H
k.
T
er
m
o
di
n
a
m
ik
a
III
1. Pengertian dan Konsep Dasar
• Hubungan kuantitas panas dan energi dalam
bentuk lain (mekanika, kimia, elektrik, dan
energi radiasi)
• Energi kinetik: energi yg didapat dari gerakan
bagian penyusun, ex: molekul, atom, elektron
• Energi potensial: energi yg disebabkan ol
posisinya atau konfigurasinya
ENERGI
• Tidak mungkin diketahui harga mutlak energi
suatu sistem.
• Apakah dapat dihitung?
• Hanya dapat dicatat dari hasil perubahan
energi yg terjadi saat suatu sistem mengalami
perubahan
• Energi: dinyatakan sebagai hasil dari suatu
faktor intensitas dan suatu faktor kapasitas
Faktor intensitas dan kapasitas dari energi
No Bentuk Energi Intensitas/faktor Kapasitas/faktor Unit energi yg
potensial (sifat intensif) kuantitas (sifat lazim
ekstensif) digunakan
1 Panas (termal) Suhu (derajat/˚) Perubahan entropi Kalori
(∆E) (kal/der)
2 Pengembangan Tekanan (dyne/cm2) Perubahan volum Erg
(∆V) (cm3)
3 Permukaan Tegangan permukaan Perubahan luas (∆L) Erg
(dyne/cm) (cm2)
4 Elektrika Daya elektromotif/ Kuantitas elektrik Joule
perubahan potensial (coulomb)
(volt)
5 Kimia Potensial kimia Jumlah mol Kalori
(kal/mol)
• Fenomena alam melibatkan terjadinya
absorpsi, emisi dan redistribusi energi
• Energi yang menyertai transformasi dalam
alam merupakan manifestasi fundamental
alam
• Gibbs :
perubahan kimia dan fisika dapat
diterjemahkan sebagai kebutuhan energi
untuk proses tersebut, dimana perubahan
energi yang menyertai transformasi tersebut
dapat diramalkan dengan kaidah
termodinamika
• Ilmu farmasi berkepentingan dengan
perubahan kimia/fisika/fisikokimia yang
dialami obat baik di luar atau di dalam tubuh
manusia, parameter termodinamika dapat
digunakan untuk menentukan sifat peristiwa
seperti kelarutan, koefisien partisi, absorpsi dll
Definisi
Hukum termodinamika:
• Hukum I termodinamika
• Hukum II termodinamika
• Hukum III termodinamika
Hukum termodinamika pertama
• Hukum pertama adalah suatu pernyataan dari
kekekalan energi
• Dinyatakan bahwa
‘’energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, namun tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan‘’
• First law: The change in internal energy of a
system is equal to the sum of energy entering
the system through heating and energy
entering the system through work done on it
2
Bilamana dalam perubahan sistem, sistem tersebut menyerap
kalor ∂q kemudian melakukan kerja ∂w maka sistem tersebut
dE q w
mengalami perubahan energi internal ∂E
Kaidah ini dirumuskan dengan ∂E= ∂q- ∂w
Untuk perubahan yang besar dari sistem maka persamaan
1
tersebut diintegralkan
E q w
E2 E1 q w
E q w
2
Catatan….
Integral dE E 2 E1 E krn E merupakan fungsi
1 keadaan
2 2
1 1 fungsi keadaan
Integral q q , w w krn q dan w
bukan
Pl dV 0 dE q E q v
Proses:
• Isotermal
• Isokorik
• Isobarik
• Adiabatik
• Proses isotermal: suatu proses dimana selama
terjadinya proses tersebut suhu dijaga konstan
W = P.ΔV
W = P (V2 – V1)
• Gas mengembang sebesar 0.5 L terhadap
tekanan konstan dari 0.5 atm pada 25’C.
berapa kerja dalam erg yang dilakukan sistem?
• Satu mol air dalam kesetimbangan dengan
uapnya diubah menjadi uap pada 100’C dan 1
atm. Panas yg diabsorpsi dalam proses ini,
yaitu penguapan air pada 100’C sekitar 9720
kal/mol. Berapa nilai Q?
• Gas ideal dan hk. Termodinamika I
• Suatu gas ideal tidak memiliki tekanan dalam dan
karenanya tdk dibutuhkan kerja utk memisahkan terhadap
gaya kohesinya saat mengembang
• Maka
∆ E / ∆V = o
Krn fungsi diatas atas adl fungsi terhadap suhu
(∆ T = 0), shg ∆ E= 0
Maka hk. Termodinamika I mjd
q=w
NO Kondisi Proses Modifikasi Hk. I
Termodinamika
W Qh Ql Ql
e e 1
Qh Qh Qh
HUKUM III
TERMODINAMIKA
• The third law: The entropy of a perfect crystal at
0 K is zero.
•The third law provides the reference state for use
in calculating absolute entropies.