Bab 33
Termodinamika
Termodinamika
Kompetensi Inti
KI- 3 . Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis, membaca,
menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalamsudut pandang/teori
Kompetensi Dasar:
3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan
Hukum Termodinamika
4.7 Membuat karya/model penerapan Hukum I dan II Termodinamika
dan makna fisisnya.
Tujuan Pembelajaran
Dengan Ridho Allah SWT, melalui penerapan model
Discovery Learning dan dengan bimbingan guru yang tulus
dan sabar, peserta didik diharapkan dapat mengenal
hukum I Termodinamika dan hukum II Termodinamika
serta penerapan dalm kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan konsep tersebut dengan ayat Al Qur'an
sehingga peserta didik dapat memahami kebesaran Allah
SWT dan dapat memperkuat keimanan mereka sebagai
makhluk ciptaanNya.
Rujukan Spiritualisasi
W = P(V2 – V1)
Keterangan:
W = usaha (J)
P = tekanan tetap (N/m2)
V1 = volume awal (m3)
V2 = volume akhir (m3)
Gas dalam silinder tertutup
melakukan usaha terhadap
lingkungan
B. Hukum I Termodinamika
Gambar di samping: gas yang diberi kalor
(∆Q) tidak menyebabkan posisi piston
berubah. Hal itu disebabkan gas tidak
melakukan usaha (W = 0).
0
∆Q = ∆U
Gambar di samping: gas yang diberi usaha
W secara adiabatik mengalami perubahan
energi dalam.
Q = ∆U + W Keterangan:
W = usaha (segala bentuk usaha) (J)
Q = jumlah kalor (J)
∆U = perubahan energi dalam gas (J)
Apabila sistem menerima kalor, Q bernilai
positif (Q).
Apabila sistem melepaskan kalor, Q
bernilai negatif (–Q).
Apabila sistem melakukan kerja, W
bernilai positif (W).
Apabila sistem menerima kerja, W bernilai
negatif (–W).
C. Kalor Jenis Gas
dQ = dU + dW
∆Q = ∆U + ∆W
∆Q = C ∆T
Kalor jenis gas pada proses volume tetap (CV)
dirumuskan:
QV
CV
T
Kalor jenis gas pada proses tekanan tetap (CP)
dirumuskan
QP
CP
T
Apabila selama menerima kalor, gas menga lami proses
isokorik (∆W = 0) maka menurut hukum I
termodinamika berlaku
∆Q =∆U
∆U = CV ∆T
U
CV
T
Kapasitas kalor pada tekanan tetap terhadap
kapasitas kalor pada volume tetap, dirumuskan:
CP = CV + nR
Besarnya perbandingan CP dengan CV disebut
tetapan Laplace yang dituliskan:
CP
CV
3
U nRT
2
3
nRT
2 3
CP nR
T 2
Besar kapasitas kalor pada tekanan tetap
untuk gas monoatomik yaitu:
5
CP nR
2
CP
1, 67
CV
2. Gas Diatomik
3
CV nR
2
Molekul gas diatomik
Kapasitas kalor pada tekanan tetap: pada suhu rendah,
bertranslasi
5
CP nR
2
b. Pada Suhu Sedang (100 K < T < 5.000 K)
Besarnya kapasitas kalor pada volume tetap untuk
gas ini, yaitu:
5
CV nR
2
Besarnya kapasitas kalor pada tekanan
tetapnya adalah
7
CP nR
2
Besarnya tetapan Laplace untuk gas
diatomik pada suhu sedang adalah Molekul gas diatomik
pada suhu sedang,
CP
1, 4 bertranslasi dan
CV berotasi
c. Pada Suhu Tinggi (T > 5.000 K)
Besar kapasitas kalor pada volume tetap
untuk gas diatomik pada suhu tinggi
7
CV nR
2
Besar kapasitas kalor pada tekanan
tetap untuk gas tersebut adalah
9
CP nR
2
Molekul gas diatomik
Besarnya tetapan Laplace gas pada suhu tinggi,
diatomik pada suhu tinggi adalah berotasi, bertranslasi,
dan bervibrasi
CP
1,28
CV
3. Energi Dalam Gas
Energi dalam adalah energi yang dimiliki benda karena
aktivitas antarmolekulmolekulnya.
W P V2 V1
P1 P2
T1 T2
Dirumuskan: V1= V2 = V
W = P(V – V) = 0
Dari hukum I termodinamika Q = ∆U + W
karena W = 0 maka Q = ∆U
P1 V2
P1 V2
V2
W nRT ln
V1 Grafik pada proses isotermik
V2
W 2,3nRT log
V1
4. Proses Adiabatik
TV
1 1
1
T V
2 2
1
PV
1 1
P V
2 2
W nCV T1 T2
Keterangan:
n = jumlah mol
Cv = kapasitas kalor pada volume tetap
E. Hukum II Termodinamika
Keterangan:
W ή = efisiensi mesin Carnot (%)
100% W = usaha (J)
Q1
Q1 = kalor yang diserap (J)
Q2 Keterangan:
1 100% Q1 = kalor yang diserap (J)
Q1 Q2 = kalor yang dilepas (J)
Q2 T2
K K
W T1 T2
4. Motor Bensin