Anda di halaman 1dari 13

Hukum I Termodinamika

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 9:
1. Michoele
2. Al-Farisi

Guru Pembimbing: Afrita Utami Spd

SMA BINA CIPTA PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2019-2020
Hukum I Termodinamika
Ketika suatu kalor (Q) diberikan pada suatu sistem (gas), maka terjadi
perpindahan energi dari lingkungan ke sistem (gas) dan sistem tersebut
dikatakan melakukan usaha (W) pada lingkungan. Nilai Q-W sama besar
dengan besar perubahan energi dalam sistem. Karena perubahan energi
dalam sistem dinyatakan dengan ∆U, maka hubungan antara kalor (Q),
usaha (W), dan perubahan energi dalam (∆U) memenuhi persamaan:

∆U=Q-W
Bunyi hukum I termodinamika:
”Meskipun energi panas (kalor) telah berubah menjadi usaha luar dan
perubahan energi dalam, tetapi jumblah seluruh energi itu selalu tetap”.

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
Contoh Soal:
1. Suatu gas ideal dipanaskan sehingga memuai dan suhunya meningkat. Jika
usaha yang dilakukan oleh gas sebesar 300 J dan perubahan energi dalam
gas tersebut sebesar 200 J, maka tentukan besarnya kalor yang diserap
gas

Jawab:

W=+300 J (gas melakukan usaha); ∆U=200 J


Dengan menggunakan formulasi hukum I termodinamika, maka kalor yang
Diserap gas (Q) adalah:
∆U=Q-W→Q=∆U+W=200 J+300 J=500 J
1. Hukum I Termodinamika untuk Proses isotemik
Pada proses isotermik

Pada proses isotermik, sistem tidak mengalami perubahan energi


dalam (∆U=0). Perubahan energi dalam gas sebanding dengan
perubahan suhu gas (∆U α ∆T). Untuk proses gas pada suhu tetap
(isotermik), maka ∆T=0, sehingga ∆U=0. Sementara itu, usaha pada
proses isotermik adalah W=nRT In  V  .Dengan demikian, Hukum I
2

V 
Termodinamika 1

untuk proses isotermik dapat dinyatakan dengan persamaan:

 V2 
Q=W Atau Q  nRT In 
 V1 
Contoh Soal:
1. Sepuluh Mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu
47℃ sehingga volumenya menjadi dua kali volume semula.
Berapa usaha yang telah dilakukan oleh gas helium tersebut?

Jawab:

Dik: T=47℃=(47+273)
K=320K
V2  2V1
Dit: W......?
 V2 
W=nRT In  
 V1 
 V2 
W=(10 mol)(8,31J/mol)(320K)In  2 
 V1 

W=26.592 In 2=18.428 Joule


2. Hukum I Termodinamika untuk Proses Isobarik
Pada proses isobarik, usha yang dikerjakan oleh sistem pada
lingkungan atau sebaliknya memenuhi persamaan W=P∆V, sehingga
secara matematis, Hukum I termodinamika untuk proses isobarik dapat
dinyatakan dengan persamaan:

∆U=Q-P∆V

Keterangan:
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
P =Tekanan N / M 2 atauPa 
ΔV= perubahan Volume  m 3 
Contoh Soal:
1. Kalor sebanyak 2000 Joule memiliki tekanan sebesar 500 Pa dan
perubahan volume sebesar 45 m 3 .Perubahan energi dalam sistem adalah

Pembahasan:
Dik: Q=2000 Joule
P=-500 Pa
ΔV=6 m 3
Dit:ΔU....?
Jawab:
∆U=Q-P∆V
=2000-(-500.6)
=2000-(-3000)
=2000+3000
=5000 Joule
Jadi perubahan energi dalam sistem adalah 5000 Joule
3. Hukum I termodinamika untuk proses isokhorik
Pada roses isokhorik,usaha yang sikerjakan oleh sistem pada
lingkungan atau sebaliknya sama dengan nol (W=0) karena sistem tidak
mengalami perubahan volume, sehingga secara otomatis, Hukum I
termodinamika untuk proses isokhorik dapat dinyatakan dengan
persamaan:

ΔU=Q

Keterangan:
ΔU=Perubahan energi dalam (Joule)
Q=Kalor (Joule)
Contoh soal:
1. Kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan lingkungan
melakukan usaha 2500 Joule pada sistem. Perubahan energi dalam
sistem adalah…..

Pembahasan :
Diketahui : Kalor (Q) = + 2000 Joule
Usaha (W) = - 2500 Joule
Ditanya : Perubahan Energi dalam system.....?
Jawab :
ΔU = Q – W
ΔU = 2000 – (-2500) Joule
ΔU = 2000 + 2500 Joule
ΔU = 4500 Joule
Energi dalam sistem bertambah 4500 Joule.
4. Hukum I Termodinamika untuk proses Adiabatik
Pada proses adiabatik, sistem tidak menerima maupun
melepaskan kalor dari dan ke lingkungan (Q=0) sehingga secara
matematis, Hukum I termodinamika untuk proses adiabatik dapat
dinyatakan dengan persamaan:

ΔU=-W

Contoh soal:
1. Suatu sitem mengalami proses Adiabatik. Pada system dilakukan
usaha 100 Joule. Jika perubahan energy dalam system adalah ΔU
dan kalor yang diserap system adalah Q. maka..

Pembahasan :
Pada proses Adiabatik, berlaku :
dQ = NOL, karena terjadi pertukaran kalor
dU = - W, Karena dQ = 0 bisa diasumsikan menjadi dU + dQ = - 100
Joule.
5. Analisis kapasitas kalor dengan menggunakan Hukum I
Termodinamika
Ketika suatu sistem (gas) melepaskan atau menyerap kalor pada
proses isobarik, maka suhu sistem (gas) tersebut dapat mengalami
perubahan. Besarnya kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu
sistem (gas) pada tekanan tetap ini biasanya dinyatakan dengan Qp
dan kapasitas kalor gas pada tekanan tetap dapat dinyatakan dengan
Cp=Qp/ΔT. Kalor yang dalam proses-proses termodinamika (proses
isobarik dan isokhorik) juga dapat dinyatakan dalam kapasitas moral
(Cm) dan kalor jenis (c).

Cp CV
C p,m  CV ,m 
n n

Cp CV
Cp  CV 
m m
dengan:
n =jumblah mol gas (mol)
m =massa gas (Kg)
C P =Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap (J/℃)
c p =Kalor jenis gas pada tekanan tetap (J/Kg℃)
CV =kapasitas kalor gas pada volume tetap (J/℃)
cV =Kalor jenis gas pada volume tetap (J/℃)
Berdasarkan persamaan di atas, maka besarnya kalor pada proses
isobarik (tekanan tetap) dan proses isokhorik (volume tetap) juga dapat
ditentukan dengan persamaan-persamaan berikut.

QP  nC p ,m ΔT=mc ΔT
p QV  nCV ,mΔT= mcV ΔT
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai