PEMBANGUNAN PLTS
Disusun Oleh:
Asma Muthiah
21080112120016
21080114120029
21080114120030
21080114120031
Zahra Nabila
21080114120032
Ranu Wibisono
21080114120033
21080115130062
Ichsan Hadyan
21080115130073
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Manajemen Proyek Pembanguna PLTS ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterimakasih pada Bapak Ir. Irawan Wisnu
Wardhana, MS selaku dosen mata kuliah Manajemen Proyek yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai manajemen proyek pembangunan PLTS.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
KATA PENGANTAR..
ii
DAFTAR ISI.
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Rumusan Masalah.
1.3 Tujuan...
1.4 Manfaat.
BAB II. LANDASAN TEORI
1
2
2
2
3
3
3
4
4
5
6
7
10
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang digunakan untuk kepentingan seharihari. Terutama alat alat eletronik. Energi listrik merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui (energi listrik PLN). Energi listrik sekarang ini sudah
semakin menipis, untuk itu harus menggunakan energi listrik tersebut secara hemat
dan efisien. Di dunia, terutama di Indonesia pemerintah telah menyarankan agar
masyarakat dapat menghemat listrik. Misalnya saja pada siang hari tidak perlu
menyalakan lampu, mengganti lampu pijar dengan lampu hemat energi, mengurangi
pemakaian listrik dari pukul 17:00 hingga 22:00.
Sebagaimana yang telah diketahui kekurangan (atau peningkatan harga) dalam
persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk kekurangan
minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada
ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk.
Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya
produksi. Bagi para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya
meningkat, menyebabkan pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen.
Sekarang ini, telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit
tenaga listrik. Yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik.
Dengan keadaan geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, salah
satu alat yang optimal di Indonesia adalah Panel Surya. Panel surya bekerja
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel Surya adalah alat
yang terdiri dari sel surya, aki dan bateraiyang mengubah cahaya menjadi listrik.
Panel surya menghasilkan arus listrik searah atauDC. Untuk menggunakan berbagai
alat rumah tangga yang berarus bolak-balik atau ACdibutuhkan converter (alat
pengubah arus DC ke AC).
Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan
mendapat sinar matahari sepanjang tahun, dan di pelosok-pelosok yang
sulit dijangkau oleh PLN sangatlah cocok. Panel surya juga merupakan energi
alternatif yang ramah lingkungan. Jika dapat dikembangkan ke rumah-rumah
penduduk, dapat menghemat energi listrik terutama di Indonesia. Misalnya, jika 1
5
unit sel surya untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi untuk menyimpan
energi listrik pada malam harinya, tentu saja dapat menghemat energi listrik lumayan
besar. Tetapi panel surya terkendala karena harga panel surya yang mahal.
Mengacu pada latar belakang di atas, manajemen dalam proyek pembangunan
PLTS sangat diperlukan agar dalam pelaksanaannya PLTS dapat bekerja secara
maksimal.
1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek?
2. Bagaimana tahapan yang ada dalam pembangunan PLTS?
1.3.Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah
1. Mengetahui tentang manajemen proyek
2. Mengerti akan tahapan dalam pembangunan PLTS
1.4.Manfaat
Makalah ini diharapkan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Manajemen Proyek
Berikut adalah penjelasan mengenai manajemen proyek
2.1.1. Definisi
Istilah manajemen berasal dari kata kerja to manage berarti control. Dalam
Bahasa Indonesia dapat diartikan mengendalikan, menangani atau mengelola
(Herujito, 2006). Sedangkan proyek adalah aktivitas sementara dari personil,
material,
serta
sarana
untuk
menjadikan/mewujudkan
sasaran-sasaran
(goals) proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian berakhir (Triwibowo,
2003).
Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan,
mengerjakan, dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala
waktu dan biaya proyek. Teknik ini berorientasi pada pencapaian tujuan, di mana
tujuan tersebut mungkin pembangunan gedung, pembukaan kantor baru, atau
pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan (Muslich, 2009). Menurut
PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso
(2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan
(skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
2.1.2. Tahap-tahap Pelaksanaan
Perencanaan suatu proyek terdiri dari tiga tahap (Prasetya, Hery dan
Lukiastuti, Fitri 2009), yaitu:
1. Perencanaan.
Membuat uraian kegiatan-kegiatan, menyusun logika urutan kejadiankejadian, menentukan syarat-syarat pendahuluan, menguraikan interaksi dan
interdependensi antara kegiatan-kegiatan.
2. Penjadwalan.
Penaksiran waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tiap kegiatan,
menegaskan kapan suatu kegiatan berlangsung dan kapan berakhir.
3. Pengendalian.
Menetapkan alokasi biaya dan peralatan guna pelaksanaan tiap kegiatan.
7
setiap
keterlambatan
dalam
penyelesaian
tugas-tugas
akan
(PLTS)
adalah
suatu
teknologi
pembangkit listrik yang mengkonversi energi foton dari surya menjadi energi
listrik. Konversi ini dilakukan pada panel surya yang terdiri dari sel sel foto
voltaik. Sel sel ini merupakan lapisan lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau
bahan semikonduktor lainnya yang diproses sedemikian rupa, sehingga apabila bahan
tersebut mendapat energi foton akan mengeksitasi elektron dari ikatan atomnya
menjadi
elektron
yang
bergerak
bebas,
dan
pada
akhirnya
akan
BAB III
PROYEK PEMBANGUNAN PLTS
3.1.Tahap Perencanaan
Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar
matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
1. Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
2. Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour),
dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus
dipasang.
3. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan
pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai
yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi
generator listrik bensin ataupun solar. Komponen-komponen yang diperlukan untuk
instalasi listrik tenaga surya, terdiri dari:
1. Panel surya / solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik
Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/surya, membuat
photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan
kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari
kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi
tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi sore
disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari,
dimana tanpa sinar matahari.
2. Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai
dan beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada
dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai.
3. Inverter adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah
(DC Direct Current) menjadi tegangan bolak balik (AC Alternating
Current).
4. Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa
10
hal-hal
yang
dapat
11
yang diatur dalam SSKK dan instruksi lain yang diberikan secara tertulis
oleh PPK.
d. Mengatur pengangkutan barang (termasuk pemuatan dan penyimpanan)
2.
3.
4.
pelaksanaan pembangunan.
Pemasangan Tiang dan Modul Surya
Pemasangan Instalasi dan Lampu
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi,
misalnya : obeng, neptank, palu, paku, volt meter untuk mengetahui tegangan
5.
6.
proyek,
dalam
hal
ini
mereka
yang bertanggung jawab mewujudkan apa yang sudah direncanakan harus mempunya
i strategi agar yang direncanakan bisa tercapai. Hasil yang direncanakan itu secara
garis besar terdiri dari tiga hal, yaitu kualitas konstruksi sesuai persyaratan, biaya
sesuai dengan perencanaan dan selesai dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Strategi tersebut diwujudkan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian proyek.
Pengawasan dan pengendalian proyek adalah suatu proses kegiatan sistematis yang
bertujuan untuk menjamin adanya kesesuaian antara rencanadengan hasil kerja serta
13
14
BAB IV
PENUTUP
Manajemen proyek adalah suatu teknik yang digunakan untuk merencanakan,
mengerjakan, dan mengendalikan aktivitas suatu proyek untuk memenuhi kendala
waktu dan biaya proyek. Teknik ini berorientasi pada pencapaian tujuan, di mana
tujuan tersebut mungkin pembangunan gedung, pembukaan kantor baru, atau
pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan.
Pada proyek pembangunan PLTS ini diperlukan beberapa tahapan antara lain
tahap
perencanaan
yaitu
perencaan
bahan-bahan
yang
baik,
tahap
15
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Ahmad Lubis. 2010. Konsep dan Pengertian Manajemen Proyek.
Indramayu: Politeknik Indramayu
Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Gramedia
Massing. 2002. Pembangkit Tenaga Listrik. Samarinda: Course Note Jurusan Teknik
Elektro
Muslich, M. 2009. Melaksanakan PTK. Jakarta: Bumi Aksara
Prasetya, Hery dan Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Media
Pressindo.
Triwibowo, Bambang ,dkk, 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan
Gedung Dan Sipil, PT Pembangunan Perumahan (PP). Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum
16