dQ T . ds
dimana:
dQ = Kalor yang diserap
T = temperatur absolut
ds = kenaikan entropi.
Satuan Entropi
Kalor yang diberikan atau dilepaskan
Perubahan entropi
Temperatur mutlak
Satuan entropi : kcal/kg0K atau Btu/lbm.R
Secara teoritis, entropi suatu zat adalah nol pada
temperatur nol absolut. Sehingga di dalam
perhitungan entropi, referensi dasar yang mudah
harus dipilih sehingga dari referensi ini pengukuran
dilakukan. Perlu dicatat bahwa air pada 00 C
diasumsikan mempunyai entropi nol, dan
perubahan entropi dihitung dari temperatur ini
Data Tabel Entropy
Entropy spesifik ditabelkan dalam beberapa cara
seperti v, u dan h. Pada daerah saturated biasanya
dipakai identitas dalam table fluid f, campuran fg dan
gas g.
S fg S g S f
S x S f X . S fg
Contoh Soal 1.
Berapa besarnya entropi, entalpi dan energi dalam dari
suatu campuran air ( H2O ) yang mempunyai kualitas uap
30 % pada 2000 F ?
Jawab :
Masukkan ke persamaan untuk entropi :
S x S f X . S fg
Pada posisi temperatur 200 F, maka didapat Sf = 0,2941
Btu/lbm R, Sfg = 1,4823 Btu/lbm R, sehingga
S x 0,2941 0,3.1,4823 0,7387 Btu / lbm.R
Lanjutan
Pada posisi temperatur 200 F, maka didapat hf = 168,1
Btu/lbm, hfg = 977,8 Btu/lbm, sehingga :
Q
V S
Proses reversibel untuk kalor
2
Q T .dS
1
p1
S2 S1 m C P ln (C P CV )ln
T2
T1 p2
Persamaan Umum Perubahan Entropi
Gas Sempurna
(c) Dalam tekanan dan volume
S2 S1 m.( CV . ln )
p2 v2
.Cp. ln
p1 v1
Perubahan entropi pada proses politropik
g n T1
s 2 s1 m.Cv. ln
n 1 T2
g n p1
s 2 s1 m. Cv ln
n p2
Contoh Soal.3.
Uap air pada 400 K dan 1 bar mengalami proses sampai
900 K dan 5 bar. Tentukan perubahan entropy spesifik
dalam kJ/kg.K.
Penyelesaian.
Dengan menggunaka tabel.B.2. perpotongan P= 1 bar
dengan T = 400 K, didapat S1 = 7,4658 KJ/kg dan untuk
perpotongan P = 5 bar dengan T = 900 K, didapat S2 =
9,418 KJ/kg, maka perubahan entropi spesifik :
S2 – S1 = ( 9,418 – 7,501 ) = 1,917 KJ/kg K
Gunakan berat molekul, ini dapat menunjukkan
perubahan entropi pada dasar molar : untuk H2O berat
molekul = 18,02 kg/kmol
S 2 S1 1,917 kJ / kg.K (18,02 kg / kmol) 34,548 kJ / kmol
Contoh soal :
Uap air pada 400 K dan 1 bar mengalami proses sampai
900 K dan 5 bar. Tentukan perubahan entropy spesifik
dalam kJ/kg.K.
Penyelesaian :
Perubahan entropy spesifik dengan menggunakan
table
S1 7,501kJ / kg.K
S2 9,418kJ / kg.K
Lanjutan penyelesaian :
Perubahan entropi :
S2 S1 0,917kJ / kg.K
Perubahan entropi dengan berat molekul :
23
Gas Ideal
Gas ideal atau gas sempurna ( ideal gas atau perfect
gas ) adalah gas yang dalam setiap keadaannya
mematuhi persamaan keadaan gas ideal.
P.V. = m.R.T
P.v = R.T
p.V = n.Ro.T
24
Gas Non Ideal
Gas non ideal adalah gas yang molekul
molekulnya cukup berdekatan sehingga
menghasilkan gaya terhadap satu sama lain.
P.V = m.Z.R.T
Dimana : Z = faktor kompresibilitas
25
Penggunaan Model Gas Ideal
p2
(S1 S2 )
P2 Pr 2
S2 S1 R ln
p1 P1 Pr1
k 1
T2 P2
k
P2 V1
k
T1 P21 P1 V2
Contoh Soal
Udara mengalami proses isentropis dari p1=1 atm,
T1= 540 R kekeadaan akhir dimana temperatur
adalah T2 =1160 R. Gunakan model gas ideal,
tentukan tekanan akhir p2 (atm).
Penyelesaian gunakan :
a. Data pr dari table udara pada tekanan rendah
b. Rasio panas spesifik konstan (k) dievaluasi
pada temperatur rata-rata 850 R
Penyelesaian
Penyelesaian
Pr 2
P2 P1 1.atm. 21,18 15,28 atm
Pr1 1,386
k 1, 4
T2 k 1 1160 0,4
P2 P1 1 atm . 15,26 atm
T1 540
Contoh Soal .5.
Turbin uap beroperasi pada steady state dengan
kondisi inlet p1 = 5 bar, T1=320 C. Uap meninggalkan
turbin pada tekanan 1 bar. Tidak ada heat transfer
antara turbin dan lingkungannya, perubahan energi
kinetik dan potensial antara inlet dan outlet
diabaikan. Jika efisiensi turbin isentropis adalah 75
%, tentukan kerja yang dibangkitkan per unit massa
aliran uap melalui turbin (kJ/kg)
Penyelesaian
Kerja yang dibangkitkan dapat ditentukan
menggunakan efisiensi turbin isentropis, yang mana
memberikan
W 3
5 N 1673 1,044 m 1kJ
1,013.10
2 170 kJ kg
m m 10 3
kg 10 Nm
3
f f
Asumsi :
Perpindahan panas antara system ke lingkungan
diabaikan
Energi kinetik dan potensial diabaikan
Setiap komponen beroperasi pada steady state
Penggunaan bersama - sama prinsip kekekalan massa
dan kekekalan energi
Siklus Rankine
Wt Wp
hth
Qb
Wp hb ha
Qb hc hb
Wt hc hd
Boiler/Ketel
Pompa
Turbin Hero
Contoh soal
Uap adalah fluida kerja pada siklus Rankine Ideal. Uap
jenuh masuk turbin pada 8 MPa dan cair jenuh keluar
kondensor pada tekanan 0,008 MPa. Kerja keluaran total
silus adalah 100 MW. Tentukan untuk siklus :
a. Efisiensi termal
b. Rasio kerja balik
c. Laju aliran massa uap (kg/h)
d. Laju heat transfer, Qin ke dalam fluida kerja yang
melalui boiler (MW)
e. Laju heat transfer Qout dari kondensasi uap melalui
kondensor (MW)
Penyelesaian
Wt W p (h1 h2 ) (h4 h3 )
h 0,37 (37%)
Qin (h1 h4 )
( ) 3,77.10 5
(2758 181,94)
Qin m h1 h4 5
269,77MW
36.10
5
(1794,8 173,88)
m(h2 h3 )
3,77.10
Qout 5
169,75MW
36.10
Contoh Soal
Hitunglah efisiensi termal siklus Rankine dengan
kondisi pemasukan turbin sebesar 1000 psia pada uap
jenuh dan tekanan kondensor sebesar 1 atm psia. Air
keluar dari kondensor dalam keadaan cair jenuh.
Efisiensi masing masing pada turbin dan pompa
asalah 0,8.
Penyelesaian
h 180,1 Btu lbm
1
v1 0,01672 ft lbm
3
Wp hb ha
Qb hc hb
Wt hc hd
Latihan Soal Siklus Rankine dg
superheated
Hitunglah efisiensi termal siklus Rankine dengan
kondisi pemasukan turbin sebesar 1000 psia pada
T=1500 F dan tekanan kondensor sebesar 1 atm
psia. Air keluar dari kondensor dalam keadaan
cair jenuh. Efisiensi masing masing pada turbin
dan pompa adalah 0,8.
Penyelesaian
Kondisi masuk pompa = saat keluar dari kondensor,
cair jenuh ( tabel saturated )
Kondisi masuk turbin = saat keluar dari boiler, uap
panas lanjut ( tabel superheated )
Kondisi keluar turbin = saat masuk kondensor, bisa
uap panas lanjut atau campuran ( tabel saturated )
Penyelesaian
h1 180,1 Btu lbm
v1 0,01672 ft lbm
3
h4 s 1192,6
(1,8212 1,8159 )(1239,9 1192,6)
(1,8743 1,8159)
h4 s 1196,893 Btu lbm h4 1315,75 Btu
lbm
h 29,34%
Tc 212 460
h carnot 1 1 65,7%
Th 1500 460
Siklus Rankine dengan Reheat
Diagram T-S
Siklus Rankine dengan Reheat
Suatu pusat pembangkit tenaga siklus Rankine
mempunyai satu tingkat pemanas ulang (
Reheat ) . Pemasukan turbin adalah P2 = 5000
psia pada T3 = 1700 F. Sesudah ekspansi ke P4 =
800 psia H2O kukus dipanas ulangkan ke
temperatur 1400 F dan diekspansikan dalam
turbin ke dua kesuatu tekanan kondensor
sebesar P1 = 140 psia . Kukus H2O keluar dari
kondensor dalam keadaan cairan jenuh.
Hitunglah effisiensi siklus tersebut dan
bandingkan dengan siklus Carnot.
Turbin Gas
Prinsip Kerja Turbin Gas
Turbin Gas
Turbin Gas dengan Pendingin
Diagram T – S Turbin gas bertingkat
Siklus Brayton
Wt Wc
h th
Qb
Wt hc hd
Wc hb ha
Q b hc hb
Siklus Brayton
Wt C p (Tc Td )
Qb C p (Tc Tb )
Wp C p (Tb Ta )
hth
(Tc Td ) (Tb Ta )
(Tc Tb )
Contoh soal :
Fluida kerja yang dipakai udara sebagai gas
perfek, tingkat keadaan 1, temperatur Ta = 200C,
tekanan Pa = 1 atm,tingkat keadaa 2, tekanan Pb
= 4 atm, tingkat keadaan 3 temperatur Tc = 525 C
dan Pc = 4 atm dan tingkat keadaa 4, tekanan Pd =
1 atm. Effisiensi isentropis masing masing
untuk kompresor dan turbin adalah 0,65 dan
0,87. Tentukan effisiensi system tersebut.
Penyelesaian :
Balans energi bagi tiga komponen sistem bisa ditulis
sebagai berikut
Wc hb ha WT hc hd Q H hc hb
k 1 k k 1 k
Tbs Pbs
Tc Pc
Ta Pa Tds Pds
Wt Wc 228 219,3
h Wnett 0,03
QH QH 287,7
Siklus Pendingin
Siklus ini sering dijumpai pada :
AC mobil, rumah
Cool Storage
Pabrik es
Supermarket ( penyimpanan sayuran, buah
buahan )
Komponen dalam sistem Pendingin
Kompresor tiga tingkat dg intercooler
Condensor
Evaporator
Katup ekspansi
P-h Diagram
Tekanan – Entalpi diagram
FST USD Yogyakarta
T-s Diagram
T
P-h Diagram
P
P2
2
Win QH
3 2
3
P2
P1
QH
Win
4 1 P1
4 1
QL
QL
ermodinamika II
h
s h4= h3 h1 h2
Siklus Pendingin
Qe hb ha
COP
Wc hc hb
Diagram T-S Siklus Pendingin
Qe hb ha
COP
Wc hc hb
Latihan Soal
Dengan menggunakan Freon 12 sebagai refrijeran,
Tentukan COP suatu siklus pendingin yang pada
stasion keluar dari evaporatornya terdapat uap
jenuh pada 10 F dan keluar dari kondensor cairan
jenuh pada 85 F, efisiensi kompresor 85%
Penyelesaian diagram P - H
Penyelesaian Soal
Lihat tabel B.5.untuk freon 12 pada T = 10 F, h1 = hg
= 79 Btu/lbm,
S1=Sg = 0,168 Btu/lbm R
h2s didapat dg memotongkan garis S1 dengan 85 F
= 90 Btu/lbm
Ws = h2s – h1 = 11 Btu/lbm
W = 11/0,85 = 13 Btu/lbm
h2 = h1 + W = 79 + 13 = 92 Btu/lbm
COP = Qe/W = 52/13 = 4
Siklus Otto 4 langkah
Siklus Otto 2 langkah
Diagram P-v Siklus Otto
Qin Qout
h siklus
Qin
Qin Cv(T2 T4 )
Qout Cv(T3 T1 )
Proses dalam siklus Otto
1- 4. Kompresi isentropik
4- 2. Kalor masuk dengan volume konstan
2- 3. Ekspansi isentropik
3- 1. Kalor keluar dengan volume konstan
Kompresi rasio = r = V1/ V4
k 1
k 1
T4 P4 k V1
T1 P1 V4
Contoh Soal
Suatu siklus Otto ideal bekerja dengan nisbah
kompresi sebesar 9 : 1 pada kondisi pemasukan
berupa 14 psia dan 70 F. Volume silinder pada
awalnya 125 in3 . Apabila 4 Btu energi
ditambahkan sebagai panas ke gas selama proses
pemanasan volume konstan. Hitunglah efisiensi
siklus tersebut.
r 1Penyelesaian
V
V
9 :
4
Qin Cp(T3 T2 )
Qout Cv(T4 T1 )
Proses dalam siklus Diesel
1- 4. Kompresi isentropik
4- 2. Kalor masuk dengan tekanan konstan
2- 3. Ekspansi isentropik
3- 1. Kalor keluar dengan volume konstan
Kompresi pancung = rc = V3/ V2
k 1
k 1
T4 P4 k V1
T1 P1 V4
Latihan Soal
Suatu siklus Diesel ideal bekerja dengan nisbah
kompresi sebesar 15 : 1 pada kondisi pemasukan
berupa 14 psia dan 70 F. Volume silinder pada
awalnya 125 in3 . Apabila 4 Btu energi
ditambahkan sebagai panas ke gas selama proses
pemanasan tekanan konstan. Hitunglah efisiensi
siklus tersebut.