Anda di halaman 1dari 60

59

BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Umum

Di dalam perencanaan tugas akhir ini yang berjudul


“Perencanaan Sistem Informasi PDAM Intan Banjar
Berbasis Sistem Informasi Analisis Jaringan” ini akan
dibahas 2 (dua) zona, yakni zona 6 (Zona CPK) dan zona 3
(Zona P). Dari kedua zona ini, dipilih 2 (dua) sub zona yang
digunakan sebagai pilot zone. Dua sub zona tersebut adalah
Sub zona 17 (Wilayah Kecamatan Banjarbaru Utara) dan
Sub Zona 5 (Wilayah Kecamatan Banjarbaru Selatan).
Dasar pemilihan kedua Sub Zona ini adalah untuk
mempermudah dan mempercepat proses analisa jaringan
distribusi PDAM Intan Banjar. Hal ini didasarkan bahwa
dalam perencanaan tugas akhir ini diharapkan para pembaca
dapat dengan mudah memahami konsep dari perencanaan
sistem jaringan distribusi PDAM Intan Banjar yang berbasis
sistem informasi analisis jaringan. Pertimbangan pemilihan
Sub Zona 17 untuk wilayah Kecamatan Banjarbaru Utara
dan Sub Zona 5 untuk wilayah Kecamatan Banjarbaru
Selatan didasarkan pada beberapa hal antara lain:
1. Kedua Sub Zona ini memiliki jumlah pelanggan yang
banyak di tiap waste districtnya dan membentuk
sistem isolasi sub zona, tidak seperti pada sub zona
lainnya.
2. Dari segi hidrolis, kebutuhan air wilayah ini dapat
dilayani dengan baik, namun memiliki beberapa
kekurangan dalam hal kecepatan aliran (velocity)
dikarenakan ukuran pipa yang terlalu besar
dibandingkan dengan debit air yang masuk ke waste
districtnya.
60

Gambaran mengenai letak dari Sub Zona 5 dan Sub Zona 17


dalam zona pelayanan PDAM Intan Banjar dapat dilihat pada
Gambar 5.1 dan 5.2.
61

Gambar 5.1 Pembagian Sub Zona dan Pemilihan Pilot Area 5


62

Gambar 5.2 Pembagian Sub Zona dan Pemilihan Pilot Area 17


63

5.2 Pemilihan Sub Zona

5.2.1 Sub Zona 5

a. Kondisi Eksisting Sub Zona 5

Sub zona 5 berada di Kelurahan Sungai Besar,


Kecamatan Banjarbaru Selatan. Berdasarkan
pembagian zona di wilayah Banjarbaru Selatan,
maka Sub Zona 5 ini termasuk ke dalam Zona 6
(Zona CPK). Pada umumnya wilayah ini terdiri
dari perumahan dengan tingkat ekonomi menengah
ke atas dan rata-rata merupakan daerah yang
tergolong daerah pengembangan, sehingga jaringan
pipa distribusinya relatif teratur, namun tidak pada
kondisi hidrolis sistem pengairannya.

b. Batas Sub Zona

Batas-batas dari wilayah Sub Zona 5 ini adalah


sebagai berikut:
• Sebelah Utara dibatasi oleh Jl. Puyau.
• Sebelah Selatan dibatasi oleh Jl. Trikora
• Sebelah Timur dibatasi oleh Jl. Kelatau
• Sebelah Barat dibatasi oleh Jl. Mr. Cokro
Kusumo.
Peta jaringan distribusi PDAM Intan Banjar
umumnya terdiri dari dua, yaitu peta jaringan pipa
yang memuat data tentang panjang, diameter, tahun
pasang, dan lokasi pipa dan peta seksi blade yang
merupakan detail dari peta jaringan distribusi, yang
memuat tentang detail junction dari tiap-tiap
bagian jaringan. Kedua jenis peta ini berada di
bagian perencanaan PDAM Intan Banjar yang
tujuannya untuk dapat selalu diperbaharui sesuai
perkembangan jaringan. Berdasarkan peta seksi
64

blade, sub zona 5 di bagi dalam 9 seksi blade yaitu


15L, 15M, 15N, 16L, 16M, 16N, 17L, 17M, dan
17N. Pembagian peta seksi blade dan jaringan sub
zona 5 dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Secara hidrolis, batas Sub Zona dibatasi oleh
Katup Batas yang berfungsi agar aliran air
terisolasi dari Sub Zona yang lain. Katup batas Sub
Zona 5 terdapat di daerah:
• Waste district I berada di Jl. Sepat dan Jl.
Puyau.
• Waste district II berada di Jl. Taurus I.
• Waste district III berada di Jl. Sagitarius IV,
Jl. Sagitarius III, dan Jl. Raya Virgo.
Selain batas Sub Zona, untuk mengisolasi aliran
dari satu pintu, dibuat Waste District yang masing-
masing dilengkapi dengan meter Waste District.
Meter Waste District di Sub Zona 5 berada di Jl.
Mr. Cokro Kusumo, Jl. Raya Virgo dan Jl. Gemini.
Masing-masing meter induk tersebut melayani
beberapa Step Area dengan jumlah yang berbeda-
beda. Batas antar Waste District diatur dengan
menutup Katup Batas Waste District (KBWD)
sehingga aliran dalam Waste District berasal dari
satu sumber dan semua aliran melewati satu meter.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
5.4.
65

Gambar 5.3 Peta Jaringan Eksisting Sub Zona 5


66

Gambar 5.4 Pembagian Waste District dan Step Area Sub Zona 5
67

b. Kondisi Jaringan Perpipaan Sub Zona 5

Pada dasarnya kondisi jaringan pipa di Sub Zona


5 relatif baik dan tertata dengan rapi. Untuk
jaringan pipa distribusi menggunakan pipa PVC,
GI, dan PE. Untuk mengetahui kondisi jaringan
perpipaan sebagian besar berasal dari data
sekunder berupa gambar peta, seksi blade dan as
built drawing jaringan distribusi.
Sedangkan untuk pendataan di lapangan hanya
bisa dilakukan dengan pengamatan fisik pada pipa-
pipa perlintasan yang tidak tertanam,
menganalisanya berdasarkan katup yang terpasang
sama dengan diameter pipa yang terpasang atau
jika terjadi perbaikan pipa dengan cara penggalian.
Pipa dijaringan distribusi Sub Zona 5 hampir
rata-rata menggunakan jenis pipa yang sama.
Jaringan distribusi di Sub Zona 5 menggunakan
jenis pipa PVC, GI, dan PE dengan diameter antara
25 mm sampai 100 mm. Untuk lebih jelasnya letak
dari diameter pipa adalah sebagai berikut:
• Pipa diameter 25 mm terletak di Jl.
Sanggiringan, Jl. Arwana, Jl. Otek, Jl. Puput
dan Jl. Haruan.
• Pipa diameter 40 mm terletak di Jl. Taman
Trikora I dan II.
• Pipa diameter 50 mm sebagian besar terletak
di Jl. Scorpio, Jl. Libra, Jl. Virgo dan Jl.
Pices.
• Pipa diameter 75 mm terletak di Jl. Scorpio I,
Jl. Sanggiringan dan Jl. Raya Virgo.
• Pipa diameter 100 mm terletak di Jl. Raya
Virgo, dan Jl. Puyau.
Jaringan distribusi Sub Zona 5 berdasarkan ukuran
diameter pipa dapat dilihat pada Gambar 5.5.
68

Gambar 5.5 Data Eksisting Diameter Pipa Sub Zona 5


69

b. Pelanggan

Jumlah pelanggan PDAM Intan Banjar yang


dilayani pada Sub Zona 5 sampai saat ini mencapai
921 pelanggan (Februari 2014), yang terbagi dalam
3 Waste District. Untuk lebih jelasnya mengenai
jumlah pelanggan yang ada di Sub Zona 5, dapat
dilihat pada Gambar 5.6.

c. Pemakaian Air

Pemakaian air di Sub Zona 5 ini dalam satu bulan


rata-rata 6.354 m3 dengan rincian pemakaian
sebagai berikut:
• Waste District I sebesar 4.533 m3
• Waste District II sebesar 8.921 m3
• Waste District III sebesar 5.609 m3
70

Gambar 5.6 Letak Pelanggan (SR) Sub Zona 5


71

5.2.1 Sub Zona 17

a. Kondisi Eksisting Sub Zona 17

Sub zona 17 berada di Kelurahan Loktabat Utara,


Kecamatan Banjarbaru Utara. Berdasarkan
pembagian zona di wilayah Banjarbaru Utara,
maka Sub Zona 17 ini termasuk ke dalam Zona 3
(Zona P). Pada umumnya wilayah ini terdiri dari
perumahan dan ruko-ruko dengan tingkat ekonomi
menengah ke atas dan rata-rata merupakan daerah
yang tergolong daerah pengembangan pertokoan,
sehingga jaringan distribusinya relatif teratur, baik
dari segi pipa maupun katupnya.

b. Batas Sub Zona

Batas-batas dari wilayah Sub Zona 17 ini adalah


sebagai berikut:
• Sebelah Utara dibatasi oleh Jl. Karang Anyar
III.
• Sebelah Selatan dibatasi oleh Jl. Karang Anyar
I.
• Sebelah Timur dibatasi oleh Jl. Karang Anyar
II.
• Sebelah Barat dibatasi oleh Komp. Balitan
Peta jaringan distribusi PDAM Intan Banjar
umumnya terdiri dari dua, yaitu peta jaringan pipa
yang memuat data tentang panjang, diameter, tahun
pasang, dan lokasi pipa dan peta seksi blade yang
merupakan detail dari peta jaringan distribusi, yang
memuat tentang detail junction dari tiap-tiap bagian
jaringan. Kedua jenis peta ini berada di bagian
perencanaan PDAM Intan Banjar yang tujuannya
untuk dapat selalu diperbaharui sesuai
perkembangan jaringan. Berdasarkan peta seksi
72

blade, sub zona 17 di bagi dalam 4 seksi blade


yaitu 4E, 4F, 5E dan 5F. Pembagian peta seksi
blade dan jaringan sub zona 17 dapat dilihat pada
Gambar 5.7.
Secara hidrolis, batas Sub Zona dibatasi oleh
Katup Batas yang berfungsi agar aliran air
terisolasi dari Sub Zona yang lain. Katup batas Sub
Zona 17 terdapat di daerah:
• Waste district I berada di Jl. Nusantara, Jl.
Pondok Papan, dan Jl. Karang Anyar II.
• Waste district I berada di Jl. Baabul Raya dan
Jl. Pondok Ayu.
Selain batas Sub Zona, untuk mengisolasi aliran
dari satu pintu, dibuat Waste District yang masing-
masing dilengkapi dengan Meter Waste District.
Meter Waste District di Sub Zona 17 berada di Jl.
Karang Anyar I, dan Jl. Karang Anyar II. Masing-
masing meter induk tersebut melayani beberapa
Step Area dengan jumlah yang berbeda-beda.
Batas antar Waste District diatur dengan menutup
Katup Batas Waste District (KBWD) sehingga
aliran dalam Waste District berasal dari satu
sumber dan semua aliran melewati satu meter.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
5.8.
73

Gambar 5.7 Peta Jaringan Eksisting Sub Zona 17


74

Gambar 5.8 Pembagian Waste District dan Step Area Sub Zona 17
75

a. Kondisi Jaringan Perpipaan Sub Zona 17

Pada dasarnya kondisi jaringan pipa di Sub Zona


17 relatif baik dan tertata dengan rapi. Untuk
jaringan pipa distribusi sudah menggunakan pipa
PVC. Data untuk mengetahui kondisi jaringan
perpipaan sebagian besar adalah dari data sekunder
berupa gambar peta, seksi blade dan as built
drawing jaringan distribusi.
Sedangkan untuk pendataan di lapangan hanya
bisa dilakukan dengan pengamatan fisik pada pipa-
pipa perlintasan yang tidak tertanam,
menganalisanya berdasarkan katup yang terpasang
sama dengan diameter pipa yang terpasang atau
jika terjadi perbaikan pipa dengan cara penggalian.
Pipa dijaringan distribusi Sub Zona 17 hampir
rata-rata menggunakan jenis pipa yang sama.
Jaringan distribusi di Sub Zona 17 menggunakan
jenis pipa PVC dengan diameter antara 25 mm
sampai 100 mm. Untuk lebih jelasnya letak dari
diameter pipa adalah sebagai berikut:
• Pipa diameter 25 mm terletak di Jl. Baabul
Jaya.
• Pipa diameter 40 mm terletak di Jl. Graha
Intan Pers.
• Pipa diameter 50 mm terletak di Jl. Riyadh, Jl.
Karang Rejo, Jl. Bagdad dan Jl. Sarajevo.
• Pipa diameter 75 mm terletak di Jl. Karang
Anyar II dan Jl. Pondok Papan.
• Pipa diameter 100 mm terletak di Jl. Pondok
Kelapa dan Jl. Karang Anyar II.
Jaringan distribusi Sub Zona 17 berdasarkan
ukuran diameter pipa dapat dilihat pada Gambar
5.9.
76

Gambar 5.9 Data Eksisting Diameter Pipa Sub Zona 17


77

a. Pelanggan

Jumlah pelanggan PDAM Intan Banjar yang


dilayani pada Sub Zona 17 sampai saat ini
mencapai 653 pelanggan (Februari 2014), yang
terbagi dalam 2 Waste District. Untuk lebih
jelasnya mengenai jumlah pelanggan yang ada di
Sub Zona 17, dapat dilihat pada Gambar 5.10.

b. Pemakaian Air

Pemakaian air di Sub Zona 17 ini dalam satu


bulan rata-rata 4.505 m3 dengan rincian pemakaian
sebagai berikut:
• Waste District I sebesar 6.975 m3
• Waste District II sebesar 6.540 m3
78

Gambar 5.10 Letak Pelanggan (SR) Sub Zona 17


79

5.2 Tingkat Kebutuhan Air

Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan


oleh suatu unit konsumsi air dimana kehilangan air dan
kebutuhan air ikut dipertimbangkan. Kebutuhan dasar dan
kehilangan air tersebut berfluktuasi dari waktu ke waktu,
dengan skala jam, hari, bulan, selama kurun waktu satu
tahun.
Penentuan kebutuhan air di bagi dua, yaitu kebutuhan air
domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik yaitu
kebutuhan air rumah tangga, sedangkan kebutuhan air non
domestik merupakan kebutuhan untuk fasilitas sosial,
instansi pemerintah, niaga, industri, dan lain-lain.
Berdasarkan data yang diperoleh pada sub bab
sebelumnya, total konsumsi air dengan jumlah SR pada akhir
februari 2014 untuk sub zona 5 adalah 442,080 m3/hari dan
untuk sub zona 17 adalah 376,128 m3/hari. Untuk
perhitungan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan
5.2.

Tabel 5.1 Perhitungan Persentase Pelayanan


Total Perkiraan Persentase Jumlah
Sub Waste
Rumah Rumah yang Pelayanan Penduduk
Zona District
Survei Terlayani (%) (Jiwa)
1 253 219 86.6 876
5 2 545 431 79.1 1724
3 330 271 82.1 1084

1 452 337 74.6 1348


17
2 447 316 70.7 1264
Sumber: Hasil Perhitungan
80

Tabel 5.2 Perhitungan Kebutuhan Air


Q Non Q Total Q Jam
Sub Waste Terlayani Jumlah Q Domestik Q Kebocoran Q rata-rata Q Harian Max
Domestik Pemakaian Puncak
Zona District (%) Penduduk (L/dt) (L/dt) (L/dt) (L/dt)
(L/dt) (L/dt) (L/dt)
1 86.6 876 1.724 0.345 2.298 0.460 2.758 5.516 3.171
5 2 79.1 1724 3.392 0.678 4.523 0.905 5.427 10.855 6.242
3 82.1 1084 2.133 0.427 2.844 0.569 3.413 6.825 3.924
Jumlah 3684 7.249 1.450 9.665 1.933 11.598 23.196 13.337
1 74.6 1348 2.652 0.530 3.536 0.707 4.244 8.487 4.880
17
2 70.7 1264 2.487 0.497 3.316 0.663 3.979 7.959 4.576
Jumlah 2612 5.139 1.028 6.852 1.370 8.223 16.446 9.456
Sumber: Hasil Perhitungan

Keterangan untuk perhitungan:


• Perkiraan rumah yang terlayani = Melalui perhitungan
rumah berdasarkan data pelayanan PDAM Intan Banjar
• Persentase pelayanan tiap waste district
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 ℎ 𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦𝑦 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
= 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 ℎ
𝑥𝑥 100 %
• Jumlah Penduduk = Jumlah Rumah x 4 (jiwa/kk)
4 (jiwa/kk) didapat dari data BPS rata-rata jumlah KK
𝐿𝐿
𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 ℎ 𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑥𝑥 170 .ℎ𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎𝑎
𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜
• Debit Domestik = 86400
• Kebutuhan air rata-rata (L/detik) :
= Jml Kebutuhan Air (L/det) + (% Kebocoran x Jml
Kebutan Air)
• Kebutuhan Air Hari Maksimum (L/detik):
= Fhm (1,15) x Kebutuhan Air Rata-rata
• Kebutuhan Air Jam Maksimum (L/detik):
= Fhm (2) x Kebutuhan Air Rata-rata

Kehilangan air adalah selisih antara banyaknya air yang


disediakan (water supply) dengan air yang dikonsumsi.
Dalam kenyataannya, kehilangan air dalam suatu perencaan
sistem distribusi selalu ada. Kehilangan air tersebut dapat
81

bersifat teknis maupun non teknis. Kehilangan air yang


bersifat non teknis biasanya terjadi akibat adanya pencurian
air di pipa distribusi. Dalam perencanaan ini besarnya
kehilangan air diambil sebanyak 20% dari kebutuhan air total
(kebutuhan domestik + kebutuhan non-domestik).

5.3 Kondisi Pipa

Di dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan kondisi


pipa adalah kondisi pipa seperti umur pipa, diameter pipa
dan detail junction pipa. Sedangakan kondisi dalam pipa
secara umum tidak diketahui dengan pasti apakah masih
baik atau telah banyak endapan.
Berdasarkan informasi yang didapat, pembersihan pipa
sangat jarang dilakukan. Pembersihan pipa (flushing)
dilakukan apabila terdapat laporan atau keluhan air keruh
dari pelanggan. Kasus air keruh ini biasanya disebabkan
karena adanya pergantian pipa atau perbaikan pipa distribusi.
Kekeruhan air yang ada di pipa distribusi biasanya tidak
sampai menyebar ke waste district lain karena batas waste
district berfungsi dengan baik untuk pelaksanaan kontrol
kebocoran.
Tindakan teknik yang dilakukan pihak PDAM Intan
Banjar untuk mengatasi kasus kekeruhan air pada pipa ini
air keluar sampai airnya kembali jernih. Namun dalam hal ini
perlu difikirkan untuk membuat katup washout dan jalur air
scouring untuk memudahkan pelaksanaan pemeliharaan
pipa dari kekeruhan.
82

5.4 Kondisi Katup

Dari data sekunder jaringan pipa distribusi dan peta


jaringan diketahui bahwa jaringan distribusi pada sub zona 5
dan 17 memiliki banyak katup, baik katup pelayanan
maupun katup batas. Jenis katup yang di gunakan pada
sistem jaringan distribusi umumnya merupakan katup gate
valve, dengan diameter pipa di jaringan yaitu 50 mm, 75
mm dan 100 mm.
Dari beberapa katup yang dapat teridentifikasi umumnya
jarang dioperasikan sejak pemasangan, terutama untuk katup
pelayanan. Dikarenakan jarang dilakukan pengoperasian dan
perawatan, maka terdapat indikasi terjadi kerusakan atau
pipa yang banyak terdapat endapan.
Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan diatas,
diharapkan adanya pengecekan dan perbaikan secara berkala
terhadap katup batas dan katup step test di setiap sub
zonanya, sehingga ketika adanya pengecekan tidak hanya
sebatas untuk mengetahui posisi katup terbuka atau tertutup,
namun penting untuk mengetahui kondisi katup beroprasi
dengan baik atau tidak, karena dalam kontrol kebocoran,
katup tersebut akan sering dioperasikan.

5.5 Sistem Distribusi dan Analisis

5.5.1 Sistem Distribusi

Sumber air PDAM Intan Banjar untuk wilayah


Kecamatan Banjarbaru Selatan (Zona 6) berasal dari
Booster Muslimin dan wilayah Kecamatan Banjarbaru
Utara (Zona 3) berasal dari IPA II Pinus yang mana
kedua zona tersebut sumber air bakunya berasal dari
air irigasi Pinus II. Sistem distribusi PDAM Intan
Banjar menggunakan sistem pemompaan dari tiap
sumbernya. Dimana jaringan pipa distribusi tersebut
83

terdiri dari pipa dengan diameter 25 mm – 200 mm.


Ketinggian elevasi daerah pelayanan antara 19 m – 25
m di atas permukaan laut. Sistem distribusi yang
digunakan pada Zona 3 dan Zona 6 adalah dengan
menggunakan sistem loop dan cabang.
Dalam perencanaan ini, telah dilakukan
pembagian sub zona pelayanan, waste district dan step
area, yang mana pembagian ini berfungsi untuk
memudahkan karyawan untuk melakukan analisis
jaringan ataupun melakukan perawatan sistem jaringan
distribusi. Setelah pembagian ini dilakukan, langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan analisis kondisi
hidrolis menggunakan aplikasi Epanet 2.0.

5.5.2 Analisis Menggunakan Epanet 2.0

Pemodelan kondisi hidrolis dalam perencanaan


ini menggunakan Waste District II di Sub Zona 5 dan
Waste District I di Sub Zona 17 sebagai pilot zone.
Hasil pemodelan jaringan distribusi tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5.11 dan 5.12.
Setelah pemodelan selesai, maka dilakukan input
data-data yang diperlukan. Data tersebut antara lain
adalah panjang pipa, elevasi, node/junction, kebutuhan
air tiap node, kekasaran pipa, elevasi reservoir, debit,
head, dan data-data lain yang dapat memberikan
informasi mengenai model sistem distribusi yang
dimiliki oleh PDAM Intan Banjar. Data kebutuhan air
tiap node ditentukan berdasarkan pemakaian air di
pelanggan setiap bulannya pada blok yang telah
dipilih.
Data-data tersebut dimasukkan sebagai data input
pada Epanet dan kemudian digambarkan sesuai
dengan peta jaringan distribusi yang di analisa.
Analisa jaringan distribusi sebaiknya dilakukan selama
84

24 jam untuk mendapatkan nilai yang presisi. Oleh


karena itu perlu dilakukan pemantauan pemakaian air
di wilayah tersebut guna mendapatkan pola (pattern).
Dari hasil itulah yang dijadikan sebagai acuan untuk
menghitung debit pemakaian secara presisi.
Untuk mendapatkan pattern yang tepat,
seharusnya daerah yang akan dianalisa diisolir terlebih
dahulu. Maksudnya agar diketahui secara pasti
penggunaan air khusus di daerah yang dianalisa.
Sebagai pemantauannya digunakan meter air digital
untuk menghitung debit pemakaian secara presisi.
Namun dikarenakan dalam analisa ini tidak
dilakukan pencatatan debit pemakaian, oleh karena itu
dilakukanlah asumsi pola pemakaian air di Sub Zona 5
dan 17. Gambar 5.11 dan 5.12 dibawah ini adalah
hasil simulasi pattern pemakaian airnya.

Gambar 5.11 Pattern Sub Zona 5


85

Gambar 5.12 Pattern Sub Zona 17

Setelah nilai pattern dimasukkan, langkah selanjutnya


adalah memasukkan data-data tiap node atau
pemakaian air di tiap sambungan rumahnya. Setelah
semua data telah dimasukkan, langkah selanjutnya
adalah melakukan analisa dengan menggunakan menu
“run”. Adapun analisanya dapat dilihat pada Gambar
5.13 dan 5.14.
86

Gambar 5.13 Waste District II di Sub Zona 5


87

Gambar 5.14 Waste District I di Sub Zona 17


88

Berikut ini merupakan tabel kondisi eksisting jalur


pipa yang kecepatannya telah memenuhi kriteria 0,3-2
meter/detik.

Tabel 5.3 Sub Zona 5 Waste District II

Diameter Velocity
No. Lokasi Pipa
(mm) (m/s)
1 Jl. Raya Virgo p1 100 0.57
2 Jl. Virgo I p2 75 0.91
3 Jl. Virgo I p3 75 0.54
4 Jl. Virgo I p4 75 0.47
5 Jl. Raya Libra p8 75 0.44
6 Jl. Virgo II p9 50 0.83
7 Jl. Virgo II p10 50 0.61
8 Jl. Virgo I p12 50 0.69
9 Jl. Virgo I p13 50 0.46
10 Jl. Virgo I p27 50 0.92
11 Jl. Raya Aries p28 50 0.92
12 Jl. Raya Aries p29 50 0.66
13 Jl. Raya Aries p30 50 0.43
14 Jl. Sanggiringan I p32 25 0.85
15 Jl. Sanggiringan II p33 25 0.88
16 Jl. Sanggiringan IIII p34 25 0.93
17 Jl. Sanggiringan IV p35 25 1.03
18 Jl. Scorpio I p42 75 0.29
19 Jl. Scorpio VI p52 75 0.45
20 Jl. Scorpio VI p53 75 0.61
21 J. Raya Aries p64 75 0.36
22 Jl. Aries VI p74 50 0.34
23 Jl. Sagitarius p79 100 0.81
24 Jl. Sagitarius p80 100 0.51
25 Jl. Raya Sagitarius p81 100 1.38
Sumber : Hasil Perhitungan
89

Tabel 5.4 Sub Zona 17 Waste District I

Diameter Velocity
No. Lokasi Pipa
(mm) (m/s)
1 Jl. Darul Hijrah p2 75 0.84
2 Jl. Darul Hijrah p3 75 0.53
3 Jl. Abudabi p5 50 0.43
4 Jl. Bagdad p10 50 0.38
5 Jl. Berlin p13 50 0.27
6 Jl. Berlin p14 50 0.27
7 Jl. Kuwait p15 50 0.27
8 Jl. Kuwait p16 50 0.27
9 Jl. Karanganyar II p21 75 0.27
10 Jl. Karanganyar II p22 75 0.49
11 Jl. Riyadh p24 50 0.35
12 Jl. Athena p31 50 0.28
13 Jl. Athena p32 50 0.29
14 Jl. Pondok Kelapa p36 100 0.54
15 Jl. Pondok Kelapa p38 75 0.35
16 Jl. Karanganyar II p45 50 0.27
17 Jl. Balitan 10 p46 50 0.27
18 Jl. Karanganyar I pipa 1 100 1.08
Sumber : Hasil Perhitungan

Dalam analisa kondisi eksisting sistem jaringan


distribusi PDAM Intan Banjar menggunakan aplikasi
Epanet 2.0, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
distribusi yang ada pada saat ini terdapat sedikit
masalah. Masalah tersebut adalah masih terdapatnya
kecepatan aliran yang belum memenuhi standar yaitu
0,3-2 meter/detik dan banyak sekali pipa yang telah
terpasang yang belum terpakai disebabkan karena
pelayanan PDAM secara keseluruhan masih kecil
yaitu 35,63% (data Tahun 2012). Dengan adanya
90

kecepatan yang tidak memenuhi standar pada jaringan


distribusi di wilayah Sub Zona 5 dan 17 ini, hal
pertama yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya
adalah melakukan penambahan debit dengan cara
peningkatan persen pelayanan pada Sub Zona 5 dan 17
atau yang akan dikembangkan. Persen pelayanan dapat
dikembangkan di pemukiman-pemukiman baru atau
dengan mengefektifkan pipa yang telah terpasang di
perumahan-perumahan yang masih sedikit
pelanggannya. Setiap daerah pelayanan PDAM Intan
Banjar pada umumnya sudah dirancang dalam
pemenuhan kebutuhan airnya dengan menggunakan
air PDAM. Untuk banyak perumahan yang ada di
sebagian besar wilayah Kota Banjarbaru memiliki
kesulitan dalam pengembangan pelayanan, hal ini
dikarenakan kondisi sumur gali penduduk di sebagian
besar wilayah Kota Banjarbaru kondisinya masih
sangat bagus, sehingga masyarakat masih sedikit yang
ingin berlangganan air PDAM, hal ini terlihat pada
data pelayanan PDAM Intan Banjar yakni sebesar
35,63%. Cara kedua yang dapat dilakukan apabila
pipa yang telah terpasang dan belum juga terdapat
pelanggan, maka dapat dilakukan penutupan
sementara dengan valve, karena dengan melakukan
penutupan valve, debit yang ada dapat mengalir pada
blok pelayanan yang memiliki pelanggan, sehingga
ketika terjadi penambahan pelayanan, maka valve
tersebut bisa dibuka untuk melayani sub zona tersebut
atau dengan dengan melakukan penggantian pipa
dengan diameter tertentu. Berikut ini merupakan
gambaran kondisi hidrolis apabila terjadi penambahan
pelanggan atau peningkatan pelayanan pada sub zona
5 dan 17 yang dapat dilihat pada Gambar 5.15 dan
5.16.
91

Gambar 5.15 Rencana Waste District II di Sub Zona 5


92

Gambar 5.16 Rencana Waste District I di Sub Zona 17


93

Berikut ini merupakan tabel perencanaan jalur pipa


yang kecepatannya telah memenuhi kriteria 0,3-2
meter/detik.

Tabel 5.5 Rencana Sub Zona 5 Waste District II

Diameter Velocity
No. Lokasi Pipa
(mm) (m/s)
1 Jl. Raya Virgo p1 100 0.63
2 Jl. Virgo I p2 75 1
3 Jl. Virgo I p3 75 0.6
4 Jl. Virgo I p4 75 0.52
5 Jl. Scorpio I p6 75 0.29
6 Jl. Raya Libra p8 75 0.49
7 Jl. Virgo II p9 50 0.92
8 Jl. Virgo II p10 50 0.68
9 Jl. Virgo II p11 50 0.55
10 Jl. Virgo I p12 50 0.76
11 Jl. Virgo I p13 50 0.51
12 Jl. Virgo I p27 50 1.02
13 Jl. Raya Aries p28 50 1.02
14 Jl. Raya Aries p29 50 0.73
15 Jl. Raya Aries p30 50 0.48
16 Jl. Sanggiringan I p32 25 0.94
17 Jl. Sanggiringan II p33 25 0.97
18 Jl. Sanggiringan IIII p34 25 1.02
19 Jl. Sanggiringan IV p35 25 1.14
20 Jl. Scorpio I p42 75 0.32
21 Jl. Sagitarius p45 75 0.29
22 Jl. Sagitarius p46 75 0.33
23 Jl. Scorpio VI p51 75 0.34
24 Jl. Scorpio VI p52 75 0.49
25 Jl. Scorpio VI p53 75 0.67
26 Jl. Raya Aries p65 75 0.33
27 Jl. Raya Aries p73 50 0.28
28 Jl. Aries VI p74 50 0.38
29 Jl. Sagitarius p80 100 0.56
30 Jl. Raya Sagitarius p81 100 1.53
Sumber : Hasil Perhitungan
94

Tabel 5.6 Rencana Sub Zona 17 Waste District I

Diameter Velocity
No. Lokasi Pipa
(mm) (m/s)
1 Jl. Karanganyar I p1 150 0.32
2 Jl. Darul Hijrah p2 75 1.14
3 Jl. Darul Hijrah p3 75 0.71
4 Jl. Darul Hijrah p4 75 0.37
5 Jl. Abudabi p5 50 0.59
6 Jl. Brunei p6 50 0.41
7 Jl. Bagdad p7 50 0.32
8 Jl. Brasil p8 50 0.31
9 Jl. Bagdad p10 50 0.51
10 Jl. Berlin p13 50 0.36
11 Jl. Berlin p14 50 0.36
12 Jl. Kuwait p15 50 0.36
13 Jl. Kuwait p16 50 0.36
14 Jl. Karanganyar II p20 75 0.31
15 Jl. Karanganyar II p21 75 0.36
16 Jl. Karanganyar II p22 75 0.66
17 Jl. Sarajevo p23 50 0.67
18 Jl. Riyadh p24 50 0.47
19 Jl. Athena p31 50 0.38
20 Jl. Athena p32 50 0.4
21 Jl. Pondok Kelapa p36 100 0.72
22 Jl. Karanganyar II p37 100 0.35
23 Jl. Pondok Kelapa p38 75 0.47
24 Jl. Karanganyar II p45 50 0.36
25 Jl. Balitan 10 p46 50 0.36
26 Jl. Karanganyar I pipa 1 100 1.46
Sumber : Hasil Perhitungan

Selain data pada tabel-tabel diatas, pipa yang lainnya


masih memiliki kecepatan dibawah kriteria
perencanaan yaitu kurang dari 0,3 meter/detik, data
lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A dan B.
95

5.2 Program Sistem Informasi

5.2.1 Manual Program

Dalam manual program ini akan diuraikan cara


menggunakan program yang telah dibuat.
a. Menu Login
Menu Login digunakan untuk mengetahui status
pengguna yang melakukan akses sistem aplikasi.
Status pengguna pada aplikasi ini diperuntukkan
untuk karyawan dan teknisi. Untuk menggunakan
program aplikasi ini karyawan dan teknisi
diharuskan memasukkan username dan password
agar dapat mengakses program seperti pada
Gambar 5.17.
Berikut langakah-langkah menggunakan menu
login:
1. Cursor secara default akan berada pada edit
text username, selanjutnya isi usename dan
password, jika sudah klik button Login, jika
login berhasil maka akan tampil halaman form
Peta.

u
t
a
m
a
.

Gambar 5.17 Menu Login


96

Form Login ini merupakan pintu utama


sebelum melakukan aktivitas manipulasi data.
Menu Login berfungsi untuk menjaga
keamanan akses pengguna. Form Login ini
merupakan hak akses untuk staff dan teknisi
lapangan.

2. Jika username atau password yang diinputkan


salah, maka akan tampil message box yang
menyatakan “Login ini tidak berhasil, Apakah
mau login lagi ?”. Tekan Yes untuk
melakukan login kembali.

Gambar 5.18 Message Box Login Gagal

b. Menu Page Peta


Pada page ini dapat melihat visualisasi lokasi
jaringan pipa distribusi PDAM Intan Banjar.
Halaman page peta merupakan halaman penting
dari visualisasi dan monitoring, karena
menampilkan lokasi jaringan pipa, lokasi jalan,
katup meter air, katup pengenal, zona, sub zona dan
waste district. Berikut adalah visualisasi zona,
lokasi jalan, lokasi jaringan distribusi, dan
pelanggan PDAM Intan Banjar.
97

Gambar 5.19 Form Page Peta


98

Simbol berwarna merah adalah simbol dari katup


meter air di jaringan distribusi, simbol berwarna
biru adalah simbol dari IPAM/Booster, simbol
berwarna abu-abu adalah jaringan jalan, simbol
berwarna hijau adalah lokasi rumah pelanggan,
simbol berwana kuning adalah Zona 6 (wilayah
Kecamatan Banjarbaru Selatan) dan simbol
berwarna merah muda adalah Zona 3 (wilayah
Banjarbaru Utara).

a. Menu Page Tabel


Pada menu tabel ini terdapat 6 (enam) item
pilihan data yang akan ditampilkan. Ke enam tabel
ini terhubung dengan database yang ada di dalam
program aplikasi sistem informasi tersebut. Sistem
kerja tabel ini adalah ketika tab Tabel diklik pada
List Tabel, maka akan tampil semua tabel
penyusun dari sistem ini, sehingga jika kita akan
melihat data dari tabel yang tertera pada list dapat
mengklik salah satu dari pilihan tabel yang
tersedia. Dalam pengujian ini tampil record dari
tabel diameter pipa distribusi. Seperti yang tertera
pada Gambar 5.20.
99

Gambar 5.20 Tabel Diameter Pipa Distibusi

b. Menampilkan Jalan
1. Menampilkan Layer Jalan
Klik kanan pada menu peta, maka akan tampil
Layer Control. Pada Layer Control, aktifkan
layer Zona, Sub Zona, dan Jalan. Seperti pada
Gambar 5.21 berikut.

Gambar 5.21 Layer Jalan


100

2. Menampilkan Informasi Jalan


Setelah layer jalan tampil, untuk mengetahui
informasi tentang jalan, dapat dengan mengklik
“info tool” dan arahkan kursor tersebut ke jalan
yang ingin diketahui informasinya, seperti pada
Gambar 5.22 berikut.

Gambar 5.22 Info Jalan

c. Menampilkan Pipa
Untuk menampilkan informasi tentang pipa,
langkah yang dilakukan sama halnya dengan ketika
ingin mencari informasi jalan. Berikut ini adalah
langkah-langkahnya:
1. Klik kanan pada menu peta, maka akan tampil
Layer Control. Pada Layer Control, aktifkan
layer Theme1 dan klik button OK.
2. Setelah layer pipa tampil, arahkan kursor
tersebut ke jalan yang ingin diketahui
informasinya, seperti pada Gambar 5.23
berikut.
101

Gambar 5.23 Layer Info Pipa

3. PDAM selaku perusahaan yang bergerak dalam


bidang air minum pada saat terjadi pemasangan
pipa baru seharusnya melakukan kegiatan
dokumentasi untuk proses pencatatan koordinat
pipa. Pada sistem informasi ini, koordinat pipa
jaringan distribusi dan jaringan jalan telah
berdasarkan kondisi nyata dilapangan. Karena,
proses dokumentasi pencatatan koordinat
menggunakan GPS (Global Positioning
System) yang selanjutnya dimasukkan ke
dalam sistem informasi geografis dan
disesuaikan dengan skala sebenarnya.

d. Menu Pencarian Katup


Pencarian katup meter air akan mencari Id dari
katup meter air yang telah terdata. Berikut adalah
langkah-langkah untuk melakukan pencarian katup
meter air:
102

1. Klik list tabel Pencarian, kemudian pilih list


tabel “katup” dan pilih field “Id”. Kemudian
klik button “Cari”. Seperti pada Gambar 5.24
dibawah ini.

Gambar 5.24 Pencarian Katup Meter Air

2. Setelah itu masukkan Id Katup meter air.


Sebagai contoh “WDII_5”, maka akan terpilih
lokasi katup meter air dengan nama Id
“WDII_5”. Informasi yang terdapat pada katup
ini adalah data pemakaian air yang masuk ke
dalam salah satu wilayah waste district. Selain
informasi data pemakaian air, katup ini juga
dapat menginfokan gambar detail katup meter
air atau detail junction. Seperti pada Gambar
5.25 dan 5.26 berikut ini.
103

Gambar 5.25 Masukkan Id Meter Air

Gambar 5.26 Lokasi Katup Ditemukan

3. Untuk mengetahui detail katup meter air, dapat


dilakukan dengan cara yaitu dengan mengklik

icon HotLink yang terdapat pada toolbar


diatas. Setelah itu arahkan pada posisi Katup
Meter yang ingin dilihat detail junctionnya.
Maka detail junction akan tampil secara
otomatis seperti pada Gambar 5.27 berikut.
104

Gambar 5.27 Detail Junction Katup WDII_5

e. Menu Pelanggan
Pada menu pelanggan terdapat 3 (tiga) pilihan,
yaitu pencarian pelanggan, pembuatan pelanggan
baru dan transaksi tagihan pemakaian air. Berikut
adalah langkah-langkahnya:
1. Pencarian Pelanggan
Klik button pelanggan, secara default akan
tampil form pencarian berdasarkan Nomor DS.
Sebagai contoh inputkan Nomor DS “070298”
kemudian Enter, maka akan ditemukan nama
pelanggan dengan nama “Harun Nurrasyid”.
Form percarian pelanggan ini dapat dilihat
pada Gambar 5.28 dan 5.29.
105

Gambar 5.28 Button Pelanggan

Gambar 5.29 Form Pelanggan

Pada form ini, isikan Nomor DS terlebih


dahulu. Setelah Nomor DS telah diisi, maka
akan tampil pesan, Data Ditemukan, Lanjut ?,
apabila ‘Yes’ maka akan tampil nama
pelanggan, alamat, kode tarif, dan lain-lain.
106

Sehingga para karyawan dapat dengan mudah


mencari informasi data pelanggan PDAM Intan
Banjar. Seperti pada Gambar 5.30 dan 5.31.

Gambar 5.30 Pelanggan Ditemukan

Gambar 5.31 Pencarian Lokasi Pelanggan di


Peta Jaringan
107

2. Pelanggan Baru
Untuk membuat pelanggan baru, seperti pada
langkah sebelumnya yakni, Klik button
pelanggan  masuk ke dalam form pelanggan
 isikan Nomor DS. Setelah Nomor DS
dimasukkan, maka akan tampil pesan “Data
Baru, Lanjut ?” Klik Button “Yes” untuk
melanjutkan pengisian data pelanggan baru.
Seperti pada Gambar 5.31 di bawah ini.

Gambar 5.32 Data Pelanggan Baru

3. Transaksi Tagihan Air


Menu transaksi tagihan air ini berfungsi untuk
mencari dan memasukkan data tagihan
pemakaian air pelanggan PDAM per bulannya,
yang dapat dilihat pada Gambar 5.33.
108

Gambar 5.33 Form Transaksi Tagihan Air

f. Menambahkan Simbol
Untuk menambahkan simbol pada layer katup
maupun layer pengenal langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:
1. Klik kanan pada tampilan peta, kemudian pilih
layer kontrol.
2. Dalam pengujian kali ini, dipilih layer “katup”.
Arahkan kursor pada layer katup, kemudian
beri tanda checked pada edittabel yang akan
kita tambahkan objek simbolnya. Kemudian
klik OK. seperti pada gambar 5.34 berikut.
109

Gambar 5.34 Layer Kontrol

3. Setelah itu, klik menu Edit Data  simbol.


Seperti pada Gambar 5.35.

Gambar 5.35 Menu Edit Data


110

4. Kemudian letakkan simbol pada lokasi yang


dikendaki. Setelah itu, klik dua kali pada
simbol tersebut untuk mengganti format simbol
agar sesuai dengan format yang dikehendaki.
Dalam pengujian ini, simbol dirubah menjadi
simbol hydrant berwarna merah. Kemudian
klik OK.
5. Sekarang tinggal menambahkan informasi data
simbol tersebut dengan mengklik button
information dan klik simbol yang baru dibuat
tadi, maka akan tampil form info tool dan
isikan data sesuai field yang tersedia. Jika data
telah selesai diinputkan, klik kanan pada layer
control kemudian unchecked pada edittable
layer katup. Hasilnya dapat dilihat seperti yang
tertera pada Gambar 5.36.

Gambar 5.36 Hasil Informasi Simbol

6. Untuk memastikan apakah data tersebut


tersimpan, maka dapat melihat tabel katup,
seperti pada Gambar 5.37. Hal yang sama
111

dapat dilakukan untuk menambahkan objek


simbol pada layer “pengenal”.

Gambar 5.37 Tabel Katup Berhasil Tersimpan

g. Menambahkan Polyline
Untuk menambahkan objek polyline misalkan
pada layer jalan, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Klik kanan pada tampilan peta kemudian beri
tanda checked pada kolom edittable pada layer
yang akan kita tambahkan objek polyline.
Kemudian klik OK.
2. Kemudian klik menu Edit Data Line, maka
cursor akan berubah menjadi tanda tambah,
lalu klik dilokasi mana akan ditempatkan objek
tersebut.
3. Setelah objek garis (line) telah terbuat,
sekarang tinggal menambahkan informasi dari
data polyline tersebut dengan mengklik button
information dan klik polyline yang baru dibuat,
maka akan tampil form info tool, klik pada
jalan, lalu isikan data sesuai dengan field yang
112

tersedia. Jika data selesai dimasukkan, klik


kanan pada layer. Pilih layer control kemudian
unchecked pada edittable layer jalan.

h. Menu Page Grafik


Menu page grafik adalah page yang berfungsi
untuk menampilkan grafik perbandingan melalui
tabel-tabel yang ada melalui pemilihan menu
pembuat grafik. Dengan menu pembuatan grafik
maka kita dapat membuat dan menampilkan grafik
apa yang kita perlukan sebagai salah satu alat bantu
pengambilan keputusan. Cara membuat grafik ini
adalah sebagai berikut:
1. Klik list Buat Baru yang berada pada menu
Tematik di sebelah kiri page peta.
2. Pilih gambar grafik yang akan kita buat lalu
next, maka akan muncul langkah pembuatan
grafik yang kedua, pilih tabel yang akan di buat
grafik, kemudian fields from table akan tampil
field dari tabel yang dipilih sebelumnya.
Seperti pada Gambar 5.38 berikut.

Gambar 5.38 Membuat Grafik


113

3. Pilih field apa yang akan kita jadikan grafik


lalu pilih Add dan field tersebut akan terpindah
pada kolom kosong di sebelahnya. Setelah
semuanya telah dilakukan, maka akan tampil
grafik pada page grafik secara otomatis.

i. Mengetahui Besarnya Tagihan Rekening


Program sistem infomasi PDAM Intan
Banjar ini hanya dapat di gunakan oleh staff
atau karyawan PDAM Intan Banjar saja.
Namun apabila para pelanggan ingin melihat
info tagihan rekening pemakaian air bulanan,
dapat dengan langsung melihat di situs wes
milik PDAM Intan Banjar, yaitu
www.pdamintanbanjar.co.id seperti pada
Gambar 5.39.

Gambar 5.39 Web Info Tagihan Pemakaian Air


Bulanan PDAM
114

j. Menu Print (Mencetak)


Menu print ini berfungsi untuk mencetak
gambar/peta dan mencetak data tabular yang
terdapat dalam database sistem informasi PDAM
Intan Banjar ini. Data-data tersebut diantaranya
adalah data jaringan pipa, jaringan jalan, data
pelanggan dan data pemakaian air oleh pelanggan.
Seperti yang terlihat pada Gambar 5.40.

Gambar 5.40 Menu Print Peta dan Tabel

5.2.1 Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem adalah pelayanan yang


diberikan setelah implementasi sistem dilakukan.
Pemeliharaan sistem ini diperlukan agar sistem yang
telah terpasang dapat selalu bekerja sesuai fungsinya.
Dengan melakukan pemeliharaan sistem secara
berkala maka selain seluruh sistem tetap bekerja sesuai
fungsinya, juga kerusakan dapat dicegah.
1. Pemeliharaan Perangkat Keras
115

a. Gunakan stabilizer sesuai dengan daya yang


diperlukan oleh PC atau Laptop pada aplikasi
tersebut.
b. Bersihkan semua komponen yang ada pada
CPU agar terhindar dari debu minimal satu
bulan sekali.
c. Lakukan pengecekan kipas pada power supply
maupun pendingin processor agar dapat
bekerja dengan baik.

2. Pemeliharaan Perangkat Lunak


a. Memiliki duplikat dari sistem ini secara
keseluruhan. Duplikat dapat dilakukan dengan
mengcopy file-file program kedalam CD atau
pada drive berbeda di harddisk untuk
mengantisipasi kerusakan sistem aplikasi yang
sedang kita gunakan.
b. Mencatat berbagai permasalahan yang muncul
pada saat aplikasi digunakan oleh user. Untuk
dijadikan acuan apabila terjadi permasalahan
yang sama, maka dapat dilakukan perawatan
(maintenance) pada aplikasi.
c. Untuk pemeliharaan pada data-data yang
tersimpan dalam basis data, dapat dengan cara
mengkompres tabel atau menghapus records
yang telah berstatus deleted yang biasanya
ditandai dengan warna gelap dengan cara
menggunakan menu Pack Table.
d. Untuk mengedit tabel, dapat dilakukan dengan
menggunakan menu Struktur Tabel.
e. Untuk menyimpan informasi dalam tabel
dapat dengan menggunakan menu Save.
f. Untuk menyalin suatu tabel dengan nama lain
dapat menggunakan menu Save Copy.
116

5.2.2 Manual Instalasi

Instalasi sistem informasi geografis PDAM Intan


Banjar ini interfacenya dirancang menggunakan
pemprograman Borland Delphi 7. Pada saat project
Pengairan_Map ini dieksekusi atau di run di
pemprograman Borland Delphi 7, maka secara
otomatis akan terbentuk file Pengairan_Map.exe,
sehingga tidak perlu proses peng-compile-an lagi.
Untuk membuat file Pengairan_Map.exe ini menjadi
sebuah shorcut yang diletakkan di desktop dapat
dilakukan dengan mengklik kanan pada file tersebut
lalu klik Create Shorcut, kemudian drag file tersebut
dan letakkan di desktop komputer atau laptop Anda.

Gambar 5.41 MapInfo Instalasi

Untuk menginstal MapInfo 9.0 langkah-


langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Masukkan CD instalasi MapInfo dan klik Install
Product.
117

2. Klik MapInfo Professional kemudian pilih


MapInfo Professional Installer.
3. Install shield wizard kemudian klik next.
4. Pada License Information, pilih I accept the term in
the license agreement. Kemudian klik next.
5. Isi serial number dan access code yang terdapat
pada CD.
6. Kemudian pilih Typical, lalu klik next.
7. Tentukan destination folder kemudian klik next.
8. Terakhir klik Install untuk memulai proses instalasi
dan tunggu hingga proses instalasi selesai.
Kemudian klik Finish.
118

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Anda mungkin juga menyukai