Kelompok 1 :
Sifat Gas
Sifat Makroskopik sifat gas yang dapat diukur langsung dengan alat ukur oleh manusia,
antara lain : tekanan, volume, suhu.
Sifat Mikroskopik sifat gas berdasarkan keadaan partikel gas yang tidak dapat diukur
langsung dengan alat ukur oleh manusia antara lain : kecepatan partikel,
energi kinetik partikel, momentum partikel, dan gaya antar partikel.
Gas sejati Gas nyata yang ada disekitar kita, mempunyai perilaku dan sifat yang sangat
kompleks, antara lain pada ukuran partikel, gaya antar partikel dan
kompresibilitas.
Gas Ideal Gas yang memenuhi hubungan sederhana pada sifat makroskopiknya.
Dalam pembahasan teori kinetik gas, gas yang akan ditinjau adalah gas ideal.
Sifat Gas Ideal
1. Partikel gas sangat banyak.
2. Ukuran partikel gas sangat kecil dibanding dengan jarak antar partikel dan ukuran wadah.
3. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau acak.
4. Partikel gas terdistribusi merata.
5. Berlaku Hukum Newton tentang gerak.
6. Gaya antar partikel diabaikan.
7. Setiap tumbukan yang terjadi bersifat lenting sempurna dan berlaku hukum kekekalan
momentum.
Besaran Utama (Makroskopik)
Tekanan
Satuan Pa atau atm
1 atm = 1,01 x 105 Pa
Volume
Satuan m3 atau liter
1 m3 = 1000 liter
Suhu
Massa Jenis
Satuan kg/m3 atau g/cm3
1 g/cm3 = 1000 kg/m3
Persamaan Umum gas Ideal 1
. n.RT
PV .
P = Tekanan (Pa atau atm)
V = Volume (m3 atau liter)
n = Jumlah zat (mol)
R = Tetapan gas ideal dengan nilai 8,314 J/mol.K atau 0,082 L.atm/mol.K
T = Suhu mutlak (Kelvin)
. N.k.T
PV
P = Tekanan (Pa)
V = Volume (m3)
N = Jumlah partikel
k = Tetapan Boltzmann dengan nilai 1,38 x 10-23 J/K
T = Suhu mutlak (Kelvin)
Kelompok 2 :
Hukum Gas Ideal
Hukum gas ideal terdiri dari hukum Boyle, hukum Charles, Hukum Gay Lussac, dan Hukum
gabungan Boyle – Charles – Gay Lussac.
1. Hukum Boyle (isotermis)
Untuk jumlah tetap gas ideal di suhu yang sama, maka tekanan dan volume merupakan
hubungan proporsional terbalik.
. Kons tan
PV
P1.V1 P2 .V2
V V1 V
Kons tan 2
T T1 T2
Keterangan : V1 = Volume gas pada keadaan 1 (m3 )
V2 = Volume gas pada keadaan 2 (m3)
T1 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 = Suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
3. Hukum Gay Lussac (isokhorik)
Tekanan suatu gas yang massanya tetap, akan berbanding lurus dengan suhu mutlaknya saat
volume dalam keadaan tetap.
P P1 P
Kons tan 2
T1 T2
T
Keterangan : P1 = Tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
P2 = Tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T1 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 = Suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
PV PV PV
Kons tan 1 1
2 2
T T1 T2
Keterangan : P1 = Tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
P2 = Tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T1 = Suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2 = Suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
V1 = Volume gas pada keadaan 1 (m3)
V2 = Volume gas pada keadaan 2 (m3)
1 Nmv 2
p
3 V
Keterangan : P = Tekanan gas ideal (N/m2)
N = Jumlah Partikel
m = massa partikel gas (kg)
v2 = kecepatan rata-rata partikel gas (m/s)
V = Volume gas (m3)
1
Oleh karena EK = mv 2 , maka persamaan diatas dapat diubah menjadi:
2
2 NEK
p
3 V
3
EK kT
2
1
U N .EK N . f ( kT )
2
Atau
1
U fnRT
2
Keterangan : U = Energi dalam (J)
N = Jumlah partikel gas
EK = Energi kinetik rata-rata (J)
f = Derajat kebebasan gas
k = Konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
T= Suhu (K)
n = Jumlah mol zat
R = Tetapan gas (8,31 J/mol.K)
3 3
U NkT Atau U nRT
2 2
B.) Gas Diatomik
Pada gas diatomik, misalnya hidrogen (H2), nitrogen (N2), dan oksigen (O2). Energi dalam
pada gas diatomik dibagi menjadi 3 tingkatan berdasarkan suhunya, yaitu sebagai berikut
:
Pada suhu rendah, f = 3
3
U
3
NkT
Atau U nRT
2 2
Pada suhu kamar, f = 5
5 Atau 5
U NkT U nRT
2 2
7 7
U NkT Atau U nRT
2 2
Kelompok 4 :
Kecepatan partikel gas ideal
Telah kita ketahui bahwa energi kinetik untuk setiap partikel gas ideal sebesar :
3 3
EK kT Atau EK nRT
2 2
3
EK kT
2
1 2 3
mv kT
2 2
3kT
v2
m
3kT
v
m
Dengan demikian, kecepatan partikel gas ideal dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
:
3kT 3RT 3P
vrms vrms vrms
m0 Mr
Keterangan :
vrms = Kecepatan efektif gas (m/s)
k = konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
T = Suhu mutlak (K)
m0 = Massa partikel gas (kg)
R = Tetapan gas ideal (8,314 J/mol. K) atau (8314 J/kmol.K)
Mr = Massa molekul relatif (g/mol) atau (kg/kmol)
P = Tekanan gas (Pa)
ρ = Massa jenis gas (kg/m3)
Rumus kecepatan partikel gas ideal dapat pula ditentukan dari rumus tekanan, yaitu :
1 Nmv 2 3PV
p v2
3 V Nm
V 1
Oleh karena , maka
Nm
3P
v , ρ = massa jenis gas ideal (kg/m3).