Anda di halaman 1dari 16

Dasar-Dasar

Konstruksi Kayu II
Pertemuan 4
Pembahasan

 Desain Batang Tarik dengan Metode ASD


 Desain Batang Tarik dengan Metode LRFD
PERHITUNGAN KONSTRUKSI KAYU
DENGAN METODE ASD
 ASD (Allowable Stress Design)
 Hanya memperhitungkan keragaman sifat-sifat kekuatan kayu.
 Setiap macam beban dianggap mempunyai pengaruh yang sama.
 Tegangan ijin murni ditentukan oleh distribusi kekuatan kayu.
 Konsep Dasar ASD:
Kd : Faktor Lama Pembebanan (asumsi 10 tahun)
Kd . Fx ≥ D + L 1,0 untuk lantai
1,15 untuk beban salju
1,25 untuk atap tanpa salju

Fx : Tegangan ijin
𝜎 maks ≤ 𝜎 izin
Tegangan ijin merupakan kekuatan karakteristik
kayu yang telah direduksi dengan faktor keamanan
sebagai faktor pengali
Gaya-gaya yang Harus Diperhatikan pada
Sambungan Kayu

 Gaya Tarik
 Gaya Desak (Tekan)
 Gaya Lintang dan Momen
 Gaya Puntir
Mendimensi Batang Tarik (ASD)

Fnt = c . Fbr
Fnt : Luas Tampang Netto
c : faktor perlemahan akibat adanya alat sambung
Fbr : Luas Tampang Bruto

𝐏
𝝈𝐭𝐫 =
𝐅𝐧𝐭
𝝈𝐭𝐫 : …………………….
P : …………………….
Soal 1
Sebuah batang tarik dari kayu dengan Bj = 0,5 menahan gaya sebesar 5 ton.
β = 1, λ = 1, sambungan dengan baut. Diminta untuk menentukan dimensi
batang tarik tersebut yang aman dan ekonomis.

Penyelesaian:

Kayu dengan Bj = 0,5, β = 1, λ = 1 Diambil b = 7 cm


𝝈 𝑡𝑟// = 150 . 0,5 = 75 kg/cm2 h = 12 cm

P = 5000 kg Fbr = 7 . 12
Faktor Perlemahan = 20% = 84 cm2 > 83,34 cm2
𝐏
𝝈𝐭𝐫 = 𝐅𝐧𝐭
𝟓𝟎𝟎𝟎 Disimpulkan ukuran 7/12 aman dan ekonomis
Fnt = 𝟕𝟓
= 66,67 cm2

𝟔𝟔,𝟔𝟕
Fbr = = 83,34 cm2
𝟎,𝟖
Soal 2
Suatu konstruksi gording menahan beban permanen berupa beban tarik sebesar 5
ton dan faktor perlemahan akibat sambungan diabaikan (dianggap tidak ada
sambungan/alat sambung), maka diminta untuk mengontrol apakah dimensi 6/8
memenuhi syarat. jika tidak, maka direncanakan dimensi yang aman.

Catatan: Apabila pada soal tidak disebut lain maka mutu kayu adalah mutu A
Dimensi Tidak Memenuhi
Soal 3
Pada suatu konstruksi batang tarik terdapat sambungan dengan menggunakan alat
sambung baut. Kekuatan satu buah baut = 50 kg. Konstruksi tidak terlindung dan
beban tidak permanen. Apabila gaya tarik yang bekerja pada konstruksi tersebut
sebesar 0,6 ton, maka diminta menghitung jumlah baut yang dibutuhkan.
Mendimensi Batang Tarik (LRFD)
𝑇𝑢 = Gaya Tarik Terfaktor
𝑇𝑢 ≤ λ ∅𝑡 𝑇′ λ = Faktor Efek Waktu
∅𝑡 = Faktor Tahanan Tarik Sejajar Serat = 0,80
T’ = Tahanan Tarik

T’ = Tahanan Tarik

𝑇 = 𝐹𝑡′ 𝐴𝑛 𝐹𝑡′ = Kuat Tarik Sejajar Serat Terkoreksi
𝐴𝑛 = Luas Penampang Neto

𝐹𝑡′ = 𝐶𝑀 𝐶𝑡 𝐶𝑝𝑡 𝐶𝐹 𝐶𝑟𝑡 𝐹𝑡

Faktor Koreksi
Masa Layan
Tabel N3. Faktor Efek Waktu
SNI 7973: 2013 hal: 81 – 82
Contoh Soal Rencanakan dimensi batang tarik AB dari
25 kN
struktur truss seperti pada gambar di
samping. Elemen batang AB terbuat dari
25 kN 25 kN kayu kelas mutu A dengan kode mutu
E21, dan alat sambung yang
dipergunakan pada buhul adalah baut.
C Pembebanan diperoleh berdasarkan
kombinasi 1,4D. Asumsikan semua nilai

B faktor koreksi bernilai 1,0.


A 300 cm
300 cm
Modulus
Nilai Desain Acuan (MPa) Elastisitas
Acuan (MPa)
Kode Mutu
Fb Ft Fc Fv Fc^ E Emin
E25 26.0 22.9 22.9 3.06 6.11 25000 12500
E24 24.4 21.5 21.5 2.87 5.74 24000 12000
E23 23.2 20.5 20.5 2.73 5.46 23000 11500
E22 22.0 19.4 19.4 2.59 5.19 22000 11000
E21 21.3 18.8 18.8 2.50 5.00 21000 10500
E20 19.7 17.4 17.4 2.31 4.63 20000 10000
E19 18.5 16.3 16.3 2.18 4.35 19000 9500
E18 17.3 15.3 15.3 2.04 4.07 18000 9000
E17 16.5 14.6 14.6 1.94 3.89 17000 8500
E16 15.0 13.2 13.2 1.76 3.52 16000 8000
E15 13.8 12.2 12.2 1.62 3.24 15000 7500
Modulus
Nilai Desain Acuan (MPa) Elastisitas Acuan
(MPa)

Fb Ft Fc Fv Fc^ E Emin
Kode Mutu

E14 12.6 11.1 11.1 1.48 2.96 14000 7000

E13 11.8 10.4 10.4 1.39 2.78 13000 6500

E12 10.6 9.4 9.4 1.25 2.50 12000 6000

E11 9.1 8.0 8.0 1.06 2.13 11000 5500

E10 7.9 6.9 6.9 0.93 1.85 10000 5000

E9 7.1 6.3 6.3 0.83 1.67 9000 4500

E8 5.5 4.9 4.9 0.65 1.30 8000 4000

E7 4.3 3.8 3.8 0.51 1.02 7000 3500

E6 3.1 2.8 2.8 0.37 0.74 6000 3000

E5 2.0 1.7 1.7 0.23 0.46 5000 2500

Anda mungkin juga menyukai