Anda di halaman 1dari 56

TERMODINAMIKA

Lailiana Garna N., M. Pharm. Sci., Apt


Outline :
HK.
Hk.
Pengertian dan
Termodinamika
konsep dasar
III

H
k.
T
er
m
o
di
n
a
m
ik
a
III
1. Pengertian dan Konsep Dasar
• Hubungan kuantitas panas dan energi dalam
bentuk lain (mekanika, kimia, elektrik, dan
energi radiasi)
• Energi kinetik: energi yg didapat dari gerakan
bagian penyusun, ex: molekul, atom, elektron
• Energi potensial: energi yg disebabkan ol
posisinya atau konfigurasinya
ENERGI
• Tidak mungkin diketahui harga mutlak energi
suatu sistem.
• Apakah dapat dihitung?
• Hanya dapat dicatat dari hasil perubahan
energi yg terjadi saat suatu sistem mengalami
perubahan
• Energi: dinyatakan sebagai hasil dari suatu
faktor intensitas dan suatu faktor kapasitas
Faktor intensitas dan kapasitas dari energi
No Bentuk Energi Intensitas/faktor Kapasitas/faktor Unit energi yg
potensial (sifat intensif) kuantitas (sifat lazim
ekstensif) digunakan
1 Panas (termal) Suhu (derajat/˚) Perubahan entropi Kalori
(∆E) (kal/der)
2 Pengembangan Tekanan (dyne/cm2) Perubahan volum Erg
(∆V) (cm3)
3 Permukaan Tegangan permukaan Perubahan luas (∆L) Erg
(dyne/cm) (cm2)
4 Elektrika Daya elektromotif/ Kuantitas elektrik Joule
perubahan potensial (coulomb)
(volt)
5 Kimia Potensial kimia Jumlah mol Kalori
(kal/mol)
• Fenomena alam melibatkan terjadinya
absorpsi, emisi dan redistribusi energi
• Energi yang menyertai transformasi dalam
alam merupakan manifestasi fundamental
alam
• Gibbs :
perubahan kimia dan fisika dapat
diterjemahkan sebagai kebutuhan energi
untuk proses tersebut, dimana perubahan
energi yang menyertai transformasi tersebut
dapat diramalkan dengan kaidah
termodinamika
• Ilmu farmasi berkepentingan dengan
perubahan kimia/fisika/fisikokimia yang
dialami obat baik di luar atau di dalam tubuh
manusia, parameter termodinamika dapat
digunakan untuk menentukan sifat peristiwa
seperti kelarutan, koefisien partisi, absorpsi dll
Definisi

• Sistem = kumpulan benda yang sedang


diamati

• Lingkungan = semua yang berada di sekeliling


(di luar) sistem
Gambar sistem
Definisi
• Sistem terisolasi/ isolated system
tak dapat mempertukarkan energi dan materi dengan
lingkungannya
contoh. Botol termos
• Sistem tertutup/ closed system
hanya mempertukarkan energi atau kerja dengan lingkungannya
• Sistem terbuka/ open system
dapat mempertukarkan energi dan materi dengan lingkungannya
contoh. campuran air +CCl4 ditambah iodium dalam wadah
tertutup, iodium terdispersi dan terdistribusi dalam kedua fase
setiap fase merupakan sistem terbuka. Sistem totalnya merupakan
sistem tertutup
Kondisi termodinamika (thermodynamic state) adalah
kondisi dimana sifat-sifat yang dapat diukur
mempunyai harga tertentu
 The state of 1 g water at E1 may be specified by
conditions of 1 atm pressure and 10°C, and the
state E2 by conditions of 5 atm pressure and 150°C

Sifat yang dapat diukur : tekanan, volume, suhu


Heat (Q)

• is a transfer of energy resulting from a


temperature difference between the system
and the surroundings
Aturan tanda

• bila kalor masuk dalam sistem dihitung (+)

• bila kalor keluar dari sistem dihitung (-)


Work (W)

• is a transfer of energy that can be used to


change the height of a weight
somewhere in the surroundings
Aturan tanda
• bila sistem melakukan kerja terhadap
lingkungan dihitung (+)

• bila lingkungan melakukan kerja terhadap


sistem dihitung (-)
Internal Energy (E)
is the energy of the particles making up a
substance.
(motion of electrons, bond energies,
electrostatic interactions between
molecules….)

 An intrinsic property of the system


Hukum termodinamika
Termodinamika didasarkan atas hukum/ kaidah
yang merupakan fakta dari pengalaman yang
tak pernah dibuktikan secara langsung

Hukum termodinamika:
• Hukum I termodinamika
• Hukum II termodinamika
• Hukum III termodinamika
Hukum termodinamika pertama
• Hukum pertama adalah suatu pernyataan dari
kekekalan energi
• Dinyatakan bahwa
‘’energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, namun tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan‘’
• First law: The change in internal energy of a
system is equal to the sum of energy entering
the system through heating and energy
entering the system through work done on it
2
Bilamana dalam perubahan sistem, sistem tersebut menyerap

  
   
kalor ∂q kemudian melakukan kerja ∂w maka sistem tersebut
dE q w
mengalami perubahan energi internal ∂E
Kaidah ini dirumuskan dengan ∂E= ∂q- ∂w
Untuk perubahan yang besar dari sistem maka persamaan
1
tersebut diintegralkan

E dE2 E1 q q  ww


2

E  q  w
E2  E1  q  w
E  q  w
2
Catatan….
Integral  dE  E 2  E1  E krn E merupakan fungsi
1 keadaan
2 2

1 1 fungsi keadaan
Integral q  q , w  w krn q dan w
bukan

Jika kerja yang dilakukan sistem berupa kerja ekspansi, maka


w  Pl dV
Hukum pertama menjadi dE  q  Pl dV
JIka kerja ekspansi dilakukan pada volume tetap (isokhor)

Pl dV  0  dE   q   E  q v
Proses:
• Isotermal
• Isokorik
• Isobarik
• Adiabatik
• Proses isotermal: suatu proses dimana selama
terjadinya proses tersebut suhu dijaga konstan

• Proses isokorik: suatu proses dimana selama


terjadinya proses tersebut volumenya konstan
• Proses isobarik: suatu proses dimana selama
terjadinya proses tersebut tekanannya konstan

• Proses adiabatik: suatu proses dimana dalam


proses tersebut tidak ada panas yang
diperoleh ataupun dilepaskan
Untuk menghitung besarnya kerja (W) yang
dilakukan sistem, kita tinjau gas ideal yang
berada dalam sebuah wadah yang ditutup
dengan sebuah penghisap/piston. Penghisap
bisa digerakkan naik dan turun.
W = Fx s
karena F = P x A
maka W = P x A x s

• Dimana A x s merupakan penambahan volume, ΔV =


V2 – V1

W = P.ΔV
W = P (V2 – V1)
• Gas mengembang sebesar 0.5 L terhadap
tekanan konstan dari 0.5 atm pada 25’C.
berapa kerja dalam erg yang dilakukan sistem?
• Satu mol air dalam kesetimbangan dengan
uapnya diubah menjadi uap pada 100’C dan 1
atm. Panas yg diabsorpsi dalam proses ini,
yaitu penguapan air pada 100’C sekitar 9720
kal/mol. Berapa nilai Q?
• Gas ideal dan hk. Termodinamika I
• Suatu gas ideal tidak memiliki tekanan dalam dan
karenanya tdk dibutuhkan kerja utk memisahkan terhadap
gaya kohesinya saat mengembang
• Maka
∆ E / ∆V = o
Krn fungsi diatas atas adl fungsi terhadap suhu
(∆ T = 0), shg ∆ E= 0
Maka hk. Termodinamika I mjd
q=w
NO Kondisi Proses Modifikasi Hk. I
Termodinamika

1 Temp. tetap dq=0 Adiabatik dE=-∂w

2 Temp. tetap dT=0 Isotermal ∂w= ∂wmaks


dE= ∂wmaks

3 Gas ideal pada Isotermal dE=0


temp. tetap E ∂q= ∂w
0
V
4 Volume tetap dV=0 Isokhor ∂w = PdV = 0
dE = ∂qv

5 Tekanan tetap dP=0 Isobar dH= ∂qp


∂E=dH-PdV
HUKUM II
TERMODINAMIKA
• The Second Law: In any spontaneous process, there
is always an increase in the entropy of the universe

• Panas mengalir secara spontan dari bahan yg lebih


panas ke yg lebih dingin.

• Gas mengembang secara alamiah dari tekanan


tinggi ke rendah dan molekul zat terlarut berdifusi
dari daerah konsentrasi tinggi ke yg lebih rendah.
Spontaneous Processes

Spontaneous processes are


those that can proceed
without any outside
intervention.
The gas in vessel B will
spontaneously effuse into
vessel A, but once the gas is
in both vessels, it will not
spontaneously
Processes that are
spontaneous in one
direction are
nonspontaneous in
the reverse direction.
Processes that are spontaneous at one temperature
may be spontaneous at other temperatures.
Above 0C it is spontaneous for ice to melt.
Below 0C the reverse process is spontaneous.
• Hk. Termodinamika II
berhubungan dengan kemungkinan terjadinya suatu
proses didasarkan pada pengamatan kecenderungan
suatu sistem untuk mendekati kadaan keseimbangan
energi
• Secara umum, proses spontan pada suhu dan tekanan
tetap diikuti dengan berkurangnya energi bebas.
• Energi bebas sistem merupakan energi yg dibebaskan
dari suatu kerja dalam gas,cairan, atau padatan, atau
campuran reaksi
Entropy (S)
• Entropy (S) is a term coined by Rudolph Clausius in the 19th
century.
• Clausius was convinced of the significance of the ratio of heat
delivered and the temperature at which it is delivered,
Q
T
• Entropi (S) = energi molar per derajat suhu absolut yg tdk
disediakan utk kerja. Untuk penyerapan panas dalam tiap langkah
dari suatu proses reversibel, perubahan entropi dapat ditulis
Qrev
∆S=
T
• Entropy can be thought of as a measure of the randomness of a
system.
• It is related to the various modes of motion in molecules.

• Ex: jk suatu bahan mencair, akan melewati keadaan kandungan


panas rendah dan derajat keteraturan tinggi ke keadaan dengan
kandungan panas yg lebih tinggi dan bentuk yg lebih tidak teratur.
Perubahan dari keadaan teratur menjadi tidak teratur dikatakan
menunjukkan suatu kenaikan dalam entropi sistem ingat
semua bentuk energi terdiri dari faktor intensitas dan faktor
kapasitas. Suhu merupakan f.intensitas dan perubahan entropi
merupakan f.kapasitas dari panas.
• Like total energy, E, and enthalpy, H,
entropy is a state function.
• Therefore,
S = Sfinal  Sinitial
• The Second Law: In any spontaneous process,
there is always an increase in the entropy of
the universe
• From our definitions of system and
surroundings:
DSuniverse = DSsystem + DSsurroundings
Reversible (ideal):

Irreversible (real, spontaneous):


• Menurut Boltzmann, perubahan entropi suatu proses
sesuai dengan kebolehjadian keadaan sistem menjadi
tak teratur ini dinyatakan dalam persamaan :
W2
s  k ln
W1
K  tetapan boltzmann
W1, W2  kebolehjad ian keadaan awal dan akhir

• Tetapan boltzmann = tetapan gas dibagi dengan


bilangan avogadro = 1,38 x 10-16 erg/der.mol
Mesin kalor/ heat engine
• Gagasan dasar dibalik penggunaan mesin kalor
adalah bahwa kalor bisa diubah menjadi energi
mekanik hanya jika kalor dibiarkan mengalir dari
tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu
rendah.
• Selama proses ini, sebagian kalor diubah menjadi
energi mekanik (sebagian kalor digunakan untuk
melakukan kerja), sebagian kalor dibuang pada
tempat yang bersuhu rendah.
Mesin kalor/ heat engine
• konversi panas menjadi kerja bisa
dilakukan tetapi diperlukan sebuah alat
yang dinamakan
dengan mesin kalor (heat engines)
• Sebuah mesin kalor dapat
dikarakteristikkan sebagai berikut :
1. Mesin kalor menerima panas dari
sumber bertemperatur tinggi (energi
matahari, furnace bahan bakar, reaktor
nuklir, dll).
2. Mesin kalor mengkonversi sebagian
panas menjadi kerja (umumnya dalam
dalam bentuk poros yang berputar)
3. Mesin kalor membuang sisa panas ke
reservoir bertemperatur rendah.
4. Mesin kalor beroperasi dalam sebuah
siklus.
• Adalah mustahil untuk
membuat sebuah mesin
kalor yang bekerja
hanya dengan
mengambil panas dari
suatu sumber dan
menyerap seluruhnya
menjadi energi
• Untuk semua proses cyclic, U = 0
dimana W = Qh - Ql
• Efisiensi termal adalah perbandingan antara
kerja yang dilakukan dengan energi panas
yang diperoleh dari reservoir panas (sumber).

W Qh  Ql Ql
e  e  1
Qh Qh Qh
HUKUM III
TERMODINAMIKA
• The third law: The entropy of a perfect crystal at
0 K is zero.
•The third law provides the reference state for use
in calculating absolute entropies.

k is the Boltzmann constant, 1.38  1023 J/K


• Hk. Termodinamika III menyatakan bahwa
entropi zat murni berbentuk kristal adalah nol
pada nol absolut, karena penataan kristal akan
menunjukkan keteraturan tertinggi pada suhu
tersebut.
• Hk. Termodinamika III tdk dapat diterapkan
pada cairan supercooled krn entropinya pada
0 K tidak sama dg nol.
What is a Perfect Crystal?

Perfect crystal at 0 K Crystal deforms at T > 0 K


• Untuk mengukur kecenderungan sistem
melakukan perubahan pada sistem
terbuka digunakan fungsi keadaan lain,
yaitu  ENERGI BEBAS
• Ada 2 macam energi bebas:
1. Energi bebas Gibbs (ΔG)
2. Energi Helmholtz
Kriteria Spontanitas dan Kesetimbangan

Fungs Pembatasan Spontan Tak spontan Kesetimbanga


i n

∆S ∆E=0, + atau >o - atau <0 0


∆V=0

∆G ∆T=0, ∆P=0 - atau <0 + atau >0 0

∆A ∆T=0, - atau <0 + atau >0 0


∆V=0
Latihan soal
• Suatu mesin uap bekerja antara suhu 373’ (T1)
dan 298’ K (T2). Berapa perubahan entropi
pada tiap suhu tersebut jika mesin disuplai dg
1000 kal dari panas Q1 dan 800 kal dari panas
Q2 ?

Anda mungkin juga menyukai