Anda di halaman 1dari 49

Biotermal

Keperawatan
By Dr. Joni Haryanto, S.Kp.,Ns., M.Si.

Disampaikan Pada Kuliah dengan Metode


Ceramah dan Evidence Base Learning
11/16/20 D 3 Keperawatan
Pengertian Termodinamika
Pengertian Menurut Bahasa
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani,
yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic
yang berarti perubahan.

Pengertian Secara Umum


Secara umum mempunyai pengertian kajian
mengenai kalor (panas) yang berpindah.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Termodinamika
Cabang ilmu fisika yang mempelajari:

1. Pertukaran energi dalam bentuk:


- Kalor
- Kerja
2. Sistem
----------------Pembatas (boundary)
3. Lingkungan
11/16/20 D 3 Keperawatan
Tiga Macam Sistem
1. Sistem Terbuka:
Ada pertukaran massa dan energi sistem dengan
lingkungannya.
Misal : lautan, tumbuh-tumbuhan
2. Sistem Tertutup
Ada pertukaran energi tetapi TIDAK terjadi pertukaran
massa sistem dengan lingkungannya.
Misalnya: Green House ada pertukaran kalor tetapi tidak
terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terisolasi :
TIDAK ada pertukaran massa dan energi sistem dengan
lingkungan.
Misalnya: Tabung gas yang terisolasi.
11/16/20 D 3 Keperawatan
Sifat Pembatas
Pembatas adiabatik: tidak ada
pertukaran kalor antara sistem dan
lingkungan
Pembatas tegar: tidak ada kerja baik
dari sistem terhadap lingkungan ataupun
dari lingkungan terhadap sistem

11/16/20 D 3 Keperawatan
Usaha Luar
 Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor
ditambahkan (dipanaskan) atau kalor
dikurangi (didinginkan) terhadap sistem.
 Jika kalor diterapkan kepada gas yang
menyebabkan perubahan volume gas, usaha
luar akan dilakukan oleh gas tersebut.
 Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume
berubah dari volume awal V1 menjadi volume
akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan
sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan
volumenya.

11/16/20 D 3 Keperawatan
𝑾 = 𝒑∆𝑽 = 𝒑(𝑽𝟐 − 𝑽𝟏 )

Secara umum, usaha dapat dinyatakan


sebagai integral tekanan terhadap perubahan
volume yang ditulis sebagai

𝑽𝟏

𝑾 = න 𝒑 𝒅𝑽
𝑽𝟏

11/16/20 D 3 Keperawatan
Energi Dalam (U)
 Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu
dikatakan memiliki energi dalam.
 Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas
tersebut dan merupakan sifat mikroskopik
gas tersebut.
 Meskipun gas tidak melakukan atau
menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki
energi yang tidak tampak tetapi terkandung
dalam gas tersebut yang hanya dapat
ditinjau secara mikroskopik.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Lanjutan
 Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas
partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak
yang acak.
 Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-
rata dari seluruh partikel yang bergerak.
 Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas.
 Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah
keseluruhan energi kinetik dan potensial yang
terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di
dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik.
 Energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
 Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan
menyebabkan perubahan energi dalam gas.
11/16/20 D 3 Keperawatan
Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan
sebagai untuk gas monoatomik

𝟑
∆𝑼 = 𝒏𝑹∆𝑻
𝟐

untuk gas diatomik

𝟓
∆𝑼 = 𝒏𝑹∆𝑻
𝟐
11/16/20 D 3 Keperawatan
Usaha (W)
 Usaha alias kerja merupakan proses
perpindahan energi melalui cara-cara
mekanis.
 Usaha dalam gerak translasi :
𝑾 = 𝑭. 𝒔

 Usaha dalam gerak rotasi: 𝑾 = 𝝉. 𝜽


 Usaha pada termodinamika :
𝑾 = 𝒑∆𝑽 = 𝒑(𝑽𝟐 − 𝑽𝟏 )
11/16/20 D 3 Keperawatan
Kalor (Q)
 Kalor mengalir dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah,
dan akan berhenti hingga suhu kedua
benda sama.
 Kalor bukanlah suatu jenis energi,
melainkan energi yang berpindah.
 Jadi dapat disimpulkan bahwa kalor
adalah energi yang berpindah akibat
adanya perbedaan suhu.
11/16/20 D 3 Keperawatan
Proses-proses Termodinamika Gas
a. Proses isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas pada
tekanan tetap. Persamaan keadaan untuk proses isobarik
adalah

V V2 V1
C 
T atau T2 T1
Ini adalah hukum Gay Lussac. Sedangkan
rumus usahanya adalah
W  pΔΔ  p(V  V )
11/16/20 2 1 D 3 Keperawatan
b. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan gas pada
volum tetap. Persamaan keadaan untuk proses
isokhorik adalah
pV  C
T
karena V tetap maka :
p p 2 p 1
C 
T atau T2 T1

11/16/20 D 3 Keperawatan
c. Proses isotermal
Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu
konstan, proses ini dinamakan proses isotermik.
Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak
terjadi perubahan energi dalam dan berdasarkan
hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama
dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W ).
Persamaan keadaan untuk proses isokhorik adalah
pV
C
T , karena T tetap maka :

p V p V
pV  C atau
2 2 1 1
11/16/20 D 3 Keperawatan
d. Proses adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan
sistem tanpa adanya kalor yang masuk ke atau
keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0.

γ
PV  tetap atau PV   P V 
11 2 2

TV ( 1)  tetap atau

T V ( 1)  T V ( 1)
11 2 2
11/16/20 D 3 Keperawatan
Hukum I Termodinamika
 Jika kalor diberikan kepada sistem, volume
dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas).
 Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem,
volume dan suhu sistem akan berkurang
(sistem tampak mengerut dan terasa lebih
dingin).
 Prinsip ini merupakan hukum alam yang
penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Lanjutan

 Sistem yang mengalami perubahan volume


akan melakukan usaha dan sistem yang
mengalami perubahan suhu akan mengalami
perubahan energi dalam.
 Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha
dan mengalami perubahan energi dalam.
 Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan
energi dalam termodinamika atau disebut
hukum I termodinamika.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Hukum Ke I
Pernyataan tentang kekekalan energi dalam
sistem:
∆U = Q – W
Perubahan energi dalam (∆U) sistem = kalor (Q)
yang ditambahkan ke sistem dikurangi dengan
kerja yang dilakukan olehsistem.
Pada sistem terisolasi Q = 0 dan W = 0
tidak ada perubahan energi dalam.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Contoh soal:
Kalor sebanyak 1000 J ditambahkan ke sistem
sementara
kerja dilakukan pada (terhadap) sistem sebesar 500 J.
Berapa perubahan energi dalam sistem?
Jawab = ∆U = Q – W = ( + 1000 K ) – (-500 J)
= 1500 J.

Perhatikan bahwa HK 1 dalam bentuk ∆U = Q – W


Q positip : KALOR DITAMBAHKAN KE SISTEM
Q negatip: KALOR DILEPASKAN OLEH SISTEM
W positip KERJA DILAKUKAN OLEH SISTEM
W negatip KERJA DILAKUKAN PADA SISTEM

11/16/20 D 3 Keperawatan
Secara matematis, hukum I termodinamika
dituliskan sebagai
𝑸 = 𝑾 + ∆𝑼
Secara sederhana, hukum I termodinamika
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan
(atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda
(krupuk) akan mengembang atau bertambah
volumenya yang berarti melakukan usaha W dan
benda (krupuk) akan bertambah panas yang
berarti mengalami perubahan energi dalam ∆𝑼
11/16/20 D 3 Keperawatan
Hukum II Termodinamika

Formulasi Kelvin-Planck menyatakan bahwa


tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja pada suatu siklus yang
semata-mata mengubah energi panas yang
diperoleh dari suatu sumber pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Lanjutan

Hukum kedua termodinamika juga


menjelaskan bahwa kalor mengalir secara
spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah dan tidak pernah secara
spontan mengalir ke arah yang sebaliknya.

Sesuai dengan Formulasi Clausius yang


menyatakan bahwa “Tidak mungkin untuk
membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
semata-mata memindahkan energi panas dari
suatu benda dingin ke benda panas.”
11/16/20 D 3 Keperawatan
Hukum II Termodinamika
• Jika tidak ada kerja dari luar, panas tidak dapat
merambat secara spontan dari suhu rendah ke
suhu tinggi (Clausius)
• Proses perubahan kerja menjadi panas merupakan
proses irreversible jika tidak terjadi proses lainnya
(Thomson-Kelvin-Planck)
• Suatu mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya
mengambil energi dari suatu sumber suhu tinggi
kemudian membuangnya ke sumber panas tersebut
untuk menghasilkan kerja abadi
(Ketidakmungkinan mesin abadi)

11/16/20 D 3 Keperawatan
ENTROPI :
Hukum Ke II DERAJAT
KETIDAKATURAN
HK I kekekalan energi
HK II menyatakan arah reaksi sistem.
HK II dapat dinyatakan dalam berbagai
bentuk.
Kalor mengalir secara alami dari
benda panas ke benda dingin; kalor
tidak mengalir secara spontan dari
benda dingin ke panas
Banyak proses yang irreversible:
1) Campurkan kopi dan gula lalu kocok,
keduanya menyatu akan tetapi
seberapapun anda kocok kembali
keduanya tidak memisah lagi.
2) Pecahan gelas tidak kembali ke bentuk
utuhnya.
Proses alamiah cenderung menuju
ketidakteraturan
11/16/20 (entropi maximum)!D 3 Keperawatan
Mesin Pemanas
HK II : Pada suatu mesin siklik tidak mungkin kalor
yang diterima mesin diubah semuanya menjadi
kerja. Selalu ada kalor yang dibuang oleh mesin.

W
Reservoar panas Efisiensi: η= = 1 −Qo
Qi
Qi Qi
Sebuah mesin mobil memiliki
efisiensi 20 persen dan
W
menghasilkan kerja rata-rata
20.000 J. Tentukan berapa
Qo besar kalor yang dibuang dari
Reservoar dingin mesin ini perdetik?

Jawab: 80.000 J
11/16/20 D 3 Keperawatan
Mesin Carnot (Ideal)
Menurut Carnot siklus mesin pemanas harus reversibel(dapat
balik) dan tidak terjadi perubahan entropi. Ini adalah idealisasi
karena kenyataannya kalor tidak seluruhnya diubah menjadi
kerja (ada yang hilang dalam bentuk gesekan/turbulensi)

Efisiensi (n) mesin bergantung


pada selisih suhu kedua reservoir :

Contoh: Sebuah mesin Carnot


bekerja pada suhu 27oC dan
327oC. Tentukan efisiensi
mesin tersebut!

11/16/20 D 3 Keperawatan
MESIN PENDINGIN

Merupakan kebalikan
Reservoar panas dari mesin pemanas.

Q2
Q1=kalor masuk tandon (resevoir)
Q2=kalor keluar tandon
W W= kerja yang ditambahkan ke sistem
Q2=Q1+W
Q1 Coefficient of Performance ukuran
kerja sistem didefinisikan sebagai
Reservoar dingin
(COP)= Q1/W X 100%

Sebuah mesin pendingin bekerja dengan daya sebesar 200W.


Jika kalor yang dibuang direservoar panas tiap sekonnya
adalah 250 J, tentukan koefisien performansi dari mesin
tersebut!
11/16/20 D 3 Keperawatan
Mesin Carnot
 Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotesis
yang beroperasi dalam siklus yang disebut
siklus Carnot.
 Sebuah siklus termodinamika terjadi ketika
suatu sistem mengalami rangkaian keadaan
yang berbeda dan akhirnya kembali keadaan
semula.
 Dalam siklus ini, sistem dapat melakukan
usaha terhadap lingkungannya, sehingga
disebut mesin kalor.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Mesin Carnot
Perumusan Carnot menyatakan bahwa
sebuah mesin nyata (real) yang beroperasi dalam
suatu siklus pada temperatur dan tidak
TH mungkin
TC
melebihi efisiensi mesin Carnot.

𝚫𝑾 𝑻𝒄
𝜼= =𝟏−
𝚫𝑸𝑯 𝑻𝑯

11/16/20 D 3 Keperawatan
Kapasitas Kalor Gas

Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yg


diperlukan untuk menaikkan temperatur
dari suatu sampel bahan sebesar 1K.

Mesin Carnot adalah salah satu mesin reversible


yang menghasilkan daya paling ideal. Mesin ideal
memiliki efisiensi maksimum yang mungkin
dicapai secara teoritis

11/16/20 D 3 Keperawatan
 Mesin Kalor
• Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan
kalor/panas untuk melakukan usaha/kerja.

• Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:

1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi


dari suatu tempat yang disebut reservoar panas.

2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh


working substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang
secara aktual melakukan kerja (e.g., campuran bensin-udara
dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih
rendah dari temperatur input ke suatu tempat yang disebut
reservoar dingin.

11/16/20 D 3 Keperawatan
Skema Mesin Kalor
Gambar ini melukiskan skema
mesin kalor.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H
menyatakan hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor
yang dibuang, dan subscript C
merepresentasikan cold
reservoir.

11/16/20
W merepresentasikan
D 3 Keperawatan
kerja yang
Ketika sebuah sistem melakukan
proses siklus maka tidak terjadi
perubahan energi dalam pada
sistem. Hukum I termodinamika:

U  Q  W
0  Q W
Q W

Q  QH  QC  QH  QC

W  Q  QH  QC
W  QH  QC
11/16/20 D 3 Keperawatan
Mesin Kalor ….
• Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin kalor
harus menghasilkan jumlah kerja yang besar dan kalor input yang
kecil. Karenanya, efisiensi, e, dari suatu mesin kalor didefinisikan
sebagai perbandingan antara kerja yang dilakukan oleh mesin W
dengan kalor input QH:
(1)
Kerja yg dilakukan W
e 
Inputdikonversikan
• Jika kalor input semuanya panas Qmenjadi
H kerja, maka
mesin akan mempunyai efisiensi 1.00, karena W = QH;
dikatakan mesin ini memiliki efisiensi 100%, idealnya demikian.
Tetapi hal tersebut tidak mungkin QC tidak sama dengan nol

11/16/20 D 3 Keperawatan
Mesin Kalor
• Sebuah mesin, harus mengikuti
prinsip konservasi energi. Sebagian
dari kalor input QH diubah menjadi
kerja W, dan sisanya QC dibuang ke
cold reservoir. Jika tidak ada lagi
kehilangan energi dalam mesin, maka e
W
prinsip konservasi energi: QH

Q H = W + QC

W  QH  QC
W
e
QH

QH  QC QC
e  1
QH QH
11/16/20 D 3 Keperawatan
Contoh 1: An Automobile Engine
• Sebuah mesin mobil memiliki efisiensi 22.0%
dan menghasilkan kerja sebesar 2510 J. Hitung
jumlah kalor yang dibuang oleh mesin itu.

• Solusi

W  1 
QC  QH  W   W  2510 J   1  8900 J
e  0.22 

11/16/20 D 3 Keperawatan
Santai dulu ahhhh…
Asik euyyy….

Abis kul termo


istirahat dulu ahhh….
aku juga sistem lho..

11/16/20 D 3 Keperawatan
Penutup

Banyak sekali terapan hukum-hukum


termodinamika dalam berbagai bidang
seperti ilmu lingkungan, otomotif, ilmu
pangan, ilmu kimia dll.
Untuk dapat diaplikasikan dalam berbagai
bidang tersebut perlu pendalaman lebih
lanjut.
Pada pertemuan selanjutnya akan
disampaikan materi tentang listrik statik
11/16/20 D 3 Keperawatan
Contoh Soal dan Pembahasan
• Soal No. 1
• Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm,
tentukan usaha luar gas tersebut!
• (1 atm = 1,01 x 105 Pa)
• Pembahasan
• Data :
• V2 = 4,5 m3 V1 = 2,0 m3 P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
• Isobaris → Tekanan Tetap
• W = P (ΔV)
• W = P(V2 − V1)
• W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule

11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 2
• 1,5 m3 gas helium yang bersuhu 27C dipanaskan secara isobarik sampai 87C. Jika
tekanan gas helium 2 x 105 N/m2, gas helium melakukan usaha luar sebesar….
• Data :
• V1 = 1,5 m3
• T1 = 27C = 300 K T2 = 87C = 360 K
• P = 2 x 105 N/m2 W = PΔV
• Mencari V2 :
• V2/T2 = V1/T1
• V2 = ( V1/T1 ) x T2 = ( 1,5/300 ) x 360 = 1,8 m3
• W = PΔV = 2 x 105(1,8 − 1,5) = 0,6 x 105 = 60 x 103
= 60 kJ

11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 3
• 2000/693 mol gas helium pada suhu tetap 27C
mengalami perubahan volume dari 2,5 liter menjadi
5 liter. Jika R = 8,314 J/mol K dan ln 2 = 0,693
tentukan usaha yang dilakukan gas helium!

• Data :
• n = 2000/693 mol
• V2 = 5 L V1 = 2,5 L
• T = 27C = 300 K
• Usaha yang dilakukan gas :
• W = nRT ln (V2 / V1)
• W = (2000/693 mol) ( 8,314 J/mol K)(300 K) ln ( 5
L / 2,5 L )
• W = (2000/693) (8,314) (300) (0,693) = 4988,4 joule
11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 4
• Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K,
untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika mesin
menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K,
maka usaha yang dihasilkan adalah….

• Pembahasan
• η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
• Hilangkan saja 100% untuk memudahkan perhitungan :
• η = ( 1 − 400/600) = 1/3
• η = ( W / Q1 )
• 1/3 = W/600
• W = 200 J

11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 5
• Diagram P−V dari gas helium yang mengalami proses
termodinamika ditunjukkan seperti gambar berikut!

Usaha yang dilakukan gas helium


pada proses ABC sebesar….

• Pembahasan
• WAC = WAB + WBC
• WAC = 0 + (2 x 105)(3,5 − 1,5) = 4 x 105 =
400 kJ

11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 6
• Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya
bersuhu 400 K akan mempunyai efisiensi 40%. Jika
reservoir panasnya bersuhu 640 K, efisiensinya…..%
• Pembahasan
• Data pertama: η = 40% = 4 / 10 Tt = 400 K
• Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100 %
untuk mempermudah perhitungan:
• η = 1 − (Tr/Tt) 4 / 10 = 1 − (Tr/400) (Tr/400) = 6 / 10
• Tr = 240 K
• Data kedua : Tt = 640 K Tr = 240 K (dari hasil perhitungan
pertama)
• η = ( 1 − Tr/Tt) x 100% η = ( 1 − 240/640) x 100%
• η = ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%
11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 7
• Perhatikan gambar berikut ini!
• Jika kalor yang diserap reservoir suhu tinggi adalah 1200 joule, tentukan
:
• a) Efisiensi mesin Carnot b) Usaha mesin Carnot
• Pembahasan
a) Efisiensi mesin Carnot
• Data :
• Tt = 227oC = 500 K Tr = 27oC = 300 K
• η = ( 1 − Tr/Tt) x 100%
• η = ( 1 − 300/500) x 100% = 40%
b) Usaha mesin Carnot
• η = W/Q1 4/10 = W/1200
• W = 480 joule

11/16/20 D 3 Keperawatan
• Soal No. 8
• Suatu gas ideal mengalami proses siklus
seperti pada gambar P − V di atas. Kerja
yang dihasilkan pada proses siklus ini
adalah….kilojoule.
• Pembahasan
• W = Usaha (kerja) = Luas kurva siklus =
Luas bidang abcda
• W = ab x bc
• W = 2 x (2 x 105) = 400 kilojoule
11/16/20 D 3 Keperawatan
11/16/20 D 3 Keperawatan
THANK YOU!
We hope you enjoyed our presentation

By Joni Haryanto

11/16/20 D 3 Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai