PENDAHULUAN
adanya persaingan semakin ketat dan berat, faktor manusia tetap memegang
tujuan. Sumber daya manusia (SDM) atau human resources merupakan aset
karyawannya, karena hal ini menjadi salah satu cara perusahaaan dalam
dan kualitas yang baik agar perusahaan berjalan dengan semestinya dan tidak
Sumber daya manusia perlu diperhatikan dan di kelola dengan baik untuk
didalamnya, bukan lagi hanya sebagai alat produksi di dalam perusahaaan semata.
Sunber daya manusia juga memiliki peranan penting dalam segala aktivitas
manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
Salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kinerja organisasi atau
tetapi jika kinerja karyawan menurun maka peluang perusahaan dalam mencapai
tujuan akan semakin kecil atau bisa dikatakan gagal. Menurut Tika (2006:121),
kinerja memiliki beberapa pengertian yaitu fungsi dari motivasi, kecakapan, dan
persepsi peranan. Kinerja merupakan hasil kerja yang diperoleh oleh seorang
karyawan dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang diberikan
kinerja juga memiliki defenisi suatu pencapaian seorang karyawan terhadap tugas
dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan dengan adanya kemampuan dan
perbuatan dalam situasi tertentu. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa
hal yang meliputi kinerja yaitu, kuantitas kerja, kualitas kerja, waktu kerja, dan
kerja sama dengan rekan kerja (Mathis, 2002:78). Sehingga kinerja perlu
didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien. Perusahaan
faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila
kinerja tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan
akan baik pula. Menurut Nitisemito (2001:109), terdapat terdapat berbagai faktor
pelatihan dan promosi, rasa aman di masa depan (dengan adanya pesangon dan
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ada hubungan sebab-
berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan
tujuan dan sasaran perusahaan dengan standar kinerja yang telah ditetapkan.
produktifnya. Dengan demikian nilai (value) yang kuat akan membuat mereka
selalu siap dalam menghadapi perubahan sesuai dengan tuntutan perusahaan dan
pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Tetapi kompetensi
didasarkan pada job description dan job specification yang telah ditentukan serta
berpedoman kepada prinsip "The right man on the right place and the right man
behind the job”. Hal ini akan membawa suatu instansi kepada hasil kerja yang
menghasilkan kinerja karyawan yang baik, berdaya guna, dan berhasil guna.
Karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman
dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Tujuan karir merupakan jabatan tertinggi
Objek dalam penelitian ini adalah PT. Telkom Akses (PTTA) Surabaya
wilayah Kebalen yang merupakan salah satu dari anak perusahaan dari BUMN
Akses puas.
sebagai berikut :
Tujuan penelitian yang dilakukan pada PT. Telkom Akses di Surabaya adalah
sebagai berikut :
1. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh kompetensi karyawan
Kebalen.
Kebalen ?
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor apa saja yang dapat
Kebalen.
2. Bagi PT. Telkom Akses di Surabaya Wilayah Kebalen
3. Bagi Almamater
akan datang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
daya manusia juga merupakan salah satu aset penting didalam organisasi
,sehingga manajemen harus mengelola dengan sangat baik, Jika sumber daya
manusianya baik maka perusahaan juga akan berjalan dengan lancar sehingga
tercapainya tujuan perusahaan. Menurut para ahli sumber daya manusia sebagai
berikut :
(MSDM) adalah suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada
pegawai.
Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia (MSDM)
adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
masyarakat.
sumber daya manusia dalam suatu perusahaan secara efektif dan efisien agar
tercapainya kinerja yang diharapkan serta dapat membantu tercapainya tujuan dari
perusahaan.
a. Perencanaan
Merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan
dalam bagan organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan
dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c. Pengarahan
Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja
d. Pengendalian
e. Pengadaan
diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa
depan.
g. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, baik berupa uang maupun
barang, kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil artinya sesuai dengan prestasi
h. Pengintegrasian
karyawan, agar terciptanya kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
i. Pemeliharaan
loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
j. Kedisiplinan
kunci terwujudnya tujuan. Karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan
k. Pemberhentian
2.1.3 Kompetensi
1596. Istilah ini diambil dari kata latin “competere” yang artinya “to be suitable”.
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
pengetahuan dan keterampilan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
tersebut dalam situasi yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati.
Kompetensi menjelaskan apa yang dilakukan orang di tempat kerja pada berbagai
menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif sehingga mencapai standar
kualitas profesional dalam bekerja. Seorang pelaksana yang unggul adalah mereka
yang menunjukkan kompetensi pada skala tingkat lebih tinggi dan dengan
dengan kinerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.1.3.1 Manfaat Kompetensi
perusahaan, tingkat atau level pekerjaan dalam organisasi serta jenis usaha.
Development).
yang kuat. Kekuatan kerangka dan fondasi ditentukan oleh kemampuan teknis,
nilai atau budaya organisasi serta semangat kerja atau motivasi orang-orang yang
bekerja dalam organisasi. Kompetensi dapat menjadi fondasi yang kuat untuk
karyawan untuk mencapai jenjang karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
kompetensi dapat mendorong pengembangan karier yang lebih terpola dan sejalan
Sistem imbal jasa akan memperkuat dan diperkuat oleh kerangka pekerjaan
kompetensi yang baik akan membantu mengefektifkan sistem imbal jasa yang
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Keterampilan (skill)
sesuatu secara konsisten untuk mendukung atau tidak mendukung tugas dan
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat
mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan
inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda
dalam melakukan sesuatu. Untuk itu setiap orang harus berpikir positif tentang
dirinya, maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri orang yang berpikir ke
depan.
2. Keterampilan
3. Pengalaman
6. Isu Emosional
7. Kemampuan intelektual
dan pemikiran analitis. Salah satu faktor seperti pengalaman dapat meningkatkan
8. Budaya organisasi
kegiatan antara lain: praktik rekrutmen dan seleksi karyawan, sistem penghargaan,
pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk
terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab. Penempatan
karyawan baru dengan apa yang diminta oleh pekerjaan (syarat-syarat kerja) dan
yang akan membebaninya (keletihan, kondisi kerja dan sebagainya) dan apa yang
imbalan).
lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus
pemberian tugas dan pekerjaan terhadap karyawan yang telah lulus seleksi pada
perusahaan
Tujuan penempatan kerja seorang karyawan atau calon karyawan antara lain agar
tepat dan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber
arti pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang
paling baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekrutmen, kualifikasi
pegawai dan kebutuhan pribadi. Penempatan yang tepat merupakan cara untuk
oleh karyawan).
karakteritik dan kualifikasi yang dimiliki para tenaga kerja yang akan ditempatkan
dalam satu tugas dan pekerjaan tertentu. Berikut beberapa karakteristik yang harus
lain adalah:
1. Prestasi akademis
ditempatkan pada tugas dan pekerjaan yang memerlukan wewenang dan tanggung
jawab besar, demikian juga sebaliknya bagi tenaga kerja yang prestasi
jawab yang rendah. Jadi prestasi akademis ini akan menentukan posisi seseorang
pertimbangan.
2. Pengalaman kerja
yang relatif cukup. Dengan keterampilan yang telah sesuai dengan kualifikasi
Dalam menempatkan tenaga kerja, faktor kesehatan fisik dan mental perlu
kepercayaan terhadap hasil tes kesehatan yang dilakukan kurang akurat terutama
tentang kondisi fisik, namun secara sepintas kondisi tenaga kerja yang
yang cocok bagi tenaga kerja yang bersangkutan sesuai dengan kondisi fisiknya.
Adapun untuk menilai kesehatan mental, tak semudah menilai kesehatan fisik,
Dalam setiap kegiatan diperlukan adanya suatu tahapan yang harus dilalui
1. Harus ada wewenang untuk penempatan karyawan yang datang dari daftar
sebagai usaha untuk mengisi posisi yang kosong, hal ini dapat dilakukan
perusahaan.
bagian seleksi tenaga kerja untuk melaksanakan seleksi tenaga kerja guna
kondisi yang ada dan berdasarkan laporan bagian seleksi tenaga kerja.
memberikan laporan hasil seleksi (calon tenaga kerja yang lulus seleksi)
Dalam mekanisme kerja tersebut, bagian seleksi tenaga kerja sangat bergantung
individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan
berpandangan lebih luas dan bermakna. Pandangan terhadap pekerjaan tidak saja
dianggap sebagai sumber penghasilan, tetapi juga sebagai sesuatu prestasi yang
ingin diraih, seperti penghargaan dari orang lain, persaingan terhadap kekuasaan
serta jabatan yang lebih tinggi. Sehubungan dengan ini, maka setiap pegawai
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan
nilai, sikap, dan perilaku serta motivasi yang terjadi pada setiap individu selama
rentang waktu kehidupannya untuk menemukan secara jelas keahlian, tujuan karir,
merupakan suatu proses kemitraan interaksi dalam tahapan dan kerja sama antara
dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Jadi dengan demikian,
rencana karirnya yang disponsori baik oleh perusahaan, manajer, atau pun pihak
lain.
besar terhadap pengembangan karir. Kedua, jenis keterampilan baru yang akan
dibutuhkan ditentukan oleh persyaratan jabatan yang spesifik. Ketiga,
karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Hal ini sejalan
adalah:
Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi kerja yang sangat baik
kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan
keahliannya.
terhadap perusahaannya.
Pengembangan karir adalah suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif
perusahaan tercapai.
dan kepegawaian.
management).
1. Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat
langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir. Perencanaan karir meliputi
terhadap karir.
karir pada para karyawan, adanya jalur karir, kesesuaian yang lebih baik
karir.
waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia pensiun. Rivai
pekerjaannya.
dan kebebasan.
3. Tahap mempertahankan, adalah tahap dimana individu mempertahankan
4. Tahap pensiun, dimana dalam tahap ini individu telah menyelesaikan satu
karir dan dia akan berpindah ke karir yang lain. Individu memiliki kesempatan
menentukan suatu jalur karir bagi karyawannya tergantung pada kebutuhan dan
situasi perusahaan itu sendiri, namun pada umumnya yang sering dilakukan
(Nitisemito, 2001:173).
2. Promosi
rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya akan diikuti
dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang.
kebutuhan organisasi itu sendiri. Adapun syarat yang dipergunakan itu dapat
memberi jaminan bahwa tenaga kerja yang dipromosikan itu layak dan pantas
3. Mutasi
memiliki tingkat level yang sama dari posisi pekerjaan sebelum mengalami
pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru umumnya
serta memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan
Mutasi terkadang dapat dijadikan sebagai tahapan awal atau batu loncatan
lebih tinggi.
1. Permintaan sendiri
tempat lain.
Betapa pun baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang
karyawan disertai tujuan karir yang wajar dan realistis, rencana tersebut tidak
akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan
yang memuaskan, sulit bagi seorang karyawan agar diusulkan oleh atasannya
untuk dipromosikan ke pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi di masa depan.
karyawan.
mengembangkan karir.
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang.
Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil kerja,
tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Menurut
Hasibuan (2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai
telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis
Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang
dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
diberikan kepadanya.
bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila
kinerja setiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan
1. Kompetensi
3. Lingkungan kerja
kepuasan kerja.
(reward system).
Dari beberapa faktor di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada banyak
lain: kompetensi, disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi karyawan. Faktor
dapat optimal.
2.1.6.2 Indikator Kinerja
antara lain:
1. Kualitas kerja yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak
2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.
hal, yaitu:
1. Kesetiaan
Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung
2. Prestasi Kerja
ukur kinerja.
4. Kreativitas
5. Kerja sama
6. Kecakapan
kinerja.
yang telah ditetapkan, maka atasan akan mengevaluasi kinerja karyawan dengan
3. Pemberian kompensasi
memberikan kontribusi besar dan siapa yang memberikan kontribusi kecil dalam
atau kompensasi yang adil haruslah didasarkan kepada kinerja atau kontribusi
pegawai.
sebesar 0,4706 (r = 0,361). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam
bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Kompetensi menentukan aspek-
aspek proses dari kinerja suatu pekerjaan. Salah satu cara untuk menentukan
perbedaan antara karyawan yang berkinerja tinggi dan kurang efektif adalah
dengan mendapatkan indikator positif dan negatif bagi tiap kompetensi (Dharma,
2004:101).
dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan, motivasi kerja dan
memiliki kompetensi sumber daya manusia yang kurang mendukung maka akan
Hasil penelitian ini juga didukung dan sejalan dengan penelitian dalam
jurnal internasional yang dilakukan oleh Azmi (2013) tentang “The Effects of
sosial, dan keterampilan yang menghasilkan kinerja yang unggul dalam pekerjaan.
competent are the valuable resources that are rare”. Karyawan yang memiliki
kompetensi adalah sumber daya yang berharga dan langka. Karena karyawan-
terbaik dan memiliki sejumlah ide-ide kreatif yang sangat berdampak positif bagi
perusahaan. Oleh karena itu, mereka tidak bisa ditiru dan diganti. Dengan
yang dapat memberikan keuntungan yang sangat baik kepada perusahaan. Kinerja
yang tinggi karena mereka sangat mengetahui dan memahami bidang pekerjaan
mereka masing-masing.
2.3.2 Hubungan Penempatan Kerja dengan Kinerja Karyawan
kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup
serta tanggung jawab. Penempatan tenaga kerja harus melalui tahapan atau
prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu penempatan karyawan
juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor prestasi akademis, faktor
penting dalam menentukan kinerja. Sikap menempati posisi netral dalam proses
yang menerima, ada yang menolak, dan ada pula yang menerima tetapi dengan
setengah hati (ragu-ragu). Maka dari itu setiap tindakan atau kegiatan dalam
penempatan karyawan yang tepat merupakan salah satu kunci untuk memperoleh
kinerja yang optimal dari setiap karyawan. Selain itu, moral kerja, kreativitas, dan
prakarsanya juga akan berkembang. Hasil penelitian ini juga didukung dan sejalan
dengan penelitian dalam jurnal internasional yang dilakukan oleh Linge (2013)
karyawan baru dimana karyawan tersebut akan memiliki kesempatan untuk bisa
tujuan yang akan dicapai. Dalam jurnal internasional ini dikatakan bahwa
“Excellent employee performance means that the employee will carry out duties
efficiently and effectively to meet agreed job objectives”. Kinerja karyawan yang
sangat baik ditunjukkan oleh karyawan dengan melaksanakan tugas secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu praktik yang baik
bisa mengakibatkan kinerja karyawan yang buruk yang pada akhirnya dapat
organisasi.
pengembangan karir karyawan dirancang dan dilakukan agar lebih sesuai dengan
Hasil penelitian ini juga didukung dan sejalan dengan penelitian dalam
jurnal internasional yang dilakukan oleh Saleem (2013) tentang “The Impact of
kebutuhan yang akan dinilai pada prestasi psikologis bukan hanya kenaikan
pendapatan atau promosi saja. Setiap individu memiliki tujuan karir yang berbeda.
seberapa cepat mereka ingin maju melalui tahap karir. Pengembangan karir yang
tujuan perusahaan.
kinerjanya.
Kompetensi H1
(X1)
H2 H4
Penempatan Kerja Kinerja Karyawan
(X2) (Y)
Pengembangan Karir H3
(X3)
mempermudah dalam meneliti dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat.
2.5 Hipotesis
didasarkan dengan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar dari kerangka pikir
METODE PENELITIAN
akibat) variabel bebas penelitian ini yaitu kompetensi karyawan penempatan kerja
Penelitian ini dimulai bulan April 2020 sampai dengan bulan Juni 2020.
Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif yaitu penyajian data dalam
bentuk jumlah dan dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dan angka-
angka yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kompetensi karyawan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh secara langsung dari responden penelitian ini. Data primer yang ada
dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari jawaban responden atas
3.4.1. Populasi
3.4.2. Sampel
Nonprobability yaitu sampel jenuh atau sering disebut total sampling. Jadi sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh populasi karyawan PT. Telkom Akses di
peningkatan status seseorang dalam suatu orgnisasi pada jalur karier yang
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (understanding)
c. Kemampuan/Keterampilan (skill)
d. Nilai (value)
e. Sikap (attitude)
f. Minat (interest)
a. Pendidikan
b. Pengetahuan kerja
c. Ketrampilan kerja
d. Pengalaman kerja
e. Tingkat kepuasan
adalah skor dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono
(2011:93) adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi
kuesioner dengan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang disediakan
1. Tabulating
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam penelitian ini tahap analisis data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kuantitatif
dan analisis statistik dengan menggunakan program data SPSS 24. Sebagai alat
menguji data tersebut, pengujian analisis data hasil penelitian ini dapat dilakukan
1. Uji Instrumen
menggunakan prosedur :
a. Uji Validitas
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
tabel.
Jika r hitung < r table, maka instrumen dianggap tidak valid (drop).
b. Uji Reliabilitas
dinyatakan reliabel jika nilai Alpha > 0,60, sedangkan suatu instrument
mengetahui apakah variabel yang akan diteliti telah memenuhi syarat asumsi
klasik. Asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas,
a. Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau
mendekati normal.
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji Autokorelasi
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi
maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test
digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara acak atau
terdiri atau dua variabel atau lebih, untuk regresi pada penelitian ini
yaitu budaya organisasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja
1. Uji F (Simultan)
berikut:
Menurut Imam Ghozali (2012:98) uji beda t-test digunakan untuk menguji
sebagai berikut :
anatara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-