Anda di halaman 1dari 15

Efisiensi Energi dalam

Sektor Industri
M A R G A R E T H A TA M B A
21080114120041
S R I WA H Y U N I N G S I H
21080115120007
B E L L AT R I K R A H M A P U T R I
21080115120040
RIA KURNIASARI
21080115140088
A N A S TA S I A V E R D I A N N U
21080115130091
AKBAR NUGROHO C
21080115130110

KELOMPOK 1
Apa yang dimaksud dengan
efisiensi energi di sektor
industri?

Efisiensi Energi di sektor industri


adalah suatu usaha yang dilakukan dengan
tujuan untuk mengurangi jumlah energi
yang dibutuhkan, dalam menggunakan
sebuah peralatan atau bahkan sistem yang
berhubungan dengan energi pada suatu
industri, baik industri dalam skala kecil
maupun besar
Mengapa efisiensi energi
itu diperlukan?
Mengurangi biaya Cadangan energi
produksi fosil terbatas

Menurunkan emisi
Menurunkan
gas rumah kaca
konsumsi energi
dan emisi lainnya

Mengurangi
kerusakan
lingkungan
LATAR BELAKANG
1. Sektor industri adalah sektor yang mempunyai peran dalam
perekonomian nasional;
• Mempunyai peran > 20 % dari PDB ( Produk Domestik Bruto );
• Menjadi Leading sector ekonomi nasional;
2. Perhatian pemerintah terhadap kemajuan sektor industri tertuang Perpres
No. 28 /2008 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN );
3. Sasaran Jangka panjang menjadikan Indonesia negara industri yang tangguh
pada tahun 2025;
• Semakin ketatnya persaingan perusahaan sektor industri dalam
menghadapi era globalisasi;
• Dituntut setiap perusahaan untuk lebih meningkatkan daya saingnya, dlm
berbagai kjaspe k penunjangnya;
4. Pada sektor industri, penghematan peluang energi dapat dilakukan pada
pembangkit listrik, dan fasilitas termasuk bangunan yang ada pada industri;
• Penggunaan energi sektor industri pada umumnya menggunakan Fosil Fuel
sebagai bahanbakar; bahan bakar;
INDUSTRI MERUPAKAN PENGGUNA
ENERGI TERBESAR
Jenis Energi Penggunaan Energi
(Juta SBM)
Minyak Bumi 314,1 (50 %)
Gas 79,2 (12,6%)
Batubara 145,1 (23,1%)
LPG 11,4 (1,8%)
Listrik 79,1 (12,6%)
Total 628,8
LANGKAH – LANGKAH
KONSERVASI ENERGI
Tahap • Menghilangkan buangan energi
pertama

• Pemanfaatan kembali energi yang terbuang


Tahap kedua

• Meningkatkan efisiensi pemanfaat energi


Tahap ketiga
LANGKAH – LANGKAH KONSERVASI ENERGI
Tahap pertama berupa pencegahan untuk menghilangkan buangan energi. Hal ini dapat
berupa perubahan kebiasaan untuk mematikan lampu atau AC pada ruangan yang tidak
digunakan, upaya tersebut hampir tidak menggunakan biaya.

Tahap kedua berupa upaya untuk mengurangi rugi-rugi energi, berupa pemanfaatan
kembali energi yang terbuang. Contoh dari upaya tahap kedua adalah pemanfaatan
kembali panas yang terbuang melalui cerobong boiler untuk digunakan sebagai pemanas
(pre-heater) air baru yang akan diumpankan ke dalam boiler, sehingga dapat menghemat
penggunaan bahan bakar untuk memanaskan air di dalam boiler. Biaya yang diperlukan
dalam investasi upaya tahap kedua biasanya rendah hingga menengah.

Tahap ketiga dalam upaya konservasi energi adalah dengan meningkatkan efisiensi
pemanfaatan energi melalui inovasi teknologi. Hal ini berupa penggantian peralatan lama
ke peralatan baru yang menggunakan teknologi lebih canggih dan hemat energi. Misalnya
adalah penggantian lampu neon atau fluorescent menjadi lampu Light Emitting Diode
(LED), atau penggantian boiler teknologi sub-critical ke boiler teknologi supercritical.
Investasi yang dibutuhkan untuk upaya konservasi energi pada tahap ini biasanya
menengah hingga tinggi, dikarenakan padat inovasi teknologi.
APLIKASI EFISIENSI ENERGI DI
INDUSTRI
Di sektor industri, peralatan yang acapkali tidak efisien adalah boiler,
sistem pendingin atau chiller, pompa, kompresor dan motor listrik. Untuk
meningkatkan efisiensi energi di industri maka perlu dilakukan upaya yang
disebut sebagai Energy Conservation Measures (ECM), yakni sebuah
kegiatan atau aplikasi/modifikasi teknologi yang bertujuan untuk melakukan
penghematan energi, dan pada akhirnya untuk mengurangi biaya
operasional. Identifikasi ECM dapat dilakukan melalui sebuah audit energi
yang dilakukan oleh pihak internal melalui manager energi, auditor
bersertifikasi atau perusahaan Energy Service Company (ESCO) yang
ditunjuk oleh industri untuk melakukan audit energi.

1. Boiler
2. Motor listrik
1. Boiler

Teknologi yang dapat digunakan untuk mengurangi rugi-rugi energi di


boiler salah satunya adalah heat recovery. Untuk mengurangi rugi-rugi energi
pada cerobong (stack), salah satu teknologi heat recovery adalah
economiser yang dipasang pada cerobong tersebut. Air input boiler yang
suhunya relatif dingin dipompa melalui economiser, di mana air akan
menyerap panas dari gas buang panas sebelum dipompa ke boiler
2. Motor Listrik
Potensi penghematan listrik di motor dapat dilakukan dengan
menggunakan penggerak variabel kecepatan/Variable Speed Drive (VSD)
baik pada penggunaan variasi torque maupun untuk beban torque yang
konstan.VSD secara empiris dapat menghemat hingga 20% pada motor
yang dipasang.
STUDI KASUS : PENERAPAN EFISIENSI
ENERGI PADA SEKTOR INDUSTRI

Pada UKM Batik Supriyarso yang bergerak di bidang pembuatan batik


cap. Pada UKM ini terdapat beberapa proses produksi antara lain
pengecapan, pewarnaan, pencucian pengeringan, pelorodan, pencucian 2,
pengeringan dan finishing.
Pada UKM diperlukan adanya efisiensi penggunaan energi terutama yaitu:
1. Energi Listrik
2. Sumber energi bahan bakar
EFISIENSI ENERGI YANG DILAKUKAN UKM
BATIK SUPRIYARSO
1. Energi listrik 2. Sumber energi bahan bakar

Efisiensi energi listrik dilakukan untuk Bahan bakar yang digunakan oleh
penggunaan lampu, air pada beberapa UKM ini adalah kayu bakar dan gas
proses dan mesin pewarna. Proses LPG. Kayu bakar tersebut digunakan
yang menggunakan lampu yaitu pada untuk proses pelorodan dan gas LPG
proses pengecapan. Penghematan pada proses pengecepan. Efisiensi
energi pada lampu dapat dilakukan sumber energi bahan bakar dapat
dengan cara Pembuatan SOP. dilakukan dengan cara perubahan
Pembuatan Rambu-Rambu, perilaku kerja dan pemberian
penyesuaian bangunan agar mendapat penutup pada samping tungku api
sinar langsung dan menggunakan agar apu daoat menyala dengan stabil
lampu hemat energi dan efisien.
KESIMPULAN
1. Efisiensi energi dapat dilakukan dengan mengganti peralatan yang tidak
efisien
2. Upaya konservasi energi dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
pencegahan untuk menghilangkan buangan energi, upaya untuk
mengurangi rugi-rugi energi, dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan
energi melalui inovasi teknologi.

SARAN
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait efisiensi energi pada sektor
industry
2. Diperlukan teknologi terbarukan yang mampu digunakan dalam efisiensi
energi pada sektor industri.

Anda mungkin juga menyukai