Anda di halaman 1dari 77

Temperature and Heat

Minggu ke 7
(17.1) All About Energy
Energi

Energi potensial

Energi kinetik

Energi termal

Energi kimia

Energi nuklir
Transfer Energi

Terdapat 2 cara dalam transfer energi antara sistem dan lingkungan


(17.2) Work in Ideal-Gas Processes
Ideal-Gas Law

P = Pressure/Tekanan (Pa)

V = Volume (meter kubik)

N = Jumlah Partikel Gas


Untuk gas ideal, dari hukum gas K = Konstanta Boltzmann (1,380 x 10-23 J/K)
ideal PV = NkT, PV tetap
konstan melalui proses T = Temperatur/Suhu (Kelvin)
isotermal. Kurva dalam diagram
P-V yang dihasilkan oleh
persamaan PV = konstan
disebut isoterm.
Ideal-Gas Processes
● Isotermal
● Isobarik
● Isokhorik
● Isoentropik
ISOTERMAL ISOBARIK
Isoterm adalah perubahan keadaan gas Isobarik adalah proses perubahan
pada suhu yang tetap. Proses isotermal keadaan sistem pada tekanan tetap,
merupakan proses termodinamika yang P₁ = P₂.
prosesnya berjalan dan suhu gasnya
tetap, T1 = T2

ISOKHORIK ADIABATIK
Proses termodinamika yang terjadi tanpa
Isokhorik adalah proses perubahan
perpindahan panas antara sistem
keadaan sistem pada volume tetap,
termodinamika dan lingkungannya. Tidak
V₁ = V₂. seperti proses isotermal, proses adiabatik
mentransfer energi ke lingkungan hanya
sebagai kerja.
Work in Ideal-Gas
Dalam kaitannya dengan hukum pertama
termodinamika, kita dapat melihat bahwa
dengan menambahkan panas (Q) atau kerja
(W), energi internal sistem gas dapat
ditingkatkan.Selama kompresi sistem,
volume gas akan berkurang dan respons
suhunya akan meningkat dan dengan
demikian energi internal sistem juga akan
meningkat karena suhu terkait dengan
energi.Itulah sebabnya ketika gas
dikompresi, Nilai usahanya positif dan ketika
dikompresi, itu negatif.

W = ∫F(x) dx // W = p*V // W = Nilai Luasan Segitiga


(17.3) Heat
Heat

Kalor merupakan energi yang ditransfer antara


sistem dan lingkungan karena ada perbedaan
suhu

1 calorie = 1 cal = 4,186 J

(kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 g air


sebesar 1 derajat celsius)

1 food calorie = 1Cal = 1000 cal = 4186 J


(17.4) The First Law of Thermodynamics
The First Law of Thermodynamics (17.4)
“Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja.”
Three Special Ideal-Gas Processes
1. Isothermal ( = 0)

Ketika sebuah gas memiliki temperatur tetap maka energi thermalnya juga tidak berubah .
Pada kasus ini W+Q=0
2. Isokhorik (W=0)

Usaha terjadi ketika ada perubahan volume. Pada isokhorik tidak terjadi
perubahan volume. Ketika tidak terjadi perubahan volume maka usahanya bernilai
0. Sehingga
3. Adiabatic (Q=0)

Pada proses ini tidak ada kalor yang berpindah pada sistem sehingga
(17.5) Thermal Properties of Matter
Sifat Termal

(Thermal Conductivity)

Sifat Termal merupakan sifat pada bahan yang berhubungan dengan


konduktivitas panasnya atau dengan kata lain sifat yang ditunjukkan suatu bahan
ketika panas melaluinya. Sifat ini menentukan bagaimana bahan akan bereaksi
ketika mengalami fluktuasi panas.
Komponen Sifat Termal : Heat Capacity

Heat Capacity adalah jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah suhu bahan
sebesar satu derajat.
Komponen Sifat Termal : Thermal Expansion

Ketika panas dilewatkan suatu bahan, bentuknya akan berubah. Perubahan inilah
yang disebut dengan thermal expansion dimana umumnya bahan akan memuai
jika dipanaskan. Perubahan yang bisa terjadi, yaitu perubahan luas dan volume.

(Logam Memuai)
Komponen Sifat Termal : Thermal Conductivity

(Bahan Menghantarkan Panas)


Sifat suatu bahan untuk menghantarkan panas melalui dirinya sendiri. Bahan
dengan konduktivitas termal yang tinggi akan menghantarkan lebih banyak panas.
Komponen Sifat Termal : Thermal Stress

“Stress” yang dialami oleh suatu benda karena ekspansi atau kontraksi termal. Hal
ini dapat berpotensi merusak karena membuat bahan meledak.

(Aspal yang Pecah karena Panas)


Contoh Soal

Seorang mahasiswi dengan berat 50 kg terjangkit demam sehingga suhu


tubuhnya meningkat dari 37ºC sampai 39ºC. Asumsikan tanpa memperhatikan
variabel yang tidak kita kehendaki, berapa banyak energi yang diperlukan untuk
menaikkan suhu tubuhnya? (Karena manusia adalah mamalia kalor jenis zat
3400J/kg C)

Q = 50 x 3400 x 2 = 3,4 x 10^5 J


(17.6) Calorimetry
Apa itu kalorimetri?

(Interaksi Termal pada Sistem) (Es Meleleh di Teh Hangat)

Kalorimetri adalah pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Untuk


melakukan pengukuran kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu
zat digunakan kalorimeter.
Apa itu kalorimeter?

Pada prinsipnya, kalorimeter merupakan


suatu wadah yang dapat menyekat sistem
dengan sedemikian rupa sehingga tidak ada
kalor yang berpindah dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya.
Penjelasan Gambar
Keterangan :

Q1 = energi yang ditransfer ke sistem 1 sebagai heat.

Q2 = Energi yang ditransfer ke sistem 2.

Penjelasan :

Heat energy ditransfer dari sistem 1 ke sistem 2, yang


bisa ditulis

Berarti energi yang hilang dari sistem yang lebih panas


adalah energi yang diperoleh sistem yang lebih dingin.
(17.7) The Specific Heat of Gases
Recap Beberapa Konsep Terkait Submateri Ini
Temperature (T) : Kinetic energy rata-rata yang dimiliki molekul-molekul gas.

Thermal energy (Eth) : Kinetic energy total dari semua molekul dalam suatu gas.

Heat (Q) : Energi yang terpindahkan antara sistem dengan temperatur berbeda.

Proses Isochoric : Proses termodinamis di mana volume gas tetap.

Proses Isobaric : Proses termodinamis di mana tekanan gas tetap.


Berbeda dengan zat padat atau cair, specific
heat (heat yang dibutuhkan untuk meningkatkan
temperatur suatu gas) dari gas bergantung pada
prosesnya. Perubahan temperatur melalui
proses isobaric membutuhkan lebih banyak heat
daripada proses isochoric.
Q = nCvΔT (proses isochoric)

Q = nCpΔT (proses isobaric)

Cp - Cv = R

Q = Heat yang dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur gas (J)

n = banyaknya molekul gas (mol)

Cv = specific heat untuk perubahan temperatur pada proses


isochoric (volume konstan)

Cp = specific heat untuk perubahan temperatur pada proses isobaric


(pressure/tekanan konstan)

ΔT = Perubahan temperatur (K)

R = Gas constant ( )
Contoh Soal
Perubahan Internal Energy dan Temperatur

ΔT ∝ ΔEth

Perubahan temperatur (ΔT) suatu gas proporsional dengan perubahan internal


energy (ΔEth) dari gas tersebut.

Lebih tepatnya, kaitan perubahan temperatur dengan perubahan internal energy


suatu gas dapat diekspresikan dengan persamaan berikut :

ΔEth = nCvΔT

Kenapa ini sama dengan heat yang dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur
pada proses isochoric? (semua akan terjawab pada waktunya~)
Thermal energy, Heat and Work

ΔEth = Q+W

Perubahan thermal energy suatu gas


dipengaruhi oleh pertukaran heat dan
work yang dialami gas tersebut.
Perubahan Temperatur Melalui Proses Isobaric

Anggap kita memiliki sebuah tabung berisi


gas yang salah satu ujungnya ditutup oleh
piston dan ujung satunya dipanaskan.

Thermal energy dari gas di dalam tabung


akan meningkat karena heat dari pemanasan.
Perubahan Temperatur Melalui Proses Isobaric

Namun, karena gas melakukan usaha ke


lingkungan sekitar (melalui pergerakan piston)
maka sebagian thermal energy tersebut hilang.

Karena sebagian thermal energy itu hilang,


maka temperature juga akan menjadi lebih
rendah.

Ini alasan mengapa specific heat dari


proses isobaric lebih tinggi daripada
proses isochoric.
Perubahan Temperatur Melalui Proses Isochoric

Anggap piston dari tabung sebelumnya dikunci


sehingga tidak dapat bergerak. Ini akan
menjamin volume gas tidak berubah sehingga
proses ini merupakan proses isochoric.

Karena piston tidak dapat bergerak, maka gas


tidak dapat melakukan usaha. Sehingga tidak
ada energi yang dapat keluar ke lingkungan
sekitar.
Perubahan Temperatur Melalui Proses Isochoric

Karena dalam proses ini, gas tidak melakukan


usaha, maka W = 0

ΔEth = Q+W

ΔEth = Q+0

ΔEth = Q

Ini alasan mengapa persamaan thermal


energy sama dengan persamaan heat yang
dibutuhkan oleh proses isochoric.
Heat depends on path

Thermal energy merupakan state variable,


sehingga tidak memedulikan bagaimana path dari
initial state hingga final state.

Di sisi lain, heat yang dibutuhkan untuk mencapai


thermal energy tertentu dipengaruhi oleh urutan
prosesnya.
Heat depends on path

Seperti yang kita ketahui, work yang dilakukan


terhadap suatu gas merupakan area di bawah kurva
di dalam PV diagram.

Pada gambar di samping, proses B memiliki area


yang lebih besar dan karena volume gas
bertambah, maka WB nilainya lebih negatif
dibanding WA

Karena ΔEth = Q+W, maka Q yang dibutuhkan oleh


proses B lebih besar daripada proses A.
Adiabatic Processes

Dalam proses adiabatic, perubahan thermal


energy suatu gas tidak dipengaruhi oleh
pertukaran heat namun murni dikarenakan oleh
work yang dilakukan pada gas.
adiabatic
expansion
(negative ΔEth )

adiabatic compression
(positive ΔEth )
Kurva Adiabatic Process

Kurva adiabatic process diekspresikan oleh


persamaan berikut :

PV𝛄 = konstan atau PiVi𝛄 = PfVf𝛄

Dengan specific heat ratio (𝛄):


Adiabatic Processes
Dalam proses adiabatic, perubahan thermal energy suatu gas tidak dipengaruhi
oleh pertukaran heat namun murni dikarenakan oleh work yang dilakukan pada
gas. Karena tidak ada pertukaran heat, maka :

ΔEth = Q+W

ΔEth = 0+W

ΔEth = W

Maka dari itu, untuk proses adiabatic,

ΔEth = W = nCvΔT
Contoh Soal
Contoh Soal (lanjutan)
(17.8) Heat-Transfer Mechanisms
1. Conduction

Perpindahan panas melalui zat


perantara tanpa perpindahan zat
perantara
2. Konveksi

Merupakan Perpindahan panas disertai dengan perpindahan zat perantara

Konveksi adalah proses perpindahan panas yang sangat kompleks sehingga


belum ada formula umum untuk menggambarkan nilai dQ/dt.

Nilai dQ/dt memiliki karakteristik berikut :


- Sebanding dengan luas penampang
- Sebanding dengan , T = Perbedaan temperatur pada fluida dan
penampang
3. Radiasi

Perpindahan panas tanpa zat perantara


The Micro/Macro Connection
Minggu 7
Molecular Speed and Collisions
Molecular Speed
Mean Free Path
Dimana :

N= Jumlah molekul

V= volume

r = jari-jari molekul

Penjelasan lebih lanjut ada di Randall 3rd edition hal 504


Contoh Soal
What is the mean free path of a nitrogen molecule at 1.0 atm pressure and room
temperature (20C)?

Because nitrogen is diatomic then r ≈ 1.0 * 10^-10 m


Pressure in a Gas
1. Menghitung impuls dari satu
molekul karena tumbukan ke

Core dinding ruang


2. Menghitung gaya karena
seluruh tumbukan yang terjadi
logic
3. Mengikutkan kecepatan rata-
rata (Vrms)
Force due to Collision

Detail ada di buku randall hal. 505


Vrms dan Tekanan pada ruang

Sehingga :
Temperature
Temperature
Temperature-Ideal Gas
Thermal Energy And Specific Heat
Thermal Energy And Specific Heat
Thermal Energy And Specific Heat
Contoh
Thermal Interactions And Heat
Thermal interactions and Heat
● Gambar di samping menunjukkan dua gas
berinteraksi secara termal melalui
penghalang yang sangat tipis
● Interaksi termal adalah interaksi anatar gas
melalui tumbukan molekul pada batas.
● Energi termal dapat dicari dengan

● Energi total dapat dicari dengan


The Systems Exchange Energy
● Gambar di samping menunjukkan tumbukan
pada penghalang anatara molekul yang
lebih cepat dan molekul yang lebih lambat.
● Panas adalah energi yang ditransfer melalui
tumbukan antara atom yang lebih panas
dengan atom yang lebih dingin
● Dua sistem yang berinteraksi secara termal
akan mencapai suhu akhir yang sama
karena mereka bertukar energi melalui
tumbukan sampai atom di setiap sisi
memiliki energi kinetik translasi yang sama.
The Systems Exchange Energy
● Persamaan energy termal saat kondisi equilibrium sebagai berikut

● Persamaan hukum pertama termodinamika menjadi


Contoh soal
Sebuah wadah tertutup tertutup memiliki 2,0 g helium pada suhu awal 300 K di
satu sisi penghalang dan 10,0 g argon pada suhu awal 600 K di sisi lain. Helium
memiliki massa molar Mmol = 0,004 kg/mol dan argon memiliki Mmol = 0,040
kg/mol (R= 8.31 J/kMol)
a)Berapa banyak energi panas yang ditransfer, dan ke arah mana?
b)Berapa suhu akhirnya?
Contoh soal
Irreversible Processes and the Second Law of Thermodynamics
Irreversible Process
● Proses yang hanya dapat terjadi dalam satu arah

● Contoh : tabrakan mobil


Irreversable Process
● Tabrakan molekul merupakan proses reversible
Entropy
● Entropi sering dikatakan sebagai ukuran
ketidakaturan (disorder) suatu sistem
The Second Law of Thermodynamics
● Menyatakan, Entropi suatu sistem terisolasi tidak pernah berkurang.
Entropi akan bertambah sampai mencapai kesetimbangan atau tetap
sama jika sudah setimbang

Anda mungkin juga menyukai