Anda di halaman 1dari 39

ENERGETIKA

Oleh:
Sophia Allamin
Prodi Pend. Sains-Pascasarjana Unesa
Masih ingatkah Anda?
Apa yang terjadi?
Tujuan Pembelajaran
• Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan.
• Menjelaskan fungsi keadaan dan bukan fungsi keadaan.
• Menjelaskan hukum termodinamika I serta penerapannya
dalam perhitungan kimia.
• Menggunakan hukum termodinamika I untuk menghitung
kalor dalam persamaan termokimia.
• Menentukan kalor suatu reaksi berdasarkan data
eksperimen.
 Sistem dan lingkungan

 Fungsi keadaan, kalor, kerja

 Hukum pertama termodinamika

 Termokimia

Energetika  Hukum Hess


Kimia  Energi ikatan

 Kespontanan reaksi

 Entropi

 Hukum Kedua Termodinamika

 Hukum Ketiga Termodinamika


TERMODINAMIKA ??

Termodinamika adalah ilmu yang


mempelajari perubahan energi yang
terjadi dalam proses baik reaksi fisika
maupun kimia
SISTEM DAN LINGKUNGAN

 Sistem : segala sesuatu di alam semesta


yang menjadi pusat perhatian kita.

 Lingkungan : segala sesuatu di alam


Lingkungan
yang berada di luar sistem.

sistem
Manakah sistem dan
lingkungan dari gambar
tersebut?

Erlenmeyer yg berisi HCl + NaOH

Lingkungan

sistem
JENIS-JENIS SISTEM

Apa sih
perbedaan ketiga
gambar ini..???

Dapat terjadi Hanya terjadi Tidak terjadi


perpindahan energi perpindahan perpindahan
& perpindahan energi kalor/materi
materi
FUNGSI KEADAAN

Fungsi Keadaan
definisi
Sifat sistem yang besarnya tergantung hanya
pada keadaan sekarang dan tidak tergantung
pada bagaimana keadaan itu dicapai

Bagaimana tekanan udara pada


Contoh puncak gunung saat pendaki
melewati lintasan yang berbeda?
suhu,
volume,
tekanan,
entalpi
ENERGI DALAM

 Energi dalam : Sejumlah energi yang ada dalam sistem.


 Besarnya energi dalam tidak dapat ditentukan, hanya dapat diketahui
perubahannya (∆U).
 Perubahan energi dalam dilihat berdasarkan kalor (q) dan kerja (w).

Panas / kalor
Pertukaran Energi (q)
Energi Dalam
Kerja (w)
ISTILAH-ISTILAH LAIN
Bukan
Fungsi keadaan

Kalor (q) Kerja (w)


energi yang berpindah akibat energi yang
perbedaan suhu sistem & dipindahkan ke dalam
lingkungan atau keluar sistem

+q -q +w -w

Kalor berpindah kalor berpindah sistem sistem


dari lingkungan ke dari sistem ke menerima melakukan
sistem lingkungan kerja kerja

Proses Proses
endoterm eksoterm
Kerja yang berhubungan
dengan volume-tekanan
r
Bila gas mengembang
melawan gaya luar fex
sejauh r, maka kerja yang
dilakukan gas:

• W = - fex . r dengan fex = Pex . A, maka


• W = - Pex . A . r dengan A . r = ΔV, maka
• W = - Pex . ΔV
W tergantung pada jalannya proses sehingga bukan
fungsi keadaan
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

“Pada suatu perubahan fisika atau kimia, energi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan.”

Energi internal, U, suatu sistem yang ΔU = q + w


terisolasi adalah konstan
Bila terjadi reaksi kimia, sistem melakukan kerja ΔU = q - P. ΔV
dengan perubahan tekanan-volume
volume tetap tekanan tetap
ΔU = qv (v tetap) H = U + PV
ENTALPI
ENTALPI
 Reaksi- reaksi kimia umumnya berjalan pada tekanan tetap 1 atm
 Entalpi merupakan fungsi keadaan
 Perubahan entalpi :
ΔH = ΔU + P Δ V ΔH = H akhir – H awal
ΔH = q + w + P Δ V = H produk – H reaktan
ΔH = q + - P . ΔV + P Δ V
ΔH = qp (tekanan tetap)
 Jadi perubahan entalpi sama dengan kalor reaksi qp.
Untuk reaksi eksoterm ΔH negatif dan reaksi endoterm ΔH positif.
CONTOH SOAL

Suatu gas melakukan kerja ekspansi sebesar 135 Joule, dan pada saat yang
bersamaan gas menyerap kalor sebesar 156 Joule. Berapakah perubahan
energi dalamnya?
Jawaban : Jawaban
Diketahui ΔU = q + w
• Sistem melakukan kerja = +156 J+ (-135) J
w = -135 J = +21 J
• Sistem menyerap kalor
q = +156 J
Contoh soal

1. Kalor sebanyak 3000 Joule ditambahkan pada sistem dan


sistem melakukan usaha 2500 Joule pada lingkungan.
Perubahan energi dalam sistem adalah ....
2. Kalor sebanyak 2000 Joule dilepaskan sistem dan lingkungan
melakukan usaha 3000 Joule pada sistem. Perubahan energi
dalam sistem adalah…
ENERGETIKA KIMIA

D REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

 Eksoterm  Endoterm

SISTEM SISTEM

LINGKUNGAN LINGKUNGAN

Tanda panah menunjukkan arah aliran kalor/ energi


Reaksi Eksoterm

 Pada reaksi eksoterm, energi


dilepaskan ke lingkungan. Hal ini
dikarenakan energi yang dimiliki
oleh produk lebih rendah daripada
energi yang dimiliki oleh reaktan
sehingga nilai ΔH negatif

 Contoh
• CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) + energi

• 2H2 + O2 + little energi  H2O + big energi


Reaksi Endoterm
 Pada reaksi endoterm, energi
berpindah dari lingkungan ke sistem.

 Produk mempunyai entalpi yang lebih


besar daripada reaktan sehingga nilai
ΔH positif
KAPASITAS KALOR DAN KALOR JENIS

Kapasitas Kalor (C) Kalor Jenis (c)


 Jumlah kalor yang  Jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan dibutuhkan untuk menaikkan
suhu sistem 1°C atau 1K suhu 1 gram zat sebanyak
 Satuan : J/°C atau J/K 1°C
 Jenis:  Satuan : J/g°C
 Tekanan tetap (Cp)
 Volume tetap (Cv)
SIFAT TERMAL ZAT

 Kalor Jenis  Kapasitas Kalor


q = m . c . ΔT q = C . ΔT
q = kalor yg diserap/dilepas (J atau kJ) q
C=
ΔT
m = massa (g atau kg)
m . c . ΔT
C=
c = kalor jenis (J/g °C atau J/kg °K ) ΔT

ΔT= perubahan suhu (°C atau K) C=m.c


Zat Kalor Jenis (J/g °C) C = Kapasitas kalor (J/K atau
Air (cair) 4,1799
J/°C)
Besi 0,4498
Kalor Jenis
Contoh Soal
Gunakan satuan
untuk Berapa joule yang diperlukan
menyelesaikan untuk menaikkan suhu
soal sebatang paku besi yang
massanya 7.05g dari 25°C ke
Berapa kapasitas kalor 100°C jika kalor jenis besi
suatu tembaga dengan 0.452 J/g°C?
massa 2,0 kg, bila Jawaban :
diketahui kalor jenis Joule = (J/g°C) x g x °C
tembaga 0.387 J/g°C q = c . m . ΔT
= 0.452 J/g°C x 7.05g x 75°C
Jawaban : =240 J
kapasitas kalor (J/°C)
= 0.387 J/g°C x 2000 g
=774 J/°C
TERMOKIMIA

• Merupakan studi tentang perubahan kalor yang menyertai


reaksi kimia.
• Jumlkah kalor yang dipindahka antara sistem dan
lingkungan dalam suatu reaksi dinamakan kalor reaksi yang
dinyatakan dalam ΔH.
• ΔH = H hasil reaksi - Hpereaksi
• Menggunakan ΔH° yakni perubahan entalpi dalam keadaan
standar (1 atm, 25°C) setiap 1 mol reaksi.
2HgO(s) → 2Hg (l) + O2(g) ΔH ° = +181,66kJ
1
HgO(s) → Hg (l) + O2(g) ΔH ° = +90,83kJ
2
PERSAMAAN TERMOKIMIA

 Persamaan Termokimia : persamaan reaksi kimia yang menyertakan


perubahan entalpi (ΔH). Nilai (ΔH) tergantung pada nilai koefisien reaksi.
1 1
N + 1 H2(g)  NH3(g) ΔH = -46,19 kJ
2 2(g) 2

N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) ΔH = -92,38 Kj

Koefisien reaksi naik 2x lipat, maka nilai ΔH juga naik 2x lipat

 ΔH bergantung pada wujud zat


CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(l) ΔH = -890,5 Kj
fase cair
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) ΔH = -802,3 kJ
fase gas
Eksperimen

Penentuan
Kalor
Reaksi
Energi Hukum
Ikatan Hess
Jenis Kalorimeter (Kalorimeter Sederhana)

 Digunakan untuk mengukur kalor dari reaksi yg


berlangsung dalam larutan.
qreaksi + q larutan = qsistem
qreaksi + q larutan =0
qreaksi = − qlarutan

q reaksi = −(m . c . ΔT) q larutan = m . c . ΔT


Pada tekanan tetap, perubahan entalpi (ΔH) sama dengan
kalor yang diserap/dilepas
Menghitung ΔH Reaksi Menggunakan
Kalorimeter

Gambar b Gambar c
Gambar a
50.0-g Sampel (logam) yang Sampel mentransferkan kalor
125 gram air
telah dipanaskan 115.0°C ke air. Sehingga suhu air dan
pada suhu
diletakkan ke dalam zat tersebut menjadi sama
25,60°C
kalorimeter 29,30°C
Jumlah kalor yang dilepas oleh logam = jumlah kalor yang diserap oleh air
q = m. c. ΔT
Kalor yang diserap air :
q air = mair x Cair x ΔT
= 4184 J/(g °C) x 125 g x (29,30°C – 25,60°C)
= 4184 J/(g °C) x 125 g x 3,70 °C
= 1940 J
Jumlah kalor yang diserap air = jumlah kalor yang dilepas oleh logam yang
dicampurkan kedalam air
q logam = −q air
q logam = −1940J
mlogam x clogam x ΔT = −1940J
−1940 J
clogam = m x ΔT

−1940 J
= 50 g x (115°C −29,30°C)

= 0,453 J/(g °C)  Kalor jenis besi


Jenis Kalorimeter (Kalorimeter Bom)

Termometer Kalorimeter bom digunakan untuk


mengukur kalor reaksi dgn tingkat
pengaduk
Pengapian
ketelitian tinggi. biasanya
digunakan untuk reaksi yg
melibatkan gas.
Ember kalorimeter qreaksi + qkalorimeter = qsistem
Insulasi
qreaksi + qkalorimeter = 0
air
qreaksi = −qkalorimeter
Lubang O2

Bom Qkalorimeter = C . Δt
Cup sampel
Besarnya ΔH reaksi pada
kalorimeter
Chang, 213
ΔH = qreaksi
 Perubahan entalpi standar
PERUBAHAN ENTALPI (ΔH°) adalah perubahan
entalpi 1 mol zat yang
Jenis-Jenis Perubahan Entalpi
diukur dalam kondisi STP.
(ΔH)

Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi


ΔH°f ΔH°n
Pembentukan Standar Netralisasi Standar

Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi


ΔH°d ΔH°vap
Penguraian Standar Penguapan Standar

Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi


ΔH°c ΔH°fus
Pembakaran Standar Peleburan Standar

Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi


ΔH°s ΔH°sub
Pelarutan Standar Sublimasi Standar
Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f )

 Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH°f) : perubahan entalpi


pada pembentukan 1 mol zat dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.

 C(s) + 2H2(g)  CH4(g) ΔHof = -74,8 kJ

Zat ΔH°f (kJ/ mol) Persamaan Termokimia

CH4 -74,8 C(s) + 2H2(g)  CH4(g)

C2H2 +226,7 2C(s) + H2(g)  C2H2(g)

C2H6 -84,68 2C(s) + 3H2(g)  C2H6(g)


Data Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔH°f )

Glencoe
538
Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔH°d)

 Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH°d) : perubahan


entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya pada kondisi standar.

 Hukum Laplace  jumlah kalor yang dibebaskan pada


pembentukan senyawa = jumlah kalor yang diperlukan pada
penguraian senyawa.

 Nilai entalpi penguraian adalah kebalikan dari nilai entalpi


pembentukan senyawa yang sama.
Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (ΔH°c)

 Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH°c ) : perubahan entalpi pada


pembakaran habis 1 mol zat pada kondisi standar.
 C(grafit) + O2(g)  CO2(g) ΔH°c = -393,5 kJ

ΔH°c selalu
bernilai negatif
karena melepas
kalor
(ΔH°fus) dan (ΔH° vap)

 Perubahan entalpi peleburan standar (ΔH°fus) : perubahan entalpi pada


peleburan 1 mol zat padat menjadi 1 mol zat cair pada keadaan standar.
 H2O(s)  H2O(l) ΔH°fus = +6,01 kJ

 Perubahan entalpi penguapan standar (ΔH°vap) : perubahan entalpi pada


penguapan 1 mol zat cair menjadi 1 mol gas pada keadaan standar.
 H2O(l)  H2O(g) ΔH° vap = +44,05 kJ
MENGHITUNG ΔH REAKSI

HUKUM HESS

 Hukum Hess:
“Kalor yang dilepaskan atau diserap
untuk setiap reaksi kimia pada tekanan
tetap adalah sama tanpa
memperhatikan jalannya reaksi.”
• Jika suatu reaksi berlangsung dalam
dua tahap atau lebih, maka ΔH
reaksi = jumlah ΔH dari semua H = H1 + H2 + H3
tahapan.
MENGHITUNG ΔH REAKSI

HUKUM HESS

Penentuan ΔH dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :


a. Penjumlahan dari ΔH beberapa reaksi yang berhubungan

H = H1 + H2 + H3

b. Selisih entalpi pembentukan (Hof) antara produk dan reaktan


Rumus persamaan reaksi :
a AB + b CD  c AD + d BC
Ho = (c. Hof AD + d.Hof BC ) – (a.Hof AB + b.Hof CD )
atau
Hreaksi = nHof produk - nHof reaktan

Anda mungkin juga menyukai