Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN POSTER

MINERAL SPHALERITE & SMITHSONITE

Oleh :
Kelompok 10

Siraj 111.190.111
Wahyu 111.190.059
Andre 111.190.108
Intan 111.190.123
Muslim 111.190.136
Hasbi 111.190.137

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


SIE KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN POSTER MINERAL

Diajukan sebagai Laporan Poster Mineral, sebagai salah satu tugas akhir,
dan syarat kelulusan praktikum Kristalografi dan Mineralogi tahun ajaran
2019/2020.

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas


Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
DISUSUN OLEH

Siraj 111.190.111
Wahyu 111.190.059
Andre 111.190.108
Intan 111.190.123
Muslim 111.190.136
Hasbi 111.190.137

Disahkan Oleh

Asisten Laboratorium Kristalografi Mineralogi

LABORATORIUM BAHAN GALIAN


SIE KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena kami
masih diberi kesehatan untuk dapat mengerjakan laporan Poster Mineral
2019 ini. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas akhir dalam
kegiatan praktikum Kristalografi dan Mineralogi, Program Studi Teknik
Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah


membantu menyelesaikan laporan Poster Mineral 2019. Tanpa mengurangi
rasa hormat kepada semua pihak yang tidak dapat ditulis satu per satu.
1. Seluruh asisten Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.
2. Asisten Pembimbing kelompok 10 (M Ghifary Askaria), yang
telah memberikan bimbingan pada kelompok 10 dalam
mengerjakan laporan ini.
3. Kelompok 10 (Siraj, Wahyu, Andre, Intan, Muslim dan Hasbi)
yang telah membantu dalam pengerjaan laporan.
4. Seluruh teman Geologi 2019, yang telah banyak membantu dalam
pengerjaan laporan ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yang nantinya akan dapat jadikan sebagai bahan masukan demi
kebaikan serta kesempurnaan isi sekaligus informasi pada laporan ini. Kami
berharap laporan yang ini dapat bermanfaat untuk para pembaca
Yogyakarta, 17 November 2019

Kelompok 10
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 6
I.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 6
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Mineralogi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik
dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan antara lain mempelajari tentang
sifat-sifat fisik, kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya, dan kegunaannya. Sedangkan
Mineral adalah benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimiawi pada batas tertentu dan mempunyai
susunan atom yang teratur.
Berdasarkan susunan kimia, maka mineral-mineral yang terdapat di alam dapat
diklasifikasikan menjadi delapan golongan, yaitu: Silikat, Oksida, Sulfida, Sulfat,
Karbonat, Halida, Fosfat, dan Native Eelement.
Mineral yang akan dibahas pada laporan ini adalah mineral Sphalerite (ZnS)
dan Smithsonite (ZnCO3). Mineral Sphalerite merupakan golongan mineral sulfida,
karena memiliki gugus anion S2-. Sedangkan mineral Smithsonite diklasifikasikan ke
dalam golongan mineral karbonat karena memiliki gugus anion CO32-. Kedua mineral
ini sama-sama mengandung unsur Zn, sehingga kedua mineral ini dapat digunakan
dalam bidang industri.

I.2 Dasar Teori


I.2.1 Pengertian Mineral

Pengertian Mineral menurut beberapa ahli:


L.G. Berry & B. Mason, 1959
“Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk
secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan
mempunyai atom yang tersusun secara teratur”.
D.G.A Whitten dan J.R.V Brooks, 1972
“Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai
komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik”.
A.W.R Potter dan H. Robinson, 1977
“Mineral adalah suatu zat atau bahan yang homogen mempunyai komposisi kimia
tertentu atau dalam batas-batas tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk
di alam dan bukan hasil suatu kehidupan”.

Mineral-mineral dibedakan sifat fisiknya berdasarkan :


Golongan Mineral:
1). Mineral Silikat
90% mineral pembentuk batuan adalah golongan mineral ini.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud Penelitian: untuk memenuhi persyaratan tugas presentasi poster
praktikum kristalografi dan mineralogi maka dibuatlah laporan ini.
Tujuan Penelitian guna mengetahui:
1. guna mengetahui lebih dalam tentang mineral sphalerite dan
smithsonite\
2. Guna mengetahui Genesa dan setting tektonik sphalarite dan
smithsonite\
3. Guna mengetahui deskripsi mineral sphalerite dan smithsonite\
4. Guna mengetahui persebaran mineral sphalerite dan smuthsonite
di Indonesia
5. Guna mengetahui cara penambangan dan eksplorasi mineral
sphalerite dan smithsonnite
6. Guna mengetahui kegunaan mineral sphalerite dan smitsonite
BAB II
PEMBAHASAN

II.I GENESA DAN SETTING TEKTONIK


II.I.I .GENESA
Banyak mineral yang diketahui mengkristal dari larutan panas
yang disebut hidrotermal. Mineral dapat berasal langsung dari
intrusi magma yang membeku dan terbawa dalam konstituen biji
yang berasal dari komponen magma yang dapat larut. Hidrotermal
juga dapat dibentuk ketika sirkulasi air tanah menyentuh batu yang
dipanaskan atau intrusi panas.

Gambar 1.1

II.I.II. SETTING TEKTONIK


Mineral terbentuk melalui setting tektonik akibat adanya
pergerakan lempeng secara konvergen pada zona subduksi. Pada
zona subduksi terjadi tumbukan antara lempeng samudera dengan
lempeng benua. Kepadatan material pada kerak benua lebih tinggi
disbanding kepadatan material pada kerak benua dan elemen-
elemen zat pada kerak samudera lebih berat disbanding elemen-
elemen zat pada kerak benua, saat lempeng tektonik ini
bertumbukan maka akan terjadi penunjaman dimana lempeng yang
berat jenisnya lebih tinggi atau massanya lebih besar akan
menunjam ke bawah lempeng yang lebih ringan.

Gambar 1.2

Sumber: https://opini.id/opinistory/read-4957/karakteristik-zona-
subduksi-penyebab-gempa
Gambar 1.3 Gambar
1.4
NO DESKRIPSI MINERAL SPHALERITE
MINERAL
1 WARNA COKLAT MUDA
2 SISTEM KRISTAL ISOMETRIK/REGULER
DAN PERAWAKAN DAN KRISTAL EUHEDRAL
3 KILAP KILAP LOGAM
4 KEKERASAN 3,5-4 SKALA MOHS
5 GORES PUTIH
6 BELAHAN/PECAHAN PERFECT/CONCHOIDAL
7 TENACITY BRITTLE
8 BERAT JENIS 4,096
9 KEMAGNETAN PARAMAGNETIK
10 DERAJAT TRANSPARANT
KETRANSPARAN
11 SIFAT KHAS
12 NAMA SPHALERITE/(ZnFe)S)
MINERAL/RUMUS
KIMIA
13 KEGUNAAN DIAMBIL ZINK NYA UNTUK
Gambar 1.6

NO DESKRIPSI MINERAL SMITHSONITE


MINERAL
1 WARNA HIJAU
2 SISTEM KRISTAL TRIGONAL
DAN PERAWAKAN DAN
3 KILAP KILAP KACA
4 KEKERASAN 4 SKALA MOHS
5 GORES PUTIH
6 BELAHAN/PECAHAN PERFECT/SUBCONCHOIDAL
7 TENACITY BRITTLE
8 BERAT JENIS 4,096
9 KEMAGNETAN DIAMAGNETIK
10 DERAJAT TRANSPARANT
KETRANSPARAN
11 SIFAT KHAS
12 NAMA SMITHSONITE/(ZnCO3)
MINERAL/RUMUS
KIMIA
13 KEGUNAAN SEBAGAI CAMPURAN LOGAM
II.3 PENYEBARAN MINERAL SPHALERITE DAN SMITHSONITE DI INDONESIA
1. MINERAL SPHALERITE
BARITO SUMBAWA
PONOROGO
BANTEN
WONOGIRI

2. MINERAL SMITHSONITE

HALMAHERA
SUMATERA SELATAN
BARAT MALUKU
SELATAN
II.4 EXPLORASI & PENAMBANGAN MINERAL SPHALERITE DAN
SMITHSONITE
Terdapat dua metode dalam penamangan mineral sphalerite dan smithsonite:
1. Penambanga Tertutup(subsurface)
Penambangan tertutup adalah penambangan yang dilakukan di
bawah tanah baik
Di lapisan atau vena. Penambangan tertutup digunakan dengan
membuat sumur secara vertikal atau secara horizontal. Pada
kedalaman yang besar, sumur vertikal
lebih ekonomis karena lebih langsung.

Sumber :
https://taniadaniablog.wordpress.com/2017/03/15/poten
si-bahaya-di-tambang-bawah-tanah/
2. Penambangan Terbuka(Surface)
Penambangan terbuka adalah penambangan yang dilakukan di atas
permukaan bumi dengan parameter yang lebih terlihat dan lebih
dikenal daripada di bawah tanah.

Sumber :http://geologiststudy.blogspot.com/2014/04/metode-
tambang-terbuka-open-pit-mining_16.html
BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari isi pembahasan, yaitu :
a. Mineral Sphalerite ((Zn,Fe)S) dan mineral Smithsonite (ZnCO3)
terbentuk dari proses hidrothermal dan dipengaruhi oleh aktivitas
magmatisme.
b. Sphalerite ((Zn,Fe)S) merupakan mineral yang termasuk dalam
golongan mineral sulfida karena memiliki unsur S dalam rumus
kimianya sedangkan Smithsonite (ZnCO3) merupakan mineral yang
termasuk dalam golongan mineral karbonat dengan adanya unsur
CO3 dalam rumus kimianya.
c. Mineral Sphalerite ((Zn,Fe)S) dan mineral Smithsonite (ZnCO3)
dapat ditambang dengan metode penambangan terbuka (surface)
atau dengan metode penambangan tertutup (subsurface). Mineral
Sphalerite ((Zn,Fe)S) dan mineral Smithsonite (ZnCO3) sama-sama
memiliki kegunaan yang sama, yaitu diambil kandungan zinc atau
sengnya yang digunakan untuk fabrikasi komponen baja dan
proteksi korosi pada baja.

III.2 SARAN
1. Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan maupun referensi pengetahuan
mengenai mineral Sphalerite dan Smithsonite. Namun, kritik dan saran
yang membangun dari asisten laboratorium dan semua pihak sangat
diharapkan, mengingat masih banyak hal-hal yang belum bisa diuraikan
lebih mendalam dalam laporan ini.
2. Dalam pengerjaan tugas sebaiknya lebih diperpanjang jangka waktu
pengerjaannya.
3. Penambahan sarana dan prasarana laboratorium agar semakin lengkap dan
lebih menunjang kegiatan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai