Anda di halaman 1dari 47

Literature

Van ness, Smith. Chemical Engineering Thermodinamics


edition V. MC Graw Hill: New York
Daubert, Thomas. Chemical Engineering Thermodinamic .
MC Graw Hill: New York
BG. Kyle. Chemical and Process Thermodinamics 2nd Edition.
Prentice-Hall Inc: London
Pendahuluan
TERMODINAMIKA merupakan ilmu yang
mempelajari tentang perubahan sifat benda pada
keadaan sistem yang melibatkan perubahan energi
internal.
Termodinamika adalah suatu landasan untuk
memahami dan melakukan rekayasa proses kimia
Bahasan Termodinamika:
1.Termodinamika Macroscopic (clasical TD)

2.Termodinamika Microscopic (Statistical TD)


• Aplikasi Termodinamika untuk beberapa masalah
nyata dimulai dengan mengidentifikasi
kumpulan fakta dari bahan yang diamati dan
lingkungannya.
• Kumpulan bahan ini disebut sistem

• Sistem : Bagian dari alam yg diamati dan


dipelajari keadaannya
• Lingkungan : Bagian dari alam yg ada disekitar
sistem
• Ada 2 jenis kontak Pertukaran Energi :

1.Kontak mekanik
Besaran Termodinamika:
• Q : Kalor
• E/U : Energi Internal
• H : Entalpi • W : Kerja

• S : Entropi • Ek : Energi Kinetik

• G : Energi Gibbs • Ep : Energi Potensial

• A : Energi Helmholts

Dengan mengidentifikasi berbagai jenis Energi


diatas,maka Termodinamika menyelesaikan masalah
proses suatu peralatan yg melibatkan energi reaksi
kimia, kerja mesin, perubahan fisik seperti
perubahan fase, kompresi, kerja mekanik, dll.
Ruang Lingkup Termodinamika
• Proses : perubahan keadaan sistem yg
menempuh suatu lintasan tertentu dengan
adanya Driving force/ Gaya Dorong.
• Proses Siklus :Perputaran proses yang pada
keadaan akhir dari proses sama dg
keadaan awal sebelum proses berlangsung.
• Proses berdasarkan lintasan:
- Proses Isobar - Proses Isentropik
- Proses Isotermik - Proses Adiabatik
- Proses Isometrik/Isokhorik
• Suatu proses dapat berlangsung reversibel,
ireversibel atau sistem pada kesetimbangan.
Proses Reversibel Proses Ireversibel
• Berlangsung lambat •Berlangsung cepat
•Driving Force kecil •Driving Force Besar
•Perpindahan Panas : dT=0
•Perpindahan Massa : dP=0;dC=0

Kesetimbangan sistem (Equilibrium)


-dapat terjadi bila :

1. tidak ada proses


2. sistem tidak berubah
3. ada perubahan tp kembali ke keadaan awal
Hk. Termodinamika ke Nol
Menyatakan bahwa:
“ jika 2 buah sistem yang terpisah berada dalam
keadaan setimbangan termal dengan sistem yg
lain (sistem yg ke tiga), maka kedua sistem
tersebut juga berada dalam kesetimbangan
termal”
Maka:
- Temperatur merupakan salah satu variabel yg
berpengaruh pada suatu sistem kesetimbangan
- Hukum TD 0 Ini juga disebut sebagai Hk. Tentang
derajat panas yang dimiliki oleh suatu benda/sistem
Temperatur (T)
Suatu besaran/ukuran yg menyatakan panas dan
dinginnya suatu benda, serta menentukan arah
perpindahan kalor dari temperaturnya tinggi ke
temperatur rendah.
Konversi Skala Temperatur:
T(ºC) = (T-273,15) ºK
T(ºR) = 1,8 x T ºK
T(ºF) = T(ºR) -459,67
T(ºF) = 1,8T ºC + 32
PRESSURE (Tekanan)

Tekanan (P) yg mendorong fluida ke permukaan


didefinisikan Gaya normal pendorong dari
fluida tiap satuan luas permukaan.

P = F/A = m g /A

Ket: P=tekanan (N/m2)


F=gaya (N)
A=luas permukaan (m2)
PANAS (Q) &KERJA (W)
 Merupakan bentuk energi dalam transisi, artinya
bahwa tidak ada suatu sistem yang mengandung
panas/kerja.
 Tetapi suatu sistem/benda dapat di kenai kerja/panas
ataupun melepaskannya.
 Bila kita memegang benda terasa panas, berarti
benda itu sedang melepaskan panas ke lingkungan.
 Sebaliknya jika benda terasa dingin, berarti benda
tersebut sedang menyerap panas.
 Suatu benda/sistem dikenai kerja bila benda tersebut
diaduk,ditekan atau diekspansi.
PERCOBAAN JOULE
Percobaan I
 Suatu cairan dg suhu awal T0
diaduk, sehingga suhu cairan naik
T0T1
 Maka :

-Pengaduk akan memberi kerja(W)


pd cairan
-Kerja(W) dipakai cairan untuk Sistem=cairan
menaikan energi dalam(U) Lingkungan=pengadukan
Kerja W= nilai +
-Kenaikan energi internal ditandai
dg perubahan suhu (Δ T)
Percobaan II
 Suatu Bejana yang dindingnya
diberi isolasi dan diaduk
 Dinding diberi pendingin
 Suhu turun T1T2
 Maka :

-Cairan melepas sebagian Energi


dalam (U) dan dikeluarkan
Sistem = cairan
sebagai Kalor (Q) ke pendingin
Lingkungan = pendingin
-ΔU ditunjukkan dg perubahan Kerja W = nilai (-)
suhu (Δ T)
-Energi Panas yg ditransfer dari sistem
kelingkunganKALOR(Q)
Dari Percobaan Joule didapat konsep Energi Dalam(U):
Adanya pengadukan berarti ada Energi Dalam yg
sedang dimasukkan ke air/sistem
Sedangkan panas akan dipindahkan ke lingkungan
(termometer)
Ini menunjukan ada korelasi antara panas Q dg kerja W
Tetapi tidak semua energi yg diterima sistem (air)dalam
bentuk kerja W akan dilepaskan menjadi panas Q ke
lingkungan (termometer)
Energi yg masih ada tertinggal dalam sistem
(ditunjukan dengan peningkatan suhu termometer)
disebut ENERGI DALAM (U)

Energi Internal (U)  ΔU = n.C. ΔT (J/kg)


n = mol fluida
C = Kapasitas Panas
ΔT = Perubahan Suhu
Energi Internal berpengaruh pd:
 Gerak molekul fluida
 Interaksi antar molekul
 Interaksi atom penyusun molekul
Pada dasarnya suatu sistem awalnya telah
mempunyai energi dalam, sehingga adanya kerja
W yg dikenai pada sistem akan menambah energi
dalam sistem tersebut.

ΔU = Q + W (J/kg) ΔU= Perubahan Energi Dalam


Q = Panas dimasukkan (+)
panas dilepaskan (-)
W= Kerja yg dikenai (+)
kerja yg dilakukan (-)
Energi Eksternal /Luar

Energi Eksternal berpengaruh pd:


 Posisi suatu benda
 gerak benda
Besaran yg diukur:
• Tekanan
•Suhu
•Densitas
•fase benda
•reaksi kimia
Dalam kenyataan ada kerja yg dimanfaatkan
manusia, sedang perubahan tekanan dan volume (PV)
juga termasuk kerja yg dikenai/dilepaskan/berasal dr
sistem tetapi digunakan secara langsung oleh
manusia
Oleh karena itu, PV juga didefinisikan sebagai
energi yg dimiliki suatu sistem. Gabungan U dan
PV didefinisikan sebagai ENTALPHI (H)

H = ΔU + PV
SOAL:
1. Suatu bejana berisi air 20 m3 suhunya turun dari 30ºC
menjadi 20ºC. Berapa Energi dalam air jika diketahui
Cair=75 J/molºC?
2. Satu mol Oksigen dg volume awal 25 m3 dipanaskan
pada tekanan 1 atm sehingga suhu naik dari 100ºC
sampai 500ºC. Hitung perubahan Entalphi gas?
(jika 7 kal/molºC )
Penyelesaian:
1. Diket: m = 20 m3 x ρair
= 20 m3 x 1000 kg/m3 = 20.000kg = 2x107gr
Cair= 75 J/molºC
ΔT = T1-T2 = (30-20)ºC = 10ºC
ditanya: ΔU…?
jawab : ΔU = n.C. ΔT
ΔU = 2x107gr x 75 J/molºC x 10ºC
18 gr/mol
= 83,33 107 Joule
2. Diket: n = 1 mol P = 11 atm = 1 x 105Pa
T1 = 100+273ºK = 373ºK
Δ T = T2-T1
T2 = 500+273ºK = 773ºK = 773-373ºK
Cp O2= 7 kal/molºC = 400ºK
V1= 25 m3  V2…?
ditanya: ΔH…?
jawab: ΔU = n.C. ΔT
= 1mol x 7 kal/molºC x 400ºC
= 2800 Kal= 11704 J
V1/ V2 = T1/T2
V2 = V1.T2/T1 H = ΔU + P. Δ V
= 25 m3 x 773ºK = 11704 J + 1 x 105Pa (51,8-25) m3
373ºK = 11.704 J + 2.680.000J
= 51,8 m3 = 2.691.704 J = 2691 kJ
Hk. Termodinamika I
Menyatakan bahwa:
“ Meskipun energi memiliki berbagai bentuk, jumlah
total energi adalah konstan, dan ketika energi
menghilang dari satu bentuk sebenarnya energi itu
akan menjadi bentuk yg lain secara bersamaan”
Hk. Termodinamika I disebut juga Hk. Kekekalan
Energi / Hk. Konversi Energi
Bentuk-bentuk Energi sangat banyak, tetapi yg dibahas
adalah yg berhubungan dengan Bidang Teknik Kimia.
Secara Umum energi terdapat dalam suatu massa, misal
Energi Dalam (U), Entalphi (H), dapat juga Energi yg
sedang berpindah  Energi Dalam Transit (kerja W
dan panas Q)
ΔE sistem + ΔE lingkungan =
0
ΔE sistem = ΔU, ΔEk, ΔEp
ΔE lingkungan = Q, W
Maka didapatkan persamaan:
ΔU+ΔEk+ΔEp = Q+W

Untuk Persamaan satuan massa:


ΔU = n. C. ΔT Sistem tertutup tanpa aliran:
ΔEk = ½ m. Δ v2 V=0  ΔEk = 0
ΔEp = m. g. Δ h Tanpa bidang elevasi:
h=0  ΔEp = 0
Nilai Q atau W= + /- atau 0
Berdasarkan Interaksi antara sistem dan lingkungan, maka
sistem dikelompokan sebagai berikut :
1.Sistem Terbuka
2.Sistem Tertutup
3.Sistem Terisolir/Tersekat

ΔU=Energi yg berkaitan dg keadaan mikroskopis benda,


seperti atom, molekul, dan ikatan atom
Yang diperlukan dalam perhitungan adalah Δ U dan
dapat ditunjukan dg ΔT atu perubahan fase
Nilai mutlak Energi Dalam tidak dapat ditentukan,
biasanya diambil ketetapan nilai
T=0,01ºC ΔU=0 kJ/kg
W&Q yg ditransfer mempengaruhi Δ U
 Sistem: sesuatu yg menjadi pusat perhitungan dan
acuan dalam menganalisis suatu keadaan atau keperluan
kalkulasi data.
 Lingkungan/Surrounding : lingkungan diluar sistem
yg mempengaruhi dan berinteraksi dg sistem.
 Batas antara sistem dan lingkungan dapat nyata (berupa
dinding isolasi) dan dapat juga imaginer.
 ΔE sistem : Energi yg ditransfer dai atau ke lingkungan
 ΔE lingkungan : Energi yg dimiliki suatu benda baik
karena keadaan mikroskopik maupun
makroskopik
(+)  masuk/ditransfer ke sistem
 Q/W (-)  keluar/ ditransfer dari sistem
(0)  tidak ada transfer dari/ke sistem
Keseimbangan energi untuk Sistem Tertutup

 Jika batas suatu sistem tidak dapat mentransfer


bahan antara sistem dan lingkungannya, massanya
tetap sistem ini dikatakan sebagai Sistem Tertutup
 Sistem tertutup dinyatakan sebagai kerja yg

diakibatkan oleh beda tekanan/perubahan volume


 Selama tidak ada aliran masuk dan keluar pada

sistem tertutup, tidak ada Energi Dalam yg transfer


dari sistem, semua energi antara sistem tertutup dan
lingkungan dibentuk menjadi panas dan kerja
Jadi untuk energi lingkungan didapatkan rumus:
ΔE lingkungan = ±Q ±W
Pada sistem tertutup Q (-) & W (-)

ΔE lingkungan = ‫־‬Q ‫־‬W ΔE sistem = Q+W

Tetapi yang lebih penting pada sebuah Industri


adalah proses yang mengalirkan bahan pada
batasan sistem yang keluar dan masuk suatu
peralatan proses, ini disebut 
Sistem Terbuka
Termodinamika mengalami perkembangan dengan
memudahkan dalam mengenalkan karakteristik
khusus proses sistem tertutup yg disebut Proses
Reversibel

“Suatu proses dikatakan reversibel ketika proses


tersebut menunjukan dapat berbalik pada
beberapa titik dengan sedikit saja perubahan
kondisi luar sistem “

 Proses Reversibel dapat dilihat pada proses ekspansi


gas di dalam piston atau silinder bersusun.
 Gas yg terjebak didalam piston dapat memilih sistem
dan lingkungan yang mengikutinya.
Ekspansi Gas pada Piston
• Diperoleh Proses Ekspansi ketika
massa pada piston berkurang.
• Dalam piston ini, batasan tekanan
pada gas hanya cukup untuk
menyeimbangkan massa saja
• Pada kondisi kesetimbangan ini
gas di piston cenderung tidak
berubah
• Jika posisi piston mencapai elevasi
maksimum, energi dalam bertambah
mendekati sama dg kerja W
• jika tidak ada perubahan kondisi luar
dapat berbalik,, disebut Irreversibel
Proses Volume Konstan
(Isokhorik/Isometrik)
• Salah satu kesetimbangan termodinamik, dimana
terjadi ketika suatu sistem mempunyai volume yg
konstan disetiap titik pada sistem tersebut.
• ΔU=Q+W
• kerja mekanik reversibel  W = -P (V2-V1)

W = P. ΔV

Proses Isokhorik
Isokhorik  V1= V2 Sehingga ΔV= 0  W=0
Jadi untuk Proses Isokhorik  ΔU = Q

Q = ΔU = n. Cv. ΔT

Kesimpulan:
Untuk proses mekanik reversibel, sistem tertutup
dengan Volume konstan:
- Transfer Energi Panas Q=Perubahan Energi Dalam
- Kerja mekanik Reversibel  V=0  W=0
Proses Tekanan Konstan
(Isobarik)
Kesetimbangan termodinamik yg terjadi ketika sistem
mempunyai tekanan yg konstan disetiap titik sistem.
dU = dQ – P. dV
dQ = dU+ P. dV
Q= Δ(U+P.V)
= Δ H = n. Cp. ΔT
H = U+PV
 Pada proses kerja mekanik reversibel dg tekanan(P)
konstan (isobarik), energi yg ditransfer (Q) sama dg
perubahan entalphi (ΔH)
 H = U+ PVbentuk besaran energi Termodinamika

 ΔH = n. Cp. ΔT  Cp=spesifik panas pd P tetap


 ΔU = n. Cv. ΔT Cv= spesifik panas pd V tetap

 Q = ΔU  bila proses V tetapW=0 (Isokhorik)

 Q = ΔH  bila proses P tetap (Isobarik)

 ΔU= Q+W  W= ΔU–Q


Proses Temperatur Konstan
(Isotermal)

Suatu proses perubahan keadaan sistem yang terjadi


pada temperatur konstan
Sehingga didapatkan rumus:

T1=T2  ΔT=0
ΔU=0  ΔH=0
Contoh Soal:
1. Persamaan keadaan untuk suatu gas nyata diberikan
sebagai: P (V–n b) = n. R. T
Turunkan persamaan untuk kerja yang dilakukan, jika
gas ini dimampatkan secara isoterm dan reversibel dari
volume Va ke volume Vb
• dW= –P. dV  W= –

• P(V–n b) = n. R. T  P = n. R.T
V–nb
• W=– dV = –n. R. Ta

–n. R. Ta ln

• Vb > Va jadi ln <0


• Sehingga W > 0
2. n mol gas ideal mengalami perubahan secara
reversibel dari keadaan A ke keadaan B dg 4 cara
yg dinyatakan dg 1,2,3,4. untuk proses 4 berlaku
TV= tetap. Tentukan kerja yg dilakukan oleh gas,
dinyatakan dalam Pa, Pb, Va, Vb dalam keempat
proses tersebut?
• Sistem= n mol gas ideal
• Keadaan = keadaan awal A = Pa, Va, Ta
= keadaan akhir B = Pb, Vb, Tb
Proses: Ekspansi Reversibel dari VaVb
Melalui 4 proses yang berbeda  1, 2, 3,
4
Ditanyakan: W1, W2, W3 dan W4…?
Gas Ideal  P. V= n. R. T
Reversibel  dW= –P. dV
|W| = luas dibawah kurva pada
diagram PV
Proses 4 = TV  tetap
|W1| = luas dibawah garis 1
= luas I+luas II
= ½ (Vb –Va) (Pa–Pb)+ Pb(Vb –Va)
= ½ (Pa+Pb) (Vb –Va)
|W2| = luas dibawah garis 2
= Pa (Vb –Va)

|W3| = luas didaerah garis 3


= luas I+luas II
= (Pa–Pb) (½ Va+ ½ Vb –Va)
+Pb (Vb –Va)
= ½ (Pa+Pb) (Vb –Va) +Pb (Vb–Va)
= (Pa+Pb) (Vb –Va)

|W4| = –

= dV = n. R. α (1/Va –1/Vb)

=
W4 = Pb. Vb – Pa. Va
TV = α = tetap  T = α / V
PV = nRT  P =

α = Pa =  α=

Pb =  α=
Sifat Volumetrik fluida murni
Materi termodinamika, seperti energi dalam dan
enthalpi, dari perhitungan panas dan kerja peralatan
proses industri, sering dinilai dari data volumetrik.
Selain itu, hubungan tekanan/volume/temperatur (PVT)
penting untuk tujuan mengukur fluida dan vesel/pipa.
Sifat PVT Zat Murni
Ukuran tekanan gas dari zat murni, antara sebuah padat
dan cair, ditunjukan dalam sebuah grafik tekanan vs
temperatur yang disebut dengan Diagram PT
Data PVT1. Grafik: grafik PV, PT, TH, TS HS
2. Tabel: Steam tabel
3. Persamaan PVT: Equation Of State/EOS
Diagram PT
• Diagram PT terbagi menjadi 5 daerah:
S = Solid Region  fase padat
L = Liquid Region  fase cair
V = Vapor Region  fase uap
G = Gas Region  fase gas
F = Fluida Region  fase fluida
 Suatu zat bila dalam keadaan PT dikurva fusi/peleburan
(2-3) zat itu dinyatakan dalam kesetimbangan antara
fase cair dan fase padat. Artinya siap perubahan fase
cair menjadi fase padat/ sebaliknya.
 Demikian pula untuk grafik 1-2, 2-c
 Ketiga grafik bertemu di titik 2, titik ini disebut dengan
Titik Triple Point
• Titik Triple Point adalah titik dimana suatu zat dalam
kesetimbangan 3 fase (ada 3 fase yg siap berubah dari
fase satu ke fase yg lain) bila diubah PT zat tersebut.
• Titik C disebut Critical Point (Titik Kritis)

• Pada setiap zat memiliki titik kritis

• T, P, V dititik kritis  Temperatue kritis = Tc

 Tekanan kritis = Pc
 Volume kritis = Vc
• Daerah yg berada diatas titik kritis (>Tc ; >Pc)

disebut Daerah Fluida


• Zat dapat dianggap Liquid/Gas(sifatnya
sama)tergantung cara pandangnya
Suatu zat dianggap cairan (liquid), bila tekanan P
diturunkan pada temperatur T tetap  maka zat
tersebut akan menguap menjadi gas
Zat disebut uap, apabila zat itu dicairkan dg cara:
1.Temperatur T diturunkan pada Tekanan P tetap
2.Tekanan P dinaikkan pada Temperatur T tetap
Jika zat dianggap Gas, bila temperatur T diturunkan
pada Tekanan P tetap  maka zat itu akan berubah
menjadi cair (liquid)
Diagram PV
Daerah:
1. Fase padat
2. Fase padat-cair
(kesetimbangan)
3. Fase cair
4. Fase cair-uap
(kesetimbangan)
5. Fase gas-uap
6. Fase gas
7. Fase fluida
8. Fase padat-uap
C titik kritis

Anda mungkin juga menyukai