamika

ΔU = 0

Berdasarkan Hukum I
termodinamika, usaha total
yang dilakukan oleh mesin
kalor sama dengan total
energi yang melalui mesin
tersebut

W = Qtotal = (Q1 + Q2)


Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi
Mesin Kalor dan Hukum II Termodinamika

Efisiensi suatu mesin kalor adalah


perbandingan usaha total yang dikerjakan
oleh mesin kalor selama satu siklus
dengan energi yang diserap oleh mesin
dari reservoir panas.

𝑊 𝑄1 −𝑄2 𝑄
η=𝑄 = = 1- 𝑄2
1
𝑄1 1
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Kalor dan Hukum II Termodinamika

Bunyi Hukum II Termodinamika menurut Kelvin


Planck
“Tidak mungkin membuat mesin kalor yang bekerja
melalui suatu siklus yang semata-mata menyerap
kalor dari sebuah reservoir panas dan mengubah
seluruh lakor tersebut menjadi kerja atau usaha”
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Reversible dan Irreversible


Suatu system yang mengalami
suatu proses termodinamika
dapat dikembalikan ke kondisi
Reversibble
semula melalui intasan yang sama
dan setiap titik berada dalam
keadaan setimbang

Suatu system yang mengalami


suatu proses termodinamika tidak
Irreversibble
dapat dikembalikan ke kondisi
semula melalui intasan yang sama.
Atau ada energi yang hilang
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Carnot

Teorema Carnot
Mesin Carnot adalah sebuah “tidak ada mesin kalo r yang
mesin kalor teoritis yang bekerja diantara 2 reservoir energi
mempunyai karakteristik (kalor) yang dapat lebih effisen dari
ideal. mesin Carnot yang bekerja
diantara dua reservoir energi
(kalor) yang sama.

Mesin Carnot bekerja melalui siklus carnot


diantara suhu tinggi dan suhu rendah. Terdiri
atas proses adiabatik dan isotermik
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Carnot
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Carnot

Besar usaha yang dilakukan mesin


Carnot adalah
Luas kurva tertutup ABCDA.

W = Q1 – Q2

𝑇2
η = 1-
𝑇1
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Bensin dan Diesel


Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Bensin dan Diesel

Jika campuran bahan bakar (bensin) dan udara


di dalam tabung dianggap sebagai gas ideal,
maka effesiaensi isi bensin :

𝟏
η0 = 𝟏 − 𝑽𝟏ൗ 𝜸−𝟏
𝑽𝟐
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Pendingin

Energi dari resevoir dingin diserap


oleh mesin dan mesin melepakan
ke reservoir panas dengan
memberikan usaha (kerja) pada
mesin tersebut.
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Pendingin
Kinerja mesin kalor ditunjukkan oleh koefisien
performansi (COP)
Mesin Pendingin bekerja
berdasarkan Hukum II 𝑸
Termodinamika yaitu, COP = 𝑾𝟐
mengalirnya energi dari reservoir
dingin ke reservoir panas, pada Nilai COP yang baik untuk mesin pendingin
mesin kalor tidak terjadi secara biasanya 5 atau 6
spontan, tetapi karrena
mengalami kerja (usaha) Mesin Pendingin yang memiliki
COP tertinggi adalah mesin
Q 1 = W + Q2 pendingin carnot

𝑻𝟐
COPC = 𝑻
𝟏
−𝑻𝟐
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Entropi
Sistem yang partikelnya saling berjauhan
mempunyai keteraturan yan rendah
sehingga entropinya tinggi.

Harga entropi bergantung pada keadaan


awal dan akhir sistem
Dimana
Dan tidak bergantung pada lintasan yang di
ΔS = (Sakhir – Sawal) tempuh
𝑸
ΔS = 𝑻
Entropi adalah ukuran
banyaknya energi (kalor) yang
Jika entropi sistem meningkat tidak dapat diubah menjadi
maka entropi bernilai positif usaha.
dan sebaliknya
Mesin Kalor, Hukum II
Termodinamika dan Entropi

Mesin Entropi

Total perubahan entropi pada mesin Carnot

𝑸𝟏 𝑸𝟐
ΔS2 + ΔS1 = – =0
𝑻𝟏 𝑻𝟐

Bunyi hukum II Termodinamika pada


entropi
“Total entropi alam semesta tidak berubah
ketika proses reversible terjadi dan
bertambah ketika proses irreversibel terja”

Anda mungkin juga menyukai