T. Istirokhatun
Energi Dalam
Energi dalam merupakan jumlah seluruh energi
kinetik atom atau molekul, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat
adanya interaksi antara atom atau molekul.
Secara umum ada 2 sumber energi :
1. Energi makroskopis :energi yang disebabkan
oleh benda
2. Energi mikroskopis : energi yang disebabkan
perbedaan antara atom dalam molekul.
ENERGI
KINETIK
Sebagai akibat
gerakan molekul
(translasi, rotasi
dan vibrasi)
ENERGI
POTENSIAL
Berhubungan dengan
ikatan kimia dan
juga elektron bebas
pada logam
6
Catatan :
- Energi dalam adalah suatu fungsi keadaan, yang hanya tergantung
pada keadaan awal dan akhir sistem
a
du U
b
Ua
dw U
dQ Q
d = diferensial eksak
d = diferensial tak eksak
GAS
GAS MONOATOMIK
Energi kinetik
akibat gerakan
translasi linier dari
atom tipe "hard
sphere"
GAS POLIATOMIK
Energi kinetik
akibat gerakan
translasi, rotasi,
dan vibrasi
8
CAIRAN
10
AA
BB
- TA = TB
- TB = TC
CC
TA = TC
HK I Termodinamika
Merupakan hukum kekekalan/kelestarian energi,
bahwa
enegi
tidak
bisa
dihilangkan/dimusnahkan,
tetapi
berubah
menjadi bentuk lain.
E = Ep + Ek + U
Dari kekekalan energi, kita dapat menyimpulkan
bahwa perubahan energi dalam sistem = Kalor
yang
ditambahkan
pada
sistem
(sistem
menerima energi) kerja yang dilakukan oleh
sistem (sistem melepaskan energi).
HUKUM I TERMODINAMIKA
EK = 0
Energi tidak
dapat
diciptakan
atau
dimusnahkan
Energi hanya
dapat diubah
dari satu
bentuk ke
bentuk lainnya
EP = mgh
EK = mu2
EP = 0
EP = 0
EK = mu2
16
HK I Termodinamika
Keterangan :
U = Perubahan energi dalam
Q = Kalor
W = Kerja
HK I Termodinamika
Analisa
dalam
persamaan
Hukum
Pertama
Termodinamika hanya perubahan energi dalam saja.
Perubahan energi dalam dapat diketahui akibat adanya
energi yang ditambahkan pada sistem dan energi yang
dilepaskan sistem dalam bentuk kalor dan kerja. Jika
besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem
(energi dalam) tidak bisa diketahui secara langsung,
maka besaran yang menyatakan keadaan makroskopis
bisa diketahui secara langsung. Besaran yang
menyatakan keadaan makroskopis adalah suhu (T),
tekanan (p), volume (V) dan massa (m) atau jumlah
mol (n). Contoh besaran mikroskopis antara lain adalah
kecepatan, energi kinetik, momentum atom-atom dll.
HK I Termodinamika
Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja
disesuaikan dengan persamaan Hukum
Pertama Termodinamika. Kalor (Q) yang
merupakan kalor yang ditambahkan pada
sistem (Q positif), sedangkan Kerja (W)
jika merupakan kerja yang dilakukan oleh
sistem (W positif). Karenanya, jika kalor
meninggalkan sistem, maka Q bernilai
negatif. Sebaliknya, jika kerja dilakukan
pada sistem, maka W bernilai negatif.
U= Q + W
Konvensi tanda:
Positif jika Q atau W
ditransfer ke dalam sistem
Negatif jika Q atau W
ditransfer dari sistem
Jenis-jenis Kerja
- Energi dalam terdiri dari : energi transisi, energi vibrasi dan
energi rotasi pada tingkat molekuler dari suatu materi
- Kerja (W) adalah akibat aksi melawan gaya luar, yang
dinyatakan :
d W = F dh
F adalah gaya luar dan dh adalah jarak perpindahan
- Kerja tergantung pada 2 faktor yaitu faktor intensitas dan faktor
kapasitas
Sehingga : dw = -Pluar dV
Karena: dU = dq +dw
maka : dU = dq - pdV
Integrasinya adalah:
Pluar
A
dh
Kompresi: V2<V1
V2
dU dq PdV
V1
atau
U = q P(V2 V1)
Atau
U=q+w
Wrev PdalamdV
untuk gas ideal PV = n R T sehingga :
wrev = - n R T ln (V2/V1)
wrev = - n R T ln (P1/P2)
Pada proses irreversibel (Pluar Pdalam) dan isotermis (dT=0)
Wirrev = - Pluar dV
untuk gas ideal ,
Wirrev = - Pluar (V2-V1)
= - n R T (1-P2/P1)
Pada proses ekspansi isotermal terhadap vakum (Pluar = 0)
Wvak = 0
Kerja maksimum bisa dilakukan pada pemuaian gas ideal isotermis
jika sistem beroperasi secara reversibel isotermal. (jelaskan!)
What is enthalpy ?
Enthalpy the amount of energy possessed by a
thermodynamic system (see Thermodynamics) for
transfer between itself and its environment. For
example, in a chemical reaction, the change in
enthalpy of the system is the heat of the reaction. In
a phase change, as from a liquid to a gas, the
change in enthalpy of the system is the latent heat of
vaporization. In a simple temperature change, the
change in enthalpy with each degree is the heat
capacity of the system at constant pressure. The
German physicist Rudolf J.E. Clausius originated the
term in 1850. Mathematically, enthalpy H is identified
as U + PV, where U is internal energy, P is pressure,
and V is volume. H is measured in joules or British
termal units (BTUs). (Encarta 2007)
dW PdV 0
atau U = qV
dU v dqV
Terjadi pada kalorimeter
bom
-Perubahan energi pada tekanan konstan dP =
dU dq PdV
0
2
U q p P dV
1
H = qp
dU PdV
C
dT
CV
-Pada P tetap : dP = 0
qV
C P U
dT
P V
Sehingga
H T U T
p
C P H
P V
V
C P CV {V H
)T P} V
P T
} P
Buktikan !
C P CV R
Buktikan !
U
dU
dT
T V
U
dU
dV
V T
Percobaan
Joule
Bertujuan menentukan (U/V )
dU tdk tgt dV
dq = 0
dT = 0 tak ada perubahan suhu
dw = 0 kerja melawan vakum
dU = 0
dH
dT
P
dU C P dT
dP
T
dP
T
V
T
dU w
-untuk kerja P-T
dU PluardV
nCv(T ) dT [ nRT
]dV
V
nCv(T ) dT ( nR ) dV
T
V
T2
V2
CV ln
R ln
T1
V1
Jika CV konstan
R
CV
T2
V1
T1
V2
CP
CV
Maka
T2
T2
T1
T1
1
T1V1
T2V2
P1V1 P2V2
CV
Proses isotermal
Proses adiabatik
Proses isobarik
U = Q W
P dijaga agar konstan
kalor ditambahkan pada sistem, sistem
memuai dan melakukan kerja terhadap
lingkungan, kemudian volume sistem
memuai menjadi menjadi V2
Besarnya kerja (W) yang dilakukan sistem
= luasan yang diarsir.
Proses isokhorik
Studi kasus
HK I Termodinamika
Contoh soal :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada
sistem, sedangkan sistem melakukan kerja 1000
Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem
kemudian sistem melakukan kerja 1000 Joule,
berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada
sistem dan kerja 1000 Joule dilakukan pada sistem,
berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Soal
Soal