Panas adalah energy yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Panas
bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda
memiliki energy dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau
molekul penyusunnya. Energy dalam ini dapat dikatakan sebagai directly
proporsional terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda
bergandengan, mereka akan bertukar energy internal sampai suhu kedua benda
tersebut seimbang.
Usaha Dalam Termodinamika
Tinjaulah silinder yang berisi gas dan mempunyai pengisap yang dapat bergerak
tanpa gesekan. Gas ini akan mengerjakan gaya pada pengisap itu.
Jika luas pengisap adalah A dan tekanan gas adalah p, maka besarnya gaya yang
dikerjakan oleh gas pada pengisap itu adalah F = P.A. Usaha W yang dilakukan oleh
gas dapat dihitung dengan persamaan :
W = Fs
W = (pA) Δs
Oleh karena A Δs = ΔV, persamaan usaha yang dilakukan gas dapat ditulis menjadi:
W=p.ΔV
Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut.
a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas (sistem)
tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya bertambah.
Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga
negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem
berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem ini bernilai negatif.
Gambar. (a) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemuaian (melakukan ekspansi)
(b) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemampatan (diberi kompresi)
Usaha yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan melalui metode grafik. Pada
Gambar a dapat dilihat bahwa proses bergerak ke arah kanan (gas memuai). Hal ini
berarti V2 > V1 atau ΔV > 0 sehingga W bernilai positif (gas melakukan usaha
terhadap lingkungan). W sama dengan luas daerah di bawah kurva yang diarsir (luas
daerah di bawah kurva p –V dengan batas volume awal dan volume akhir).
Selanjutnya perhatikan Gambar b. Jika proses bergerak ke arah kiri (gas
memampat), V2 < V1 atau ΔV < 0 sehingga W bernilai negatif (lingkungan melakukan
usaha terhadap gas).
W = – luas daerah di bawah kurva p–V yang diarsir.
Jika diketahui kalor lebur es 3,32 x 105 Joule/Kg, maka untuk mengubah 5 kg es 0o
C menjadi air 0o C dibutuhkan energy sebesar ……….
Pembahasan :
Dik : m = 5 Kg
Dit : Q = ….. ?
Q=m.L
Q = 5 . 3,32 x 105
Q = 16,6 x 105 J
Work / usaha
Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha
luar gas tersebut! (1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan Data :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV) W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule
Closed system
Gas dalam jumlah tertentu ber-ekspansi, melakukan kerja 26,0 kJ dan energi
dalamnya menurun 20,0 kJ. Asumsi gas di dalam closes system, hitung
perpindahan kalor yang terjadi.
Dengan menerapkan Hukum I,
Q=W+∆U
U Q=26,0+(-20,0)=6,0 kJ
Karena bertanda “+” maka kalor Q masuk ke dalam sistem, bila bertanda “-“
berarti kalor Q keluar dari sistem.
Heat / Kalor
Misal kalor 1000 J ditransfer dari sistem A ke sistem B, maka penulisannya sebagai
berikut :
QA = -1000 J atau QB = -1000 J
Penulisan lain adalah :
Qin.A= -1000 J atau Qin.B = 1000 J
Qout.A=1000 J atau Q out.B = -1000 J
QA = -1000 J atau QB= 1000 J