Anda di halaman 1dari 13

BUKU FISIKA DASAR

PERTEMUAN 15

A. PENDAHULUAN TERMODINAMIKA

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu thermos yang berarti panas dan
dynamite yang berarti perubahan. Dengan demikian termodinamika didefiniskan sebagai ilmu
cabang fisika yang mempelajari perubahan energi dari suatu bentuk ke bentuk lain, terutama
perubahan energi panas ke dalam bentuk energi lain, serta hubungan antara kalor dan energi
mekanik. cabang fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh kalor dan
usaha. Dalam termodinamika gas, Saudara mempelajari tentang perubahan energi dalam suatu
gas dan faktor-faktor yang mempengaruhi energi dalam. Termodinamika juga melibatkan usaha
yang melakukan dan kalor yang disuplai atau hilang daru suatu gas.
Dalam termodinamika proses-proses yang terjadi selalu dinyatakan dalam variabel-variabel
termodinamika(makroskopis) seperti tekanan, volume, suhu, dan massa jenis. Misalnya untuk
memahami kelainan suatu piston dalam mesin, kita hanya memerlukan besaran seperti tekanan,
volume, suhu, dan massa jenis.
Perubahan energi dalam proses termodinamika didasarkan pada dua hukum yaitu hukum
termodinamika I yang menyatakan tentang hukum kekekalan energi dan hukum termodinamika
II yang menyatakan syarat keberlangsungan suatu proses. Pada perkuliahan fisika dasar III, kita
hanya mempelajari hukum termodinamika I
Hukum pertama termodinamika adalah bentuk lain dari hukum kekekalan energi yang
diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh sistem. Sistem didefinisikan
sebagai sejumlah zat dalam suatu wadah, yang menjadi pusat perhatian kita untuk dianalisis.,
sedangkan semua yang ada di sekitar sistem adalah lingkungan. Sistem dipisahkan dari
lingkungan oleh suatu batas sistem. Batas ini bisa tetap atau bergerak, misalnya
pengisap/piston.

Sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem dan
lingkungan disebut sistem terbuka. Sedangkan, sistem tertutup adlaah sistem yang tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara sistem dan lingkungan, tetapi masih
memungkinkan terjadinya pertukaran energi. Sistem tertutup dikatakan sebagai sistem
terisolasi bila tidak ada memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem
dan lingkungan.

TERMODINAMIKA| 28
BUKU FISIKA DASAR

B. Usaha, Kalor, dan Perubahan Energi Dalam pada Termodinamika

1. Usaha
Perhatikan sebuah sistem tabung yang berisi
gas dengan piston penutup yang memiliki luas
penampang A dan dapat bergerak. Tekanan dalam
sistem dijaga tetap oleh tekanan atmosfer dan
berat pengisap, proses yang terjadi pada tekanan
tetap disebut proses isobarik. Bila tabung
dipanaskan, maka tampak pengisap berpindah
atau bergerak sejauh ∆s ke atas dan berhenti pada
kedudukan baru, seperti yang ditunjukkan gambar.
Perpindahan kedudukan pengisap disebabkan oleh
usaha yang dilakukan gas (sistem) terhadap
pengisap, sehingga usaha dapat dihitung dari
persamaan: , dengan adalah gaya dan
∆s adalah perpindahan.
Dalam termodinamika, Gaya ditimbulkan oleh tekanan gas yang bekerja pada bagian
bawah pengisap yang besarannya , sehingga

Bila merupakan perubahan volume gas , sehingga dirumuskan,

Dengan,
W = usaha yang dilakukan oleh gas (Joule)
p = tekanan gas (N/m2 atau Pascal)
= volume gas awal (m3)
= volume gas akhir (m3)
Usaha

Catatan:
Persamaan diatas konsisten dengan perjanjian tanda bahwa jika sistem melakukan usaha
pada lingkungan sehingga sistem memuai (V2 > V1), yang berarti ∆V = V2 – V1 bertanda
positif, maka usaha bertanda positif. Sebaliknya, ketika lingkungan melakukan usaha pada
sistem sehingga sistem dimampatkan/di-press (V2 < V1), yang berarti ∆V = V2 – V1 bertanda
negatif, maka usaha bertanda negatif.

Konversi Satuan yang perlu Saudara ingat:

1 atm ≈ 1,0 × 105 Pa

1L = 1 dm3 = 10-3 m3

TERMODINAMIKA| 29
BUKU FISIKA DASAR

CONTOH KASUS

Usaha pada Tekanan Tetap


1. Gas dengan volume 0,3 liter dipanaskan pada tekanan tetap 2,0 atm sehingga
volumenya menjadi 0,8 liter. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas.

Jawab:
Volume awal V1 = 0,3 L, Volume akhir V2 = 0,8 L, tekanan gas dipertahankan 0,2 atm.
Sehingga,
∆V = 0,8 L – 0,3 L = 0,5 L = 0,5 × 10-3 m3
= 0,2 atm = 0,2 × 105 Pa
Usaha yang dilakukan gas terhadap lingkungan:
W = p ∆V = 0,2 × 105 . 0,5 × 10-3 = 10 Joule.

Formula W = p ∆V hanya dapat digunakan untuk menghitung usaha gas pada tekanan tetap
(proses isobarik). Jika tekanan gas berubah, usaha W harus dihitung dengan cara integral. Secara
umum dihitung dengan persamaan integral berikut.
Rumus Umum Usaha gas,

Usaha yang dilakukan oleh (atau pada ) sistem sama dengan luas daerah di bawah grafik p-
V dengan batas volume awal sampai dengan volume akhir.

TERMODINAMIKA| 30
BUKU FISIKA DASAR

CONTOH KASUS

Suatu gas dalam wadah silinder tertutup mengalami proses seperti yang
ditunjukkan pada gambar di samping berikut, tentukan usaha yang dilakukan gas:
(a) Dari keadaan A ke B
(b) Dari keadaan B ke C
(c) Dari keadaan C ke A
(d) Dari keadaan A kembali ke A melalui B dan C
(e) Usaha total yang dilakukan

Jawab:

(a) Usaha dari A ke B


Untuk menghitung usaha dari A ke B adalah menghitung luas trapesium A-A’-C’-B
WAB = ½ (1 + 5). 105 Pa × 3 10-3 m3
= 900 Joule
(b) Usaha dari B ke C
Karena tidak membentuk luasan, maka WBC = 0 Joule

(c) Usaha dari C ke A


Untuk menghitung usaha dari C ke A adalah menghitung luas persegi panjang C-A-A’-C’
WCA = −1. 105 Pa × (− 3 .10-3 m3)
= − 300 Joule (karena terjadi penurunan volume, maka usaha bernilai negatif)
(d) keadaan A kembali ke A melalui B dan C
W ABCA = WAB + WBC + WCA
= 900 + 0 – 300 = 600 Joule
(e) Menghitung Usaha total yang dilakukan:
Untuk menghitung luas total yang dilakukan sistem adalah menghitung luas daerah
yang dimuat oleh siklus ABC (bentuk segitiga):
Wtotal = ½ × Luas alas × Tinggi
= ½ × 3.10-3 m3 × 4. 105 Pa = 600 Joule

Apa yang bisa Saudara Simpulkan?

TERMODINAMIKA| 31
BUKU FISIKA DASAR

2. Kalor
Kalor yang diserap (atau diberikan) oleh sistem dapat dihitung dari rumus kalor yang telah
Saudara pelajari, yaitu
atau
Dengan c adalah kalor jenis dan C adalah kapasitas kalor.

3. Perubahan Energi Dalam


Energi dalam adalah energi yang tidak tampak dari luar, energi dalam berkaitan dengan
aspek mikroskopik zat. Kita ketahui, bahwa setiap zat terdiri dari atom-atom atau molekul-
molekul yang bergerak terus menerus. Dengan gerakan ini, zat memiliki energi kinetik. Antara
molekul-molekul zat juga terdapat gaya yang disebut gaya antarmolekul sehingga memiliki
energi potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan dengan atom-
atom atau molekul-molekul zat disebut energi dalam.
Energi dalam adalah suatu sifat mirkroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur secara
langsung. Yang dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan energi dalam (notasi
∆U), yaitu ketika sistem berubah dari keadaan awal ke keadaan akhir.
Perubahan energi dalam, ∆U = U2 – U1

Formulasi energi dalam:


(a) Gas Monoatomik,
(b) Gas diatomik,
Dengan,
N = jumlah molekul
n = besar mol
k = tetapan Bolzmann (1,38 × 10-23 J/K)
R = tetapan umum gas (8,31 J/mol atau 8310 J/kmol)
Tentu saja perubahan energi dalam ∆U untuk sistem yang berubah dari suhu awal T 1 ke
suhu akhir T2 dapat dinyatakan:
(a) Gas Monoatomik,
(b) Gas diatomik,
Dari persamaan-persamaan di atas, dengan jelas menunjukkan bahwa perubahan energi
dalam sistem hanya bergantung pada suhu awal dan suhu akhir. Dengan kata lain, perubahan
energi dalam hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem, tidak bergantung
pada lintasan yang ditempuh sistem untuk mencapai keadaan itu. Karena itu, energi dalam
termasuk fungsi keadaan.

C. Proses-Proses Termodinamika
Keadaan suatu gas dapat dilukiskan pada grafik p-V. Dalam bagian ini kita membahas empat
macam proses termodinamika: isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik. Sebelumnya, kita
harus berpegangan pada hukum Boyle-Gay Lussac yang menyatakan

TERMODINAMIKA| 32
BUKU FISIKA DASAR

1. Proses Isobarik ( P = tetap)


Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap. Hukum Boyle-
Gay Lussac menjadi

Sedangkan rumus usahanya menjadi:

2. Proses Isokhorik ( V = tetap)


Proses isokhorik atau isovolumik adalah proses perubahan gas pada volume tetap. Hukum
Boyle-Gay Lussac menjadi

Dalam proses ini gas tidak mengalami perubahan volume V 1=V2 sehingga ∆V = 0. Sehingga
usaha yang dilakukan gas pada proses ini adalah

3. Proses Isotermal ( T = tetap)


Proses isotermal adalah proses perubahan gas pada suhu tetap. Dari Hukum Boyle-Gay
Lussac sebelumnya menjadi

Dari persamaan gas ideal telah kita peroleh , sehingga

TERMODINAMIKA| 33
BUKU FISIKA DASAR

Dengan kalkulus diperoleh usaha pada isotermal:


( )

4. Proses Adiabatik ( Q = 0)
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas dimana tidak ada aliran kalor yang
masuk ke dalam sistem atau keluar sistem. Dengan kata lain, proses adiabatik Q =0.
Persamaan keadaan adiabatik,

Dengan γ > 1 adalah Tetapan Laplace, hasil perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap C P dan
kalor jenis gas pada volume tetap CV.

Tetapan laplace:

Usaha yang dilakukan gas:

, dengan pV = nRT sehingga

Pada p-V diagram dapat digambarkan sebagai berikut.

TERMODINAMIKA| 34
BUKU FISIKA DASAR

Grafik isotermal dan adiabatik seperti sama. Namun, grafik proses adiabatik leih curam dari
isotermal

UJI PEMAHAMAN 7 (Pertemuan 15a)

1. Sebuah mesin kalor kecil menjalani siklus seperti


skema di samping.
(a) berapakah usaha yang dilakukan mesin untuk
setiap siklus?
(b) Jika mesin bekerja 6 siklus per sekon, berapakah
daya keluaran mesin itu?

2. Suatu gas ideal dalam suatu wadah tertutup mengalami suatu proses yang dapat
digambarkan dalam diagram p-V sebagai berikut.

Tentukan:
(a) Usaha gas dari A ke B
(b) Usaha gas dari B ke C
(c) Usaha gas dari C ke A
(d) Usaha netto dalam satu siklus

3. Dalam sebuah mesin, rasio pemampatan 8 : 1, yang berarti bahwa setiap pemampatan
volume gas menjadi volume awal. Anggap bahan bakar bercampur udara pada suhu
350C, tekanan 1 atm dan γ = 1,4. Jika mesin dalam proses pemampatan berlangsung
secara adiabatik, berapakah
(a) Tekanan pada keadaan akhir
(b) Suhu campuran

TERMODINAMIKA| 35
BUKU FISIKA DASAR

4. Sebuah silinder mesin diesel berisi udara dengan volum 90 cm3, suhu 270C, dan tekanan
1 atm. Udara itu dimampatkan secara adiabatik sehingga volumenya menjadi 15 cm 3.
Anggap udara berlaku seperti gas ideal dengan γ = 1,4 dan 1 atm = 1 × 105 N/m2.
Perkirakan: (a) Tekanan dan (b) suhu akhir udara

5. Ketika usaha 2,00 × 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan setengah mol
suatu gas ideal monoatomik, suhu mutlaknya menjadi dua kali semua. Tentukan suhu
awal gas. Gunakan R = 8,3 J mol-1 K-1

6. Sebanyak 2,4 mol gas oksigen (O2) pada 470C dimampatkan melalui proses adiabatik,
sehingga suhu mutlaknya meningkat menjadi tiga kali semula. Berapa besar usaha yang
harus diberikan pada gas O2? (R = 8,3 J mol-1 K-1)
Catatan: O2 termasuk gas diatomik yang memiliki lima derajat kebebasan.

7. Sejumlah gas pada suhu 70C dan tekanan 1 × 105 N/m2, dimampatkan secara isotermal
sehingga volumenya menjadi sepertiga volume semula. Gas ini kemudian mengembang
secara adiabatik ke volume semula. Jika γ = 1,4, hitung suhu dan tekanan akhir gas

TERMODINAMIKA| 36
BUKU FISIKA DASAR

D. HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum pertama termodinamika merupakan prinsip kekekalan energi: energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat dikonversi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Jika
suatu sistem memperoleh energi Q dalam bentuk kalor, maka energi ini akan digunakan
untuk melakukan usaha luar W dan(atau) menambahkan energi dalam ∆U sistem. Secara
matematis dinyatakan sebagai:

Atau

Jadi, hukum pertama termodinamika sesungguhnya adalah prinsip kekekalan energi yang
diaplikasikan pada kalor, usaha, dan energi dalam.
Dalam menggunakan persamaan di atas, Saudara harus memperhatikan hal-hal berikut.
1. Semua besaran harus dinyatakan dalam satuan yang sama. Karena besaran sering
dinyatakan dalam kalori atau joule, maka perlu kita ketahui hubungan antar satuan.
1 kalori = 4,2 J
2. Q bertanda positif jika sistem menerima (menyerap) kalor dari lingkungan, dan Q
bertanda negatif jika sistem memberi (mengeluarkan/melepaskan) kalor ke
lingkungan
3. W bertanda positif jika sistem melakukan usaha atau kerja, dan W bertanda negatif jika
sistem menerima kerja atau usaha
4. ∆U bernilai positif jika energi dalam sistem bertambah dan ∆U bernilai negatif jika
energi dalam sistem berkurang.
Beberapa skema berikut mungkin bisa mempermudah Saudara memahami konsep tersebut.

Aplikasi Hukum I Termodinamika dalam Kehidupan

Apakah Saudara pernah memperhatikan pembuatan


popcorn? Biasanya popcorn dimasukkan ke dalam wadah
tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya,
wadah tertutup tersebut dipanasi dengan nyala api
kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat
biji popcorn dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika
meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong
biji popcorn cukup besar sehingga kadang tutup panci
bisa berguling.

TERMODINAMIKA| 37
BUKU FISIKA DASAR

Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar,
nyala api dan lain-lain sebagai lingkungan. Karena terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari
lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji popcorn). Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji
popcorn) memuai dan meletup sehingga bergejolak (energi dalam bertambah) mendorong penutup
panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam proses ini, keadaan popcorn
berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan volume popcorn berubah saat memuai
dan meletup. meletupnya popcorn hanya merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem
akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan lingkungan.

CONTOH KASUS

1. Suatu sistem gas menyerap panas sebesar 500 kalori dan melakukan usaha sebesar 600 J.
Berapakah perubahan energi dalam sistem?

Pembahasan:
Q = 500 kal = 500 × 4,2 J = 2100 J
W = 600 J
Perubahan energi dalam merupakan selisih antara kalor yang diserap dan usaha yang
dilakukan oleh sistem, sehingga
∆U = Q – W
= 2100 – 600 = 1500 J
Jadi perubahan energi dalamnya sebesar 1500 J

2. Tentukan perubahan energi dalam sistem apabila:


(a) Gas menyerap kalor 600 kalori dan serentak melakukan usaha 400 J
(b) Gas menyerap kalor 300 kalori dan serentak usaha 450 J dilakukan pada gas
(c) Gas mengeluarkan 1400 kalori pada volume tetap

Pembahasan:
(a) Q = 600 × 4,2 J = 2520 J
W = 400 J
∆U = Q – W
= 2520 – 400 = 2120 J

(b) Q = 300 × 4,2 J = 1260 J


W = − 450 J
∆U = Q – W
= 1260 – (– 450) = 1710 J

(c) Q = – 1400 × 4,2 J = – 5880 J


Pada volume tetap/isokhorik (∆V=0), sistem tidak melakukan usaha  W = 0
∆U = Q – W
= –5880 – 0 = –5880 J

TERMODINAMIKA| 38
BUKU FISIKA DASAR

A. HUKUM I TERMODINAMIKA PADA BERBAGAI PROSES


1. Proses Isotermal
Dalam proses isotermal berarti suhu sistem tetap sehingga tidak ada perubahan energi dalam
(∆U = 0), sebab perubahan suhu ∆T = 0, persamaan Hukum I termodinamika dirumuskan:
Q = W + ∆U
Q=W+0
Q=W= ( )

2. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik berarti volume tetap sehingga tidak ada perubahan volume sistem
(∆V=0), usaha yang dilakukan sistem menjadi W = 0. persamaan Hukum I termodinamika
dirumuskan:
Q = W + ∆U
Q = 0 + ∆U
Q = ∆U

3. Proses Isobarik
Dalam proses isobarik berarti tekanan tetap, sehingga persamaan Hukum I termodinamika
dirumuskan:
Q = W + ∆U

4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada panas/kalor yang masuk dan keluar sehingga Q = 0. Hukum I
termodinamika dirumuskan:
Q = W + ∆U
0 = W + ∆U
∆U = − W
∆U = −
Atau
∆U =

TERMODINAMIKA| 39
BUKU FISIKA DASAR

UJI PEMAHAMAN 8 (Pertemuan 15b)

1. Suatu sistem menyerap 1520 kalori dari lingkungannya dan melakukan 2450 J usaha
pada lingkungannya. Tentukan perubahan energi dalam sistem. Naik atau turunkah
suhu sistem?
2. Suatu sistem menyerap energi 2300 J dari lingkungan. Pada saat yang sama 3400 J
usaha dilakukan pada sistem. Tentukan perubahan energi dalam sistem, naik atau
turunkah suhu sistem?
3. Suatu gas memuai dari 7,0 L menjadi 8,2 L pada tekanan tetap 2,5 bar (1 bar = 10 5 Pa).
Selama pemuaian 500 J kalor ditambahkan. Tentukan perubahan energi dalam gas.
4. Suatu sistem termodinamika menjalankan suatu proses dimana energi dalam berkurang
sebesar 500 J dan serentak usaha 180 J dikerjakan pada sistem. Hitung banyak kalor
yang terlibat pada proses tersebut. Apakah kalor itu masuk ke dalam atau keluar dari
sistem?
5. Selama suatu proses termodinamika berlangsung, kalor sebanyak 6000 kalori diberikan
pada sistem. Serentak sistem melakukan usaha 4000 J. hitung perubahan energi dalam
yang dialami sistem itu (1 kalori = 4,2 J). Apakah suhu sistem naik atau turun?

TERMODINAMIKA| 40

Anda mungkin juga menyukai