1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan (Staffing)
4. Pengarahan (Directing/Commanding)
5. Pengawasan / Pengendalian (Monitoring/Controlling)
1. Perencanaan (Planning)
Tindakan apa yang harus dilakukan (what)
Mengapa tindakan tersebut dilakukan (why)
Dimana tindakan tersebut harus dilakukan (where)
Kapan tindakan tersebut dilakukan (when)
Siapa yang melakukan tindakan (who)
Bagaimana melakukan tindakan (how)
2. Pengorganisasian (Organizing)
Seluruh aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas tanggung jawab masing-masing untuk mencapai efisien
dan efektif dalam tujuan yang telah ditetapkan.
3. Penyusunan (Staffing)
Menyangkut penyusunan personalia yang berorientasi pada bidang kerja
masing-masing
4. Pengarahan (Directing/Commanding)
Berhubungan dengan usaha memberi hubungan, saran-saran, perintah-
perintah untuk mencapai sasaran proyek
5. Pengawasan (Monitoring) dan pengendalian (Controlling)
Monitoring report akan memberi umpan balik pada pimpinan sehingga
pimpinan dapat mengetahui setiap saat apa yang terjadi dilapangan untuk
pelaksanaan monitoring yang baik bagi proyek fisik, diperlukan hal-hal
sebagai berikut:
- Sistem reporting yang baik
- Orang-orang yang tepat
- Informasi yang benar
- Waktu yang tepat
Penjatahan /
pengendalian
CURVE S
- Alat
CASH FLOW
- Tenaga
- Bahan
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen kegiatan/aktivitas
Sumber Hasil
Kegiatan /
Daya Tujuan Akhir
Aktivitas
MANAJEMEN
Fungsi / proses manajemen:
a. Usaha / cara agar kegiatan / aktivitas dapat mencapai “tujuan” dengan
menghasilkan “hasil akhir” yang sama dengan tujuan aktivitas
b. Dicapai secara “efisien” (hasil guna) dan “efektif” (tepat guna)
Karakteristik proyek:
1. Kegiatan terbatas pada interval waktu tertentu (awal proyek – akhir proyek)
2. Proyek (konstruksi) berlokasi tidak tetap
3. Hasil proyek tidak banyak : tidak bersifat masal seperti pada industri
Tahapan proyek
- RKS
- Spesifikasi
Proses / fungsi - Gambar Rencana
manajemen ada
sejak proyek awal AS BUILT
DRAWING
- Supervisi
- Gambar Kerja
AKHIR
AWAL PROYEK
PROYEK
TAHAP TAHAP
PERENCANAAN PELAKSANAAN
KONSULTAN
PERENCANA KONTRAKTOR
KONSULTAN SUPERVISI
KONSULTAN MANAJEMEN
PEMILIK / OWNER
Manajemen proyek
Adalah semua kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari suatu
proyek konstruksi dari awal proyek hingga akhir proyek, untuk menjamin proyek
selesai pada waktunya, sesuai dengan biaya yang tersedia kualitas yang terbaik
dan porses yang lancar, sehingga menjamin tujuan proyek tercapai (100%0 secara
efektif dan efisien
Proses lancar : misalnya sebagai pengawas tidak perlu bersifat kaku, bersifat
luwes tetapi dapat dipertanggung jawabkan
Tujuan proyek : visi berbeda Pemilik
Perencana
Kontraktor
PENGENDALIAN PERENCANAAN
Pemilik
Proyek
Konst Kontraktor
pengawas Pelaksana
Keterangan:
Garis Instruksi
Garis Koordinasi
Mulai
Persiapan
Survey dan
Pengumpulan Data
Pengolahan dan
Analisa Data
Pemilihan Alternatif
TIDAK YA
Terpilih
RAB, RKS
Schedule, dll
Selesai
Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi proyek agar berjalan
sesuai dengan spesifikasi sehingga di dapatkan hasil sesuai dengan perencanaan
Dengan demikian mutu dapat dipenuhi, waktu dapat ditepati, biaya dipenuhi.
1. Pengendalian mutu / kualitas pekerjaan dilakukan dengan cara
pemeriksaan dan pengujian bahan yang digunakan
Acuan : peraturan yang berlaku
2. Pengendalian biaya
Dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang
telah direncanakan ini dilakukan masing-masing pekerjaan dengan analisa
dan harga satuan
3. Pengendalian waktu
Penyelesaian pekerjaan / proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana,
sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
Pengendalian ini dilakukan hari demi hari, minggu demi minggu, untuk
mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan rencana
Pengendalian sumber daya dalam proyek konstruksi ada dua sisi, yaitu:
1. Sumber daya manusia
2. Sumber daya mesin/alat
Bisa dikelompokkan menjadi 2, yaitu sisi internal pemilik dan sisi eksternal
pemborong. Masing-masing sisi berorientasi kepada kepentingan perusahaan,
akan tetapi dari keduanya, pengendalian sisi internal menentukan keberhasilan
proyek karena dari sinilah segenap aspek manajemen proyek direncanakan dan
dikendalikan
1. Pengendalian Sumber Daya Manusia
Sisi Internal (Pemilik)
Kerangka dasar adalah pembentukan Team Work Tim inti dengan
pertimbangan diantaranya : kemampuan, pengalaman, pendidikan, dsb
Sisi External (Pemborong)
Pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara mengkaji Time Schedule, Kurve S
yang kemudian di breakdown kurva tenaga kerja dari sinilah ambang batas tenaga
kerja agar sisi efisien dan efektif dari proyek dapat tercapai
Tenaga
Kerja
Waktu
Ruang Lingkup:
Network planning (NP) prinsipnya adalah Hubungan ketergantungan antara
bagian-bagian pekerjaan (Variabel) yang digambarkan dalam diagram network.
Dengan demikian diketahui bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila
perlu dilembur (tambah biaya). Pekerjaan mana yang menunggu selesai pekerjaan
yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa, sehingga alat dan orang
dapat digeser ke tempat lain demi efisiensi
Penggunaan:
NP khususnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya
dilakukan sekali saja. Jadi harus dibuat NP baru untuk proyek yang akan
diselesaikan.
Misalnya :
Pembangunan rumah baru
Perencanaan perjalanan
Rescheduling urutan proses produksi, dsb
Keuntungan Penggunaan NP:
1. Merencanakan, scheduling dan mengawasi proyek secara logis
2. Memikirkan secara menyeluruh tetapi juga mendetail dari proyek
3. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur kritis (Critical
Part) saja yang perlu konsentrasi pengawasan ketat.
Analisa Network akan membantu:
1. Time schedule urutan pekerjaan yang efisien
2. Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya
3. Resceduling bila ada keterlambatan penyelesaian
4. Menentukan pertukaran waktu dengan biaya yang efisien
5. Merencanakan proyek yang kompleks
Data yang Diperlukan untuk Menyusun NP:
1. Urutan pekerjaan yang logis
Harus disusun : pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu
sebelum pekerjaan yang lain dimulai dan pekerjaan apa yang kemudian
mengikuti
2. Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan biasanya memakan waktu
rata-rata berdasarkan pengalaman bisa juga dari analisa man power
(kebutuhan tenaga)
3. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan ini berguna bila pada jalur
kritis ingin dipercepat agar seluruh proyek cepat selesai
Misalnya : biaya lembur, tambah tenaga, dll
4. Sumber-sumber
Tenaga, equipment dan material yang diperlukan
Penggunaan Bahasa / Simbol-Simbol:
Arrow, anak panah yang artinya aktivitas / kegiatan adalah suatu
pekerjaan di mana penyelesaiannya membutuhkan “duration” (waktu)
dan “resources” (tenaga, alat, material, dan biaya) tertentu
Node/event, bentuknya lingkaran bulat yang artinya saat, peristiwa atau
kejadian adalah: permulaan atau akhir dari satu atau lebih kegiatan-
kegiatan
Double arrow, arah panah sejajar merupakan kegiatan dan lintasan kritis
(Critical Path)
Dummy : artinya kegiatan semu adalah bukan kegiatan tetap dianggap
kegiatan hanya saja tidak membutuhkan waktu
Anak panah selalu menghubungkan dua buah node , arah dari anak panah
menunjukkan urutan waktu
Contoh:
Saat i harus sudah terjadi sebelum aktivitas A dapat dimulai, demiian pula saat j
belum dapat terjadi sebelum efektifitas A selesai dikerjakan
A
i j
A B D
1 2 4 5
C X
3
Salah satu dari B dab C dapat dihubungkan dengan D melalui aktivitas semu
3
B X
A C D
1 2 4 5
Penggunaan EET dan LET pada network untuk menentukan lintasan kritis:
a. Penggambaran NE, EET, dan LET
Event dengan simbol lingkaran yang dibagi 3
EET
NE NE = Number of event adalah angka indek urut dari tiap
LET
peristiwa sejak mulai sampai dengan akhir NP
EET = Earliest event time adalah waktu paling awal
peristiwa dapat dikerjakan
Cara mencarinya:
1. Mulai dari event awal bergerak ke event akhir dengan menjumlahkan
yaitu antara EET ditambah duration
2. Bila pada suatu event bertemu 2 atau lebih kegiatan, EET yang dipakai
waktu yang terbesar
LET = Least event time adalah waktu yang paling ahir peristiwa itu dikerjakan
Cara mencarinya
1. Mulai dari event akhir bergerak mundur ke event no 1 dengan jalan
mengurangi, yaitu event LET dikurangi duration
2. Bila pada suatu event, berasal 2 atau lebih kegiatan, LET yang dipakai
waktu yang terkecil
Kondisi normal
Pekerjaan selesai dalam waktu 6 hari, yang berarti:
2 orang x 6 hari = 12 orang hari (man days)
Dengan upah = 6 x Rp 35.000 = Rp 210.000
Kondisi crash program
a. Selesai 4 hari
Yang berarti diperlukan 2 orang x 4 hari = 8 man days
Upah = 4 x Rp 35.000 = Rp 140.000 (Shift I)
2 orang x 2 hari = 4 man days
Upah = 2 x Rp 52.500 = Rp 105.000 (shift II)
Biaya total = upah shift I + upah shift II
= Rp 140.000 + Rp 105.000
= Rp 245.000
b. Selesai 2 hari
2 orang x 2 hari (Shift I) = 4 man days
Upah = 2 x Rp 35.000 = Rp 70.000
2 orang x 2 hari (Shift II) = 4 man days
Upah = 2 x Rp 52.500 = Rp 105.000
2 orang x 2 hari (Shift III) = 4 man days
Upah = 2 x Rp 70.000 = Rp 140.000
Jumlah total upah = Rp 70.000 + Rp 105.000 + Rp 140.000
= Rp 315.000
Ternyata waktu 2 hari, adalah optimum waktu yang dapat dipercepat maka disebut
“waktu crash”
Waktu normal 6 hari diperlukan biaya Rp210.000
Crash waktu 2 hari diperlukan biaya Rp315.000
Deviasi 4 hari Rp105.000
Contoh:
cost
No Nomal crash
aktivitas slope
event
waktu biaya waktu biaya per hari
A 1-2 4 100.000 3 150.000 50.000
B 1-3 4 90.000 2 150.000 30.000
C 2-3 3 300.000 1 600.000 150.000
D 2-4 5 1.000.000 4 1.200.000 200.000
E 3-4 4 400.000 3 500.000 100.000
F 4-5 1 200.000 1 200.000 -
Jumlah 2.090.000 2.800.000
4
A(4) 2 D(5)
4
11 F(1) 12
0 5
1 4 12
C(3) 11
0
B(4) 7
3 E(4)
7
Dari diagram network diatas dapat diketahui proyek secara normal diselesaikan
dalam 12 hari dengan biaya langsung Rp 2.090.000 dengan lintasan kritis A-C-E-
F
Kemungkinan-kemungkinan crash program dari jalur A-C-E-F kemungkinan yang
bisa di crash A-C-E, sedang F tidak mungin dipercepat
Berikut kemungkinan-kemungkinan lintasan / jalur yang bisa dilakukan
percepatan
1. Diantara jalur A,C,E, cost slope terkecil (termurah) adalah kegiatan A,
maka kegiatan inilah yang lebih dulu di crash (dipercepat), sehingga
diagram sebagai berikut:
3
A(3) 2 D(5)
3
10 F(1) 11
0 5
1 4
C(3) 10 11
0
B(4) 6
3 E(4)
6
3
A(3) 2 D(5)
3
9 F(1) 10
0 5
1 4 10
C(3) 9
0
B(4) 6
3 E(3)
6
3
A(3) 2 D(5)
3
8 F(1) 9
0 5
1 4
C(1) 8 9
0
B(4) 4
3 E(3)
5
Kegiatan C di crash menjadi 1 hari, sehingga proyek selesai dalam waktu 9 hari,
dengan biaya sebesar Rp 2.240.000 + (2 x Rp 150.000) = Rp 2.540.000
Jalur kritis berubah menjadi A, D, F
4. Munculnya jalur kritis baru
Ternyata A, C, E,F bukan jalur kritis lagi, muncul A,D,F sebagai jalur
kritis, sehingga kegiatan D bisa di crash menjadi 4 hari, berikut
digramnya:
3
A(3) 2 D(4)
3
7 F(1) 8
0 5
1 4
C(1) 7 8
0
B(4) 4
3 E(3)
5
DIAGRAM NETWORK
4
A(4) 2 D(5)
4
11 F(1) 12
0 5
1 4 12
C(3) 11
0
B(4) 7
3 E(4)
7
BAR CHART
Bobot Waktu (Hari)
Aktivitas
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A 4,785
B 4,306
C 14,354
D 47,847
E 19,139
F 9,569
5 5 5 5
B 4 5
5 5 5 5
C 3 4
4 4 4
10 10 10 10 10
D 5 10
10 10 10 10 10
6 6 6 6
E 4 6
5
F 1 5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu
TIME SCHEDULE
CURVE-S
100 %
90
80
70
60
` 50
40
30
20
10
0
TOTAL BIAYA PROYEK
Sebelum proyek selesai dan siap dioperasikan, diperlukan sejumlah biaya, atau
modal yang dikelompokkan menjadi:
Modal tetap (Fixed Capital)
Modal kerja (Working Capital)
Atau dengan kata lain:
Biaya proyek atau investigasi = modal tetap + modal kerja
1. Modal tetap
Adalah bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk membangun instalasi
atau menghasilkan produk proyek yang ditangani, mulai dari study
kelayakan, desain engineering, pengadaan, pabrikasi, konstruksi sampai
dengan instalasi atau produk tersebut berfungsi penuh.
Selanjutnya modal tetap di bagi menjadi:
Modal langsung / biaya langsung (direct cost)
Biaya tak langsung (indirect cost)
Dari contoh diatas, biaya langsung proyek dapat dibuat grafik sebagai berikut:
Waktu Biaya
(Hari) (Rp)
8 2.740.000
9 2.540.000
10 2.240.000
11 2.140.000
12 2.090.000
2800
2600
(Biaya)
2400
2200
2000
7 8 9 10 11 12 13
(Waktu)
Biaya kontraktor
Biaya yang dibebankan oleh kontraktor kepada pemilik atas jasa yang telah
diberikan sebesar biaya kontrak
Biaya (Rp)
O W Waktu
OW = waktu otpimum penyelesaian proyek dengan biaya yang minimum