Anda di halaman 1dari 37

TERMODINAMIKA

OLEH : Margaretha Hanna Tiffany, S.ST., M.T.P


DEFINISI TERMODINAMIKA
• Termodinamika  ilmu yg mengkaji tentang
perpindahan/pertukaran energi dari suatu sistem dengan
lingkungan sekitarnya yg melibatkan kalor/panas &
usaha/kerja.
• Aplikasi termodinamika : pembuatan popcorn.
Klasifikasi Sistem Termodinamika
 Sistem : kumpulan dari
benda yg diteliti.
 Lingkungan : segala sesuatu
yg berada di luar sistem.

Berdasarkan jenis pertukaran (kalor/Q & materi/M) yg


terjadi antara sistem & lingkungan, ada 3 jenis sistem :
• Di dalam sistem, terdapat berbagai parameter yg dapat
dibagi menjadi 2 kelompok :
a) Parameter intensif  nilainya tidak tergantung pada
jumlah zat, misal : suhu, pH, tekanan, densitas, dsb.
b) Parameter ekstensif  nilainya tergantung pada
jumlah zatnya, misal : massa, volume, mol (jumlah
partikel), energi, kapasitas panas, dsb.
• Sistem termodinamik  ada perbedaan suhu, tekanan, &
ada reaksi kimia.
• Sistem dalam kesetimbangan termal  tidak terjadi
perubahan suhu.
• Sistem dalam kesetimbangan mekanik  tidak terjadi
perbedaan tekanan.
• Sistem dalam kesetimbangan kimia  tidak terjadi reaksi
kimia.
• Kesetimbangan termodinamika  kesetimbangan kimia,
termal, & mekanik tercapai.
HUKUM 0 (NOL) TERMODINAMIKA

• Hukum 0 termodinamika = kesetimbangan


termal.
• Kesetimbangan termal : “perpindahan kalor
terjadi karena adanya perbedaan suhu’’.
Artinya, 2 benda berada dalam kesetimbangan
termal jika tidak ada pertukaran kalor antara
dua benda tersebut saat keduanya
bersentuhan.
Bentuk-Bentuk Energi
• Energi potensial (Ep)  energi yg tersimpan pada suatu
sistem yg nilainya bergantung pada posisi
relatif/tertentu dari masing-masing bagian di dalam
sistem.
• Contoh : energi potensial gravitasi.
• Rumus :
• 𝐸𝑝 = 𝑚 × 𝑔 × ℎ
• Energi kinetik (Ek)  energi yg dimiliki oleh
suatu benda karena gerak yang
dilakukan/dialaminya.
• 𝐸𝑘 = 1/2 × 𝑚 × 𝑣 2

• Energi dalam  total energi yang ada dalam


suatu sistem (jumlah dari energi kinetik/Ek &
energi potensial/Ep dari molekul pembangun
sistem).
HUKUM I TERMODINAMIKA
• Hukum I (pertama) termodinamika = hukum
kekekalan energi.
• Hukum kekekalan energi : “Energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat
dikonversi/diubah ke bentuk energi lainnya pada
sistem tertutup”.
• Secara garis besar, Hukum I menyatakan bahwa
perubahan energi pada sistem tertutup terjadi
jika ada interaksi dengan lingkungan dalam
bentuk kalor & usaha.
• Contoh perubahan energi : energi listrik menjadi
energi panas
• Jika kalor diberikan kepada sistem, maka volume
dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan
terlihat mengembang dan bertambah panas).
• Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, maka
volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem
tampak mengerut dan terasa lebih dingin).
• Prinsip Hukum I termodinamika  untuk setiap
proses apabila kalor (Q) diberikan kepada sistem
& menyebabkan sistem melakukan usaha (W),
maka akan terjadi perubahan energi dalam (ΔU).
Pada sistem terisolasi  tidak ada perubahan
energi dalam (Q=0 & W=0).
• Pertukaran/perubahan energi & materi dapat
terjadi antara sistem dengan lingkungannya.
• Q bernilai positif (+) : jika energi (kalor) masuk ke
sistem atau sistem menggunakan energi dari
lingkungan berupa kalor.
• Q bernilai negatif (-) : jika energi (kalor) keluar
sistem atau sistem menghasilkan energi berupa
kalor ke lingkungan.
• W bernilai negatif (-) : jika usaha/kerja masuk ke
sistem atau sistem menggunakan/menerima
kerja dari lingkungan.
• W bernilai positif (+) : jika kerja keluar sistem
atau sistem melakukan kerja.
4 Proses Temodinamika
• Hukum I termodinamika diuraikan menjadi 4
proses termodinamika, yakni :
HUKUM II TERMODINAMIKA
• Hukum II termodinamika dibagi menjadi 2
macam, yaitu Hukum II tentang arah aliran
kalor & Hukum II termodinamika tentang
Entropi.
• Hukum II termodinamika tentang arah aliran
kalor berbunyi : “kalor mengalir secara
spontan (alamiah) dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah & tidak mengalir
secara spontan dalam arah kebalikannya”.
• Contoh :
• Hukum II termodinamika tentang Entropi :
“entropi dari setiap sistem yang terisolasi akan
selalu meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai
maksimumnya”.
• Entropi  ukuran ketidakteraturan dari
suatu sistem.
• Contoh entropi : air yg dapat berubah wujud
menjadi es, cairan, dan gas. Entropi akan
semakin meningkat dari wujud es  liquid 
uap air.
• Entropi selalu naik pada sistem terisolasi &
hanya berjalan ke satu arah (irreversible) 
karena energi panas berpindah dari suhu
tinggi ke suhu rendah  sistem selalu menuju
homogen (menjadi lebih acak)  ΔS>0
• Hukum II termodinamika tentang entropi :
”Dalam sistem tertutup, setiap proses
termodinamika akan menghasilkan ΔS>0 untuk
proses irreversibel, & ΔS<0 untuk proses
reversibel’’.
Contoh soal :
Pada 2 buah sistem terjadi perpindahan panas
spontan dari panas ke dingin. Hitung perubahan total
entropi jika terjadi perpindahan panas 4000 J dari
sistem panas dengan suhu Tp = 600 K ke sistem dingin
dengan suhu Td = 250 K.
Siklus Carnot

• Entropi suatu sistem perlu diukur untuk


tentukan seberapa panas/kalor (energi) yg tdk
dpt dipakai untuk melakukan kerja pada
proses-proses termodinamika.
• Mesin Carnot  mesin kalor yg beroperasi dalam
siklus reversibel/dapat balik.
• Siklus Carnot adalah sebuah siklus reversibel
yakni sebuah proses yg dapat dibalik (keadaaan
dimana sistem & lingkungan dapat kembali ke
keadaan semula).
 A B : sistem menyerap kalor Q1
dari reservoir bersuhu tinggi T1 &
melakukan usaha.

 B  C : suhu sistem turun dari T1


menjadi T2 (suhu rendah) sambil
melakukan usaha.

 C  D : sistem membuang kalor Q2


ke reservoir bersuhu rendah T2 &
• Keterangan proses : menerima usaha.
 A  B : pemuaian isotermal
 B  C : pemuaian adibatik  D  A : suhu sistem naik dari T2
menjadi T1 akibat menerima usaha.
 C  D : pemampatan isotermal
 D  A : pemampatan adiabatik
• Siklus Carnot tidak mengalami perubahan
energi dalam, sehingga persamaan
termodinamiknya menjadi :
• Menurut Nicolas Carnot, mesin yg ideal adalah
mesin yg sanggup mengubah seluruh panas
menjadi usaha. Namun, semua mesin tidak
dapat mengubah seluruh panas menjadi
usaha (sebagian besar panas menjadi bunyi,
getaran, asap).
• Efisiensi mesin Carnot  perbandingan dari
panas yg berubah menjadi usaha dengan
panas yg diserap.
• Contoh soal :
Hitung hasil kerja mesin Carnot yg beroperasi
diantara suhu 600 K & 100 K untuk transfer panas
4000 J ke mesin.
Pemecahan :
ENTALPI/H
• Entalpi/simbol H  ukuran total energi dalam
sistem.
• Perubahan entalpi/ΔH  perubahan
kalor/panas atau perubahan energi internal
sistem selama reaksi kimia pada tekanan &
temperatur konstan.
• Rumus ΔH  selisih antara entalpi produk
dengan entalpi reaktan.
• ΔH bernilai negatif (-) : Jika Hproduk < Hreaktan
 maka terjadi pelepasan kalor dari sistem ke
lingkungan (reaksi eksoterm).
• ΔH bernilai positif (+) : Jika Hproduk > Hreaktan
 maka terjadi penyerapan kalor oleh sistem
dari lingkungan (reaksi endoterm).
ENERGI BEBAS GIBBS/G
• Energi bebas Gibbs  menyatakan hubungan antara
entalpi, entropi, & suhu sistem.
• Energi bebas Gibbs  menunjukkan jumlah maksimum
kerja yg bisa dilakukan oleh suatu sistem.
• Penentuan energi bebas reaksi kimia dinyatakan dalam
perubahan energi bebas Gibbs yang dinotasikan sebagai
ΔG.
• Rumus ΔG= ∆𝐻 − 𝑇 × ∆𝑆
• Contoh soal
Hitung ΔG untuk reaksi berikut dan nyatakan apakah reaksi spontan atau
tidak spontan?
Dik :
CH3CH2OH+O2  CH3COOH + H20
ΔH = -495,2 kJ
ΔS = -0,136 J/K
T = 298 K
Penyelesaian :
ΔG= ∆𝐻 − 𝑇 × ∆𝑆
𝑘𝐽
ΔG= −495,2 𝑘𝐽 − (298 𝐾 × 0,136 )
𝐾
ΔG= −495,2 𝑘𝐽 + 40,5 𝑘𝐽
ΔG= −454,7 𝑘𝐽 (reaksi spontan).
HUKUM III TERMODINAMIKA
• Menyatakan bahwa : “entropi dari suatu sistem
mendekati nilai minimum pada suhu 0 K
(absolute zero/nol mutlak).
• Ada juga yg menyatakan bahwa : “suatu kristal
sempurna pada temperatur nol mutlak
mempunyai keteraturan sempurna  entropinya
adalah nol.
• Susunan paling teratur dari zat  kristal
sempurna pada nol mutlak (0 K), dimana pada
susunan seperti ini atom atau molekul paling sulit
bergerak.

Anda mungkin juga menyukai