Anda di halaman 1dari 29

ETIKA PROFESI

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM


Departemen Teknik Kimia
USU Medan
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ETIKA PROFESI
Materi:
 Ide latar belakang
 Mengapa perlu mempelajari etika teknik?
 Etika dan hukum
 Profesionalisme dan kode etik
 Memahami masalah etika
 Teknik penyelesaian masalah etika
 Resiko, keselamatan dan kecelakaan
 Etika dalam riset dan eksperimen
 Hak dan tanggung jawab para insinyur.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

LITERATUR

1. Baura, G.D., 2006. Engineering Ethics; An Industrial


Perspective, Academic Press, New York.
2. Fleddermann, C.D., 2004. Engineering Ethics, Edisi
kedua, Prentice Hall, New York.
3. Buku-buku lain yang berhubungan dengan Etika Teknik
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

LATAR BELAKANG
◼ Meskipun bagi kebanyakan orang, etika pribadi berakar
dari kepercayaan religius, hal ini belum tentu berlaku
untuk semua orang.
◼ Ada banyak orang beretika tetapi tak religus.
◼ Ada orang yang tampaknya religius, tetapi tak mem-
punyai etika.
◼ Prinsip-prinsip etika yang akan dibicarakan adalah yang
telah disaring oleh tradisi religius. Prinsip-prinsip ini
sekarang menjadi norma budaya dan diterima secara
luas tanpa memperhatikan asal mulanya.
◼ Tidak perlu menunjuk suatu agama secara eksplisit
dalam membicarakan etika dalam profesi teknik.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

MENGAPA PERLU ETIKA TEKNIK?

 Para insinyur meningkatkan kepekaan mereka


terhadap tanggung jawab profesionalnya.
 Keadaan ini membangkitkan kesadaran akan
pentingnya etika dalam profesi insinyur ketika
para insinyur menyadari bahwa pekerjaan
teknis mereka mempunyai dampak yang sangat
luas terhadap masyarakat.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

TUJUAN ETIKA TEKNIK


 Membuat anda lebih sensitif dan mementingkan isu-
isu etika sebelum anda harus menghadapi isu-isu
tersebut.
Anda akan mempelajari kasus-kasus penting masa lalu
sehingga anda akan mengetahui sistuasi apa yang dihadapi
rekan-rekan anda dulu dan anda akan tahu apa yang harus
anda lakukan ketika menganalisis dan menyelesaikan masalah
etika ketika masalah itu timbul.
 Untuk meningkatkan otonomi moral
Otonomi moral adalah kemampuan seseorang untuk berpikir
kritis dan mandiri tentang isu-isu moral dan menerapkan
pemikiran moral ini pada situasi yang timbul dalam praktek
karir profesional di bidang keteknikan.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

DEFINISI ETIKA DAN ETIKA TEKNIK (1)


◼ Selama pendidikan sarjana, para calon insinyur
mendapatkan pelatihan dasar ilmu teknik, metode
penyelesaian masalah, dan desain teknik. Tetapi secara
umum hanya menerima sedikit pelatihan dalam praktek
bisnis, keselamatan, dan etika.
◼ Kurikulum Teknik 2006, 2012 berbasis kompetensi (CP)
merujuk kepada ABET (Acreditation Board for
Engineering and Technology) yang menetapkan Etika
dimasukkan dalam kurikulum S1.
◼ Etika adalah studi karakteristik moral. Etika juga
berhubungan dengan pilihan moral yang dibuat oleh tiap
orang dalam hubungannya dengan orang lain.
◼ Etika Teknik adalah aturan dan standar yang mengatur
arah para insinyur dalam peran mereka sebagai
profesional.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

DEFINISI ETIKA DAN ETIKA TEKNIK (2)

◼ Etika Teknik adalah studi tentang keputusan moral yang


harus dibuat oleh para insinyur dalam praktek ketek-
nikan.
◼ Etika teknik memasukkan definisi etika yang lebih
umum, tetapi menerapkan definisi itu secara lebih
spesifik ke berbagai situasi yang melibatkan insinyur
dalam kehidupan profesional mereka.
◼ Jadi Etika Teknik adalah sebuah bentuk filosofi yang
mengindikasikan cara bagi para insinyur untuk meng-
arah diri mereka dalam kapasitas profesional mereka.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ETIKA DAN HUKUM


➢ Praktek Teknik dan bisnis diatur oleh banyak hukum pada
tingkat international, nasional, dan lokal.
➢ Banyak di antara hukum ini didasarkan pada prinsip-prinsip
etika, tetapi ada juga yang didasarkan pada prinsip-prinsip
praktis, alih-alih prinsip yang didasarkan pada filosofi, alami.
➢ Banyak hal yang legal dianggap tidak etis. (Misalnya
mendesain suatu proses yang melepaskan zat yang
diketahui beracun, tetapi secara tidak teratur, ke dalam
lingkungan mungkin tidak etis, meskipun legal.
➢ Sesuatu yang ilegal tidak berarti sesuatu itu tidak etis.
Contoh: di zaman dahulu mungkin ada zat yang dianggap
berbahaya, tetapi sekarang dianggap aman, dan ingin anda
masukkan ke dalam sebuah produk.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ETIKA DAN HUKUM (2)


➢ Jika hukum belum menampung penemuan ilmu
pengetahuan terbaru tersebut,melepaskan zat itu ke
lingkungan adalah suatu yang ilegal, meskipun tidak
ada masalah etika dengan melakukan hal itu.
➢ Sebagai seorang insinyur akan aman jika mengikuti
persyaratan hukum yang berlaku.
➢ Dalam etika teknik, kita melangkah jauh melampaui
area hukum. Minat kita adalah area-area di mana
prinsip-prinsip etika mengalami konflik dan tidak ada
petunjuk hukum tentang cara menyelesaikan konflik itu.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

PROFESIONALISME DAN KODE ETIK


◼ Apakah teknik (engineering) itu merupakan sebuah profesi?
Secara singkat dapat dikatakan bahwa seperti halnya dengan
kedokteran, dan hukum, teknik adalah sebuah profesi yang
memerlukan keahlian tingkat tinggi.
➢ Teknik adalah sebuah job, para insinyur dibayar untuk jasa
mereka, tetapi keahlian dan tanggung jawab yang dilibatkan
dalam teknik membuat pekerjaan itu lebih dari sekedar job.
➢ Kadang-kadang profesi disamaartikan dengan job.
➢ Semua kerja yang digaji dapat dianggap sebagai job, tanpa
mempedulikan tingkat keahlian yang dilibatkan dan tanggung
jawab yang diberikan.
➢ Sama dengan job, kata occupation mengimplikasikan bidang
pekerjaan yang digeluti seseorang untuk bertahan hidup.
➢ Teknik juga merupakan bidang perkerjaan.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

PROFESIONALISME DAN KODE ETIK (2)


◼ Apakah perbedaan kata pekerjaan (job), dan bidang
perkerjaan (occupation) dengan profesi (profession)?
 Kata profesi dan profesional banyak digunakan dalam
masyarakat modern dalam definisi yang berada di atas
definisi job dan occupation.
 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata
atlit profesional, tukang kayu profesional, dll.
 Arti profesional tersebut tidak dapat diterapkan pada
insinyur.
 Tidak ada insinyur amatir yang melakukan pekerjaan
teknik tanpa dibayar, karena mereka dilatih menjadi
profesional, insinyur yang dibayar.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ATRIBUT PROFESI
1. Pekerjaan yang memerlukan ketrampilan ahli, peng-
gunaan penilaian, dan penerapan kebijaksanaan. Selain
itu, pekerjaan ini tidak rutin dan tidak bisa digantikan
dengan mesin.
2. Keanggotaan dalam profesi memerlukan pendidikan
formal yang tinggi, bukan hanya pelatihan praktis atau
belajar lewat pengalaman.
3. Publik mengizinkan kalangan atau organisasi khusus
yang dikendalikan oleh organisasi profesi untuk:
menetapkan standar pengakuan profesi, menetapkan
standar pengarahan anggota, dan memberlakukan
standar-standar ini.
4. Hasil yang baik dan signifikan yang dapat diperoleh
publik dari praktek profesi.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ATRIBUT PROFESI (2)


 Dalam sebuah profesi, penilaian mengacu pada
pembuatan keputusan penting berdasarkan pelatihan
formal dan pengalaman.
 Secara umum keputusan itu akan mempunyai dampak
serius terhadap kehidupan manusia dan sering
mempunyai implikasi penting menyangkut pengeluaran
uang yang besar.
 Kebijaksanaan mempunyai 2 definisi.
1. Seseorang disebut bijaksana dalam performa
tugasnya bila ia mampu menyimpan rahasia tentang
pelanggan, klien, dan pasien.
2. Kemampuan untuk membuat keputusan secara
otonom.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

TEKNIK SEBAGAI SUATU PROFESI


◼ Sebagai suatu profesi, bidang teknik memerlukan keahlian ekstensif
tingkat tinggi. Jika tidak, untuk apa kita kuliah 4 tahun di universitas
agar dapat berkiprah dibidang ini.
◼ Esensi desain teknik adalah penilaian: bagaimana menggunakan
peralatan yang tersedia, komponen peralatan, dsb untuk mencapai
tujuan tertentu.
◼ Insinyur diwajibkan menjaga kualitas intelektual orang yang
mempekerjakan mereka atau klien mereka dan menjaga
kerahasiaan informasi bisnis.
◼ Selain itu, perhatian utama semua insinyur adalah keselamatan
masyarakat yang menggunakan produk dan peralatan yang
dirancangnya.
◼ Selalu ada tawar-menawar antara keselamatan dan isu-isu teknik
lainnya dalam suatu desain, yang memerlukan kebijaksanaan
insinyur untuk memastikan bahwa desain itu dapat digunakan
sesuai tujuan pembuatannya dan mengisi kondisi pasarnya secara
aman.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

TEKNIK SEBAGAI SUATU PROFESI (2)


◼ Banyak pekerjaan teknik memerlukan gelar yang lebih tinggi
daripada sarjana.
◼ Pekerjaan insinyur adalah melayani kepentingan umum
dengan menyediakan sistem komunikasi, transportasi,
sumber energi, peralatan, dll.
◼ Setiap disiplin dalam bidang teknik mempunyai organisasi
profesionalnya sendiri.
 AIChE (American institute of Chemical Eninineers) atau
Perkumpulan Insinyur Teknik Kimia Amerika)
 ASME (American Society of Mechanical Engineers) atau
perkumpulan insinyur Teknik Mesin Amerika.
 ASCE (American Society of Civil Enineers)
 IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers)
 PII (Pesatuan Insinyur Indonesia), dll
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

TEKNIK SEBAGAI SUATU PROFESI (3)


◼ Ada perbedaan antara praktek teknik, hukum dan
kedokteran.
➢ Pengacara umumnya berkerja sendiri, terutama dalam
bisnis independen, atau dalam praktek kelompok besar
dengan pengacara lain. Sedikit pengacara yang
dipekerjakan oleh organisasi besar atau perusahaan.
➢ Kasus yang sama juga berlaku pada dokter.
➢ Insinyur tidak bekerja sendiri, tetapi menjadi bagian kecil
dari perusahaan besar yang melibatkan bidang pekerjaan
yang berbeda, termasuk akuntan, ahli pemasaran.
[Pengecualian hanya terhadap insinyur sipil yang
umumnya berpraktek sebagai konsultan independen baik
dalam perusahaannya sendiri maupun dalam perusahan
teknik lainnya].
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

ORGANISASI PROFESIONAL
Esensi organisasi profesional dibagi 2 model profesi:
1. Model kontrak sosial memandang bahwa organisasi profesi
dibentuk terutama untuk memperluas kepentingan umum.
2. Model bisnis (mungkin lebih tidak manusiawi). Model ini
menyatakan fungsi profesi adalah sebagai alat untuk
meningkatkan keuntungan ekonomi anggotanya.
 Di mana posisi profesi teknik?
 Profesi teknik yang berorientasi pada jasa dan karena itu
memenuhi model kontrak sosial dengan cukup baik.
 Meskipun ada insinyur yang mengharapkan agar organisasi
profesional insinyur lebih berfungsi pada menurut model bisnis.
 Organisasi teknik hampir tidak mempunyai pengaruh pada
pekerja teknik untuk menetapkan upah dan kondisi kerja atau
membantu pekerja teknik untuk menyelesaikan perdebatan
etika dengan pihak yang mempekerjakan mereka.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KOMPETENSI LULUSAN TEKNIK


a. Mampu menggunakan pengetahuan matematik, sains
dan keteknikan,
b. Mampu merancang dan melaksanakan eksperimen
serta mengolah dan menganalisis data,
c. Mampu merancang sistem, komponen atau proses yang
sesuai dengan kebutuhan,
d. Mampu berfungsi dalam tim multidisiplin,
e. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesai-
kan masalah-masalah teknik,
f. Memahami tanggung jawab profesi dan etika,
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KOMPETENSI LULUSAN TEKNIK (2)


g. Mampu berkomunikasi secara efektif,
h. Lancar berbahasa Inggeris, baik lisan maupun tulisan,
i. Menyadari pentingnya pendidikan luas untuk mema-
hami dampak sosial dan global akibat solusi teknik,
j. Sadar dan mampu belajar terus menerus,
k. Mengetahui isu-isu kontemporer,
l. Mampu menggunakan teknik, skill, dan modern
engineering tools untuk praktek keinsinyuran.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Prospek Teknik Kimia

KODE ETIK
◼ Kode etik memuat hak, tugas, dan kewajiban anggota
profesi.
◼ Kode etik tidaklah terbatas untuk organisasi profesional,
tetapi juga dapat dijumpai dalam perusahaan dan
universitas.
◼ Kode etik memberikan kerangka kerja penilaian etika
bagi seorang profesional.
◼ Tidak ada kode etik yang bersifat komprehensif
seluruhnya dan mencakup semua situasi etika yang
mungkin dihadapi oleh insinyur profesional.
◼ Kode etik lebih berfungsi sebagai titik awal bagi peng-
ambilan keputusan yang etis.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Prospek Teknik Kimia

KODE ETIK (2)


◼ Kode etik tidak menunjukkan prinsip etika yang baru.
◼ Kode etik hanya mengulang prinsip dan standar yang
sudah diterima sebagai praktek teknik yang bertanggung
jawab.
◼ Suatu kode mendefinisikan peran dan tanggung jawab
profesional.
◼ Kode etik bukanlah suatu resep untuk perilaku etis,
tetapi hanyalah merupakan kerangka kerja untuk sampai
pada pilihan etika yang benar.
◼ Kode etik bukanlah pengganti penilaian yang baik.
◼ Kode etik bukanlah dokumen hukum.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK (3)


◼ Seseorang tidak bisa ditangkap karena ia melanggar
pandangan kode etik, tetapi dapat dikeluarkan dari
organisasi profesional.
◼ Kode etik lebih menunjukkan cara penerapan prinsip-
prinsip moral dan etika ke dalam praktek profesional.
[Kode etik lebih membantu insinyur dalam menerapkan
prinsip-prinsip moral ke dalam situasi tertentu yang
dihadapinya dalam praktek profesional].
◼ Bagaimana kode etik mencapai tujuan ini?
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK (4)


 Kode etik membantu menciptakan lingkungan di dalam
sebuah profesi di mana perilaku etika menjadi norma.
 Kode etik juga berfungsi sebagai penuntun tentang cara
bertindak dalam situasi tertentu.
 Kode etik juga dapat digunakan untuk mendukung posisi
seseorang dalam kegiatan tertentu.
 Kode etik menyediakan sedikit dukungan bagi orang yang
sedang berada dalam tekanan atasan untuk berprilaku tidak
etis.
 Kode etik dapat juga mendukung posisi seseorang dalam
menunjukkan kepekaan kolektif tentang perilaku yang benar.
 Kode etik dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa
profesi itu sangat memperhatikan tanggung jawab, arahan
profesional.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK IEEE


1. Menerima tanggung jawab untuk membuat keputusan
teknik yang konsisten dengan keselamatan, kesehatan
dan kesejahteraan umum, dan segera mengumumkan
faktor-faktor yang dapat membahayakan umum dan
lingkungan.
2. Sedapat mungkin menghindari konflik kepentingan nyata
atau yang disadari, dan memberitahukan konflik ke-
pentingan itu kepada pihak-pihak yang menerima dam-
paknya, jika ada.
3. Jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau
melakukan perkiraan berdasarkan data yang tersedia.
4. Menolak penyuapan dalam segala bentuk.
5. Meningkatkan pemahaman teknologi, ketepatan apli-
kasinya, dan konsekuensi potensialnya.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK IEEE (2)


6. Mempertahankan dan meningkatkan kompetensi teknik dan
melaksanakan tugas teknologi untuk orang lain hanya bila
mempunyai kualifikasi yang diperoleh melalui pelatihan atau
pengalaman, atau setelah membuka penuh batasan-batasan
yang berkaitan.
7. Mencari, menerima, dan memberikan kritik yang jujur tentang
pekerjaan teknik, mengakui dan memperbaiki kesalahan,
dan menghargai kontribusi orang lain dengan sepantasnya.
8. Memperlakukan semua orang secara adil tanpa memperha-
tikan faktor-faktor seperti ras, agama, cacat, umur, atau asal
negara.
9. Menghindari melukai orang lain, hak milik, reputasi, atau
pekerjaannya dengan tindakan yang salah atau membaha-
yakan.
10. Membantu kolega dan asisten dalam perkembangan pro-
fesional mereka dan mendukung mereka dalam mengikuti
kode etik ini.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK AIChE (1)


✓ Harus mendukung dan meningkatkan integritas,
reputasi, dan kehormatan profesi teknik dengan
bersikap jujur dan tidak berpihak dan dengan setia
melayani perusahaannya, kliennya, dan publik;
✓ Berusaha meningkatkan kompetensi dan kebanggaan
profesi teknik; dan menggunakan pengetahuan dan
keahlian mereka untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.

Untuk mencapai tujuan ini, para anggotanya harus:


Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK AIChE (2)


1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejah-
teraan umum dalam mengerjakan tugas profesionalnya.
2. Memberi masukan kepada perusahaan dan klinnya se-
cara resmi (dan mempertimbangkan keterbukaan lebih
jauh bila perlu) jika insinyur menyadari bahwa kon-
sekuensi tugasnya akan berdampak buruk bagi kese-
hatan atau keselamatan kologanya atau publik pada
saat ini dan di masa yang akan datang.
3. Bertanggung jawab atas segala tindakannya dan meng-
akui konstribusi orang lain; mencari kajian ulang yang
kritis terhadap pekerjaan mereka dan memberi kritik
objektif terhadap pekerjaan orang lain.
4. Hanya mengeluarkan pernyataan atau memberikan
informasi secara objektif dan terpercaya.
Dr.Ir. Taslim, M.Si
Etika Profesi - Teknik

KODE ETIK AIChE (3)


5. Bertindak secara profesional untuk masing-masing
perusahaan dan klinnya sebagai orang yang diandalkan
atau dipercaya, dan menghindari konflik kepentingan.
6. Memperlakukan semua kolega dan asisten dengan adil,
mengakui konstribusi dan kemampuan unik mereka.
7. Hanya memberikan profesional dalam bidang kompe-
tensinya.
8. Membangun reputasi profesionalnya dengan memberi-
kan pelayanan yang terbaik.
9. Melanjutkan perkembangan profesional di sepanjang
karirnya, dan memberikan kesempatan bagi perkem-
bangan profesional para insinyur yang berada di bawah
pengawasannya.

Anda mungkin juga menyukai